Tokoh Strukturalisme [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TOKOH STRUKTURALISME & FUNGSIONALISME STRUKTURALISME Para Tokoh yang mengikuti Aliran strukturalisme berpendapat bahwa pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah halnya pesenyawaan kimiawi yang tersusun dari unsur-unsur kimiawi. Mereka bekerja atas premisnyapremis menyelidiki struktur kesadaran dan mengembangkan hukum-hukum pembentukkannya.Selain dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, kesadaran, oleh Wundt dan para ahli psikologi lainnya pada masa itu, dipandang sebagai aspek yang utama dari kehidupan mental. Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri manusia, selalu bersumber pada kesasaran. Metode yang dipakai dalam strukturalisme ialah metode instropektif. Metode introspeksi ialah orang yang menjalani percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya setelah ia melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manis, pahit, dingin dapat diidentifikasi memakai introspeksi. TOKOH ALIRAN STRUKTURALISME 1. WILHELM WUNDT



Lahir di Neckarau pada 18 Agustus 1832 dan Wafat di Leipzig pada 31 Agustus 1920. Ia dianggap bapak psikologi modern karena ia mendirikan laboratorium psikologi pertama. Wundt dikenal sebagai sosiolog, dokter, filsuf, dan ahli hukum. Pada tahun 1881 ia membuat jurnal riset psikologis pertama. Wundt membuat Physiological Psychology sebagai konsep dasar psikologi. Idenya ialah bahwa pengalaman kesadaran dapat dipecah menjadi beberapa elemen inti, sama seperti senyawa kimia yang dapat dipecahkan menjadi elemen yang lebih kecil dan mendasar. Wundt mengatakan bahwa ada 2 tipe Observasi, yaitu Eksternal & Internal. Observasi Eksternal berguna dalam menilai hubungan seperti sebab&akibat. Observasi Internal sering disebut Introspeksi. Wundt mengenalkan 3 Hukum Mental Wundt's Mental Law: -The laws of psychis resultans Disebut prinsip sintesa kreatif yang berbunyi bahwa setiap gejala psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat baru yang berbeda dari elemennya.



-The law of psychis relations Bahwa sebuah elemen kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungn dengan elemen. -The law of psychis contrast Bahwa elemen kesadaran yang saling bertentangan justru saling memperkuat. 2. EDWARD BRADFORD TITCHENER



Edward Bradford Titchener lahir di Cichester pada 11 Januari 1867 dan Wafat di Ithaca pada 3 Agustus 1927. Titchener merupakan orang Inggris yang mewakili pandangan-pandangan psikologi Jerman (Wundt) di Amerika Serikat. Ia adalah murid dari Wundt dan ia menerjemahkan beberapa buku Wundt dalam bahasa Inggris. Setelah menerima gelar doktor pada tahun 1892, Titchener menerima posisi di laboratorium baru-baru ini didirikan psikologi di Cornell University. Dia cepat naik menjadi profesor penuh dan kepala departemen psikologi ketika psikologi merdeka dari filsafat. Untuk mengisi kekosongan dari buku teks dalam psikologi eksperimental, ia menerbitkan Outline nya Psikologi (1897) dan monumental empat jilid Psikologi Eksperimental nya (1901-1905). Dia adalah seorang pembicara yg menginspirasi, dan kuliah-kuliahnya menjadi legenda di kalangan generasi mahasiswa Cornell. Titchener dikreditkan dengan memperkenalkan strukturalisme Wundt ke Amerika Serikat. Namun, penting untuk dicatat bahwa sejarawan mengakui bahwa teoriteori Tichener yang berbeda dari orang mentor dan banyak kritikus menunjukkan bahwa Tichener sebenarnya mewakili banyak ide-ide Wundt. Sementara sekolah pemikiran tidak bertahan kematiannya, ia memainkan peran utama dalam membangun psikologi sebagai ilmu eksperimental. KARYA: Titchener, E. B. (1897). An Outline of Psychology. New York, London: Macmillan and Co. Titchener, E. B. (1898). A Primer of Psychology. New York / London: The Macmillan Co. / Macmillan and Co. Titchener, E.B. (1902). Experimental psychology: A manual of laboratory practice. (Vol. 1) New York, NY: MacMillan & Co., Ltd. Titchener, E. B. (1905). Experimental Psychology: A Manual of Laboratory Practice, Vol. II: Quantitative Experiments, part 1: Student's Manual. New York, London: Macmillan and Co.



