Triangulasi Udara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI II Triangulasi Udara



NAMA : MOCHAMMAD ALI RAMDHAN NRP: 23-2011-012



JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2014



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Secara umum fotogrametri dapat diartikan sebagai suatu keahlian untuk mendapatkan informasi dari obyek-obyek fisik dan keadaan disekitarnya melalui foto udara. Informasi dari obyek-obyek fisik dan keadaan disekitarnya diperoleh melalui serangkaian proses pengolahan, pengukuran, dan penafsiran pada foto udara. Foto udara adalah citra fotografik yang diperoleh dari hasil peliputan menggunakan kamera yang dipasang pada suatu wahana (pesawat, balon, dan lain-lain) di udara. Fotogrametri II adalah salah satu mata kuliah yang wajib dikontrak sebanyak 3 sks oleh mahasiswa pada program Strata I Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional Bandung. Dalam rangka memenuhi standar 3 sks sesuai yang telah kami kontrak, maka kami di tuntut untuk memenuhi salah satu tugasnya yang berupa laporan.



1.2



Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fotogrametri II. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut: 1.



Mengetahui



bagaimana



proses



perhitungan



transformasi



konform



3D



sehingga



mendapatkan koordinat foto, koordinat model, dan koordinat tanah. 2.



Mengetahui bagaimana melaksanakan proses pengolahan data foto udara menjadi peta topografi yang terdiri dari peta indeks, peta kontur, peta deliniasi, peta foto, dan peta digital.



3.



Memahami dan menambah wawasan bagi kami mahasiswa yang belum mengetahui tentang proses pemetaan yang dilakukan dalam mata kuliah Fotogrametri II .



1.3



Alat dan Bahan yang digunakan Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum Fotogrametri II ini adalah sebagai berikut: a. Alat: -



Stereoskopis



-



Alat Tulis



b. Bahan



1.4



-



Foto Udara daerah Padalarang



-



Kertas Kalkir ukuran A3



-



Kertas Milimeter Block ukuran A3



Pelaksanaan Praktikum Pelaksanaan praktikum dilaksanakan selama 2 minggu berturut-turut pada setiap hari Sabtu yang dimulai pada tanggal 1 Maret 2014 sampai dengan 15 Mei 2012 bertempat di Studio Gambar Fotogrametri, Gedung Teknik Geodesi, Institut Teknologi Nasional, Bandung.



BAB II DASAR TEORI



2.1



Fotogrametri Secara umum fotogrametri dapat diartikan sebagai suatu keahlian untuk mendapatkan



informasi dari obyek-obyek fisik dan keadaan disekitarnya melalui fotoudara. Informasi dari obyekobyek fisik dan keadaan disekitarnya diperoleh melalui serangkaian proses pengolahan, pengukuran, dan penafsiran pada foto udara. Foto udara adalah citra fotografik yang diperoleh dari hasil peliputan menggunakan kamera yang dipasang pada suatu wahana (pesawat, balon, dll) di udara.



Pemotretan dilakukan mengikuti garis jalur terbang yang telah ditentukan pada peta kerja. Jalur-jalur terbang biasanya didesain dengan orientasi lapangan pada arah Utara-Selatan atau Timur Barat yang sejajar satu sama lain.



Ditinjau dari jenis foto udara yeng dihasilkan dari hasil pemotretan menggunakan suatu kamera, jenis foto udara dibedakan menjadi: foto udara metrik dan foto udara format kecil. Foto udara metrik diperoleh dari hasil pemotretan menggunakan kamera metrik, sedangkan foto udara format kecil diperoleh dari hasil pemotretan menggunakan kamera biasa. Dari segi geometrik, karakteristik foto udara hasil dari suatu pemotretanb dibedakan menjadi : foto udara tegak (near vertical), foto udara miring (low oblique), dan foto udara sangat miring (hight oblique). Foto udara yang diperoleh dari hasil pemotretan udara memiliki proyeksi yang sentral artinya semua obyek yang terliput pada foto udara sinar proyeksinya menuju ke



pusat proyeksi yaitu pusat lensa kamera. Peta mempunyai sifat proyeksi yang orthogonal.



2.2



PrinsipDasarTriangulasiUdara Triangulasi Udara (Aerial Triangulation / AT) is a method of point determination by



photogammetric means. Triangulasi Udara (TU) adalah suatu metode penentuan posisi titik berdasarkan pengukuran melalui foto udara. Tujuan dari TU adalah untuk memperbanyak titik-titik kontrol minor. Perhatikan model stereo berikut :



Titikkontrolplanimetrik (X,Y)







Titikkontroltinggi (h)







Model stereo



h X,Y,h



X,Y h



Dalam orientasi absolut, setiap model minimal membutuhkan minimal titik control planimetrik (x,y) titik control tinggi (h).



2.3



Tahapan Triangulasi Udara Tahap-1 : Pembentukan unit satuan dasar : Berkas (bundle) Model Jalur (strip)



berkas model



jalur



Tahap-2 :



Titik-titik sekawan pada masing-masing daerah overlap (pada satuan dasar: berkas, model, jalur) digabungkan/ disambung sehingga membentuk suatu ‘superstruktur’ yang melingkupi daerah yang lebih luas.



Tahap-3 : Super structure di-fit-kanke dalam system control tanah (groundcontrol) yang dijadikan sebagai system referensi.



Y



B



A 1 2



3



4



5



6



7



8 D



9



10 C



11



X



Secara matematis, proses TU merupakan transformasi dari system koordinat satuan dasar fotogrametrik (berkas model jalur) ke system koordinat tanah (referensi). Dimana : 



Satuan dasar fotogrametri umumnya :







Skala