Teori Preskriptif Dan Deskriptif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEORI PRESKRIPTIF DAN DESKRIPTIF



Dosen Pengampu : Dr. H. Iskandar Zulkarnain, M.Si. Siti Mawaddah, M.Pd.



Disusun Oleh : KELOMPOK 5



Muhammad Luthfi



1910118310016



Nanda Lascoba Pramanata



1910118110009



Nyoman Yohane Santi



1910118220018



PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT TAHUN PELAJARAN 2020



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantinatikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan judul “Teori Deskriptif dan Preskriptif” sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Bapa Dr. H. Iskandar Zulkarnain, M.Si. dan Ibu Siti Mawaddah, M. Pd. sebagai dosen pembimbing. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



Banjarmasin, 01 Oktober 2020



Penulis



ii



DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii Daftar Isi .................................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1



B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1 C. Tujuan............................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3 A. Pengertian Teori Preskriptif dan Teori Deskriptif ............................................................ 3 B. Perbedaan antara Teori Preskriptif dan Teori Deskriptif .................................................. 4 C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran Prespektif......................................................................................................................... 4 D. Hubungan Teori Belajar dan Pembelajaran dengan Teori Deskriptif dan Prespektif....... 5 E. Penerapan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran Preskriptif ......................... 7 BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9 A. Kesimpulan....................................................................................................................... 9 B. Saran ................................................................................................................................. 9 Daftar Pustaka .............................................................................................................. 10



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti. Belajar merupakan proses yang dilakukan seumur hidup baik di sekolah, di tempat kerja, di tempat ibadah, dan di lingkungan masyarakat, dapat dilakukan dari siapa dengan apa dan dengan cara apa saja, dengan belajar dapat di bedakan antara manusia dan makhluk lainnya. Dalam proses mengajar yang dilakukan guru pada masa sekarang tidak hanya harus ada anak didik melainkan peserta didik berusaha belajar sendiri tanpa bertatap muka dengan gurunya. Misalnya, pembelajaran yang dilakukan dengan daring di rumah, siswa berusaha belajar mandiri tanpa ada pengawasan dari guru. Dalam proses belajar yang bersifat individual serta kontekstual ini siswa belajar sesuai dengan perkembangan yang ada di lingkungan dengan berbagai sumber yang didapat. Hal ini tentu tidak lepas dari teori-teori dan prinsip-prinsip yang penulis jabarkan dengan menggunakan teori yang tepat sehingga tindakan terarah dengan baik. Dengan menggunakan teori diharapkan dapat membimbing, mengarahkan, merancang dan melaksanakan sistem pembelajaran dengan tepat. Meskipun teori tidak dapat diharapkan menjadi prioritas pembelajaran, minimal penunjuk arah dalam proses belajar. Dari penjelasan di atas kami akan membahas tentang Teori Pembelajaran Deskriptif dan Preskriptif serta ruang lingkupnya dalam belajar dan pembelajaran. Diharapkan tulisan ini menambah wawasan pembaca secara khusus dalam bidang teori belajar dan pembelajaran. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud dengan teori deskriptif dan preskriptif ? 2. Bagaimanakah perbedaan antara teori deskriptif dan preskriptif? 3. Apakah kelebihan dan kekurangan teori deskriptif dan preskriptif ? 4. Bagaimanakah hubungan teori belajar dan pembelajaran dengan teori deskriptif dan prespektif ? 5. Bagaimanakah penerapan teori deskriptif dan preskriptif ?



1



C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu : 1. Mengetahui pengertian teori deskriptif dan preskriptif 2. Memahami perbedaan antara teori deskriptif dan preskriptif 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teori deskriptif dan preskriptif 4. Memahami hubungan teori belajar dan pembelajaran dengan teori deskriptif dan prespektif 5. Memahami penerapan teori deskriptif dan preskriptif



2



BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Teori Deskriptif dan Teori Prespektif Teori ini mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan teori preskriptif dan belajar merupakan teori deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau bagaimana seseorang belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol variabelvariabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Berikut pengertian teori deskriptif dan teori prespektif menurut pada tokoh : 1. Menurut Budiningsih (2004), teori belajar dikatakan deskriptif karena tujuan utamanya memberikan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran dikatakan preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal. 2. Menurut pendapat Brunner (1964) bahwa teori belajar itu bersifat deskriptif, sedangkan sedangkan teori pembelajaran itu bersifat preskriptif. Misalnya, teori belajar memprediksikan beberapa usia maksimum seorang anak untuk belajar penjumlahan, sedangkan teori pembelajaran menguraikan bagaimana cara-cara mengajarkan penjumlahan. 3. Menurut Reigeluth dalam Siregar dan Nara (2014, hlm. 24) mengemukakan teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. 4. Landa dalam Siregar dan Nara (2014, hlm. 24) mengemukakan perbedaan teoretis tersebut mengarah terhadap konsekuensi pada pembedaan proporsi bagi teori deskriptif dan teori preskriptif. Proporsi untuk teori deskriptif menggunakan struktur logis “Bila..., maka...”, sedangkan untuk teori preskriptif menggunakan struktur “agar..., lakukan ini...”. Berdasarkan pengertian tersebut, idealnya teori preskriptif lebih cocok untuk model-model pembelajaran seperti guru, dosen, pelatih. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila guru mampu memadukan kedua teori tersebut menjadi sebuah konsep pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Perlu menjadi sebuah catatan, teori deskriptif yang dilakukan oleh guru tentu harus dalam koridor-koridor yang relevan dengan pembelajaran.



