Tokoh Manajmen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

elya delina putri shared RABU, 14 DESEMBER 2016



TOKOH MANAJEMEN PEMBAHASAN TOKOH TOKOH MANAJEMEN A.           Aliran Klasik 1.             Robert Owen (1771 – 1858) Robert Owen (lahir di Newton, Powys, Montgomeryshire, Wales, 14 Mei 1771 – meninggal 17 November 1858 pada umur 87 tahun) adalah pemikir utama sosialisme utopis, dia adalah seorang pelaku bisnis yang sukses yang menyumbangkan banyak laba dari bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya. Dia dianggap sebagai "Bapak" gerakan koperasi.                Pada awal tahun 1800-an, Robert Owen memperkenalkan teori tentang manajemen personalia. Robert Owen menitikberatkan pentingnya penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teorinya menyatakan bahwa bilamana diadakan perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan perhatian berupa kompensasi, asuransi kesehatan, tunjangan dan lainnya oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada perusahaan. Owen meningkatkan kondisi kerja di pabrik, menaikkan usia minimum kerja bagi anakanak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga layak dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. 2.             Charles Babbage (1792 – 1871)



Kelahiran Babbage masih diperdebatkan, tetapi dia kemungkinan besar lahir di 44 Row Crosby, Walworth Road, London, Inggris. Sebuah plakat biru di persimpangan Larcom Street dan Jalan Walworth. Tanggal lahir diberikan dalam obituari di The Times 26 Desember 1792. Namun setelah muncul berita kematian, keponakan menulis untuk mengatakan bahwa Charles Babbage lahir satu tahun sebelumnnya Charles Babbage mengemukakan bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena pekerjaanpekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (division of labour) yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu : waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru, harus ada spesialisasi dalam pekerjaan (karena banyak waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja), kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seseorang pekerja bekerja terus-menerus dalam tugasnya, adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja. Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. 3.             Frederick Winslow Taylor (1856 - 1915)             Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Maret 1856 – meninggal 21 Maret 1915) adalah   seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak manajemen ilmiah" dan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.  Frederick Winslow Taylor memperkenalkan teori scientific management, teori manajemen yang menganalisis dan mensintesis alur kerja dengan tujuan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Taylor percaya bahwa keputusan berdasarkan tradisi dan aturan-aturan praktis harus diganti dengan prosedur yang tepat, yang dikembangkan setelah mempelajari kinerja individu ditempat kerja. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu : a.         Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan sisetiap unsur-unsur kegiatan. b.        Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.



c.         Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugas d.        Harus menjalin kerja sama yang baik antara pemimpin dengan pekerja. Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah : a.         Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan. b.        Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok. c.         Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual. d.        Bekerja untuk hasil yang maksimal. e.         Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Taylor mengatakan bahwa scientific management merupakan tugas setiap manajer untuk mengetahui hal yang terbaik (best of the best) melalui penganalisaan, observasi dan percobaanpercobaan. Observasi yang dilakukannya antara lain : time and motion study, organisasi fungsional dan the taylor differential rate system. 4.             Henry Laurance Gantt (1861 - 1919)



Henry Laurence Gantt (1861-23 November 1919 di Calvert Country, Amerika) adalah seorang konsultan manajemen berlatarbelakang insinyur mekan ik yang menciptakan peta Gantt (Gantt Chart) terkena. Sumbangan Henry L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem Charting yang terkenal dengan Gant Chart.   Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen.  Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya Gantt Chart yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknik-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).



5.             Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972)  



Frank Bunker Gilbreth (7 Juli 1868-14 Juni 1924) adalah penganjur manajemen ilmiah dan perintis studi gerak dan waktu. Ia juga terkenal sebagai bapak dan tokoh sentral dalam novel Cheaper by the DozenLillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD (24 Mei 1878–2 Januari 1972) adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor (Ph.D). Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh  sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenal dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep "three position plan of promotion". Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.  Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya  yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja. 6.             Harrington Emerson (1853 – 1931) Harrington Emerson Columbus (26 Maret 1864 - 15 Desember 1945) adalah ke-48 Gubernur Maryland di Amerika Serikat 1916-1920. Menjabat sebagai Pengawas Keuangan Maryland 1912-1916. Jangkanya sebagai gubernur berakhir 14



