Tiktok Sebagai Mood Booster [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



PEMANFAATAN APLIKASI TIKTOK SEBAGAI MOOD BOOSTER (THE USAGE OF TIKTOK APP TO INCREASE MOOD LEVEL) Vicky Rian Saputra1, Chantiq Hast Dhuatu1, Giyato,M.Pd.2 1Siswa SMA Negeri 1 Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia 2Guru SMA Negeri 1 Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia Email: [email protected] ABSTRACT Industrial Revolution 4.0 has a big impact in life. The high technology that was utilized, has influence the our daily entertaiment reference. The TikTok application is one of them. The application, that launched several years ago, had created a new social media phenomena in 2020. This study is proposed to empirically examine the effect of TikTok on students and tested whether there was an increase in mood among students when they are using the TikTok application. This study is using a descriptive qualitative method with a sample of 149 students in Surakarta and surrounding areas. Data collection was carried out with a questionnaire distributed directly to 146 students. Researchers also conducted interview with 3 students. The results of this study indicate that TikTok has an advantage to improve the mood of its users. Unique special effects and music choices in making creative videos. Therefore TikTok application could be a choice of ways to boost the mood of its users, as its functional as a moodbooster. Keywords: viral, TikTok application, mood booster. ABSTRAK Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak yang besar bagi kehidupan. Teknologi tinggi yang dimanfaatkan, turut memengaruhi pilihan hiburan masyarakat. Aplikasi TikTok adalah salah satunya. Aplikasi yang telah diluncurkan beberapa tahun ini, memunculkan fenomena viral di media sosial tahun ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh TikTok terhadap para siswa serta menguji bertambah atau tidaknya mood para siswa saat bermain aplikasi TikTok tersebut. Sampel penelitian ini adalah 149 pelajar di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner disebarkan langsung ke sejumlah 146 pelajar dan wawancara kepada 3 pelajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi TikTok memiliki kelebihan untuk menaikkan mood penggunanya, dengan efek spesial yang unik serta banyaknya pilihan musik membuat pengguna TikTok memiliki banyak opsi dalam membuat video kreatif. Oleh karena itu TikTok dapat menjadi aplikasi yang dapat menjadi mood booster penggunanya. Kata kunci: viral, aplikasi TikTok, mood booster.



216



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



PENDAHULUAN Saat ini, kita sedang berada di tengah Revolusi Industri 4.0 di Indonesia. Menurut Selo Soemardjan, revolusi adalah setiap perubahan dalam lembagalembaga sosial di masyarakat, yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilainilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok elf di masyarakat. Dilansir dari jagoanhosting.com, Revolusi Industri 4.0 diartikan sebagai fenomena yang mengolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep Revolusi Industri 4.0 didasari oleh perkembangan komputerisasi dan perkembangan informasi. Kemajuan pada dunia komputer yang membawa dampak besar saat ini ialah internet (Internet of Things). Internet memberikan pengaruh besar bagi peradaban manusia. Kemudahan-kemudahan dapat diperoleh dengan menghubungkan perangkat komputer dengan internet untuk menjalankan program yang dikehendaki. Didukung dengan kehadiran smartphone atau gadget sebagai perangkat elektronik kecil yang memiliki banyak fungsi (Garini, 2017). Hal ini mengakibatkan munculnya fenomena-fenomena unik di internet seperti mudahnya suatu kejadian menjadi viral. Salah satu kejadian yang saat ini sedang viral adalah munculnya fenomena TikTok di internet. Dikutip dari Ubergizmo, aplikasi TikTok tercatat menjadi aplikasi paling populer kedua setelah WhatsApp dengan jumlah unduhan sekitar 220 juta, mengungguli Facebook dan Instagram sebagai aplikasi non gim. TikTok adalah aplikasi yang berasal dari perusahaan asal Singapura, Bytemod, yang memulai debutnya pada tahun 2016. Di Indonesia Pengguna TikTok mencapai lebih dari 10 juta pengguna dan didominasi oleh anak muda dengan rentang usia 13-21 tahun (Kartini, 2018). Rata-rata pengguna aplikasi ini masih duduk di bangku sekolah maupun perkuliahan. Dengan menggunakan aplikasi TikTok, pengguna dapat membuat video yang berdurasi kurang lebih 15-60 detik dengan memberikan special effects yang unik dan menarik serta didukungan pilihan musik yang banyak sehingga penggunanya dapat melakukan hal-hal kreatif. Menjadi content creator dapat dilakukan siapa saja dengan membuat video seperti tarian, gaya bebas, vlog, lipsync, dan masih banyak lagi. Dengan fitur-fitur yang disediakan, TikTok dapat membuat mood penggunanya menjadi lebih baik. Hal ini membuat kami tertarik untuk mempelajari keunggulan dan kekurangan aplikasi TikTok, apakah bermanfaat atau berdampak buruk bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak TikTok terhadap masyarakat dan apakah Tiktok dapat memberikan mood positif bagi penggunanya. Secara spesifik, penelitian ini akan membahas bagaimana TikTok dapat memengaruhi perasaan (mood) di kalangan anak muda. Hal ini dikarenakan, selain karena anak muda mendominasi penggunaan teknologi informasi, pengguna aplikasi TikTok juga didominasi oleh anak muda, sehingga menjadi relevan apabila kita mengulas keterkaitan TikTok dengan mood anak muda, atau dalam penelitian ini adalah pelajar. Oleh karena itu, peneliti akan menemukan korelasi antara penggunaan TikTok dengan perubahan mood. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat menggunakan TikTok sebagai media hiburan secara 217



