TM3 Pe PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TM 3



Topik: Pendekatan Epidemiologi & Precede-Proceede dalam PE Mata Kuliah: Perencanaan dan Evaluasi Tanggal: 22 September 2020 Dosen: Arief Hargono dan Muji Sulistyowati



PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI Pendekatan Epidemiologi dalam Perencanaan Kesehatan Current Issue Transisi demografi Transisi epidemiologi —> pergeseran kasus antara penyakit menular ke penyakit tidak menular Transisi gizi Transisi perilaku Paradigma Kesehatan Climate change SDGs Strategi pembangunan kesehatan Pemberdayaan masyarakat akses sistem surveilans —> fokus epidemiologi pembiayaan kesehatan Definisi Perencanaan Mengapa perlu direncanakan —> sumber daya terbatas,masalah banyak Penyelesaian masalah kesehatan —> ProblemSolving Cycle Assesment Planning Implementation Evaluation Tiap tahapan —> Perlu informasi —> jangan sampai saat melakukan tahapan berdasarkan perkiraan saja —> Harus ada informasi valid Next question —> Apa informasi yang dibutuhkan —> Bisa merujuk ke pendekatan epidemiologi Pendekatan epidemiologi Epidemiologi —> ilmu yang mempelajari, menganalisis,serta berusaha memecahkan masalah kesehatan pada suatu kelompok populasi Ada beberapa konsep



Segitiga epidemiologi (host,agent,environtment) Masalah kesehatan disebabkan 3 faktor Agent —> Biologi,kimia,fisika,nutrisi Host —> usia,jenis kelamin,ras,genetik,status imunisasi,dst Lingkungan —> suhu,kelembaban,ketinggian,cuaca Ditambahkan waktu Waktu lama paparan,inkubasi,trend Penerapan demam berdarah



Web of Causation Masalah kesehatan disebabkan oleh banyak faktor yang saling terkait



Datanya bisa dikumpulkan —> Faktor apa saja yang berpengaruh dalam kesehatan —> Mendapatkan data faktor risiko. —> Diolah jadi informasi epidemiologi Informasi Epidemiologi Menjelaskan pola penyakit berdasarkan 3 variabel Variabel orang —> karakter orang yang terkena masalah kesehatan Variabel tempat —> karakter tempat terjadinya masalah kesehatan Variabel waktu —> Karakter waktu saat terjadinya masalah kesehatan Dengan mendapatkan gambaran kasus —> Mampu membuat prioritas kelompok mana yang harus diberikan intevensi Data waktu —> Trend —> Mampu memperkirakan kapan masalah kesehatan mungkin muncul di masa yang akan datang —> Dapat mempersiapkan intervensi sebelum masalah kesehatan datang Upaya pencegahan dan pengendalian harus dilakukan Prinsip Epidemiologi Mengamati sekelompok populasi Ada angkanya —> mutlak,prporsi,rate,insiden Informasi menurut orang,tempat,waktu