Januari 1920, dan dia kembali ke praktik hukumnya. Dia tetap aktif di politik, tetapi tidak berhasil dalam pemilihan hakim Circuit Yudisial tahun 1926, dan gagal dalam pemilihan untuk Distrik Kongres Pertama Maryland  Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat Emerson yaitu adanya istilah Management by Objective (MBO). Dikemukakan 12 prinsip efisiensi untuk mengatasi pemborosan dan ketidak-efisienan, yaitu : a.            Clearly defined ideals b.            Common sense c.             Competent causal d.            Dicipline e.             The fair deal f.              Reliable g.            Give an order, planning and schedulling h.            Schedule, standard working and time i.              Standard condition j.              Standard operation k.             Written standard practice instruction l.              Efficiency reward 7.       Henry Fayol (1841 – 1925) 



Henri Fayol ( Istanbul , 29 Juli 1841 - Paris , 19 November 1925) adalah seorang Perancis insinyur pertambangan dan direktur tambang yang mengembangkan teori umum dari administrasi bisnis. Dia dan rekan-rekannya mengembangkan teori ini secara terpisah dari manajemen ilmiah. Dia adalah salah satu kontributor yang paling berpengaruh untuk konsep modern manajemen.  Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks. Peranan Fayol dapat disejajarkan dengan Taylor, dua tokoh ini mengemukakan hal yang sama bahwa ada prinsip-prinsi manajemen tertentu yang harus disejajarkan dan dipelajari oleh para manajer dan karyawan. Tapi kedua tokoh tersebut berbeda



dalam titik perhatiannya, dimana Fayol menitik beratkan pada manajer tingkat bawah, sedangkan Taylor menitikberatkan pada manajer tingkat menengah dan atas. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam : a.       Teknik produksi dan manufakturing produk b.       Komersial c.        Keuangan d.       Keamanan e.        Akuntansi f.            Manajerial Ø   Perencanaan (Planning) Ø   Pengorganisasian dan (Organizing Ø   Memerintah (Commanding) Ø   Pengkoordinasian (Coordinating) Ø   Pengendalian (Controlling) 8.             James D. Mooney



James D. Mooney, insinyur dan eksekutif perusahaan, lahir di Cleveland, Ohio di 18 Februari, 1884James D Mooney mengartikan organisasi sebagai kelompok orang yang terdiri dua atau lebih orang untuk mencapai tujuan tertentu. Ada empat unsur yang harus diperhatikan dalam organisasi yaitu : koordinasi, prinsip hierarki, prinsip fungsional dan prinsip staf.  Mooney mengartikan organisasi sebagai kelompok orang yang terdiri atas dua atau lebih orang untuk mencapai tujuan tertentu. Ada empat unsur yang harus diperhatikan dalam organisasi yaitu : koordinasi, prinsip hierarki, prinsip fungsional dan prinsip staf. a.              Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan disiplin. b.             Prinsip hierarki, proses hirarki mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional. c.              Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas yang berbeda. d.             Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staff dan lini



9.             Max Webber (1864 – 1920)



Karl Emil Maximilian Weber (lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864 – meninggal di München, Jerman, 14 Juni 1920 pada umur 56 tahun). Dia adalah anak tertua dari tujuh bersaudara dari Max Weber Sr , seorang kaya dan terkemuka PNS dan anggota dari Partai Liberal Nasional , dan istrinya Helene FallensteinDia adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern Menurut pandangannya peradaban barat ditandai oleh kecenderungan orang Eropa untuk menyukai organisasi, rasionalisasi dan birokrasi baik dalam bidang pemerintahan, politik praktis maupun lembaga swadaya masyarakat. Max Weber mengembangkan teori Manajemen Birokrasi. Ia menekankan pada kebutuhan akan penetapan hierarki yang sempurna ditentukan oleh penetapan peraturan dan garis wewenang yang jelas. Pemikiran Weber sangat dipengaruhi oleh idealisme Jerman dan khususnya oleh neoKantianisme , yang ia telah terpapar melalui Heinrich Ricky , rekan profesor di Universitas Freiburg. Terutama penting untuk bekerja Weber adalah keyakinan neo-Kantian bahwa realitas pada dasarnya kacau dan dimengerti, dengan semua pesanan yang rasional yang berasal dari cara di mana pikiran manusia memusatkan perhatiannya pada aspek-aspek tertentu dari realitas dan mengatur persepsi yang dihasilkan. 10.         Mary parker Follet (1868 – 1933) Mary Parker Follett (lahir di Massachusetts, Amerika Serikat, 3 September 1868 – meninggal di Boston, 18 Desember 1933 pada umur 65 tahun) merupakan seorang pekerja sosial dan philosopi socialMary Parker Follet adalah salah satu dari dua guru besar manajemen wanita pada hari-hari awal teori manajemen klasik.



