TM2-Askep Kom Agregat Pekerja-OHN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT PEKERJA



Oleh: Trisna Vitaliati, S.Kep., Ners., M.Kep



OUTLINE



Pentingnya perhatian terhadap kesehatan agregat pekerja Masalah-masalah kesehatan di area pekerja Konsep OHN. Konsep K3. Asuhan Keperawatan pada Pekerja



PEKERJA SEBAGAI AGGREGAT Individu yang bekerja berpotensi terkena bahaya kesehatan terkait, meskipun suatu saat pensiun atau berhenti bekerja, mereka akan terus menanggung risiko kesehatan dari paparan kerja masa lalu. Jumlah individu yang terkena masalah kesehatan mungkin lebih besar, karena pekerjaan terkait penyakit ditemukan di antara pasangan, anak, dan tetangga dari pekerja yang terpapar.



MASALAH KESEHATAN DI AREA PEKERJA KATEGORI Biologis



AGEN Darah Atau Cairan Tubuh



PENGARUH PADA KESEHATAN Bakteri, Jamur, Dan Virus Infetions (Misalnya Hepatitis B)



Zat kimia



Mesin



Fisik



Psikososial



Pelarut



Sakit Kepala Dan Disfungsi Sistem Saraf



Lead



Pusat



Asbes



Asbestosis



Asam



Luka Bakar



Glikol Eter



Efek Reproduksi



Air Raksa



Ataxia



Arsenic



Neuropati Perifer



Postur tubuh yang tetap atau tidak sesuai



Gangguan Muskuloskeletal



Penerangan



Sakit Kepala Dan Ketegangan Mata



Shift kerja



Gangguan Tidur



Listrik



Listrik



Slip Dan Jatuh



Kondisi Muskuloskeletal



Disambar Atau resiko terjatuh



Cedera



Kebisingan



Gangguan Pendengaran



Radiasi



Efek Reproduksi Dan Kanker



Getaran



Penyakit Raynaud



Panas



Panas Kelelahan Dan Stroke Panas



Stress



Reaksi Kecemasan Dan Berbagai Gejala



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN PEKERJA Fisika



Kebisingan, getaran, radiasi, temperatur, listrik, udara bertekanan



Kimia



Biologi



Mekanik dan Ergonomik



Psikososial



Cairan, debu, asap, serat, kabutgas, uap



Serangga, tungau, lumut, ragi, jamur, bakteri, virus



Sikap tubuh pergerakan, gerakan berulang, pencahayaan dan penglihatan



Kebimbangan tekanan kerja, kebosanan, bekerja pada hari libur



KONSEP OCCUPATIONAL HEALTH NURSING (OHN)  OHN: Cabang khusus dari keperawatan komunitas



yang merupakan aplikasi konsep dan framework berbagai disiplin ilmu ( keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu sosial, dan perilaku serta prinsip-prinsip manajemen).  OHN (Occupational Health Nursing) atau keperawatan kesehatan kerja didefinisikan sebagai praktek khusus yang berfokus pada promosi, pencegahan, dan pemulihan kesehatan dalam konteks lingkungan yang aman dan sehat, melibatkan pencegahan efek kesehatan yang merugikan dari bahaya kerja dan lingkungan. Konsep tersebut diadaptasi dari American Association of Occupational Health Nurses (AAOHN 2004).



Konsep Occupational Health Nursing (OHN)  OHN MERUPAKAN APLIKASI DARI BEBERAPA ILMU PENGETAHUAN, DIANTARANYA ADALAH: NURSING SCIENCE



HYGIENE



MEDICAL SCIENCE PUBLIC HEALTH SCIENCE



ERGONOMIC SOCIAL SCIENCE



TOXICOLOGY SAFETY



MANAGEMENT, ECONOMICS



INDUSTRIAL



PERAN DAN PROFESIONALISME DALAM OHN (AAOHN)  



