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



baik dan tepat guna, sehingga akan membawa dampak baik yang mendukung perkembangan masyarakat dalam menyongsong era Revolusi Industri 4.0. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan secara analisis kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan memahami suatu situasi sosial, peristiwa, peran, interaksi dan kelompok. (John W. Creswell, 1994) Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi (Rahardjo, M., 2010). Metode kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat lebih banyak diterapkan pada berbagai masalah. Sumber Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang didapat peneliti dari sumber pertama. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti melakukan serangkaian wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada pelajar di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Kemudahan akses internet dan perangkat yang memadai mendukung banyaknya jumlah pelajar yang menggunakan TikTok. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui beberapa media, seperti buku, website, brosur, dan jurnal ilmiah. Data sekunder ini digunakan untuk memperkuat data primer. Peneliti mengumpulkan data sekunder dengan cara berkunjung ke Perpustakaan Daerah di Kabupaten Karanganyar. Selain itu peneliti juga melakukan literasi berbasis media online terkait informasi yang mendukung riset dan validasi data. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data merupakan suatu cara memperoleh data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Studi Pustaka dilakukan dengan mengkaji literatur, buku, dan makalah ilmiah yang relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian. 2. Metode Observasi Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung 218



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



serta dengan mencatat gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian secara keseluruhan dengan fakta-fakta yang ada di masyarakat. 3. Metode Kuesioner Metode Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara Iangsung maupun tidak Iangsung. Kuesioner atau angket secara umum dapat berbentuk pertanyaan atau pernyataan yang dapat dijawab sesuai bentuknya. Kuesioner dapat disebarkan untuk responden berjumlah besar dengan waktu yang relatif singkat. Selain itu informasi yang didapatkan berskala luas dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Kami menggunakan jenis kuesioner terbuka terbatas. Data yang kami peroleh diolah dengan membuat diagram dan menyusun pokok-pokok bahasan ke dalam kerangka naskah. Melalui angket yang kami sebarkan secara offline dan online, didapatkan 146 responden. 4. Wawancara Dalam penelitian ini, kami menggunakan wawancara secara lisan kepada narasumber untuk mengetahui alasan para pengguna TikTok menggunakan aplikasi tersebut, narasumber diambil sejumlah tiga dari pelajar di wilayah Surakarta. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dan sampel yang ditentukan dalam penelitian ini, yaitu:



1. Populasi



: Pelajar di wilayah Surakarta dan sekitarnya



2. Sampel



: 149 responden



Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai kami lakukan pada tanggal 20 Desember 2019 dan direncanakan selama 3 bulan (selesai pada bulan Maret 2020) yang meliputi pengumpulan data, wawancara responden, dan penulisan laporan penelitian. Tabel 1. Timeline Kegiatan Penelitian Tempat Kegiatan SMA Negeri 1 Perumusan masalah Karanganyar 25 Januari 2020 SMA Negeri 1 Pembahasan masalah Karanganyar 1 Februari 2020 Perpustakaan Daerah Perancangan konsep Kabupater Karanganyar penelitian 3 s/d 15 Februari 2020 SMA Negeri 1 Pencarian referensi Karanganyar mengenai data primer 16 Februari 2020 SMA Negeri 1 Observasi objek Karanganyar, Jalan penelitian Waktu 3 Januari 2020



219



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



Waktu 23 s/d 28 Februari 2020 29 Februari 2020



Tempat Walanda Maramis Surakarta, Media Sosial Jalan Lawu Nomor 86, Popongan, Karanganyar SMA Negeri 1 Karanganyar



Kegiatan Penulisan proposal Konsultasi penelitian



HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengumpulan data penelitian didapatkan melalui empat metode yaitu studi pustaka, metode observasi, metode kuesioner, dan wawancara. Untuk mendapatkan hasil yang konkret peneliti mengaitkan berbagai segi permasalahan– nilai sosial, nilai budaya, dan pandangan masyarakat–dengan objek penelitian. Dalam menyimpulkan hasil penelitian diperlukan landasan berupa data yang akurat. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengadakan literasi mengenai pengaruh musik terhadap mood, musik dalam meningkatkan semangat, dan pengekspresian diri untuk melepas kejenuhan. Aspek-aspek tersebut mendasari pengaruh penggunaan TikTok terhadap perbaikan mood. Zevon, Tellegen, dan Watson (Ekkekakis, 2012) menyatakan mood sebagai keadaan keterbangkitan yang memiliki dua dimensi, yaitu dimensi affective valence atau activation dan dimensi engagement. Mood sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut diantaranya warna, suasana, musik, cuaca, dan media sosial. Jurnal yang diterbitkan pada Journal of Positive Psychology telah mengkaji pengaruh musik terhadap perubahan mood seseorang. Berdasarkan studi ini, musik bernuansa ceria dapat meningkatkan suasana hati pendengarnya. Efek tersebut dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pengobatan, yaitu terapi musik. Berdasarkan laporan American Music Therapy Association, terapi ini teruji dapat mengendalikan stres, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi rasa sakit. Sebuah studi pada World Journal Psychatry juga menemukan terapi musik sebagai pengobatan efektif bagi penderita gangguan neuorologis. Selain itu, fitur penambahan animasi dan efek video pada aplikasi TikTok menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan semangat. Animasi dengan visual, penguatan karakter, dan warna yang memberikan kesan, dapat menjadi perantara dalam mengungkapkan perasaan penggunanya. Dengan mengungkapkan ekspresi beban pikiran dapat berkurang, yang secara tidak langsung sudah kita tuangkan dalam animasi video TikTok. Kegiatan observasi yang kami lakukan berupa pengamatan terhadap kebiasaan khalayak dan publik figur yang kerap menggunakan aplikasi TikTok. Mulai dari kalangan pelajar hingga pejabat negara dan publik figur, banyak yang mulai menjadikan TikTok sebagai sarana hiburan atau sekedar intermeso dalam menjalani kesibukan dunia kerja.