 Dia mengakui sifat holistik komunitas dan maju gagasan "hubungan timbal balik" dalam memahami aspek-aspek dinamis dari individu dalam hubungannya dengan orang lain. Follet menganjurkan prinsip apa yang disebut "integrasi", atau noncoercive pembagian kekuasaan berdasarkan penggunaan konsep nya "kekuasaan dengan" daripada "kekuasaan atas." Ide-idenya pada negosiasi , kekuasaan , dan partisipasi karyawan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang studi organisasi , alternatif penyelesaian sengketa , dan Gerakan Hubungan Manusia Follet menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follet pada teori klasik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi. Beliau percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen berdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer 11.         Oliver Sheldon (1894 – 1951)



            Oliver Sheldon (1894-1951) adalah seorang direktur Perusahaan Rowntree di York. Dia terlibat restrukturisasi manajemen dan organisasi perusahaan gula-gula yang tumbuh pada tahap di mana pertumbuhan dimaksud dengan kebutuhan itu untuk menjauh dari manajemen, pribadi yang berpusat pada keluarga pendirinya, Yusuf Rowntree , menuju kebudayaan yang lebih profesional Filsafat rnanajemen pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, artinya melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu : a.              Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.



b.             Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat. c.              Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.



12.          Chaster L. Barnard (1886 – 1961)



Chester Barnard Irving (November 7, 1886 - 7 Juni 1961). Dia adalah seorang Amerika bisnis eksekutif, administrator publik, dan penulis pekerjaan perintis dalam manajemen teori dan studi organisasi Buku monumentalnya 1938, Fungsi Eksekutif, menetapkan suatu teori organisasi dan fungsi eksekutif dalam organisasi. Dalam bukunya The Function of the Executive (1938) mengatakan bahwa organisasi merupakan sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai.. Menurut teorinya yang diberi nama teori penerimaan mengatakan bahwa seorang bawahan akan menerima perintah hanya bila dia memahami dan mampu serta berkeinginan untuk mencapainya. Barnard adalah pelopor penggunaan pendekatan sistem. Fungsi klasik Barnard buku 1938 dari Eksekutif membahas, seperti judulnya, fungsi eksekutif, tetapi bukan dari sudut pandang intuitif semata, melainkan berasal dari konsepsi mereka tentang sistem koperasi. Barnard diringkas fungsi eksekutif sebagai berikut: Ø   Membangun dan mempertahankan sistem komunikasi; Ø   Mengamankan layanan penting dari anggota lainnya; Ø   Perumusan tujuan organisasi dan tujuan. Barnard merumuskan dua teori yang menarik: salah satu otoritas dan yang lainnya dari insentif. Terlihat dalam konteks sistem komunikasi berdasar pada 7 aturan



Ø   Saluran-saluran komunikasi harus pasti Ø   Setiap orang harus tahu dari saluran-saluran komunikasi Ø   Setiap orang harus memiliki akses ke saluran komunikasi formal Ø   Jalur komunikasi harus sesingkat dan sebagai langsung sebagai mungkin Ø   Kompetensi orang-orang yang berfungsi sebagai pusat komunikasi harus memadai Ø   Jalur komunikasi tidak boleh terputus ketika organisasi berfungsi; Ø   Setiap komunikasi harus dikonfirmasi B.      Aliran Neo Klasik 1.       Hugo Munsterberg (1863 – 1916) Hugo Münsterberg dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi di Danzig (sekarang Gdansk, Polandia) di bagian sebelah timur kota pelabuhan Prusia,  adalah seorang Jerman-Amerika psikolog . Dia adalah salah satu pelopor dalam psikologi terapan , memperluas penelitian dan teori-teori untuk Industri / Organisasi, hukum, medis, klinis, pengaturan pendidikan dan bisnis. Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya Psychology and Indutrial Efficiency, ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas: a.              Menempatkan seorang pekerja terbaik (best possible person) yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya. b.             Menciptakan kondisi kerja yang terbaik (best possible work) yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas. c.              Menggunakan pengaruh psikologis (best possible effect) agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan. 2.             Elton Mayo (1880 – 1949)



