Transformasi Desain [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TRANSFORMASI DESAIN A. Pengertian transformasi desain 



Transformasi dapat di artikan sebagai perubahan bentuk yaitu perubahan bentuk dari deep structure yang merupakan struktur mata terdalam sebagai isi struktur tersebut ke surface structure yang merupakan struktur tampilan berupa struktur material yang terlihat.







Menurut Josef Prijotomo dalam Rahmatia 2002, apabila di indonesiakan kata transformasi dapat disepadankan dengan kata pemalihan, yang artinya perubahan dari benda asal menjadi benda jadiannya, baik perubahan yang sudah tidak memiliki atau memperlihatkan kesamaan atau keserupaan dengan benda asalnya, maupun perubahan yang benda jadiannya masih menunjukan petunjuk benda asalnya.







(The New Grolier Webster International Dictionary of English Language), Transformasi adalah menjadi bentuk yang berbeda namun mempunyai nilainilai yang sama, perubahan dari satu bentuk atau ungkapan menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti atau ungkapan yang sama mulai dari struktur permukaan dan fungsi.







(Webster Dictionary, 1970), Transformasi berarti perubahan menjasi sesuatu. Transformasi dapat dianggap sebagai sebuah proses pemalihan total dari suatu bentuk menjadi sebuah sosok baru yang dapat diartikan sebagai tahap akhir dari sebuah proses perubahan sebagai sebuah proses yang dijalani secara bertahap faktor ruang dan waktu menjadi hal yang sangat mempengaruhi perubahan tersebut.







Transformasi adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate, perubahan dilakukan dengan cara memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui proses



menggandakan



secara



berulang-ulang



atau



melipatgandakan.



(Antoniades, 1990) 



MenurutD’ Arcy Thompson,“Transformation is a process and aphenomenon of the change of formunder altering circum stances”.Transformasi adalah sebuah proses fenomena perubahan bentuk dalam keadaan yang berubah-ubah, dengan demikian transformasi dapat terjadi secara tak terbatas.



B. Kategori transformasi desain Menurut Laseau (1980), transformasi dikategorikan ke dalam 4 kategori yaitu: 1. Transformasi bersifat topological (geometri); bentuk geometri yg berubah dengan komponen pembentuk & fungsi ruang yg sama. 2. Transformasi bersifat hiasan (ornamental) dilakukan dengan menggeser, memutar, mencerminkan, menjungkirbalikan,melipat, dll. 3. Transformasi bersifat Reversal (kebalikan); pembalikan citra pada figur objek yang akan ditransformasi, dimana citra objek dirubah menjadi citra sebaliknya. 4. Transformasi bersifat Distortion (merancukan), dimana memberikan kebebasan kepada perancang dalam beraktifitas. Adapun kategori transformasi dalam desain yaitu : 1. Desain pragmatic; Desain pragmatic menggunakan bahan dasar material, seperti tanah, batu, batang pohon, ranting-ranting, bambu kulit binatang atau kadang salju. Proses yang dilakukan dengan cara trial and error hingga memunculkan suatu bentuk yang terlihat melayani tujuan desainer. Kebanyakan bentuk bangunan sepertinya dimulai dari cara ini. Desain ini digunakan dalam desain dengan material baru. Usaha besar-besaran adalah contoh yang sangat baik dan usaha ini masih digunakan ketika akan menggunakan bahan material baru, seperti plastic air houses dan struktur suspension. Baru pada akhir-akhir ini, setelah dua decade desain pragmatic, dasar-dasar teori untuk desain struktur semacam mulai muncul. Dengan demikian suatu desain akan mengalami transformasi pragmatic ketika desain tersebut memiliki kriteri dengan menggunakan bahan material sebagai dasar pengolahan bentuk desainnya atau sebagai raw materialnya.



