TR 6 Agama Kristen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Yanti Damelia Nim



: 5192131006



Kelas



: Pend.Teknik Elektro B 2019



Matkul : Pend.Agama Kristen 1.)Sebutkan dan jelaskan: a.3 bentuk sikap dalam hubungan antarberagama! Jawab: Bentuk-bentuk sikap dalam hubungan antarumat beragama adalah sebagai berikut: 1. Sikap Eksklusivisme, adalah sikap yang hanya mengakui agamanya sebagai agama paling benar dan baik. Ini adalah sikap fanatisme yang akan melahirkan berbagai akibat buruk antara lain timbulnya perpecahan, perseteruan antara umat beragama dan berbagai konflik lainnya. Bentuk eksklusivisme pola umum yang sudah ada pada abad pertengahan dan makin menipis seiring dengan perkembangan paradigma dalam masyarakat. Namun meski demikian sikap tersebut



masih



mendominasi



kelompok



kecil



pemeluk



agama.



Sikap



eksklusivisme sempit seperti ini juga diakui di kalangan warga Kristen dan secara khusus di kalangan mahasiswa yang menganggap sempit terhadap makna keselamatan yang dibawakan oleh Yesus Kristus. 2. Sikap Inklusivisme, adalah sikap yang dapat memahami dan menghargai agama-agama lain dengan segala eksistensinya. Tetapi orang yang inklusivisme ini tetap memandang agamanya sendirilah sebagai agama satu-satunya jalan menuju keselamatan. Maka posisi kita di sini, kita memandang agama-agama di luar Kristen dalam segala eksistensi itu adalah baik dan sangat menghargai dan wajib menghormatinya. Di dalam semua agama pasti ada “kebenaran”, namun kita tidak boleh mengatakan bahwa semua agama benar, sebab ukuran kebenaran itu satu yakni kebenaran itu sendiri. 3. Pluralisme, adalah sikap yang menerima, menghargai dan memandang agama lain sebagaimana yang baik dan benar serta memiliki jalan keselamatan. Dalam perspektif pandangan seperti ini, maka tiap umat beragama akan terpanggil untuk menerima hubungan yang lebih baik dan lebih berpengharapan. Oleh



sebab itu kita harus berhati-hati terhadap pandangan pluralisme seperti ini. Memang dari segi toleransi umat beragama tampaknya sedemikian baik dan cocok buat kita di negeri yang pluralis atau majemuk ini. Tetapi dari segi kepercayaan dan dogma iman Kristiani, pandangan pluralisme agama seperti ini membuka pintu yang lebar terhadap pandangan yang mengatakan bahwa semua agama benar dan sedang berjalan menuju surga, tetapi cara, bentuk dari institusi agamanya yang berbeda. b)Trilogi kerukunan hidup beragama! Jawab: Orang Kristen wajib memelihara dan meningkatkan kerukunan hidup beragama dengan umat beragama lain. Dan dalam rangka menciptakan kerukunan hidup umat beragama yang bersifat menyeluruh, maka pemerintah mencanangkan Trilogi kerukunan hidup beragama, yakni: 1. Kerukunan Hidup Antarumat Beragama Sebagai umat beragama yang baik, kita wajib mengetahui, memahami dan mau menghargai perbedaan antara kita dengan umat beragama lain. Sikap menghargai dan menghormati perbedaan ajaran dan gaya hidup umat beragama yang lain bukan berarti harus menerima dan menyetujui ajaran agama lain. Sebagai orang Kristen kepercayaan kita tidak boleh mendua. Kita tidak boleh berpura-pura, tetapi kita harus mampu menyaksikan iman kita dengan berani dan tegas, mampu menunjukkan identitas sebagai orang Kristen yang tepat. Namun dalam pergaulan hidup yang wajar, kita wajib memelihara kerukunan hidup antarumat beragama yang berbeda. Salah satu cara memelihara kerukunan hidup antarumat beragama ialah menghindarkan perilaku yang menyinggung. 2. Kerukunan Hidup Intern Umat Beragama Yang Sama Kita akan mampu hidup dengan umat beragama yang lain, apabila kita terlebih dahulu menjaga kerukunan hidup dengan umat yang seagama. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Efesus dan jemaat Korintus memberikan nasehat agar para anggota jemaat memelihara kesatuan dalam keberlainan. Menurut Rasul Paulus bahwa jemaat Kristen wajib memelihara “kesatuan dalam