 George Elton Mayo (1880-1949), ahli teori sosial dan psikolog industri, lahir pada tanggal 26 Desember 1880 di Adelaide, putra sulung dari George Gibbes Mayo, juru dan insinyur sipil kemudian, dan istrinya Maria Henrietta, Donaldson née. Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga buruk. Hasil percobaan Howthorne menyatakan bahwa kenaikan produktivitas bukan diakibatkan oleh insentif keuangan.Rantai reaksi emosional antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan simpatik sangat berpengaruh. Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin pentingnya people management skills daripada engineering atau technicall skills, Sehingga konsep dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih penting daripada manajemen atas dasar kemampuan perseorangan (individu). Walaupun demikian ada beberapa kelemahan temuan Mayo yang dinyatakan oleh orang-orang yang beranggapan kepuasan karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh lingkungan sosial, juga oleh faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan, struktur dan kultur organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain. Gerakan hubungan manusia terus berkembang dengan munculnya pemikiran-pemikiran lain yang juga tergolong dalam aliran perilaku yang lebih maju. 3.             William Ouchi (1981)



William G. Ouchi (lahir 1943) adalah seorang profesor Amerika dan penulis dalam bidang manajemen bisnis. Bill Ouchi lahir dan dibesarkan di Honolulu, Hawaii. Dia adalah seorang profesor sekolah bisnis Stanford selama 8 tahun dan telah menjadi anggota fakultas dari Sekolah Anderson of Management di University of California, Los Angeles selama bertahuntahun. William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Teori Z : Bagaimana American Management Bisa Temui Tantangan Jepang dan New York Times best seller selama lebih dari lima bulan. Saat ini peringkat sebagai buku yang paling banyak memegang ketujuh dari 12 juta judul yang diselenggarakan di perpustakaan 4000 AS. Buku keduanya, Formulir Society M: Bagaimana Amerika Teamwork dapat menangkap kembali Competitive Edge, meneliti berbagai teknik menerapkan pendekatan itu. Ouchi juga datang dengan tiga pendekatan untuk kontrol dalam manajemen organisasi: ·            Pasar kontrol ·            Birokrasi kontrol ·            Clan kontrol C.      Aliran Manajemen Modern 1.      Douglas McGregor (1906 – 1964)



Douglas Murray McGregor (1906-1964) adalah seorang Manajemen profesor di MIT Sloan School of Management dan presiden Antioch College 1948-1954. Di tahun 1960 dalam bukunya The Human Side of Enterprise ia mengidentifikasi pendekatan menciptakan lingkungan di mana karyawan termotivasi melalui berwibawa, pengarahan dan pengawasan, integrasi dan pengendalian diri, yang ia sebut teori X dan teori Y Dia membedakan 2 asumsi dasar alternatif mengenai manusia dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. 2 asumsi tersebut memunculkan teori X dan teori Y. a.Teori X : pandangan tradisional tentang motivasi (pekerjaan yang dibenci oleh karyawan yang harus diberi motivasi dengan paksaan, uang dan pujian) b.Teori Y : pekerja/orang sudah memiliki motivasi untuk bekerja melakukan pekerjaan dengan baik Teori X berasumsi bahwa Karyawan Tidak suka bekerja Tidak membuat ambisi Tidak bertanggung jawab Enggan untuk berubah Lebih suka dipimpin dari pada memimpin 2.      Edgar Schein (1928 - ....)