220



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



Tabel 2. Observasi Penggunaan TikTok oleh Publik Figur Nama • •











Waktu



Keterangan



Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat



Kamis, 20/2/2020



Memperagakan gerakan TikTok, Any Song, di Mata Najwa “Kita Bisa Apa”



Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah



Senin, 21/1/2020



Merry Riana, Publik Figur



Sumber



Memperagakan gerakan Ubur-Ubur TikTok bersama petinggi dan nakama Tokopedia



Kamis, 20/2/2020



Memperagakan gerakan Any Song di Mata Najwa “Kita Bisa Apa”



Rabu, 26/2/2020



Berbagi pesan edukatif melalui fitur teks video TikTok



www.narasi.tv Mata Najwa “Kita Bisa Apa” Instagram @matanajwa Instagram @ganjar_pranowo www.narasi.tv Mata Najwa “Kita Bisa Apa”



Instagram @merryriana



Dari data yang diperoleh tidak sedikit publik figur dan tokoh penting yang menjadikan TikTok sebagai sarana hiburan dan edukasi. Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan, tanggapan dan respon positif muncul dari khalayak. TikTok dinilai dapat menambah keharmonisan, sebagai refreshing, dan sarana edukasi yang dikemas secara menyenangkan. Data Penggunaan TikTok oleh Pelajar di Surakarta dan Sekitarnya Pengumpulan data menggunakan kuesioner dilakukan secara offline dan online. Data diperoleh dari 146 responden dengan keterangan 58 responden menggunakan kuesioner offline dan 88 responden kuesioner online melalui google form. Jumlah Siswa Siswi Total %



56 90 146 100%



Tabel 3. Rincian Penggunaan TikTok Pengguna Perbaikan Tidak ada mood perubahan mood 42 76 118 80.8%



23 65 88 74.5% 221



17 11 28 23.7%



Penurunan mood 2 2 1.8%



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



Dari 146 responden, 80,8% diantaranya merupakan pengguna TikTok dengan 76 responden perempuan dan 42 responden laki-laki. Dari total 118 pengguna aplikasi TikTok, 88 responden merasakan adanya perbaikan mood setelah menggunakan aplikasi TikTok, 28 responden tidak merasakan perubahan mood, dan 2 responden mengalami penurunan mood. Perubahan mood yang dirasakan dipengaruhi oleh jenis video yang ditonton, musik yang digunakan, tingkat keahlian editing, dan selera humor masing-masing responden. Sejumlah 88 responden yang mengalami perbaikan mood merasa video TikTok yang ditonton memiliki pesan positif, konten menarik, dan mengundang tawa. Beberapa responden juga berpendapat bermain TikTok bersama teman dapat mempererat hubungan. Video yang menghibur juga dinilai dapat menetralisir stres dan beban pikiran. Paduan musik yang menyenangkan dapat mengubah suasana hati. Berdasarkan studi literasi dari jurnal Psychological Science–gerak meregangkan tubuh dapat mengurangi rasa lelah dan memperkuat diri–gerak yang dilakukan saat bermain TikTok dapat mengalihkan rasa lelah kita. Dengan demikian tingkat stres dapat berkurang. Dari total responden pengguna TikTok, 23,7% merasa tidak terjadi perubahan mood. Responden merasa video yang ditonton tidak memengaruhi diri, baik dari segi perasaan maupun perilaku. Sedangkan, dua responden menyatakan mengalami penurunan mood setelah menggunakan TikTok. Penurunan mood ini disebabkan adanya video yang kurang pantas dalam aplikasi TikTok dan beberapa video yang dinilai cringe justru tidak menghibur. ≥3 kali 27,2%



