Tinjauan Pustaka [PDF]

Citation preview

BAB II Tinjauan Pustaka Reaksi redoks sering ditandai dengan terjadinya perubahan warna lebih sering daripada diamati dalam reaksi asam basa. Reaksi redoks melibatkan pertukaran electron dan selalu terjadi perubahan bilangan oksidusi dari dua atau lebih unsure dari reaksi kimia. Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan dikembangkan dari persamaan reaksi biasa yang lainnya karena jumlah zat lainnya yang diperlukan dalam reaksi redoks sering kali lebih dari satu. Sama halnya dengan persamaan reaksi lain, persamaan reaksi redoks harus dapat diseimbangkan dan segi muatan dan materi penyeimbangan materi biasanya dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan penyeimbang muatan agak sulit. Karena itu perhatian harus dicurahkan pada penyeimbangan muatan agak sulit muatan berguna untuk menentukan faktor stoikiometri. Menurut batasan reaksi umum reaksi redoks adalah suatu proses serah terima electron antara dari system redoks ( Rivai, 1995) Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta dan disertai pembebasan energy berupa panas yang ditandai dengan perubahan suhu, sementara reaksi redoks non spontan terjadi apabila harga Ԑ° sel negatif. Suatu reaksi kimia ( termasuk reaksi redoks) yang tidak spontan tidak terjadi apapun ( Salirawati, 2008) = adalah suatu senyawa organic yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil atau = alkil. = dapat juga dikatakan dengan senyawa organic yang karbon-karbonnya dihibungkan dengan karbon lainnya . = tidak mengandung hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Hart, 2003) Batasan yang lebih umum dari reaksi oksidasi adalah berdasarkan pemakaian bilangan oksidasi pada pemakaian bilangan oksidasi pada atom karbon dengan cara memasukan bilangan oksidasi pada keempat ikatannya. Contoh atom N yang berikatan dengan C mempunyai bilangan oksidasi O dan atom C mempunyai bilangan oksidasi H jika berkaitan tunggal pada heteroatom seperti oksigen, nitrogen atau sulfur (Riswiyanto, 2009) Elektro kimia merupakan cabang di ilmu kimia yang secara khusus mempelajari hubungan listrik dan reaksi kimia proses elektro kimia merupakan rekasi redoks (oksidasi-reaksi) dimana energy yang dihasilkan dari reaksi spontan di konversi menjadi energy listrik atau dimana energy listrik digunakan untuk mendorong suatu reaksi non spontan untuk terjadi. ( www . studio belajar.com) Oksidasi merupakan proses terjadinya penangkapan oksigen oleh suatu zat sementara itu reduksi adalah proses terjadinya pelepasan oksigen oksidasi juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya pelepasan oksigen oleh suatu zat. Oksigen sangat penting dalam reaksi reduksi. Oksidasi juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya pelepasan hydrogen oleh suatu zat dan reduksi adalah suatu proses terjadinya penangkapan hydrogen. (www. pelajaranku, net ) Reaksi redoks sangat berperan banyaak hal dalam kehidupan sehari-hari reaksi redoks dapat berguna bagi pemeliharan bahan bakar minyak bumi dan digunakan juga sebagai cairan pemutih, selain itu



sebagai unsure logam dan non logam di peroleh melalui bijinya melalui proses oksidasi dan reduksi. = yang terlihat sebuah reaksi (Chang, 2005) Reaksi redoks dapat = sebagai reaksi dimana beberapa elemen mengalami perubahan bilangan oksidasi, reaksi oksidasi selalu diikuti oleh reaksi reduksi, jika rekasi oksidasi terjadi, reaksi reduksi juga terjadi. Pengertian reaksi redoks berkembang dari reaksi peningkatan dan pelepasan oksigen menjadi reaksi serah terima electron dan perubahan bilangan oksidasi unsure (Daniel/ =, 2010) Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dimana dalam reaksi ini energy yang dilepas oleh energy spontan diubah menjadi listrik atau dimana energy listrik digunakan agar reaksi yang non spontan bisa terjadi hubungan kualitatif antara = yang = dan produk yang terbentuk dirumuskan oleh = . Elektrolisis merupakan cara untuk memproduksi logam aktif serta non logam aktif dan banyak lagi bahan kimia yantg penting di industry (=, 2005) Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hydrogen (H₂) dengan katalis palladium atau nikel reduksi = ini diutamakan pada ikatan rangkap dua atau tiga ikatan karbon. Karbon cara yang mudah untuk melihat proses reduksi adalah reduktor = elektronya ke oksidasi. (Rivai, 1995) Prinsip yang terlibat dalam titrasi oksidasi reduksi sebagai prinsip identik dengan dalam rusi asam basa dalam titrasi reduksi oksidasi pilihan indikatornya untuk menunjukkan titik akhir terbatas kadang = = digunakan sebagai indicator macam senyawa aromatic direduksi oleh enzim untuk untuk membentuk senyawa radikal bebas secara umum penerima elektrolitnya adalah berbagai jenis heva enzim dan koenzimnya. Seketika terbentuk radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oksigen menjadi = oksida reaksi bersihnya adalah reaksi koenzim heva enzim dan reduksi oksigen menjadi super oksida = = = ini dijelaskan sebagai siklus redoks (Keenan, 1984) Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah reduksi mentransfer elektronya ke teroksidasi sehingga dalam reaksi reduktor melepaskan electron dan teroksidasi dan oksidator mendapatkan electron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi di sebut sebagai pasangan redoks. Reaksi redoks ada yang berlangsung spontan bilangan oksidasi pada atom karbon menentukan bilangan oksidasi pada keempat ikatannya. Reaksi oksidasi atau = dan basa dan = memiliki nasib yang sarupa. Perkembangan sel elektrik juga sangat penting didalam = komponen reaksi ( Phiuci . Ralph.h, 1987)



Daftar Pustaka Chang, Raymond.2005.kimia dasar konsep-konsep inti edisi ketiga jilid 2. Jakarta : Erlangga Hart, narold, dkk.2003.kimia organik. Jakarta : Erlangga Keenan, Charles w. 1984.kimia untuk universitas. Jakarta: Erlangga Rivai.1995.Asas pemeriksaan kimia.Jakarta: Erlangga Riswiyanto.2009.kimia organic.Jakarta: Erlangga Reger,L , Daniel.2010.chemistry , = = == Sariawati, Das.=.kimia.bandung: Gravindo media Utama www. studio belajar . com (Diakses pada tanggal 23 mei 2005) www. pelajaranku. Net ( Diakses pada tanggal 18 april 2008)