Teori Y berasumsi bahwa Karyawan Suka bekerja Mampu mengendalikan diri Menyukai tanggung jawab Penuh imajinasi dan kreasi Mampu mengarahkan dirinya sendiri



 Edgar Schein Henry (lahir 1928), seorang mantan profesor di MIT Sloan School of Management, telah membuat tanda penting pada bidang pengembangan organisasi di berbagai bidang, termasuk pengembangan karir, konsultasi kelompok proses, dan budaya organisasi. Schein Model budaya organisasi berasal pada 1980-an. Schein (2004) mengidentifikasi tiga tingkat yang berbeda dalam budaya organisasi: 1.         artefak dan perilaku 2.         nilai yang dianut 3.         asumsi Prinsip Dasar Perilaku Organisasi : a.              Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip). b.             Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati. c.              Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi. d.             Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan. Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku : a.              Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagal an pencapaian tujuan organisasi. b.             Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen. c.              Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuh an mereka. d.             Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibat an para karyawan. 3.       Abraham Maslow (1908-1970) Abraham Harold Maslow (1 April 1908 - 8 Juni 1970) adalah seorang Amerika profesor psikologi di Brandeis University , Brooklyn College , Sekolah Baru untuk Penelitian Sosial dan Columbia University yang menciptakan hierarki kebutuhan Maslow .



Beliau seorang psikolog humanistis, dari USA memperkenalkan teori aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi adalah membangun integritas seseorang. Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi. Tingkatan Kebutuhan manusia menurut Maslow sebagai berikut : a.              Kebutuhan Fisologis, hampir semua kebutuhan dasar manusia kebutuhan akan pemelioharaan biologis, makan, minum dan kesejahteraan fisik. b.             Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan perlidungan dan kepastian dalam kehidupan sehari-hari. c.              Kebutuhan Sosial, kebutuhan akan kasih sayang, rasa memiliki dalam hubungan dengan orang lain. d.             Kebutuhan Harga Diri secara Penuh, kebutuhan akan harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri, kemampuan diri dan dianggap ahli. e.              Kebutuhan Aktualisasi Diri, tingkat kebutuhan yang paling tinggi, kebutuhan akan self fulfilment berkembang dan menggunakan kemampuannya. 4.       Robert Blak dan Jane Mouton (1930 – 1987) Blake lahir pada tahun 1918 dan belajar psikologi di Berea College, University of Virginia, di mana ia mengambil MA pada tahun 1941, kemudian di University of Texas di Austin, di mana ia mengambil gelar Ph.D. pada tahun 1947. Dia tinggal di University of Texas sebagai profesor hingga tahun 1964, menerima LL.D pada tahun 1992. Jane Mouton belajar matematika murni dan fisika di University of Texas dan diterima MA dalam psikologi dari Florida State University pada tahun 1951 dan Ph.D. dari University of Texas pada tahun 1957. Blake dan Mouton mengembangkan konsep Grid manajerial saat bekerja bersamasama di University of Texas, dan ide-ide mereka diuji dan dikembangkan melalui pelaksanaan program pengembangan organisasi di perusahaan minyak Amerika Exxon. Robert R. Blake Dan Jane Srygley Mouton bekerja bersama di departemen psikologi dari University of Texas selama tahun 1950-an dan 1960-an. Mereka dikenal terutama untuk pengembangan dari "Grid manajerial" sebagai kerangka kerja untuk  memahami perilaku manajerial. Mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid)



Blake dan Mouton mengidentifikasi dua driver fundamental dari perilaku manajerial sebagai kepedulian untuk mendapatkan pekerjaan, dan kepedulian terhadap orang yang melakukan pekerjaan. Mereka berpendapat bahwa, di satu sisi, perhatian eksklusif untuk produksi dengan mengorbankan kebutuhan mereka yang terlibat dalam produksi menyebabkan ketidakpuasan dan konflik, sehingga dapat mempengaruhi kinerja, tetapi bahwa, di sisi lain, kekhawatiran yang berlebihan untuk menghindari konflik dan memelihara hubungan baik juga merugikan pencapaian tujuan dan sasaran. 5.         Fred Feidler (1967)  Fred Fiedler Edward (lahir 1922) adalah salah satu peneliti terkemuka di bidang psikologi Industri dan organisasi abad ke-20. Dia adalah bisnis dan manajemen psikolog di University of Washington . Dia menerapkan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan.`



6.         Rensis Likert (1903–1981) Rensis Likert  (5 Agustus 1903-3 September 1981) adalah seorang pendidik Amerika dan psikolog organisasi paling dikenal untuk penelitian tentang manajemen gaya. Dia mengembangkan nya Skala Likert dan model yang menghubungkan pin . pada tahun 1960-an Likert mengembangkan empat sistem manajemen yang menggambarkan hubungan, keterlibatan, dan peran antara manajemen dan bawahan dalam pengaturan industri, antara lain : sistem (1) explotatif otoritatif, sistem (2) kebajikan otoritatif, sistem (3) konsultatif dan sistem (4) Partisipatif kelomPOK.