2 kali 22,8%



1



Sekali 50%



Momen tertentu 21%



Waktu luang 28,1%



222



2



Tidak tentu 50,1%



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



Isi waktu 41,4%



Lainnya 27,6%



3



Tidak 43,2%



Hiburan 31%



4



Iya 56,8%



Diagram 1. Frekuensi Membuat Video TikTok dalam Seminggu–Diagram 2. Waktu Pembuatan Video TikTok–Diagram 3. Tujuan Menggunakan Aplikasi TikTok–Diagram 4. Pengaruh TikTok terhadap Penggunanya Diagram 1 menunjukkan seberapa sering responden pengguna TikTok membuat video dalam seminggu. Sebanyak 59 (50%) pengguna hanya membuat video sekali selama seminggu. Pengguna yang membuat video dua kali seminggu berjumlah 27 (22,8%) dari jumlah total. Sisanya, 32 responden dapat membuat video TikTok tiga kali atau lebih dalam seminggu. Berdasarkan diagram 2, responden membuat video TikTok pada waktu yang tidak menentu. Sebanyak 21% responden mengabadikan momen dengan TikTok pada waktu tertentu. Sedangkan, 28,1% responden membuat video TikTok untuk mengisi waktu luang dan mengatasi rasa bosan. Responden menggunakan TikTok dengan berbagai alasan. Seperti yang sudah kami kelompokkan dalam diagram 3. Dari jumlah total, 41,4% menggunakan TikTok untuk mengisi waktu luang. Sebanyak 31% menggunakan TikTok sebagai hiburan dan pereda stres. Sisanya, 27,6% dari responden menggunakan aplikasi ini sebagai media untuk mengabadikan momen. Diagram 4 menunjukkan berpengaruh tidaknya video TikTok yang ditonton. 56,8% responden merasa terpengaruh dengan video yang dilihat dan 43,2% responden merasa tidak terpengaruh. Pengaruh yang dirasakan responden meliputi pengaruh terhadap mood, peningkatan semangat, dan pengaruh perilaku. Hasil Wawancara terhadap Pelajar di Surakarta dan Sekitarnya Metode wawancara bertujuan mengumpulkan pendapat beberapa responden untuk validasi data. Dari tiga responden yang diwawancarai, dua diantaranya menyatakan pendapat pro dan satu responden menyatakan pendapat kontra terhadap fenomena TikTok.



223



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



Status Pendapat Mood Isi pendapat



Pesan



Tabel 4. Pendapat Responden yang Diwawancarai Responden 1 Responden 2 Responden 3 Pelajar (Siswi SMAN Pelajar (Mahasiswa Pelajar (Siswa SMAN 1 1 Karanganyar) UTP Solo) Karanganyar) Pro Pro Kontra Membaik, terhibur Terhibur Biasa saja TikTok sebagai TikTok merupakan Adanya pengguna media hiburan dapat media hiburan TikTok yang membuat mengurangi stres yang menarik dan video tidak senonoh, dan kepenatan mengasah ajang pamer, dan setelah belajar kreativitas munculnya trend yang tidak mendidik Bijak dalam Media Tidak berlebihan, menggunakan, mengembangkan harus bisa memilah jangan lupa waktu bakat dalam dan memilih membuat video



Berdasarkan tabel, ketiga responden memiliki pendapat yang berbedabeda. Dalam menggunakan aplikasi TikTok diperlukan kesadaran diri untuk dapat menyaring pengaruh positif dari kemajuan teknologi. Konten-konten hiburan yang disajikan dapat membawa penggunanya pada keadaan good mood. Di satu sisi, pengguna tetap harus bijak dalam menyikapi dampak negatif penggunaan aplikasi TikTok. TikTok merupakan media hiburan yang mengasah kreativitas penggunanya. Berbagai fitur disajikan dalam aplikasi ini dapat dimanfaatkan sebagai hiburan. Bijak dalam menyikapi perkembangan teknologi dan dapat menyaring dampak positif dari TikTok merupakan sikap yang wajib dimiliki penggunanya. Pembahasan di atas telah menjawab tujuan penelitian kami bahwa TikTok meningkatkan mood penggunanya.