2. Desain typologic; Desain topologic dimulai dari mental image yang telah fiks dari bentuk-bnetuk bangunan yang telah dikenal sebagai solusi terbaik untuk penggunaan material yang telah dikenal sebagai solusi terbaik untuk penggunaan material yang didapat di sebagian tempat dengan bagian iklimnya, rumah yang mewujudkan gaya hidup, mekanisme arsitektur primitive dan vernakuler tetapi masih digunakan oleh arsitek-arsitek yang kurang dikenal dalam mengikuti desaindesain dari form givers. Desain ini juga menyertakan fakta budaya sebagai bagian mental image. Sering digunakan penggunaan budaya primitif seperti legenda, tradisi yang menggambarkan adaptasi mutual dengan menempatkannya diantara



way of life dan bentuk bangunan. Dengan demikian suatu desain akan mengalami transformasi typologic ketika desain tersebut memiliki kaitan budaya suatu daerah, memberikan image tentang daerah atau budaya tertentu. 3. Desain Analogical; Desain analogical menggambarkan visual analogi ke dalam solusi permasalahan desain seseorang. Ada alasan simbolik untuk ini, analogi juga memperlihatkan mekanisme arsitektur yang kreatif. Pada abad ke-20 sangat banyak arsitektur yang digambarkan pada lukisan dan sculpture sebagai sumber analogi, tetapi analogi dapat juga menjadi gambaran seseorang (personal analogy) dan konsep abstract filosophical (sebagai sebuah hadirnya keasyikan yang tidak ditentukan). Desain analogi memerlukan penggunaan beberapa medium sebagai sebuah gambaran untuk menerjemahkan keaslian kedalam bentuk-bentuk barunya. Beberapa desain analogi seperti gambar, model atau program computer akan mengambil alih dari desainer dan mempengaruhi jalan desainnya. Dengan demikian suatu desain akan mengalami transformasi analogical ketika desain tersebut memiiki kriteria penggambarantentang sesuatu hal. Hal ini dapat berupa benda, watak atau kejadian. 4. Desain Canonic; Desain canonic (geometri) didasari dari grid-grid dan axis dari gambaran desain awal. Hal ini menjadikan usaha untuk menyamai atau melebihi pekerjaan-pekerjaan besar dari system-sistemproporsi. Tinjauan bentuk-bentuk mengenai seni dan desain yang dapat disokong oleh system-sistem proporsional ini diterima dari Geometri Greek (Phytagoras) dan filsuf klasik (seperti Plato). Pada abad kedua puluh ini banyak desain yang berdasar pada persepsi serupa, seperti system modular, koordinasi dimensional, bangunan bersistem fabrikasi. Namun teknik baru matematikal bnayak disukai oleh para desainer untuk mendorong lebih lanjut ketertarikan ini. Sehingga suatu desain akan mengalami transformasi canonic ketika desain tersebut menggunakan pendekatan geometrical sebagai raw materialnya baik itu dalam system konvensional maupun system komputasi.



C. Macam-macam transformasi desain Menurut Ching (2007), Transformasi Bentuk terbagi menjadi 3 jenis yaitu:



1. Transformasi Dimensional; Suatu bentuk dapat ditranformasikan dengan cara merubah satu atau lebih dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai anggota sebuah keluarga bentuk.



contoh bangunan dengan transformasi dimensional



Pada contoh bangunan di atas, transformasi dimensional ditunjukkan dengan mempertahankan bentuk dasar kotak 2. Transformasi Substraktif (pengurangan); Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara mengurangi sebagian volumenya.



contoh transformasi substraktif



Pada contoh bangunan di atas, transformasi ditunjukkan dengan pengurangan pada gubahan massa dengan bentuk kotak. 3. Transformasi Adiktif (penambahan); Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan menambah



elemen-elemen



pada volumenya.



contoh transformasi aditif (penambahan)



Pada contoh bangunan di atas, transformasi diperlihatkan dengan tonjolan pada bangunan yang juga difungsikan sebagai ruangan.



D. Saluran transformasi desain 1. Material; Penggunaan material bangunan dipilih berdasarkan konsekuensi bahwa material tersebut dapat system struktur dan penataan fungsi. Konsekuensi ini menimbulkan suatu penataan dan struktur yang berdasar material, misalnya system modular. Namun pemilihan bahan juga dapat mempengaruhi tampilan arsitektur, misalnya mengenai tekstur pada eksterior maupun interior, detil finishing dan sebagainya. Namun begitu pemilihan material ini cenderung memilih yang paling gampang didapatkan di daerah tempat karya tersebut dibuat. Kriteria saluran transformasi ini adalah : 