7.             Frederick Herzber (1923 – 2000)



   Frederick Herzberg Irving (17 April 1923 - 19 Januari 2000) lahir di Massachusetts adalah seorang Amerika psikolog yang menjadi salah satu nama yang paling berpengaruh dalam manajemen bisnis. Dia paling terkenal untuk memperkenalkan tentang pengayaan pekerjaan dan teori Motivator-Hygiene . Terkenal dengan teori motivasi higienis atau teori dua faktor. Motivator Factors §  Achievement §  Recognition §  Work Itself §  Responsibility §  Promotion §  Growth



Hygiene Factors §  Pay and Benefits §  Company Policy and Administration §  Relationships with co-workers §  Supervision §  Status §  Job Security §  Working Conditions §  Personal life



Ia mengusulkan beberapa temuan kunci sebagai hasil dari identifikasi ini: a.         Orang-orang dibuat tidak puas oleh lingkungan yang buruk, tetapi mereka jarang dibuat puas oleh lingkungan yang baik. b.        Pencegahan ketidakpuasan adalah sama pentingnya dengan dorongan dari motivator kepuasan. c.         Faktor higienis beroperasi secara independen dari faktor-faktor motivasi.  d.        Seorang individu dapat sangat termotivasi dalam pekerjaannya dan merasa tidak puas dengan lingkungan kerja. e.         Semua faktor-faktor higienis sama pentingnya, walaupun frekuensi kejadiannya berbeda jauh. 8.             Chris Argyris (1923 – 2008)



Chris Argyris (lahir 16 Juli 1923 di Newark, New Jersey , Amerika Serikat) adalah Amerika teori bisnis, Profesor Emeritus di Harvard Business School , dan Pemimpin Pemikiran di Memantau Kelompok . Ia dikenal untuk pekerjaan mani di daerah tersebut dari "Belajar Organisasi". Mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya Penelitian awal Chris Argyris 'mengeksplorasi dampak dari struktur organisasi formal, sistem kontrol dan manajemen pada individu dan bagaimana mereka merespon dan beradaptasi dengan mereka. Penelitian ini menghasilkan Kepribadian buku dan Organisasi, 1957 dan Mengintegrasikan Individu dan Organisasi, 1964. Dia kemudian mengalihkan fokus untuk perubahan organisasi, khususnya mengeksplorasi perilaku para eksekutif senior dalam organisasi (Kompetensi interpersonal dan Efektivitas Organisasi, 1962; Organisasi dan Inovasi, 1965).



D.      Tokoh Teori Yang Sangat Berpengaruh Dalam Bidang Manajemen 1.    William Edwards Deming William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang Amerika statistik , profesor , penulis , dosen , dan konsultan . William Edwar Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari empat bagian: a.    Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses yang melibatkan pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah); b.    Pengetahuan variasi: kisaran dan menyebabkan variasi dalam kualitas, dan penggunaan sampling statistik dalam pengukuran; c.    Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa yang dapat diketahui (lihat juga: epistemologi ) d.   Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia. Deming menjelaskan, “Orang tidak perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat ke salah satu optimasi. “ Segmen berbagai sistem pengetahuan yang mendalam yang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama lain.. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi. Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat.. Dia perlu memahami bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab manajemen.