224



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



Kesimpulan



SIMPULAN DAN SARAN



Dari data yang kami paparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi TikTok berpengaruh terhadap mood penggunanya. Viralnya aplikasi TikTok dipengaruhi oleh banyaknya publik figur dan tokoh politik yang menggunakan aplikasi ini. Manfaat yang dapat diperoleh para pengguna TikTok diantaranya menghilangkan stress, sebagai media hiburan di tengah kesibukan, dan sebagai media edukasi bagi masyarakat luas. Tiga dari empat responden mengalami peningkatan mood setelah menggunakan aplikasi TikTok. Peningkatan mood ini disebabkan musik dan special effects yang disediakan dalam aplikasi TikTok sangat beragam. Menanggapi dampak negatifnya, penggunaan TikTok harus dilakukan secara bijak dan dilandasi rasa tanggung jawab. Walaupun sebagian orang menganggap penggunaan TikTok hanya menghabiskan waktu, tetapi berdasarkan penelitian yang kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi TikTok memiliki manfaat untuk meningkatkan mood para penggunanya. Pemanfaatan aplikasi TikTok sebagai media hiburan secara tepat guna terbukti dapat menjadi mood booster bagi para penggunanya. Saran 1. Dalam menyikapi perkembangan zaman diperlukan sikap bijak dan bertanggung jawab. Kemajuan teknologi dapat diibaratkan pisau bermata ganda. Di samping sisi positif, kita harus mampu melatih diri untuk menghadapi dampak negatifnya. Penggunaan aplikasi TikTok harus didasari sikap bijak dan tanggung jawab. 2. Kevalidan data masih perlu dikaji lebih lanjut dengan cakupan wilayah yang lebih luas serta responden yang lebih banyak dan beragam untuk mendukung akurasi data hasil penelitian.



225



2020 Buku Prosiding IFSA 2.0 Indonesian Fun Science Award



DAFTAR PUSTAKA Baenanda, Listhari. 2019. Mengenal Lebih Jauh Revolusi Industri 4.0, [online], (https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/mengenal-lebih-jauh-revolusiindustri-4-0/, diakses tanggal 15 Februari 2020) Kevin, Olla. 2019. Era Revolusi Industri 4.0 : Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui, [online], (https://www.jagoanhosting.com/blog/era-revolusi-industri-4-0/, diakses tanggal 15 Januari 2020) Kusuma, Wahyunanda. 2020. Di Balik Fenomena Ramainya TikTok di Indonesia, [online], (https://tekno.kompas.com/read/2020/02/25/11180077/dibalik-fenomena-ramainya-tiktok-di-indonesia?page=all, diakses tanggal 17 Februari 2020) Das, Ankush. 2020. TikTok App was Downloaded More Than Facebook, Messenger, and Instagram, [online], (https://www.ubergizmo.com/2020/01/tiktokdownloaded-more-than-facebook-messenger-instagram-in-2019/, diakses tanggal 17 Februari 2020) Bryman, Alan. 2018. Teknik Analisis Data Kualitatif: Contoh & Prosesnya, [online], (http://sosiologis.com/teknik-analisis-data-kualitatif) Najah, Naqib. 2014. MOOD ON : Raih Produktivitas Cerdas Mengontrol Suasana Hati. Literindo. Jakarta. Djohan. 2009. Psikologi Musik. Best Publisher. Yogyakarta. Fikroti, Apriastina Dian. 2017. Musik yang Memengaruhi Mood atau Mood yang Memengaruhi Musik?, [online], (https://pijarpsikologi.org/musik-yangmemengaruhi-mood-atau-mood-yang-memengaruhi-musik/, diakses tanggal 21 Februari 2020) Praditasari, Tasya Aulia. 2017. Pengaruh Mendengarkan Musik saat Lari terhadap Mood Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, [online], (http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47654/Chapter %20I.pdf?sequence=5&isAllowed=y, diakses tanggal 19 Februari 2020) Ayunda, Pininta. 2016. 8 Hal yang Pengaruhi “Mood” Anda Setiap Hari, [online], (https://sains.kompas.com/read/2016/10/27/220500823/8.hal.yang.peng aruhi.mood.anda.setiap.hari?page=all, diakses tanggal 21 Februari 2020) Pratnyawan, Agung. 2020. Gubernur Anies, Ridwan Kamil, dan Ganjar Main TikTok, Siapa yang Paling Heboh?, [online], (https://www.hitekno.com/internet/2020/02/20/123223/gubernuranies-ridwan-kamil-dan-ganjar-main-tiktok-siapa-paling-heboh, diakses tanggal 28 Februari 2020)



226