Manfaat dalam analisis kesehatan Mendapatkan,mengintepretasikan,dan menggunakan informasi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mengurangi penyakit Menjadi sumber informasi —> dasar penentuan kebijakan dan tindakan 9 Pertanyaan Epidemiologi (Guideline) Instrumen yang bisa dipakai data-data apa yang harus dikumpulkan dalam melakukan pendekatan epidemiologi untuk perencanaan dan evaluasi program Identifikasi masalah Apa masalah kesehatan? —> Penyakit (Frekuensi,trend,severity,rangking,preventability),kematian (CDR,AKB,AKI,CFR penyakit),kinerja (UCI,Error rate,Case detection rate),sistem (input,proses,output) Fenomena kesenjangan antara kenyataan dan harapan Ada data tentang kenyataan dan data harapan Harapan —> Program kesehatan secara ideal gimana? —> Cari dari SOP,Panduan,kebijakan —> Biasanya disini ada indikator dan target Kenyataan —> Yang terjadi di lapangan —> buku laporan rutin,register,observasi lapangan,in depth interview,fgd,dsb Bandingkan antara kenyataan dan harapan Bisa teridentifikasi masalah kesehatan Besaran dan distribusi masalah Berapa banyak kasus? —> insiden dan prevalen Range,mean,median,modus,rasio,proporsi,rate,insiden,prevale ns Kapan muncul? —> Var. waktu Diukur dengan satuan waktu Berdasarkan masa inkubasi suatu penyakit —> Ingat riwayat alamiah penyakit Contoh: Covid itu 5-7 hari, biar aman isolasi mandirinya 14 hari Dimana terjadi —> Var. tempat Hal khusus pada suatu wilayah —> geografis,peta —> spasial Dasarnya pas wabah kolera di London —> pengamatan Pak Snow—> ngegambar peta —> Titik korban —> Dipelajari ternyata dari asupan air minum dari pompa air —> Ketemu pompa yang terkontaminasi Siapa yang terkena —> Var.orang Umur,kelamin,status perkawinan,pekerjaan Misal pada kasus AIDS Umur 25-29 paling banyak kasus AIDS. Jadi kegiatan preventifnya umur sebelumnya (10 tahun). berarti kelompok yang harus diintervensi umur remaja Analisis Mengapa permasalah muncul? apa faktor yang mempengaruhi?



Metode fishbone,pohon masalah,dsb Tindakan Apa yang dilaksanakan? Harus tau juga program apa yang sudah berjalan —> Tau harapan —> Jangan sampai mengulang program yang sudah ada/sedang berjalan Hasil yang diperoleh apa? Kesulitan? Apa masih ada kendala? —> melakukan evaluasi Apa lagi yang harus dilakukan? Muncullah inovasi kita Sumber data Register —> Mortalitas dan morbiditas Laporan rutin —> biasanya TB,Malaria,Buku kohort,KMS,KIA Kegiatan surveilans Rutin —> Pemantauan berkala Nonrutin —> Ketika ada KLB (W1,W2,Data penyelidikan epidemiologi) Thacker 2000 —> Datanya dipakai untuk perencanaan,implementasi program,dan evaluasi Kesimpulan Pendekatan Epidemiologi Identifikasi faktor risiko masalah kesehatan —> konsep segitiga, web of causation Pengelompokan informasi epidemiologi —> 9 pertanyaan epidemiologi —> menghasilkan informasi orang tempat waktu Memakai sumber informasi yang tersedia Evaluasi Sistem Surveilans Menggunakan Atribut Definisi Surveilans Ongoing systematic activities —> Pengumpulan,analisis,dan penyebaran informasi Masalah umum Data tidak tepat waktu —> bahaya buat penyakit menular Data belum lengkap Data belum represetatif Faktor penyebab Informasi terlalu banyak Kemampuan staf rendah Sistem surveilans yang terlalu rumit Metodologi Penelitian evaluasi



Kualitatif dan kuantitatif Informan —> petugas surveilans Pengumpulan data —> Indepth interview,FGD,dll Instrumen —> menyesuaikan pengumpulan data Atribut Surveilans Yang harus dimiliki sebuah sistem surveilans Sederhana Dalam pengumpulan data,analisis,pencatatan,pelaporan Bisa dilihat dari Banyak data yang harus dikumpulkan Institusi yang terlibat Fleksibel Menyesuaikan diri dengan dinamika masalah kesehatan Misal: IMS dan HIV Dulu IMS ada dulu. Tahun 90 HIV masuk. HIV ternyata metodenya sama dengan IMS yaitu dari pemeriksaan serum darah juga sifatnya sentinel —> Akhirnya dilakukan secara terintegrasi Misal: TB dan HIV Kesulitan mencari kasus HIV karena gejala belum muncul Ditemukan koinfeksi terbanyak —> TB Hampir semua orang HIV kena TB Jadi salah satu upaya pencarian kasus HIV dengan masuk ke program TB Ada kolaborasi TB-HIV —> Banyak hal yang berbeda —> belum semudah IMS-HIV Dapat diterima Harus diterima di masyarakat dan sistem yang terlibat Misal: HIV banyak yang terlibat —> Semua harus mendukung dan menerima —> Ada yang tidak menerima, laporan akan tidak lengkap Sensitif Harus peka Terjadi peningkatan kasus —> harus menunjukkan peningkatan di data surveilans Dipengaruhi orang dengan masalah kesehatan datang ke pelayanan kesehatan Kembali lagi ke tipe pasif atau aktif. Jadi tergantung aktivitas petugas dan masyarakat Prediksi positif Kasus yang ditemukan surveilans setelah diteliti lebih lanjut ternyata memang benar kasus Utama pada surveilans yang masih menggunakan gejala sebagai alat diagnosis (hasil kasus suspek) Kalau dari suspek banyak konfirmasi, maka positive predictive value nya bagus