Tema : Material







Transformasi : - Penggunaan teknologi, Eksplorasi sifat bahan







Alat : Bidang permukaan, tampak, massa







Tampilan visual : - Penonjolan tekstur bahan, Penonjolan system konstruksi, Penampilan sifat bahan



2. Pemalihan; Berdasarkan strategi pembentukannya, terdapat tiga macam transformasi yaitu: a. Strategi Tradisional: evolusi progresif dari sebuah bentuk melalui penyesuaian langkah demi langkah terhadap batasan-batasan; 



Eksternal: site, view, orientasi, arah angin, kriteria lingkungan







Internal: fungsi, program ruang, kriteria structural







Artistik: kemampuan, kemauan dan sikap arsitek untuk memanipulasi bentuk, berdampingan dengan sikap terhadap dana dan kriteria pragmatis lainnya.



Strategi tradisional merupakan strategi awal yang digunakan oleh para perancang dalam mencari bentuk yang baru dalam karya mereka. Strategi dimana masih menitik beratkan pada apa faktor – faktor internal, eksternal, bahkan artistik.



Strategi tradisional merupakan strategi transformasi yang paling sederhana. Pemanfaatan strategi tradisional masih sangat memperhatikan apa yang ada di luar dari bangunan itu misalnya site, bangunan yang ada biasanya mengikuti site yang ada. Cara-cara transformasi yang sangat simple. Contoh bangunan: Villa Savoye di Prancis tahun 1928, Le Corbusier.



Karya ini mendapatkan pengaruh dari seni lukis Cubism. Dalam arsitektur terdapat tiga elemen utama yakni material atau bahan, ruang, dan pencahayaan. Pada masa sebelumnya arsitektur klasik tradisional Eropa, material adalah aspek utama yang memberikan kekuatan dalam konstruksi. Ruang pada arsitektur masa itu selalu terletak dalam dinding yang tebal, dimana cahaya hanya masuk sedikit. Sejak cubism hadir, para arsitek mencatat bahwa arsitektur bukan lagi seperti selubung, tetapi ruang menjadi aspek dominan dan merupakan unsure utama, aspek kedua pencahayaan, sedangkan aspek ketiga material, dibuatnya kesan menyatu antara ruang dalam maupun ruang luar menjadi salah satu karakteristiknya. Pemanfaatan pencahayaan alami merupakan salah satu bagian dari strategi tradisional dimana menyesuaikan dengan lingkungan eksternal yang ada, Bukaan dalam lantai, dinding dan atap pun menjadi bagian yang penting. Ruang-ruang dalamnya



menyatu secara bersinambung melalui kolom-kolom, dan dengan adanya bukaan bahkan bentuk atap yang datar yang dimanfaatkan sebagai ruang terbuka memberikan kesan terbentuknya akan dimensi ruang dan akhirnyapun dimensi waktu bisa tercipta sekaligus oleh gerakan cahaya. Bentuk dasar bangunan yang kubus memberikan penekanan yang lebih jelas lagi akan pengaruh dari cubism. b. Strategi Peminjaman (borrowing): meminjam dasar bentuk dari lukisan, patung, obyek benda-benda lainnya, mempelajari properti dua dan tigadimensinya sambil terus menerus mencari kedalaman interpretasinya dengan memperhatikan kelayakan aplikasi dan validitasnya. Tranformasi pinjaman ini adalah ‘pictorial transferring’ (pemindahan rupa) dan dapat pula diklasifikasi sebagai ‘pictorial metaphora’ (metafora rupa). Strategi peminjaman, dengan meminjam dasar bentuk maupun lukisan, strategi ini yang nampak pada arsitektur. Arsitektur modern yang menyadur karya lukisan menjadi suatu bangunan, misalnya saja arsitektur kubisme yang berawal dari kemunculan lukisan kubisme akirnya bisa ditransformasikan dalam bangunan dengan tentunya tidak meninggalkan karakter asli dari sebuah lukisan. Fenomena kubisme faktanya bisa dilihat di sekitar kita, dimanapun sampai saat ini, dalam lukisan, patung serta secara tidak langsung dalam arsitektur. Kondisi ini bisa dilihat pada perkembangan gerakan modernisme, dimana ide-ide arsitektural masih dibatasi dengan manifestasi proporsi, konsep order dan doktrin form follows function. Gagasan kubisme sendiri sangat kuat pengaruhnya pada arsitektur yang dimulai pada pertengahan abad ke-20. Teori-teori arsitektur yang terinspirasi dengan konsep kubisme, seperti Passage dari Cezanne dan Continuos Oscillation of Planes dari Rosenblum, merupakan stimulan bagi para arsitek untuk mengangkat ide-ide ruangnya. Bahkan gerakan suprematisme, konstruktivisme, de Stijl, ekspresionisme dan futurisme dipengaruhi oleh perkembangan teori dan praktek seni kubisme. Jenis transformasi pinjaman dalam hal ini pictorial transfering sering dikenal dengan transformasi secara visual dan untuk metafora rupa dikenal dengan transformasi secara fenomenal, peminjaman suatu bentuk dengan bertitik tolak pada suatu karya seni misalnya kubisme merupakan salah satu bagian dari transformasi secara fenomenal, meminjam karakter asli dalam lukisan dan ditransformasi kan kedalam bangunan, berbeda dengan transformasi secara visual dimana peminjaman rupa yang bukan mengambil karakteristik yang