3. HERMANN EBBINGHAUS



Lahir January 24, 1850 di Jerman dan Wafat pada February 26, 1909 di Jerman. adalah seorang psikolog Jerman yang merintis penelitian eksperimental memori, dan dikenal untuk penemuan kurva lupa dan efek jarak. Setelah memulai studinya di Universitas Berlin, ia mendirikan laboratorium 3psikologis pengujian di Jerman (3 Wilhelm Wundt dan GE Muller). Ia mulai studiingatannya pada tahun 1879. Pada tahun 1885, tahun yang sama ia menerbitkankarya monumentalnya, Memory: Sebuah Kontribusi Psikologi Eksperimental, ia diangkat menjadi profesor di University of Berlin, kemungkinan besar sebagai pengakuan atas publikasi ini. Pada tahun 1890, bersama dengan Arthur Konig, ia mendirikan jurnal Psychological Zeitschrift für Physiologie und Psychologie derSinnesorgane (Psikologi da n Fisiologi Sense Organ). Ebbinghaus bertekad untuk menunjukkan bahwa proses mental yang lebih tinggisebenarnya dapat dipelajari dengan menggunakan eksperimen, yang berada di oposisi di pikiran diadakan populer saat itu. Untuk mengendalikan sebagian besar variabelpembaur, Ebbinghaus ingin menggunakan sederhana akustik encoding dan pemeliharaan latihan yang daftar kata bisa digunakan. FUNGSIONALISME



Fungsionalisme adalah aliran psikologi yang memandang bahwa manusia harus dipandang secara menyeluruh. Fungsionalisme juga memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Beberapa ciri fungsionalisme diantaranya adalah menekankan fungsi dibanding elemen mental, memandang penting kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan



lingkungannya, serta menerima berbagai metode dalam mempelajari aktivitas mental manusia. Terdapat dua metode yang digunakan dalam fungsionalisme, yaitu : 1.Metode observasi tingkah laku terbagi menjadi Metode Fisiologis dan Metode Variasi Kondisi, serta 2.Metode Instrospeksi. TOKOH ALIRAN FUNGSIONALISME 1. WILLIAM JAMES



Lahir pada 11 Januari 1842 di New York dan Wafat pada 26 Agustus 1910 di Amerika. Salah satu teori William James ialah adanya hubungan antara perubahan fisologis dengan keadaan emosional. Teori tersebut berawal dengan temuan seorang filsuf Denmark, Carl Lange. Lange mengemukakan bahwa emosi itu identik dengan perubahan-perubahan dalam sistem peredaran darah. Temuan ini kemudian dikembangkan oleh James yang kemudian menemukan teori bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada respons terhadap rangsangan dari luar. James juga mengembangkan teori tentang kesadaran dan konsep diri (self). Ia melihat bahwa kesadaran sebagai adaptasi manusia dalam usahanya mempertahankan jenis &dirinya (teori evolusi). Kesadaran bukanlah sesuatu yang statis, melainkan merupakan suatu proses yang terus mengalir. oleh karna sifatnya yang berubah setiap saat berarti tidak ada keadaan tertentu. Pengetahuan tentang kesadaran tidak dapat diterangkan tanpa mempelajari keadaan-keadaan tertentu dari kesadaran itu. James membedakan 2 aspek dari yang berbeda tapi tidak terpisahkan, yaitu -Aku (I) adalah diri sebagai yang mengetahui sesuatu -Aku sosial (sosial atau me) adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara material, sosial maupun spiritual.