3



2. Perbedaan antara Teori Deskriptif dan Teori Prespektif Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Berikut ini adalah uraian perbedaan antara teori deskriptif dan teori preskriptif. A. Teori Belajar Deskriptif 1. Mengutamakan hasil belajar sebagai variabel yang di hubungkan dalam teori belajar 2. Menghubungkan Psikologi siswa dengan kegiatan belajar 3. Materinya terkonsep sehingga siswa mudah memahaminya 4. Sistemnya jelas dan mudah di pahami 5. Teori belajar sesuai kemampuan anak B. Teori Pembelajaran Preskriptif 1. Menggunakan metode pembelajaran dalam mencapai tujuan belajar 2. Menghubungkan psikologi siswa dengan kegiatan pembelajaran 3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk giat belajar 4. Memiliki sistem tujuan yang mudah dipahami 5. Menyesuaikan dengan kerja otak Dengan mengetahui perbedaan teori belajar deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, teori ini saling berhubungan dalam dunia pendidikan. Misalnya, teori belajar deskriptif lebih mengutamakan hasil belajar dengan memberikan materi yang mudah dipahami serta sesuai dengan kemampuan siswa. Teori pembelajaran preskriptif adalah metode pembelajaran lebih mengoptimalkan kepada pencapaian tujuan dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar serta menanyakan problem dalam belajar, untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan otaknya. 3. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran Prespektif Setiap teori tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan teori belajar deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif. Dari penjelasan sebelumnya dapat kita temukan kelebihan dan kekurangan dari teori-teori ini, yaitu : ➢ Teori Deskriptif Kelebihan : 1. Proses belajar lebih terkonsep, sehingga siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan. 2. Mendorong siswa untuk mencari sumber-sumber pengetahuan dalam mengerjakan tugas. 4



Kelemahan : ▪



Kurang memperhatikan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi.



➢ Teori Preskriptif Kelebihan : 1. Pembelajaran lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas. 2. Pembelajaran memberi motivasi agar terjadi proses belajar, sehingga mengoptimalisasi kerja otak secara maksimal. Kelemahan : 1. Penggunaan waktu cukup lama 2. Lebih menuntut hasil belajar yang bagus tanpa memperhatikan kemampuan siswa. 4. Hubungan Teori Belajar dan Pembelajaran dengan Teori Deskriptif dan Prespektif Bruner, dalam Budiningsih (2004) membedakan antara teori belajar dan teori pembelajaran. Teori belajar adalah deskriptif, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif. Teori belajar mendeskripsikan adanya proses belajar, sedangkan teori pembelajaran mempreskripsikan strategi atau metode pembelajaran yang optimal yang dapat mempermudah proses belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel agar dapat memudahkan belajar. Reigeluth dalam Budiningsih (2004) mengemukakan bahwa teori preskriptif adalah goal oriented. Pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan Itulah sebabnya, variabel yang diamati dalam mengembangkan teori belajar yang preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses psikologis dalam diri siswa. Teori pembelajaran harus memasukkan variabel metode pembelajaran. Bila tidak, maka teori itu bukanlah teori pembelajaran. Hal ini penting sebab banyak yang terjadi apa yang dianggap sebagai teori pembelajaran yang sebenarnya adalah teori belajar. Teori pembelajaran selalu menyebutkan metode pembelajaran sedangkan teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode pembelajaran. Reigeluth (1983:40-41) mengemukakan terdapat dua teori utama yang melandasi kegiatan pembelajaran pada umumnya yakni, teori pembelajaran deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif. Teori pembelajaran deskriptif lebih berhubungan dengan warga belajar dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini menjelaskan tentang bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung. Sedangkan teori pembelajaran preskriptif menjelaskan bagaimana kiat-kiat guru dalam membimbing siswa selama proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 5