terkandung dalam rupa tersebut tapi meminjam bentuk secara visual dengan langsung memindahkan bentuk yang ada menjadi sebuah bangunan. Contoh bangunan: 



Piano House; Adalah hasil karya mahasiswa arsitektur di universitas teknologi hefei yang bekerja sama dengan proyek dekorasi faru Huainan, china. Tema bangunan : music Fungsi bangunan : ruang pamer karya para perencana kota memamerkan rencana mereka untuk distrik shannan du Huainan



Rumah piano dirancang pada tahun 2007 dalam upaya untuk memperbaiki ekonomi dan mendorong pariwisata kota Huainan. Rumah piano ini berdiri di atas tiga kaki beton dan dilengkapi teras atap dibawah kanopi yang modelnya mirip kap bagian atap piano. Dan menariknya, hamper seluruh desain gedung dibalut dengan kaca hitam dan transparan. 



Bangunan Longaberger Bangunan longaberger memiliki tujuh tingkat dengan luas 180.000 kaki persegi. Diresmikan menjadi markas longaberger company pada tahun 1997 sebagai produsen keranjang dan tembikar. Bangunan ini terletak di kota Newark, ohio, Amerika.



Longaberger basket building merupakan replika sebuah keranjang apel yang



ukurannya 160 kali lebih besar. Diarsiteki oleh nbbj dan korda nemeth engineering. Panjangnya 192 kaki dengan lebar 126 kaki di bagian bawah. Pada garis atas melebar hingga 208 kaki dan lebar 142 kaki. Dibangun dan dirintis pada tahun 1973 oleh dave longaberger, seorang visioner bisnis yang menginginkan seluruh wilayah newark penuh dengan keranjang hasil produksinya. c. Dekonstruksi atau dekomposisi : sebuah proses dimana sebuah susunan yang ada dipisahkan untuk dicari cara baru dalam kombinasinya dan menimbulkan sebuah kesatuan baru dan tatanan baru dengan strategi struktural dalam komposisi yang berbeda. Strategi dekonstruksi atau dekomposisi yang berkembang pada akhir abad XX di era arsitektur modern kontemporer, dalam karya Bernard Tschumi, Kompleks Parc de La Villet di Paris. Transformasi dilakukan terhadap bentuk dan ruang dengan mengeksporasi arti, nilai dan makna objek serta konsep desain dengan pertimbangan fungsi bangunan merupakan cara interpretasi arsitektural tema kedalam objek desain. Dalam melakukan transformasi ada empat tahapan yang dilalui untuk dapat mengakomodasi kepentingan perancang dan klien. Pertama pernyataan visual dari keragaman pendekatan konseptual terhadap permasalahan melalui semua dokumen. Kedua, evolusi terhadap ide-ide untuk dapat memilih yang paling memuaskan semua pihak sebagai alternative optimal dan dijadikan dasar untuk transformasi berikutnya. Ketiga adalah transformasi alternative sebagai optimalisasi dari keseluruhan dan bagian-bagian sebuah objek. Terakhir adalah mengkomunikasikan hasil akhir dari suatu transformasi kepada orang lain sehingga dapat dibaca dan dipahami, kemudian diterima dan dibangun. Kriteria saluran transformasi adalah : 



Tema : Fungsi, bentuk







Transformasi : Evolusi tradisional, pemecahan (break), pengirisan (cut), pembagian pengumpulan



(segment), (



penambahan



accumulation),



(addition),



penumpukan



pergeseran



(stracking),



(friction),



penembusan



(penetration), penjalinan (interlacking), pertautan (meshing), peminjaman, pemindahan rupa, dekonstruksi. 