Mempromosikan kesehatan dan keselamatan pekerja Menetapkan ruang lingkup praktek dan standar praktek keperawatan kesehatan kerja Mengembangkan kode etik untuk perawat kesehatan kerja dengan pernyataan yang interpretatif Mempromosikan dan memberikan pendidikan berkelanjutan dalam keahlian khusus Memajukan profesi melalui penelitian yang mendukung Merespon dan mempengaruhi isu kebijakan publik yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja



Konsep Occupational Health Nursing (OHN) Tujuan dari OHN adalah : Meningkatkan dan memelihara status kesehatan pekerja serta melindungi pekerja dari kecelakaan kerja dan faktor resiko bahaya di tempat kerja (health hazards) dalam konteks lingkungan kerja yang sehat dan aman (AAOHN, 2004)



Konsep Occupational Health Nursing (OHN)  OHN ada di dalam sistem kesehatan masing -



masing institusi kerja/ perusahaan, pabrik, rumah sakit,institusi pemerintah,universitas, dll  Pemberi pelayanan kesehatan kerja professional dalam OHN disebut OHPs (occupational health profesionals).  OHN yang telah terdaftar dan memiliki sertifikasi keahlian khusus atau training kesehatan kerja.  10 pekerjaan yang berperan dalam OHN: dokter, manajer kasus, koordinator, manajer, perawat, direktur perusahaan, spesialis promosi kesehatan, pendidik, konsultan dan Peneliti.



Kegiatan Khusus OHN (OSHA,2004) Pengamatan & penilaian Interpretasi & evaluasi riw.medis



Interpretasi diagnosa medis Penilaian lingkungan kerja Identifikasi kelainan Deskripsi respon pekerja Pengelolaan penyakit/cedera kerja/non kerja Dokumentasi



Standar AAOHN tentang praktik kesehatan kerja dan lingkungan keperawatan menurut AAOHN, 2004 (Nies & McEwen, 2001).



Standar I: Pengkajian



Standar V: Implementasi



Standar II: Diagnosis



Standar III: Identifikasi Hasil



Standar IV: Perencanaan



Standar VI: Evaluasi



Standar VII: : Pengelolaan sumber daya



Standar VIII: pengembangan Profesional



Standar IX: Kolaborasi



Standar X: Penelitian



Standar XI: Etika



STANDAR AAOHN TENTANG PRAKTIK KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN KEPERAWATAN MENURUT AAOHN, 2004 (NIES & MCEWEN, 2001).



Standar 1: Pengkajian menilai status kesehatan klien individu atau populasi dan lingkungan Standar II: Diagnosis Menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosa



Standar III: Identifikasi hasil Mengidentifikasi kriteria hasil pada pasien Standar IV:Perencanaan Mengembangkan rencana tujuan yang komprehensif dan merumuskan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan



STANDAR AAOHN TENTANG PRAKTIK KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN KEPERAWATAN MENURUT AAOHN, 2004 (NIES & MCEWEN, 2001). Standar V: Implementasi Menerapkan intervensi untuk mencapai hasil yang diinginkan yang diidentifikasi dalam perencanaan. Standar VI:Evaluasi Secara sistematis dan berkesinambungan mengevaluasi respon terhadap intervensi dan kemajuan ke arah pencapaian hasil yang diinginkan



Standar VII: Pengelolaan sumberdaya Mengamankan dan mengelola sumber daya yang mendukung kesehatan pekerja dan program keselamatan. Standar VIII: Pengembangan Profesional Bertanggung jawab terhadap pengembangan profesional untuk meningkatkan perkembangan dan menjaga kompetensi



STANDAR AAOHN TENTANG PRAKTIK KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN KEPERAWATAN MENURUT AAOHN, 2004 (NIES & MCEWEN, 2001).



Standar IX: Kolaborasi Bekerja sama dengan karyawan, manajemen, penyedia perawatan kesehatan, profesional, dan perwakilan masyarakat Standar XI: Etika Menggunakan kerangka etika sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan dalam praktik



Standar X: Penelitian Menggunakan hasil penelitian dalam praktik dan memberikan kontribusi berbasis ilmiah dalam kerja dan lingkungan keperawatan kesehatan untuk meningkatkan praktik dan memajukan profesi



KONSEP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) Keselamatan kesehatan adalah membuat kondisi kerja yang aman dengan dilengkapi alat-alat pengaman, penerangan yang baik, menjaga lantai dan tangga bebas dari air, minyak, nyamuk dan memelihara fasilitas air yang baik (Tulus Agus, 1989). Menurut Malthis dan Jackson (2002),



keselamatan kerja meunjuk pada perlindungan kesejahteraan fisik dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera terkait dengan pekerjaan.



