Topik 2 Mulai Dari Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mulai dari Diri 1. Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis terkait konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan:  Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran? Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), mengajar (onderwijs) adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran adalah proses pendidikan di mana informasi diberikan atau keterampilan hidup digunakan oleh anak-anak baik secara fisik maupun mental. Pendidikan (opvoeding), sebaliknya, mengarahkan seluruh daya kodrat anak agar mereka dapat mencapai derajat keamanan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. KHD percaya bahwa pendidikan adalah salah satu kunci terpenting untuk mencapai hal tersebut dan menciptakan manusia Indonesia yang beradab. Kata "pendidikan" dan "pengajaran" sering digunakan bersamaan. Padahal, gabungan dua kata ini bisa mengaburkan kengerian aslinya. Kita harus tahu bahwa mengajar adalah bagian dari pendidikan. Oleh karena itu, mengajar adalah pendidikan dengan menambahkan informasi atau pengetahuan dan dengan menambahkan keterampilan dan kemampuan yang dapat bermanfaat bagi anak baik secara eksternal maupun internal. Tujuan pendidikan adalah mengarahkan segala daya kodrat pada anak, sebagai manusia, dan dalam masyarakat, untuk mencapai keamanan dan kebahagiaan yang sebesarbesarnya. 



Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah? Pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat erat kaitannya dengan pendidikan saat ini, khususnya pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Dan masih digunakan, digali, untuk memajukan dunia pendidikan. Pendidikan didasarkan pada sifat waktu. Ini berarti bahwa pelatihan berlangsung dari waktu ke waktu. Era pendidikan saat ini adalah pendidikan dengan pola pikir abad 21. Anak diharapkan memiliki empat keterampilan, yaitu berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi, untuk mewujudkan profil siswa Pancasila. Pembinaan karakter dalam pembentukan profil siswa Pancasila dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dengan membiasakan diri dan keteladanan kepada guru. Hal ini sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan karakter seperti nilai-nilai, agama, kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab, yang dapat



dijadikan sebagai landasan untuk membangun karakter pendidikan abad 21. Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik anak didasarkan pada fitrah dan karakter zaman, pendidik membimbing anak agar tidak salah arah menuju kebahagiaan dan keamanan hidup sebagai individu maupun sebagai pribadi dalam masyarakat. Dasar pendidikan, dengan fitrah anak, kini dikenal dengan pembelajaran kontekstual. Pendidik yang melaksanakan tugasnya berdasarkan sumber-sumber kontekstual tersebut memiliki makna dalam filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa pembelajaran melayani peserta didik dan sekarang dikenal sebagai pembelajaran yang didukung peserta didik. Hal ini sejalan dengan kurikulum belajar mandiri. 



Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta didik? Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi guru? Merdeka belajar sedang digadang-gadang sebagai sistem pendidikan untuk saat ini, karena meredeka beljara mengedepankan pembelajaran yang menyenangkan memperhatikan kebebasan berpikir bagi siswa dan guru. Kebebasan belajar dapat mendorong siswa untuk belajar, mengembangkan diri, mengembangkan sikap welas asih terhadap lingkungan tempat mereka belajar, mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuannya, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan masyarakat. Tetapi untuk pembeljaraan sebelum ini, kemerdekaan atas belajar belum sepenuhnya diterapkan, proses pembelajaran masih terasa monoton, sebab penggunaan metode pembelajaran yang toidak pernah berubah yaitu ceramah. Pembelajran masih berpusat kepada guru sehingga siswa bersifat pasif dan tidak bis amengembangkan dirinya dengan terkekangnya diri untuk berpikiran bebas dan luas.



Catatan Penting: Maknai dan hayati pilihan Anda menjadi guru dalam menuliskan tulisan reflektifkritis. Hindari perihal teknis seperti tidak tersedianya buku ajar bagi peserta didik, masih berstatus guru honorer dsb-nya. Fokus pada pilihan Anda menjadi guru. 2. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik dan pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini? untuk diri sendiri: Harapan akan selalu berorientasi kepada hal baik, termasuk harapan yang untuk diri sendiri. Harapan untuk selalu ingin berkembang dan rasa



percaya diri yang tertanam dalam jiwa, selalu mencoba hal baru serta pandai memanfaatkan sesuatu menjadi hal yang memiliki kebermanfaatan, peka menemukan taklenta siswa atau kemampuan siswa dan mau terus belajar.



3. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik dan pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini untuk peserta didik: Seorang guru dapat diibaratkan sebagai seorang petani, yang berperan penting dalam memakmurkan tanamannya (siswa). Anda akan memastikan bahwa tanah (sekolah) cocok untuk bercocok tanam (siswa). Siswa akan dapat menerima dan mengintegrasikan pembelajaran jika lingkungannya merasa aman dan nyaman. Kita hanya perlu menciptakan suasana yang positif dan kondusif bagi siswa untuk berkembang menjadi pribadi yang baik. dapat menciptakan interaksi antara guru dan siswa yang menyatu dalam proses belajar mengajar dan melaksanakan pembelajaran di kelas dalam lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana yang positif sehingga semua siswa dapat menikmati belajar. Menjadi pendidik yang memberdayakan kebebasan berinovasi dan belajar secara mandiri dan kreatif. Agar proses pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan menyenangkan. Selain itu, dapat mendidik siswa sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. 4. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam topik ini? untuk diri sendiri: Filsafat pendidikan merupakan sumber pengetahuan yang penting bagi guru untuk menyempurnakan dan mengembangkan keterampilannya. Filosofi pendidikan membantu guru memahami pekerjaan mereka dan mengetahui apa yang akan mereka lakukan di kelas. Filsafat pendidikan akan mempengaruhi cara siswa diajar dan dididik melalui filsafat pendidikan yang dianutnya. memperluas wawasan pendidikan mereka dan membantu mereka memahami siswa dan mengembangkan gaya belajar yang sesuai ajari siswa untuk lebih sabar dan ikhlas, karena masing-masing dari mereka unik dan berbeda serta menjadi contoh untuk mereka lihat dan tiru. pengetahuan dan pengalaman baru Saya berharap setelah penelitian mendalam tentang topik ini saya akan mendapatkan banyak informasi baru dari hasil pemikiran mengenai pengetahuan dan pengalaman belajar.



Harapannya adalah menjadi seorang pendidik mandiri untuk menjadi lebih baik lagi dalam membimbing dan membimbing siswa untuk mencapai masa depan mereka.



5. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam topik ini? untuk peserta didik: Apa yang diharapkan dalam mata pelajaran ini adalah untuk menciptakan manfaat ketika dipahami bagaimana memberikan instruksi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan setiap individu siswa. Dengan demikian, ketika siswa menyadari proses pembelajaran, siswa yang menerima pengetahuan dapat mengembangkan kompetensi sesuai dengan kodratnya. pendidikan yang disesuaikan dengan potensi masing-masing siswa.