Menurut Reigeluth (1983:19) pembelajaran sebaiknya didasarkan pada teori pembelajaran yang bersifat preskriptif, yaitu teori yang memberikan “resep” untuk mengatasi masalah belajar, dengan memperhatikan tiga variabel, yaitu kondisi, metode dan hasil. Teori pembelajaran preskriptif dapat lebih mudah dipahami melalui poin-poin berikut: 1. Teori preskriptif adalah goal oriented (untuk mencapai tujuan) 2. Tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal. 3. Variabel yang diamati dalam teori preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan. 4. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang memengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar atau upaya mengontrol variable-variable yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Di samping itu, Brunner mengemukakan perlunya ada teori pembelajaran yang akan menjelaskan asas-asas untuk merancang pembelajaran yang efektif di kelas. Menurut pendapat Brunner (1964) bahwa teori belajar itu bersifat deskriptif, sedangkan sedangkan teori pembelajaran itu bersifat preskriptif. Misalnya, teori belajar memprediksikan beberapa usia maksimum seorang anak untuk belajar penjumlahan, sedangkan teori pembelajaran menguraikan bagaimana cara-cara mengajarkan penjumlahan. Bruner dalam Budiningsih (2004) mengatakan bahwa teori belajar bersifat preskriptif, yang berarti sesuatu ada sebelum adanya fakta. Sifat itu adalah sesuatu yang ada sebelum proses belajar terjadi, bukan ketika, dan bukan setelahnya. Teori pembelajaran harus mampu menghubungkan antara hal yang ada sekarang dan bagaimana menghasilkan hal tersebut. Teori belajar menjelaskan dengan pasti apa yang terjadi, namun teori pembelajaran “hanya” membimbing apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan hal tersebut. Uraian di atas menggambarkan bahwa teori belajar deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif, yaitu : 1. Teori belajar deskriptif adalah teori yang menjelaskan tujuan dari proses belajar. sedangkan teori pembelajaran preskriptif adalah teori yang mengutamakan tujuan optimal dari metode pembelajaran. 2. Teori belajar deskriptif lebih mengutamakan kepada hasil, teori pembelajaran preskriptif lebih mengutamakan pencapain tujuan. Maka variabel dalam teori pembelajaran preskriptif pencapaian tujuan yang optimal. 3. Dalam teori belajar menghubungkan variabel untuk mengetahui belajar seseorang dengan hasil belajar. 4. Teori belajar deskriptif yaitu memberikan hasil sedangakan teori pembelajaran preskriptif mengutamakan tujuan. 5. Upaya teori pembelajaran dalam memberikan pengaruh terhadap orang lain supaya terjadi teori belajar. 6



5. Penerapan Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran Prespektif Penerapan Teori Belajar Deskriptif yang terstruktur atau terkonsep dapat membantu meningkatkan nilai siswa dengan cara meningkatkan giat belajar serta memahami materi, pendidik dapat menanyakan materi apa yang belum dipahami serta menyarankan untuk membuat belajar kelompok. Sedangkan Teori Belajar Preskriptif mencapai tujuan pembelajaran dengan menetapkan metode belajar optimal. Pembelajaran lebih sistematis dengan memberikan dorongan semangat kepada siswa dalam proses belajar. Dalam Teori Deskriptif psikologis siswa kurang di perhatikan dalam memahami materi, teori deskriptif lebih cenderung kepada hasil dalam proses belajar. Sedangkan preskriptif membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai tujuan yang jelas dari proses belajar. Dengan penerapan teori belajar deskriptif dan preskriptif siswa mendapatkan nilai yang lebih baik dari ulangan sebelumnya dengan belajar lebih giat, serta memberikan motivasi untuk lebih semangat belajar kepada siswa sehingga proses belajar berjalan dengan baik. Pembelajaran di dalam kelas tentunya lebih cenderung menggunakan pendekatan secara preskriptif, namun alangkah lebih bijaksana apabila guru juga mampu menggunakan pendekatan secara deskriptif untuk menjelaskan kepada siswa mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam penggunaannya di dalam masyarakat. Kedua teori belajar ini seharusnya bisa saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah konsep pembelajaran yang benar-benar dibutuhkan oleh siswa. Namun, untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman secara deskriptif, sebaiknya guru mampu memerhatikan kesesuaiannya dan tetap dalam koridor kesantunan. Keberhasilan guru ketika mampu mengemas dan menjelaskan kedua teori belajar tersebut menjadi bahasa yang sederhana akan memudahkan siswa memahami materi pembelajaran. Pembelajaran sebaiknya berdasarkan teori pembelajaran yang bersifat preskriptif yaitu teori yang memberikan “resep” untuk mengatasi masalah belajar. Teori pembelajaran yang preskriptif itu harus memerhatikan tiga variabel pembelajaran, yaitu kondisi, metode (perlakuan) dan hasil pembelajaran (Yusufhadi Miarso, 2008). Bersifat preskriptif artinya berusaha untuk merumuskan cara-cara membuat peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pandangan ini, ditilik dari ilmu pembelajaran akan lebih cocok bagi praktisi pembelajaran seperti guru, dosen, instruktur (pelatih), pamong dan widyaiswara; namun bagi ilmuwan, teknolog, dan teknisi pembelajaran diharapkan mengembangkan baik teori preskriptif maupun teori deskriptif. Sebagaimana dikatakan Reigeluth (1983), Landa (1983), dan juga Gropper (1983), teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran dapat dirumuskan dalam bentuk teori deskriptif dan teori preskriptif. Teori deskriptif bersifat goal free, sedangkan teori preskriptif bersifat goal oriented. Jika diterjemahkan, teori deskriptif menempatkan variabel kondisi pembelajaran dan variabel metode pembelajaran sebagai variabel bebas (independent variables), sedangkan variabel hasil 7