PENERAPAN MODEL EPIDEMIOLOGI



Host



Agent



Environment



Epidemiologic triad (Campos-Outcalt, 1994 dalam Stanhope & Lancaster, 2004)



PENERAPAN MODEL EPIDEMIOLOGI  Host



Setiap pekerja merupakan host dalam kelompok populasi pekerja. Faktor host meliputi: usia, jenis kelamin, status kesehatan, pekerjaan, etnik dan gaya hidup (Rogers, 2003 dalam Stanhope & Lancaster, 2004).



PENERAPAN MODEL EPIDEMIOLOGI 



Agen Kategori Work-related Hazard/Agen a. Agen biologis & infeksius Bakteri, virus, jamur, parasit yang dapat ditransmisikan melalui kontak dengan pasien terinfeksi atau terkontaminasi sekresi tubuh atau cairan dari individu lain. b. Agen Kimia Obat-obatan, larutan, gas, uap, aerosol dan partikel yang berpotensi racun atau mengiritasi sistem tubuh.



PENERAPAN MODEL EPIDEMIOLOGI 



Agen Kategori Work-related Hazard/Agen c. Agen Lingkungan Faktor yang dihadapi dalam lingkungan kerja yang menyebabkan atau mempotensiasi kecelakaan, cedera, ketegangan, atau ketidaknyamanan (ex: peralatan yang tidak aman / tidak memadai atau mengangkat perangkat, lantai licin, kekurangan workstation) d. Agen Fisik Radiasi, listrik, suhu tinggi, kebisingan, yang dapat menyebabkan trauma.



PENERAPAN MODEL EPIDEMIOLOGI 



Agen Kategori Work-related Hazard/Agen e. Agen Psikososial Faktor dan situasi ditemui atau berhubungan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja yang membuat atau mempotensiasi stres, ketegangan emosional, atau masalah interpersonal.



PENERAPAN MODEL EPIDEMIOLOGI  Lingkungan



(environment) Struktur geologis dan atmosfir, air, suhu, dan radiasi yang dapat menjadi stresor negatif atau positif. Misalnya: panas, bau, ventilasi.



PENYEBAB KECELAKAAN KERJA Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak melakukan tindakan penyelamatan. Contohnya, pakaian kerja, penggunaan peralatan pelindung diri, falsafah perusahaan, dan lain-lain.



Kecelakaan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan kerja yang tidak aman. Contohnya, penerangan, sirkulasi udara, temperature, kebisingan, getaran, penggunaan indicator warna, tanda peringatan, sistem upah, jadwal kerja, dan lain-lain. (Rika Ampuh Hadiguna, 2009).



ELEMEN-ELEMEN PROGRAM K3 Jaminan keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja Alat Pelindung Diri Beban Kerja



Jam Kerja



APLIKASI KASUS



Asuhan Keperawatan pada Pekerja Indutrsi Rambut Palsu Ners R, baru bekerja selama satu bulan sebagai perawat OHN di salah satu perusahaan penghasil rambut palsu/ wig, yaitu PT. DFK, Perusahaan ini memiliki 950 orang tenaga kerja yang sebagian besar adalah wanita. Kegiatan utama pekerja adalah memotong dan menggunting rambut, membentuk rambut, mewarnai serta melakukan packing. Aktivitas tersebut sebagian besar dilakukan pekerja dengan posisi duduk. Pada saat observasi ke tempat kerja, ners R mendapatkan data bahwa tidak ada satupun pekerja yang menggunakan masker sebagai alat pelindung diri (APD) pada saat melakukan pengecatan rambut palsu. Terlihat juga beberapa pekerja melakukan aktifitas kerja dengan posisi yang salah (duduk dengan membungkuk). Sebagian besar pekerja mengatakan sering kerja lembur lebih dari 10 jam per hari terutama jika banyak order dari luar negeri. Ketika ners R mengingatkan pekerja untuk memakai alat pelindung diri dan duduk dengan posisi yang benar, beberapa pekerja mengatakan sudah terbiasa dengan cara tersebut sehingga tidak merasakannya sebagai masalah. Ners R mengambil inisiatif untuk melaporkan temuannya kepada pihak manajemen perusahaan, namun dirinya menjadi sangat kecewa karena tidak ada tanggapan yang positif dari pihak manajemen, namun pihak sumber daya manusia (HRD) menjanjikan untuk bertemu dengan ners R untuk mendiskusikan temuannya.