Alat : Massa, bentuk permukaan, detil







Tampilan visual : - simetri-asimetri, Regular- irregular



Contoh bangunan: Parc de la Villette oleh Bernard Tschumi,di Paris tahun 1990



Parc de la Villette oleh Bernard Tschumi,di Paris tahun 1990. Sebuah kompleks kebudayaan modern yang sangat luas, sebuah taman dengan luas 30 ha dimana terdapat unit-unit gedung untuk berbagai kegiatan kebudayaan museum dan peragaan teknologi dan informatika mutakhir. Hal yang menarik yakni komposisi bentuk follies yang memiliki kesan yang unik,memiliki bentuk yang berbeda-beda dan tersebar pada lahan yang begitu luas. Strategi Dekonstruksi yang dipakai yakni seolah-olah objek yang ada diledakan sehingga objek-objek



dasar pembentuk objek terlihat, dan apa yang dibongkar disusun kembali sehingga menghadirkan bentuk yang baru. Pembongkaran yang ada bukan berarti tidak memperhatikan akan faktor-faktor yang ada di sekitar tapi dalam penyusunan kembali bagian yang tadinya dihancurkan bagian-bagian yang harus di perhatikan baik skala, keterkaitan bagian, faktor eksternal maupun masalah semantic tidak dibiarkan.



3. Eksotik dan multicultural Eksotik memiliki dua pengertian, pertama adalah eksotik dalam hal fisik dan yang kedua adalah eksotik dalam metafisik. Eksotik secara fisik mempunyai konotasi geografik, yaitu berkaitan dengan suatu tempat yang berada di luar lingkungan seseorang, semakin jauh semakin kuat daya eksotiknya. Sedangkan eksotik metafisik memiliki eksotik konotasi negatif. Eksotik metafisik untuk menjaga sesuatu dari kejauhan, mengacaukan pikiran, menghilangkan orientasi atau membuat rusak pribadi seseorang. Oleh karena itu dalam karya rancangan harus dapat memuat pemahaman tentang masyarakat, iklim, material, metode konstruksi dan teknik-teknik yang terdapat dalam tempat asing yang dirancang tersebut. Kriteria saluran transformasi ini adalah : 



Tema : Keganjilan fenomena, pertautan budaya, sejarah







Transformasi : Peniruan, perpaduan







Alat : Site, material, detil







Tampilan visual : Suasana, symbol



4. Kompleksitas dan kontradiksi Dalam kompleksitas dan kontradiksi bahan mentah yang ditransformasikan dapat bermula dari aspek kesejarahan ataupun seni-seni popular. Sedangkan alat yang digunakan akan lebih sering menggunakan elemen-elemen yang biasa dikenal atau elemen-elemen konvensional. Secara sederhana kompleksitas arsitektur ditandai dengan adanya penggunaan elemenelemen baik itu dalam wujud bidang, bentuk, warna atau kegunaan atau yang lain yang beraneka. Penggunaan ini merupakan penggunaan secara bersama-sama untuk membentuk sebuah komposisi tanpa menghilangkan sifat asli dari elemen-elemen dasar tersebut. Namun jika elemen-elemen dasar tersebut telah mampu melebur menjadi



suatu bentuk jadian yang berubah dari sifat dasarnya, maka bukan sekedar kompleksitas yang terjadi terjadi tetapi lebih merupakan sebuah kontradiksi. Bentuk-bentuk transformasi yang memungkinkan antara lain merupakan penerapan kaidah-kaidah tersebut. Seperti adanya kompleksitas bentuk atau both-and dan kompleksitas fungsi atau double function. Kriteria saluran transformasi ini adalah : 



Tema : Elemen bangunan sejarah, seni popular







Transformasi : Pembaruan, pengironian







Alat : - Elemen-elemen bangunan konvensional, Elemen-elemen yang telah biasa dikenal