Perlu dikembangkan instrumen yang mendekati gold standar pemeriksaan lab Representatif Bisa mewakili daerah yang dipantau oleh surveilans tadi Data yang dihasilkan harus bisa mewakili daerah yang dilakukan surveilans Informasi waktu,tempat,orang harus representatif Dipengaruhi sejauh mana kualitas data dan petugas Ketepatan waktu Harus tepat waktu terutama untuk penyakit menular (wabah) Mencegah penyakit meluas Kualitas data Bisa dilihat dari kelengkapan jawaban data surveilans —> banyak data yang kosong, informasi jadi kurang tempat Data tidak tepat waktu,manipulasi Sistem stabil Terutama untuk sistem penunjang surveilans Misal: Banyak aplikasi pengembangan informasi kesehatan —> pemakaian teknologi informasi Stabil tidak? Harus mampu menghasilkan informasi epidemiologi kapanpun dan dimanapun Kalau banyak error,jaringan down —> mempengaruhi stabilitas sistem Hubungan antar atribut Atribut yang kurang performa —> Mau meningkatkan —> Bisa berdampak pada biaya surveilans Peningkatan atribut satu bisa berdampak pada atribut yang lain —> satu dinaikkan yang lainnya bisa turun Perlu diadakan kegiatan yang seimbang agar mampu menghasilkan kegiatan yang efektif dan efisien



PENDEKATAN PRECEDE-PROCEDE DEFINISI Precede-Proceed merupakan singkatan. Mengikuti 2 kerangka. Precede untuk planning, proceed untuk evaluating Planning (PRECEDE) Predisposing,Reinforcing and,Enabling,Constructs in, Educational/ecological,Diagnosis and, Evaluation Evaluating (PROCEED) Policy, Regulatory and, Organizational, Constructs in, Educational and, Environtmental, Development



Merupakan kerangka perencanaan dan evaluasi program perubahan perilaku Overview Sejarah Juga dikenal dengan P-P Framework dibentuk tahun 1970 Mengalami perkembangan di 1991,95, dan 2005 Tujuan —> Meningkatkan kualitas intervensi health education dan promotion Menawarkan proses perencanaan yang sistematis Kerangka menunjukkan sebuah proses. Didasarkan pada perilaku kesehatan itu kompleks,multidimensi,dan banyak faktor Menunjukkan model perencanaan dan evaluasi Center identifikasi dari aplikasi P-P itu perilaku



P-P Merupakan model. Tidak hanya sebatas teori yang menjelaskan hubungan antar variabel. Tapi merupakan kerangka kerja konseptual yang bisa digunakan untuk peramalan dalam perencanaan dan evaluasi Ada 1 teori TEORI LAWRENCE GREEN Individu berperilaku itu dipengaruhi oleh 3 hal yaitu: Predisposisi,Reinforcing,dan enabling Penting diketahui karena penyusunan rencana program harus mampu mengidentifikasi faktor tersebut Socio-ecological model —> Detail di TM4 Menunjukkan bahwa saat perencanaan dan evaluasi tidak sekadar di level individu tapi juga pada level interpersonal,organizational,community,dan society