keberlainan dan keberlainan dalam kesatuan”. Artinya, bahwa umat Kristen harus menghargai perbedaan dalam persekutuan karena perbedaan tidak harus menjadi pertentangan dan perpecahan. 3. Kerukunan Hidup Umat Beragama Dengan Pemerintah Menurut pandangan Kristen bahwa pemerintah adalah merupakan wakil Allah di dunia. Dalam Alkitab dilukiskan ada dua jenis pemerintah yakni: Pertama, pemerintah yang berasal dari Allah atau sebagai wakil Allah (Roma 13:1-17). Kedua, pemerintah sebagai tempat kediaman roh-roh jahat atau pemerintah Babel atau pemerintah kekacauan (Wahyu 13:1-18). Tetapi dalam hubungan ini kita memberi perhatian pada jenis pemerintah sebagai wakil Allah. Hidup rukun antara umat beragama dengan pemerintah nampak dalam sikap yang wajar dan positif. Umat Kristen wajib mentaati dan melaksanakan semua aturan dan program yang sudah ditetapkan pemerintah tetapi umat Kristen juga wajar memberi sumbangan pemikiran positif terhadap kebijaksanaan pemerintah. 2)Jelaskan arti toleransi beragama umat Kristen! Jawab: Toleransi beragama bukan berarti “toleransi beriman”. Artinya, setiap agama tidak berarti harus menyetujui kepercayaan orang lain. Setiap agama harus tegas dan teguh pada ajaran kepercayaannya. Agama Kristen sendiri mengajarkan agar setiap murid Yesus tidak takut mengakui nama Yesus Kristus. Maka dalam program toleransi beragam, prinsip yang dianut adalah bahwa setiap penduduk dijamin kemerdekaannya untuk memeluk agama dan kepercayaannya serta diberikan kebebasan melaksanakan ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing sebagaimana dengan tegas dinyatakan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 2. Apabila orang Kristen mengatur doanya sedemikian rupa agar orang lain yang tidak seagama dengan dia tidak tersinggung dengan isi doanya, maka tindakan yang demikian tidak lagi toleransi umat beragama, melainkan sudah berubah menjadi toleransi beriman. Masalah doa adalah masalah iman, namun sebelum berdoa seorang Kristen yang diminta memimpin doa pada suatu upacara nasional sebaiknya terlebih dahulu mengajak hadirin agar berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.



Inilah yang disebut toleransi beragama. Masing-masing pemeluk agama dan kepercayaan harus menghargai dan menghormati sikap beragama orang lain. 3)Sebutkan beberapa faktor yang mengganggu kerukunan hidup antarumat beragama! Jawab: Hendropuspito menguraikan beberapa faktor yang sering mengganggu kerukunan hidup beragama yaitu: 1. Sikap Mental Negatif Sikap mental negatif ini nampak dalam kesombongan religius, prasangka dan intoleransi, misalnya umat beragama tertentu mempunyai keyakinan bahwa agamanya memiliki ajaran yang paling benar. Akibatnya mereka sombong dan merasa lebih tinggi daripada pemeluk agama lain. 2. Faktor Suku, Agama, Ras dan Antargolongan Secara sosiologis dapat dipahami bahwa suku, agama, ras dan antargolongan adalah merupakan nilai pemersatu bagi yang bersangkutan tetapi juga sering menjadi faktor penyebab perpecahan. 3. Faktor Perbedaan Tingkat kebudayaan Perbedaan



tingkat



kebudayaan



yang



menyolok



akan



mengganggu



keseimbangan, keserasian dan keselarasan pergaulan kehidupan bangsa dan kelompok masyarakat. 4. Faktor Mayoritas dan Minoritas Golongan Beragama Dalam kehidupan umat beragama sering timbul sikap merasa lebih berkuasa dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas. Golongan mayoritas menginginkan hak-hak istimewa dari hak-hak yang diperoleh minoritas. 4)Bagaimanakah seharusnya bentuk sikap Kristen dalam hubungan antaragama? Jawab: Sejalan dengan peranan umat Kristen dalam kehidupan bersama sebagai saksi Kristus dan teman serta pelayan bagi sesama umat beragama lain, maka salah satu perilaku yang harus diperlihatkan dan ditunjukkan oleh orang Kristen adalah kemampuan berdialog dan bermusyawarah. Dialog dan musyawarah dapat terjadi jika ada kesadaran untuk mengadakan percakapan pergaulan dan pertukaran nilai yang dimiliki oleh masing-masing dan kemudian berusaha memberi diri untuk dikenal serta



mengenal pihak lain. Didorong oleh kasih Kristus maka umat Kristen harus bersedia “menggarami” kehidupan masyarakat dan mampu hadir di tengah tengah masyarakat untuk memberikan sinar dan terang, sehingga dialog dan musyawarah itu memberi kualitas hidup yang lebih baik. 5)Jelaskan sikap Kristen yang benar terhadap orang yang beragama lain! Jawab: Menurut iman Kristen bahwa orang-orang bukan Kristen adalah juga sesama. Mereka juga adalah ciptaan tuhan, Allah hadir di tengah-tengah kehidupan mereka. Allah bebas menggerakkan hati mereka. Demikian juga Kristus, tidak hanya terbatas dalam dunia Kristen. Jadi sebagai orang Kristen sikap yang benar terhadap orang yang beragama lain adalah: 1. Sikap Kreatif dan Kritis Rasul Paulus mengajar bahwa tugas orang Kristen tidak hanya sekedar memberitakan dan mengajarkan firman Tuhan kepada sesamanya. Tetapi lebih daripada itu bahwa orang Kristen juga diminta bersedia menegur orang lain asal cara menegur itu dengan penuh hormat dan kasih. Mengasingkan diri dari pergaulan dengan yang bukan Kristen akan menyebabkannya eksklusif, tetapi bergaul dengan orang yang berbeda agama kiranya membuat orang Kristen hanyut dalam pergaulan yang menghilangkan identitasnya; kreatif berarti mampu memberikan darma baktinya untuk kepentingan orang lain, sedangkan kritis artinya orang Kristen mampu bersaksi dan membela kebenaran dan kebaikan di dalam pergaulannya. 2.Sikap Dialogis dan Simpatik Menyaksikan iman Kristen kepada orang-orang yang beragama lain tidak cukup dengan memberitakan injil secara sepihak, melainkan orang Kristen juga harus mampu mendengar dan memberi perhatian terhadap iman orang lain yang beragama lain. Melakukan dialog dengan orang beragama lain akan menjadi bukti adanya kejadian persekutuan yang menimbulkan penghargaan dan mengakui bahwa kegiatan dialog tersebut akan membuktikan atau memberikan dampak positif dan kreatif bagi umat beragama.