2.                Warren Buffett Orang terkaya sekaligus investor jempolan asal negeri Paman Sam ini terbilang investor jenius yang menciptakan pemikiran-pemikiran dalam memutar uang untuk menjadi investor tulen. Salah satu kejeniusan pemikirannya adalah teori nilai yang diringkas menjadi kesadaran bahwa harga pasar harus lebih rendah dari nilai. Siapa sangka dengan teorinya itu, seorang Buffett yang memulai investasi dengan US$ 3.700 pada tahun 1965 berhasil melipatgandakannya menjadi US$ 100 miliar di tahun 2006. Hal ini disampaikan oleh Robert P. Miles seorang penulis sekaligus sahabat Warren Buffett dalam acara Danareksa Sekuritas Investor Gathering, the science of investing and the art of managing yang di paparkan oleh penulis Robert Miles, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Sudirman, Jakarta, Selasa (12/8/2008). Menurut Miles, Buffett adalah sosok investor yang jenius yang memiliki teori value investing, yang selalu mengedepankan investasi dibawah nilai. Ia tidak takut masuk ke pasar pada saat nilai pasar sedang turun, namun ia akan mendapatkan keuntungan (gain) pada saat harga pasar naik. Ia juga tidak lupa selalu mengontrol emosinya,” kata Miles. Miles menambahkan, Buffett seorang investor yang tidak hanya terpaku dengan harga pasar karena hal itu tidak benar-benar mewakili bisnis tertentu. Menurutnya, sosok Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah pelayan kita bukan tuan bagi kita (investor). Ia juga menambahkan, sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia investasi sekarang ini, ia telah memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.   3.      Philip Kotler Philip Kotler (lahir 27 Mei 1931 di Chicago) adalah SC Johnson & Son Distinguished Profesor Pemasaran Internasional di Kellog Sekolah Manajemen di Northwestern University. Philip Kotler adalah salah satu guru marketing yang banyak berjasa dalam pengembangan ilmu marketing di dunia. Sampai saat ini, Kotler telah banyak memberikan kontribusi yang sangat signifikan di dunia marketing. Banyak buku yang telah ditulis dan memberikan pemikiran baru di dunia marketing. Mulai dari textbook, sampai buku-buku praktis telah banyak ditulis. Sehingga para akademisi dan praktisi bisnis menjadikan ide-ide Kotler sebagai pegangannya. Tidak heran bila Kotler menjadi salah satu pemikir yang berpengaruh di dunia bisnis. Kotler berhasil dinobatkan oleh Financial Time, media harian internasional bergengsi di dunia, sebagai ”Most Influential Business Writer or Management Guru”, dibelakang Jack Welch, Bill Gates, dan Peter Drucker. Ada cerita menarik bila kita coba melihat kebelakang proses perjalanan hidup Kotler hingga akhirnya menjadi guru marketing dunia. Ternyata, sebelum



menjadi guru marketing, Kotler adalah seorang ekonom yang cukup banyak menyumbangkan pemikirannya di jurnal-jurnal ekonomi. Kotler dikembangkan konsep baru dalam pemasaran termasuk atmospherics , demarketing , megamarketing turbomarketing, dan synchromarketing. Ia percaya bahwa teori pemasaran perlu melampaui teori harga dan menggabungkan dinamika sistem inovasi, distribusi dan promosi ke dalam menganalisis, menjelaskan dan memprediksi hasil ekonomi. 4.         Michael Eugene Porter Michael Eugene Porter (lahir 1947) adalah Profesor Universitas di Harvard Business School, dalam bidang manajemen dan ekonomi. Dia adalah pendiri organisasi nirlaba yang disebut Initiative for a Competitive Inner City dan salah satu pendiri dari The Monitor Group. SWOT Analysis adalah Porter Five Forces analysis, gambaran posisi bisnis kita di dalam suatu industri. Analisa Five Forces Porter The threat of a substitute product. Semakin banyak dan dekat barang substitusi, maka pelanggan juga bisa beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi switching cost, kecenderungan untuk substitusi, diferensiasi produk, dan lainnya. The threat of the entry of new competitors. Force dipengaruhi oleh brand equity, hambatan masuk seperti paten dsb, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of scope, cost advantage, dan lainnya. The bargaining power of customers. dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya. The bargaining power of suppliers. Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. Force ini ditentukan switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier. The intensity of competitive rivalry. Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya. 5.         Peter Drucker  Peter Ferdinand Drucker (November 19, 1909 - November 11, 2005) adalah seorang penulis yang berpengaruh, konsultan manajemen, dan self-dijelaskan "ekologi sosial." Dialah yang pertama mendefinisikan seni manajemen yang efektif. Pengaruh kepionirannya pada gagasan dan praktek manajemen yang ada dewasa ini belum tertandingi di seluruh dunia. Druker mengajarkan struktur desentralisasi. Ini didapatkan dari studi kasus di General Motors. Ia menyebutkan, kantor pusat harus menahan diri untuk tidak mengatur suatu divisi bagaimana melakukan pekerjaanya. Drucker berkomentar: Apa yang baik bagi Amerika adalah