(government) Individu bukan menjadi pusat perubahan perilaku. Tapi dipengaruhi dan ada kontribusi oleh level-level diluar individu Tidak hanya melulu individu diintervensi dengan penyuluhan,pelatihan,pendampingan,dsb —> Tidak cukup. Tapi level yang lain juga —> Policy,Regulation,Organization Mindset ini harus sudah dibangun Tahapan Framework P-P Versi Lama Menunjukkan implementasi PP



Fase Perencanaan (Phase 1-5) PRECEDE Fase Evaluasi (Phase 6-9) PROCEED Versi Baru Menjadi 7 fase —> Yang baru



Perencanaan (1-4b). Implementasi dan evaluasi (5-7) Phase 2 dan 3 lama jadi satu (phase 2) —> Epidemiological assesment —>



Ditambahkan genetik yang ikut diidentifikasi Phase 4a (Intervention Allignment) —> Sebagai draf program. Buat dari yang assesment phase 3 Educational strategies untuk masalah yang terkait dengan predisposing,reinforcing,enabling Policy regulation organization untuk enabling Phase 4b —> Diidentifikasi masalah administratif dan kebijakan. —> Sudah ada belum. Disinkronkan dengan 4a Kotak yang semula heath promotion —> menjadi health program—> Program kesehatan tidak hanya melulu educational strategies tapi juga da intervensi regulasi dan pengorganisasian Phase 5 —> Penyesuaian draf program dengan Fase evaluasi —> Dulu impact dan outcome sendiri-sendiri. Sekarang jadi satu di di phase 7 —> Tidak berhenti pada outputnya saja yaitu perubahan perilaku —> Harus dilanjutkan outcomenya sampai ke quality of life Untuk memastikan programer mengupayakan dalam impact dan outcome Mengapa perilaku perlu diintervensi? Hasil Riset Ginnis Russo —> Angka mortalitas disumbang perilaku sebesar 40% —> faktor perilaku memberikan kontribusi yang cukup besar Yang harus diperhatikan Dalam proses perencanaan ditekankan prinsip partisipasi —> meningkatkan keaktivan dari target audiens dalam rangka menentukan masalah dan tujuan mereka untuk bisa dikembangkan serta diimplementasikan solusi Partisipasi —> usaha setiap tahapan harus melibatkan sasaran. Baik perencanaan,evaluasi dan implementasi P-P Framework —> Logic model Bisa ditunjukkan perencaan,rencana intervensi,dan evaluasi —> langsung satu framework —> proses berkesinambungan Bersifat fleksibel dan scale-able Sudah digunakan secara global bisa nasional sampai lokal —> lihat lgreen.net (960 publikasi) Aplikasi pada banyak isu Tidak hanya untuk individu, tapi population-based Intervensi yang dipakai macam-macam. Bukan hanya edukasi,pelatihan,penyuluhan,atau bikin media. Tapi juga memasukkan intervensi di kebijakan dan pengorganisasian Detail PRECEDE PHASE 1 Social Assesment —> Quality of Life Kualitas hidup dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif —> Tidak hanya survei, bisa diskusi,indepth interview,observasi,dsb 3 kunci Community participation