Tampilan visual : Simbolik



5. Historicism dan preseden Batasan kreasi pada bangunan dalam bingkai historicism adalah perolehan pengetahuan dari budaya, teknologi dan filosofi. Penggunaan historicism harus meliputi referensi sejarah yang benar. Preseden dari waktu yang telah lewat mungkin tidak lagi relevan dengan budaya sekarang atau dengan faktor lain di jaman sekarang. Untuk itu setiap budaya harus diposisikan dalam bingkai waktu tertentu. Walaupun begitu menghindari preseden dalam waktu tertentu akan dapat menghilangkan proses desain pada kesempatan evolusi yang baik. Untuk itu perlu dihindari karya-karya yang bersifat tiruan dan jiplakan supaya terhindar pula dari karya-karya yang berapresiasi rendah. Sekalipun karya yang dihasilkan akan bersifat eklektik namun hal ini dapat dicapai dengan unsureunsur kontekstual dengan mempertimbangkan makna primordialnya. Penggunaan aspek budaya, teknologi dan filosofi dimana harus memiliki referensi sejarah yang benar dan preseden yang tepat. Kriteria saluran transformasi ini adalah : 



Tema : Bangunan sejarah, artefak







Transformasi : Evolusi







Alat : Denah, tampak, suasana







Tampilan visual : Eklektik, kontekstual, primordial



6. Imagery, Mimesis, Literality



Terdapat sebuah dugaan dalam Arsitektur bahwa peniruan tidak dapat menciptakan kreatifitas. Peniruan adalah sebuah konsep peminjaman dan asal mula, telah melalui controversial sejarah dalam arsitektur. Kreatifitas dalam interpretasi literal, yaitu mitasi dengan dasar imajinasi spesifik tidak dapat dilarang, yang perlu diantisipasi adalah seorang Arsitek salah memperkirakan potensi perasaan untuk merasakan dan melihat konsep-konsep diluar interpretasi yang dimaksud karena pada kenyataannya apa yang terlihat sering menutupi apa sebenarnya. Tidak dapat disangkal bahwa kemungkinan eksplorasi desain dapat melalui imitasi, derivasi sampai eklektisasi. Karya yang baik akan mengangkat arsitektur ke tingkat mimetic art yang lain sebagai bagian yang esensial dalam hidup dan membuang literality dan devirasi yang dangkal. Krieteria saluran transformasi ini adalah : 



Tema : Elemen morfologi, style







Transformasi : Peniruan, peminjaman, derivasi







Alat : Massa, tampak







Tampilan visual : - Kemiripan visual, Penonjolan makna haarfiah



7. Metaphora Kekuatan metaphor akan menjadi bantuan dasar bagi imajinasi karena memungkinkan untuk pengujian dan pengembangan imajinasi dan fantasi perancang. Dengan demikian metaphora ini akan menjadi resep tambahan yang memperluas dan memperdalam kemampuan fantasi dan imajinasi perancang. Secara luas metaphora dapat dikategorikan dalam tiga hal : pertama, metaphora yang tidak dapat diraba, yaitu penciptaan konsep, ide, kondisi manusia atau jumlah kasus. Kedua adalah metaphora yang dapat diraba yaitu mengacu pada beberapa visual atau sifat material seperti sebuah rumah yang berupa kastil. Sedangkan yang ketiga adalah metaphora kombinasi dari keduanya yaitu antara konsep dan visual saling tumpang tindih sebagai resep dari titik awal dan visual digunakan untuk mengawasi nilai. Dari ketiga metaphora tersebut dapat dibedakan lebih jauh lagi didasarkan pada kekuatan masing-masing situasi dengan tujuan dari evaluasi kritik atau latar belakang tujuan desain. Kriteria saluran transformasi ini adalah : 



Tema : Apa saja







Transformasi : Pengkiasan / Metaphora







Alat : - Tidak dapat diraba ( ide, konsep, kondisi manusia), Dapat diraba (tampilan visual, material), Kombinasi