Pengkajian Lingkungan perusahaan: bagaimanan kebersihan Pertolongan pertama dan sanitasi perusahaan pada kecelakaan. Pemeriksaan kesehatan Waktu jam kerja. awal berkala bagi Beban kerja, beban kerja karyawan perusahaan yang terlalu berat baik Jaminan kesehatan. mental maupun fisik Proses kerja dapat mengakibatkan Keluhan pekerja seorang pekarja Kecelakaan yang terjadi menderita gangguan di perusahaan atau penyakit akibat kerja.



Analisis Data



Kecelakaan kerja yang sering terjadi Perilaku yang tidak sehat Lingkungan yang tidak sehat. Penyakit akibat kerja. Pengetahuan yang kurang Kurangnya fasilitas pendukung



MASALAH YANG MUNCUL



Risiko terjadi back injury pada populasi pekerja PT DFX b.d sikap tubuh yang tidak ergonomis



Risiko terjadi peningkatan penyakit paru (bronkitis, asma) pada populasi pekerja PT DFX b.d inhalasi debu dan partikel cat



Risiko terjadi peningkatan stres pada populasi pekerja PT DFX b.d tuntutan kerja yang tinggi



Risiko terjadi peningkatan kecelakaan kerja pada populasi pekerja PT DFX b.d kelelahan, penggunaan APD yang berstandar



DIAGNOSA KEPERAWATAN Domain 1, Class 1, kode 00215 Resiko rawan perilaku kesehatan, ditandai dengan: 1. tidak ada satupun pekerja yang menggunakan masker sebagai alat pelindung diri (APD) pada saat melakukan pengecatan rambut palsu.



2. pekerja melakukan aktifitas kerja dengan posisi yang salah (duduk dengan membungkuk) 3. pekerja mengatakan sering kerja lembur lebih dari 10 jam per hari terutama jika banyak order dari luar negeri



PERENCANAAN Data



Diagnosa Kep



1



1



NOC -



-



-



NIC



Prevensi Primer 28085 kualitas untuk program metode 270101 jumlah peserta dalam pemberian pelayanan kesehatan Prevensi sekunder 19220 identifikasi faktor resiko 28019 rencanakan program mendukung Prevensi tersier 280818 lindungi pengaruh luar



komunitas



- Prevensi Primer 5510 pendidikan kesehatan 8630 Peningkatan strategi manajemen konflik 5530 buat grup diskusi



untuk



- Prevensi Sekunder yang 6520 skrining kesehatan 6610 identifikasi resiko 8510 identifikasi kesehatan komunitas



dari - Prevensi Tersier 7140 dukungan keluarga 7910 konsultasi 8180 Konsultasi telepon 8190 tindak lanjut telepon



FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN



DK 1



Edukasi tentang posisi tubuh yang ergonomis saat bekerja



Memberikan penkes DK 2 mengenai penggunaan alat pelindung diri (APD)



REFERENSI  Maurer,



F. A. & Smith, C. M. (2000). Community health nursing: Theory and practice. 2nd ed. Philadelphia: W. B. Saunders Company.  Nies, M. A. & Ewen, M. M. (2001). Community health nursing: Promoting the health of population. Washington: W. B. Saunders Company.  Stanhope, M. & Lancaster, J. (2004). Community and public health nursing. St. Louis: Mosby.  AAOHN. (2004). http://www.healio.com/journals/aaohn