2. JOHN DEWEY



Lahir pada 20 Oktober 1859 di Burnington, Amerika dan Wafat pada 1 Juni 1952 di New York, Amerika. Dewey ialah seorang guru besar di Universitas Chicago. Pada tahun 1886 ia menulis buku tentang psikologi untuk memperkenalkan bagaimana cara orang amerika mempelajari psikologi, yaitu dengan mengutamakan pragmatisme. Bagi para sarjana Psikologi Amerika yang lebih penting adalah menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan apa kegunaan dari jiwa (perilaku) sehingga berdirilah aliranfungsionalisme. Ia menganjurkan metode "learning by doing" Dalam teorinya ia berpendapat bahwa untuk mempelajari sesuatu, orang tidak perlu terlalu banyak mempelajarinya melainkan dengan cara langsung mengerjakan tugas (pekerjaan). Dengan cara demikian orang akan dengan sendirinya menguasai gerakan-gerakan atau perbuatanperbuatan yang tepat sehingga ia akan menguasai kemampuan yang diharapkan. Sikap pragmatisme dari Dewey itu didasari antara lain oleh pemikiran filsafatnya bahwa "Manusia selalu berpikir tentang perubahan". Dewey berpendapat bahwa segala pemikiran dan segala perbuatan selalu bertujuan. Maka ia menentang Elementisme. Dalam bukunya The Reflexs are Concept (1896), ia menjelaskan bahwa perilaku tidak dapat dipisahkan dari rangsang dan tidak diuraikan dalam elemen-elemen perilaku yang lebih kecil. Perilaku (Respons) dan rangsang (stimulus) adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebab stimulus itu ada kalau ada respons, demikian respons tidak akan terjadi kalau tidak ada stimulus. Oleh karena itu, kita harus memandang respons dan stimulus sebagai suatu totalitas. Pandangan ini kelas menumbuhkan teori Psikologi Gestalt.



3. JAMES ROWLAND ANGELL



Lahir pada 8 May 1869 di Burnington, Amerika dan Wafat pada 4 Maret 1949 di Hamden, Amerika. Angell adalah seorang tokoh fungsionalisme kelompok chicago. Ia mempunyai kepribadian dan kepemimpinan yang disegani. Salah seorang muridnya adalah J.B. Watson yang dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme. Ia pernah menjabat sebagai presiden dari American Psychological Assosiation (APA) dan dalam masa jabatannya ia menulis sebuah paper dengan judul The Province of Functional Psychology dan mengemukakan 3 macam pandangan terhadap fungsionalisme: Fungsionalisme adalah psikologi tentang aktivitas berkerjanya jiwa (mental), sebagai lawan terhadap psikologi tentang elemen-elemen mental. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan dasar dari kesadaran, dimana jiwa (mind) merupakan perantara antara lingkungan dan kebutuhan-kebutuhan organisme. Teori ini disebut juga teori emergensi dari kesadaran. untuk keadaan yang tidak bersifat emergensi (darurat) yang berfungsi bukan emergensi tetapi kebiasaan (habit). Fungsionalisme adalah psikofisik, yaitu psikologi tentang keseluruhan organismen yang terdiri dari badan dan jiwa. ia mempelajari juga hal-hal diluar kesadaran, misalnya kebiasaan (habits) dan setengah sadar.



4. JAMES MCKEEN CATTEL



Lahir di Pennsylvania pada 25 Mei 1860 dan Wafat di New Jersey pada 20 Januari 1944. Catell ialah tokoh dari Aliran Fungsionalisme kelompok Colombia. Ciri khas aliran ini adalah kebebasan dalam mempelajari perilaku yang dicerminkan dalam 2 pandangan tentang fungsionalisme, yaitu: Fungsionalisme tidak perlu menganut paham dualisme, karena manusia sebagai keseluruhan, merupakan kesatuan. Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam mempelajari perilaku karena yang penting adalah fungsi perilaku, jadi yang harus dipelajari adalah hubungan (korelasi) antara satu perilaku dengan perilaku lainnya, atau antara suatu perilaku dengan suatu hal yang terjadi di lingkungan. Oleh karena sifatnya yang praktis dan pragmatis, maka aliran fungsionalisme merangsang tumbuhnya cabang-cabang psikologi, seperti psikologi abnormal, psikologi klinis, psikologi industri, psikologi pendidikan, dan lainnta. Cattel pernah belajar di Eropa dan pernah menjadi murid Wundt namun ia tidak sependapat dengan metode introspeksi Wundt dalam mengenali individu. Ia melanjutkan percobaan-percobaan untuk menemukan kapasitas individu. Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, ia berhasil menciptakan alat ukur kapasitas dan kemampuan individual yang kemudian disebut psikotest. Sebagai guru besar, ia mengabdikan diri di bidang psikologi: memperkenalkan psikologi eksperimen dengan metode eksak. Ia juga mendorong dan mengembangkan penelitian tentang asosiasi dan waktu reaksi. Ia mendirikan "Psychology Corporation" dengan tujuan memperkenalkan psikologi kepada masyarakat dengan mengembangkan psikologi terapan. 5. EDWARD LEE THORNDIKE