Tampilan visual : Kemiripan visual, simbolik



8. Paradoks Paradoks sesungguhnya merupakan sebuah saluran untuk keabadian. Paradoks adalah saluran yang paling diminati untuk kreativitas. Berdasarkan sejarah paradoks telah dikembangkan sebagai sebuah arti untuk mengkritik dan untuk menggambarkan sebuah titik kritis yang menyarankan jalan alternatif dalam menjalankan sesuatu. Hal ini diartikan sebagai tingkatan yang ironis yang didalamnya berisi humor dan pada saat subjek menjadi duniawi, seringkali seperti mencari Tuhan. Kriteria saluran transformasi ini adalah : 



Tema : Pemikiran prasangka







Transformasi : Pembalikan, pembelokan, dekonstruksi







Alat : Massa, tampak, denah







Tampilan visual : di luar pandangan umum manusia



9. Geometri Berkaitan dengan kreatifitas arsitektural geometri memiliki daya tarik tersendiri. Dimulai dari Plato yang merupakan tokoh pertama yang mengungkapkan unsur kepastian dan hokum-hukum yang mengatur zat padat sebagai zat padat Platonik. Sementara yang lain masih menunjukan kelemahan manusiawi yang seringkali terlupakaan dan tidak seorangpun mengetahui siapa yang menemukan garis agung dan bentuk terbalik. Bentuk-bentuk geometri tertentu dapat menghasilkan struktur dan simbolisme karena pembahasan segi estetika bukan pada bentuk mana yang paling tepat tetapi mengenai kehalusan penerapannya. Elemen-elemen bangunan yang kelihatan. Sub elemen ketinggian, kesesuaian dan ketidaksesuaian setiap bagian dengan keseluruhan bangunan mendapat perhatian dalam porsi yang besar. Geometri menawarkan kesiapannya untuk melayani kreatifitas yang kuat karena tidak peduli apa yang terjadi. Kriteria saluran transformasi ini adalah : 



Tema : Bentuk-bentuk geometri







Transformasi : Peningkatan dimensi, pemejalan, pengosongan







Alat : Massa







Tampilan visual : Grid monotonic, blank box, bidang dan volume



10. Poetry dan literature Apresiasi terhadap suatu karya dan variasi konsep dari grup satu ke grup lain, dari budaya satu kebudaya lain akan berbeda dalam mental image, kolektif memori dan perilaku. Watak negative dan positif penerima dari poetry dan literature akan sangat berguna sebagai makna untuk rangsangan idea atau aspirasi arsitektural. Sehingga rangsangan aspirasi dari poetry dan literature ini secara umum dapat dibedakan menjadi dua. Pertama inspirasi langsung yaitu interpretasi literal dari penggambaran lingkaran kerja literature . kedua adalah kasus inspirasi ketika arsitek di ilhami oleh suatu bacaan yang dia baca dan termotifasi untuk menulis. Arsitek mencatat ide-idenya dan menjadikannya tulisan secara sistematik baik dalam wujud fiksi, puisi ataupun easy yang sebelum atau sesudahnya telah dilanjutkan untuk catatan pribadi ataupun untuk dipublikasikan. 



Kriteri saluran transformasi ini adalah :







Tema : Cerita, struktur, bahasa suatu poetry atau leteratur







Transformasi : Penggambaran, pengkiasan







Alat : Tampak, massa, situasi







Tampilan visual : Penekanan wujud dan bentuk



E. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam transformasi desain 1. Skala(Scale); Banyak hal dalam transformasi yang berhubungan dengan skala. Pembesaran atau pengurangan / pengecilan dilakukan dalam komposisi yang benar, agar ukuran yang baru dapat diterima dengan statistik dan visual. 2. Keterkaitan antar bagian (Whole vs. Parts); Perhatian yang kedua yakni berupa penjelasan dan penyatuan antara bentuk keseluruhan dan sebagiannya. Setiap bagian, dalam hal ini ruang dan fungsinya mempunyai peranan dan pengaruh yang penting dalam transformasi bentuk secara keseluruhan. 3. Pengaruh External (Forced Externalities); Transformasi juga terjadi dengan mempertimbangkan pengaruh atau tekanan dari luar, lingkungan senantiasa tidak bisa dipisahkan dan mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi transformasi.



4. Semantik (Semantic); Perhatian yang terakhir yang sangat esensial yang berpengaruh pada proses transformasi adalah masalah semantic atau bahasa visual. Transformasi didasarkan pada konotasi visual, berupa bentuk, wujud, tipologi, gambaran, tampak, dan bayangan,