TPM SESI 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA Mendeskripsikan Aktivitas untuk Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Nama Lengkap : Muhammad Alfi Noer No. Kartu Prakerja : 3259202357719978 * Teknik pernapasan dan aktivitas untuk berlatih berbicara - Latihan Sering berlatih menjadi kunci sukses dari seorang public speakers. Jika pada tips-tips public speaking pada umumnya menyarankan untuk sering berlatih dengan melihat performa kita saat berbicara di depan cermin. Dinda tidak melakukan hal tersebut, karena menurutnya ketika dia mencoba melihat performanya di depan cermin. Dinda malah tidak fokus pada materi yang akan disampaikan, dan malah berfokus pada penampilan (gaya penyampaian materi) yang dirasanya selalu kurang. Oleh sebab itu Dinda memutuskan untuk berlatih tanpa melihat performanya di depan cermin agar latihan berjalan lancar. - Mengatur pernafasan Ada dua jenis pernafasan yang di jelaskan oleh Dinda yaitu, pernafasan perut dan pernafasan dada. Dinda juga menjelaskan kapan saatnya menggunakan teknik pernafasan perut dan kapan menggunkan pernafasan dada. Untuk pernafasan dada bisasanya digunakan disaat kita harus berbicara cepat, contohnya seperti saat menjadi penyiar radio, sedangkan pernafasan perut digunakan ketika menjadi MC ataupun saat pidato karena suara akan lebih panjang dan terdengar bulat. - Penampilan Menyesuaikan pakaian yang akan kita gunakan, contohnya saat kita mengisi acara yang bersifat formal, kita juga harus menggunakan pakaian yang bersifat formal seperti menggunakan jas dan berpakaian rapi. Kemudian ketika mengisi acara yang bersifat nonformal seperti acara anak muda contohnya, kita juga harus menyesuaikan pakaian seperti anak muda pada umumnya. - Persiapan Ada beberapa persiapan yang perlu kita lakukan sebelum melakukan public speaking, persiapan–persiapan tersebut antara lain seperti : 1. Mental – Mengenali audience kita (di depan siapa kita berbicara) dan mengenali tempat (di tempat seperti apa kita akan berbicara). Selain itu kita juga perlu untuk mengetahui itu untuk membangun kepercayaan diri dan tahu bagaimana kita harus bersikap. 2. Fisik – Agar performa kita maksimal, kita harus tampil dalam keadaan yang fit. Oleh karena itu Dinda menyarankan untuk menghindari makan dan minuman yang membuat suara kita tidak awet. Makanan dan minuman tersebut antara lain yaitu (gorengan, mentega, kopi, dan susu). Itulah makanan dan minuman yang harus kita hindari disaat kita akan perform di atas panggung agar kondisi suara kita tetap terjaga. 3. Materi – Agar kita lancar dalam membawakan materi di panggung, kita perlu untuk membaca berulang-ulang dan memahami materi.



* Teknik senam wajah dan vokal 1. Melemaskan otot Wajah Tangan kedepan lalu dorong wajah sambil memajukan mulut, lalu buka mulut selebar-lebarnya, tarik wajah kebelakang sambil menjulurkan lidah 2. Melemaskan Otot Rahang Katupkan gigi sambil membuka bibir seperti gerakan menggigit sambil nyengir. Gerakan rahang kesamping kiri-kanan dan kedepan. 3. Melemaskan lidah Lipat lidah keatas sambail menyentuh langit-langit mulut, lalu dorong kearah gigi depan. Lakukan berulang kali. Lipat lidah kebawah sampai menyentuh dasar mulut lalu dorong kearah gigi depan. Lakukan berulang kali. Keluarkan lidah lalu putarkan disepanjang bibir. 4. Melemaskan otot mulut dan melatih pernafasan Tarik nafas sepanjang mungkin, keluarkan pelan-pelan melalui bibir sampai bergetar (seperti suara motor). Habiskan nafas sampai membungkuk dan lemaskan semua otot tangan. 5. Melatih otot leher Gerakan Kepala kekanan kekiri keatas kebawah 6. Melemaskan otot-otot kerongkongan Tarik nafas dari hidung, keluarkan melalui mulut sambal memijat kerongkongan (leher) 7. Melancarkan artikulasi (nafas) dan diafragma Tangan menggengam kedepan, dorong dengan bahu. Bergantuan kiri dan kanan. Teriakkan BOH! BAH!. 8. Menguatkan Nafas dan Diagfragma Tarik nafas panjang lalu keluarkan sambil menekan perut sampai habis. Gerkan menekan perut sambil mengeluarkan nafas dengan cepat berkali-kali.



* Teknik melatih intonasi dan artikulasi 1. Tumbuhkan rasa percaya diri Berbicara di depan banyak orang bukanlah pekerjaan mudah. Terkadang rasa gugup dan malu menghantui seseorang yang tampil di atas panggung. Untuk mengatasi hal ini, tumbuhkan rasa percaya diri agar bisa berbicara dengan jelas. Menumbuhkan rasa percaya diri bisa dengan berbagai macam metode. Namun, untuk berbicara di depan umum salah satu cara paling mudah adalah berlatih di depan cermin. Metode tersebut memang cara lama. Akan tetapi, cara ini cukup efektif untuk melatih intonasi suara dan berbicara lancar di atas panggung.



2. Latihan Pernafasan Intonasi adalah bagian dari teknik vokal. Jadi untuk menguasainya harus sering berlatih pernapasan. Metodenya yakni menggunakan pernapasan perut. Saat seseorang menguasai teknik ini, umumnya dia akan mampu berbicara dengan suara lantang dan intonasinya terdengar jelas. 3. Latihan Artikulasi Intonasi dan artikulasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sebab, artikulasi akan mempengaruhi jelas tidaknya suatu kata yang diucapkan seseorang. Untuk latihan artikulasi, bisa memakai metode melafalkan huruf vokal “a, i, u, e, o” setiap hari. Supaya saat berbicara kata-kata yang keluar dari mulut terdengar jelas pelafalannya. 4. Atur Variasi Kecepatan Berbicara Langkah berikutnya adalah mengatur kecepatan berbicara. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, intonasi adalah bentuk penekanan pada suatu kata atau kalimat. Dengan mengatur kecepatan berbicara, maka akan memudahkan seseorang untuk menyesuaikan ketepatan pengucapan kata. 5. Gunakan Jeda Tanda baca dapat berfungsi untuk jeda atau berhenti. Jadi saat berlatih, gunakanlah jeda mengikuti tanda baca. Misalnya berhenti pada titik (.), untuk mengambil napas. 6. Atur Volume Suara Saat bertutur, seseorang perlu mengatur volume suara. Ini memungkinkan dia untuk menentukan intonasi yang pas pada kalimat atau kata.



* Personality/karakter yang diinginkan Sifat-sifat yang diinginkan dikenal sebagai kualitas dan sifat-sifat yang tidak diinginkan dikenal sebagai kekurangan kepribadian. Sifatsifat ini nyata dikelompokkan dalam dua kategori ini. Kualitas membawa kesejahteraan umum dan memiliki efek positif secara keseluruhan pada seseorang dan interaksinya dengan orang lain. Kekurangan/ gangguan kepribadian sebaliknya membawa penderitaan mental bagi yang memilikinya dan juga bagi orang-orang yang berinteraksi dengannya.