Multiple information gathering —> mengumpulkan data dari berbagai sumber dari beberapa indikator Expand understanding —> mendapatkan pemahaman yang luas meliputi sosial,ekonomi,budaya,dan lingkungan Cara yang efektif —> Libatkan partisipasi masyarakat Ada indikator diagnosis sosial —> Slide 9 Kesehatan dan kualitas hidup punya hubungan timbal balik PHASE 2 Epidemiological Assesment Mengidentifikasi faktor risiko 2 pendekatan —> Reduksionis dan ekspansionis Diagnosis sosial —> lanjut diagnosis epidemiologis Pendekatan reduksi —> Muncul masalah kesehatan apa aja? —> Pilih prioritas sesuai ukuran epidemiologi Pendekatan ekspansi —> masalah yang jadi prioritas diidentifikasi karakteristiknya Muncullah health objective (Siapa,apa masalahnya,seberapa banyak,kapan terjadi) —> jadi dasar di tahap 3 PHASE 3 Behavioral and environtment diagnosis Akan mengidentifikasi faktor perilaku dan non perilaku Pisahkan Faktor perilaku Ditindaklanjuti di behavioural diagnosis Menentukan faktor perilaku yang penting dan bisa dirubah Secara frekuensi sering terjadi, jelas terhubung. Dapat berubah jika masih perkembangan,tidak terikat budaya,pernah bisa berubah Perilaku yang penting dan dapat dirubah menjadi prioritas untuk disusun menjadi behavioural objective Faktor non perilaku Ditindaklanjuti di environtmental diagnosis Tahapannya sama dengan behavioural diagnosis Menghasilkan environtmental objective PHASE 4 Educational and Organizational Diagnosis Behavioural dan environtmental objective diidentifikasi masuk yang mana dari 3 faktor Predisposisi —> pengetahuan dan nilai Reinforcing Enabling Cari yang prioritas di tiap faktor Hasilnya Learning objective —> educational strategies Organizational objective —> Policy,regulation,organization PHASE 5 Administrative and Policy Diagnosis Sumber dayanya butuh apa aja Sumber daya yang tersedia apa aja Apa yang jadi penghalang



KOMUNIKASI RISIKO Definisi Risiko —> Bahaya,akibat,atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat suatu proses yang sedang terjadi atau akan datang Manajemen risiko —> Awalnya dikenal dalam pengelolaan perusahan dan asuransi —> berkembang dalam penanganan bencana dan kesehatan Komunikasi risiko —> Bagian dari proses meminimalkan risiko —> Tiga komponen Persepsi risiko Manajemen risiko —> Proses penyusunan dan penerapan kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai pihak untuk melindungi masyarakat dari risiko Komunikasi risiko —> Pertukaran informasi dan opini secara timbal balik dalam pelaksanaan manajemen risiko Kenapa Komunikasi Risiko penting? Menghindari informasi yang salah Karena merupakan proses pertukaran informasi secara terus-menerus, baik langsung dan tidak langsung dengan pemberitaan yang benar dan bertanggung jawab yang terbuka dan interaktif Tujuan Membantu masyarakat memahami bahaya yang mungkin terjadi Mensiapsiagakan masyarakat —> masyarakat bisa berperan serta Inti komunikasi risiko —> PENYEBARAN INFORMASI Sasaran Primer —> Semua anggota masyarakat yang berisiko Sekunder —> Kelompok yang diharapkan mampu mempengaruhi perubahan perilaku kelompok primer (kader,toga,tomas) Tersier —> Kelompok pembuat kebijakan,keputusan,dan pembuat media massa Media harus berhati-hati —> beragam informasi yang diberitakan. Adakalanya saling bertolakbelakang Infodemics —> Saking banyaknya informasi yang keluar,dan kadang bertolakbelakang Sangat memungkinkan pada berbagai masalah kesehatan baru yang punya karakteristik yang berbeda dan memiliki perkembangan yang sangat pesat —> Harus mampu mengelola apa yang harus dikomunikasikan kepada masyarakat ex: virus sars-cov-2 hanya bisa menulari pada jarak tertentu. Begitu keluar dalam bentuk droplet virus langsung hilang —> Pada perkembangannya virus menjadi aerosol yang mengambang di udara —> munculnya klaster perkantoran



Strategi Perencanaan Kepercayaan —> harus ada trust. Munculnya infodemic bisa diakibatkan karena kurangnya kepercayaan kepada para pengambil kebijakan Pemberitahuan pertama —> As Soon As Posible —> Harus segera diberitahukan Transparansi —> Harus ada keterbukaan data,sumber,dsb —> Bisa mencegah muncul Hoaks Pendapat dan sikap masyarakat —> Meningkatkan peran serta masyarakat