Lahir pada 31 Agustus 1874 di Williamsburg, Amerika dan Wafat pada 9 Agustus 1949 di Montrose, Amerika. Thorndike menyelesaikan pendidikannya di Harvard dan termasuk salah satu tokoh aliran fungsionalisme kelompok Colombia. Ia berminat untuk mempelajari proses belajar, pendidikan, dan intelegensi. Pada tahun 1898, ia menerbitkan hasil penelitiannya terhadap perilaku beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing dan burung yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang dianutnya, yaitu bahwa belajar itu adalah asosiasi. Menurutnya, Suatu stimulus (S) akan menimbulkan suatu respons (R0 tertentu. Teori ini disebut teori S-R. Dalam teori S-R dikatakan bahwa dalam proses belajar, pertama kali organisme (hewan-orang) itu belajar dengan cara coba-coba (trial & error). Suatu organisme akan mengeluarkan serentetan perilaku dari kumpulan perilaku yang ada padanya untuk memecahkan masalah yang baru dihadapi. Salah satu perilakunya secara kebetulan dapat memberikan solusi yang sesuai dan berdasarkan pengalaman tersebut makan dalam menghadapi situasi masalah yang serupa, organisme sudah mengetahui perilaku yang harus dikeluarkannya untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam Proses belajar yang mengikuti prinsip coba-coba ini, Thorndike mengemukakan beberapa hukum: Hukum Efek (the law of effect) : intensitas hubungan antara S dan R akan meningkat apabila hubungan itu diikuti oleh keadaan yang menyenangkan, sebaliknya akan berkurang apabila diikuti keadaan yang tidak menyenangkan. Hukum Latihan, terdiri dari 2 hukum, yaitu the law of execise & the law of use and disuse: Hubungan S-R dapat melemah kalau tidak dilatih atau dilakukan berulang karena peranan R terhadap suatu S tertentu dalam hal yang terakhir ini makin lama makin kecil pada organisme yang bersangkutan. Sehubungan dengan teor hukum efek diatas, Thorndike sampai kepada penyelidikannya tentang transfer of training. dalam bukunya yang ditulis bersama dengan kelompok Colombia yaitu Woodworth dan Thorndike mengemukakan bahwa apa yang dipelajari terdahulu akan memengaruhi apa yang dipelajari berikutnya. 6. ROBERT SESSIONS WOODWORTH



Lahir pada 17 Oktober 1869 di Belchertown, Amerika dan Wafat pada 4 Juli 1962 di New York, Amerika. Woodworth merupakan salah satu tokoh fungaionalisme Colombia yang pernah mendapatkan mendali emas dari American Psychological Foundation atas jasanya mempersatukan dan mengorganisasikan psikologi di amerika serikat. Ia salah satu murid Cattel yang pantas dianggap penggantinya. Meskipun ia menganut fungsionalisme, ia merasa tidak cukup dengan mempelajari S-R saja, ia mempelajari dinamika hubungan S-R. Bagaimana terjadinya hubungan itu, bagaimana perkembangan hubungan itu dalam situasi yang berubah-ubah. Karyanya yang berjudul Dynamic Psychology membawa woodworth menjadi orang yang patut digolongkan dalam pengikut aliran psikodinamik. Sebagai penganut Psikodinamik, ia berpendirian bahwa metode introspeksi tidak mesti harus di buang begitu saja dalam penelitian psikologi. Dalam perkembangannya, aliran fungsionalisme memunculkan cabang-cabang psikologi yang dikembangkan oleh beberapa tokoh lain seperti: Arnold Lucius, Gessel, Lewis Madison, Jean Piaget, dan masih banyak lai nnya. SUMBER Books: Dr. Sumanto, M.A. (2014). PSIKOLOGI UMUM. Yogyakarta. CAPS Publishing.