baik pula bagi  General Motors (1953). Beberapa gagasan yang baik untuk jadi tindakan dikemukakan Drucker setiap waktu. Misalnya, luangkan waktu sebanyak yang diperlukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi orang banyak. Kemudian memastikan semua orang memahami mengenai apa sebenarnya bisnis yang dilakukan. Dan jangan pernah tinggalkan untuk mempelajari apa yang terjadi di luar bisnis dan diantara pelanggan maupun non pelanggan. Pemikiran Druker tidak jauh dari manajemen berdasarkan sasaran. Desentralisasi dan delegasi. Mengelola pekerjaan pengetahuan. Menggunakan fokus pelanggan. Melakukan manajemen waktu. Mengembangkan kekuatan inovasi 6.      Kenichi Ohame             Kenichi Ohmae ( 大 前 研  Ōmae Ken'ichi ? , lahir 21 Februari 1943 di Kitakyushu , Prefektur Fukuoka ) adalah bisnis dan perusahaan strategi yang mengembangkan model 3C . Dr Kenichi Ohmae, yang digambarkan sebagai "Mr Strategi "seluruh dunia, yang sebelumnya Ketua Konferensi Japan Atomic Industri, pembicaraan tentang kecelakaan nuklir di Fukushima Daiichi dalam ke luar Model kenichie ohameThe 3C menunjukkan bahwa strategi harus fokus pada tiga faktor kunci untuk keberhasilan. Dalam pembangunan strategi bisnis, tiga pemain utama harus dipertimbangkan:     A. Corporation B. Nasabah C. Pesaing



7.      Adam Smith (1723-1790)  John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Smith percaya akn hak yang memengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara. Banyak teori Smith hanya menjelaskan tren sejarah dari merkantilisme dan menuju perdagangan bebas dimana telah dikembangkan selama beberapa dekade dan memiliki pengaruh signifikan dalam kebijakan pemerintah. Karya Smith merangkum ide mereka secara komperhensif, dan juga menjadi salah satu buku paling berpengaruh dan penting saat ini dalam bidang ekonomi.



Ide sentral The Wealth of Nations adalah pasar bebas yang bergerak menurut mekanisme pasar yang dianggapnya secara otomatis bisa memprodusir macam dan jumlah barang yang paling disenangi dan diperlukan masyarakat konsumen. Misalnya, persediaan barang yang justru disenangi merosot, dengan sendirinya harga akan naik dan kenaikan harga ini akan mendatangkan untung banyak bagi siapa saja yang memproduksinya. Karena untung banyak, pabrik-pabrik lain tergerak untuk memproduksi juga. Akibat dari kenaikan produksi tidak bisa tidak akan menyingkirkan keadaan kekurangan barang. Lagi pula, kenaikan suplai dalam kaitan dengan kompetisi antar pelbagai perusahaan akan cenderung menurunkan harga komoditi pada tingkat harga yang “normal,” misalnya ongkos produksinya. Tak ada pihak mana pun yang membantu melenyapkan kelangkaan, tetapi kelangkaan itu akan teratasi dengan sendirinya. “Tiap orang,” kata Smith “cenderung mencari keuntungan untuk dirinya, tetapi dia “dituntun oleh tangan gaib untuk mencapai tujuan akhir yang bukan menjadi bagian keinginannya. Dengan jalan mengejar kepentingan dirinya sendiri dia sering memajukan masyarakat lebih efektif dibanding bilamana dia betulbetul bermaksud memajukannya” (The Wealth of Nations, Bab IV, pasal II). Diposting oleh Unknown di 05.34  Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest



Tidak ada komentar: Posting Komentar



Posting LamaBeranda Langganan: Posting Komentar (Atom) MENGENAI SAYA Unknown Lihat profil lengkapku ARSIP BLOG  o



▼  2016 (1) ▼  Desember (1)



 



TOKOH MANAJEMEN ►  2015 (1) Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.