pembelajaran menjadi variabel tergantung (dependent). Artinya, parameter kedua variabel bebas tersebut berinteraksi guna menghasilkan efek pada variabel tergantung. Sebaliknya dalam teori preskriptif, variabel kondisi pembelajaran dan hasil pembelajaran sebagai variabel bebas yang barangkali berinteraksi, parameter keduanya digunakan untuk menetapkan variabel metode pembelajaran sebagai variabel tergantung.



8



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Teori preskriptif dan deskriptif mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan teori preskriptif dan belajar merupakan teori deskriptif. Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, dan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, atau bagaimana seseorang belajar. Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi hal belajar, atau upaya mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar. Berdasarkan pengertian tersebut, idealnya teori preskriptif lebih cocok untuk model-model pembelajaran seperti guru, dosen, pelatih. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila guru mampu memadukan kedua teori tersebut menjadi sebuah konsep pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Perlu menjadi sebuah catatan, teori deskriptif yang dilakukan oleh guru tentu harus dalam koridor-koridor yang relevan dengan pembelajaran. B. Saran Pembelajaran di dalam kelas tentunya lebih cenderung menggunakan pendekatan secara preskriptif, namun alangkah lebih bijaksana apabila guru juga mampu menggunakan pendekatan secara deskriptif untuk menjelaskan kepada siswa mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam penggunaan bahasa oleh masyarakat. Kedua teori belajar ini seharusnya bisa saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah konsep pembelajaran yang benar-benar dibutuhkan oleh siswa. Namun, untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman secara deskriptif, sebaiknya guru mampu memerhatikan kesesuaiannya dan tetap dalam koridor kesantunan. Keberhasilan guru ketika mampu mengemas dan menjelaskan kedua teori belajar tersebut menjadi bahasa yang sederhana akan memudahkan siswa memahami materi dalam pembelajaran.



9



DAFTAR PUSTAKA Febriana, Adyra Aradea. 2017. Implementasi Teori Preskriptif dan Deskriptif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Proceedings Education and Language International Conference. 01(01) : 80-88. URL : http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ELIC/article/view/1213/922. Diakses tanggal 30 September 2020. Marzuenda, M. (2020). Teori Belajar Deskriptif dan Teori Pembelajaran Preskriptif. Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam. 9(1) : 106-121. URL : https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Kreatifitas/article/view/130. Diakses tanggal 30 September 2020. Santoso, Dian Rahma. 2013. Keterkaitan Teori Preskriptif dengan Penerapan Metode Toastmasters International untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Public Speaking. Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial. Pasuruan (ID) : STIKIP PGRI Pasuruan. URL : http://jiesjournal.com/index.php/jies/article/view/5/3. Diakses tanggal 30 September 2020. Sudibyo, Tegas. 2016. Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Ips 5 Sma Negeri Karangpandan Melalui Model Pembelajaran Sakadumen (One Case Two Minutes). Surakarta (ID) : Universitas Muhammadiyah Surakarta. URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/7288/artikel%2022.pdf?sequence=1 &isAllowed=y. Diakses tanggal 30 September 2020. Suranto. 2020. Teori Belajar dan Pembelajaran Kontemporer. Yogyakarta : LaksBang PRESSindo. Ratnawati, Etty. Tanpa Tahun. Karakteristik Teori-teori Belajar dalam Proses Pendidikan (Perkembangan Psikologis dan Aplikasi). Cirebon (ID) : Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon. URL : https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/view/658. Diakses tanggal 30 September 2020. Waspodo, Muktiono. 2007. Strategi Pembelajaran dan Efikasi Diri Warga Belajar Terhadap Capaian Belajar. Jurnal Ilmiah VISI PTK-PNF. 02(02) : 43-51. URL : ournal.unj.ac.id/unj/index.php/jiv/article/view/7494/5364. Diakses tanggal 30 September 2020.



10