Tugas 1 Adm Niaga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NIAGA MENGENAI



DENGAN PENGETAHUAN ADMINISTRASI BISNIS, KITA DAPAT MENJADI SEORANG WIRAUSAHAAN BAIK DIDALAM NEGERI MAUPUN DITINGKAT INTERNASIONAL



Disusun Oleh : NAMA



: ADRAGON DEMELLO



NIM



: 041477042



JURUSAN : S1 AKUNTANSI KET



: TUGAS 1



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TERBUKA UPPBJJ BATAM



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta berkat-Nya karena dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ilmu Administrasi Niaga mengenai “DENGAN PENGETAHUAN ADMINISTRASI BISNIS, KITA DAPAT MENJADI WIRAUSAHAAN BAIK DALAM NEGERI MAUPUN DITINGKAT INTERNASIONAL ” sehingga dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih, kepada: 1. Ibu Diyan Lestari, S.E., M.Sc, selaku Dosen Mata Pengantar Ilmu Administrasi Niaga yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan tugas makalah ini; 2. Serta semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan tugas makalah, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Saya menyadari bahwa tugas makalah Pengantar Ilmu Administrasi Niaga ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya sangat mengharapkan adanya saran, masukan maupun kritikan yang membangun guna melengkapi kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.



Daik Lingga, 17 Oktober 2020 Penyusun



Adragon Demello



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang



1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki kepadatan penduduk sangat tinggi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, jumlah penduduk Indonesia per 30 Juni 2016 adalah 257.912.349 jiwa. Dengan jumlah penduduksebanyak itu, keterbatasan lapangan pekerjaan menjadi permasalahan yang tidak dapat dielakkan.Laporan International Labor Organization (ILO) mencatat jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2009 di Indonesia berjumlah 9,6 juta jiwa (7,6%), dan 10% diantaranya adalah sarjana (Nasrun dalam Suharti dan Sirine, 2011:124). Data serupa juga di keluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS, 2011). Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, baik oleh pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri maupun masyarakat. Salah satunya adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah pola pikir kaum muda yang selama ini hanya mencari pekerjaan setelah lulus sekolah atau kuliah melainkan menjadi pencipta lapangan kerja. Hal ini menjadi tantangan bagi pihak sekolah dan perguruan tinggi sebagai lembaga yang mencetak lulusan untuk dapat memberikan motivasi kepada kaum muda untuk menjadi seorang wirausaha (entrepreneur). Van Praag & Versloot (2007) mengatakan bahwa kewirausahaan sering dikatakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, inovasi, pekerjaan dan kreasi usaha, namun dalam membangun usaha kita sadar betul pentingnya pendidikan kewirausahaan agar mampu menciptakan wirausahaan dalam negeri maupun international. Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan teori mengenai



konsep kewirausahaan tetapi juga membentuk sikap, perilaku dan pola pikir entrepreneur. Pendidikan kewirausahaan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk memulai suatu bisnis. Pembekalan keterampilan, pengetahuan penting dan integrasi pengalaman dapat membantu mengembangkan dan memperluas bisnis mereka nantinya. Globalisasi dan liberalisasi merupakan sebuah kenyataan, wirausaha masa kini tidak bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin berperan lebih besar di perekonomian dunia. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tahan banting, punya daya saing global dan memegang nilai-nilai luhur dan cinta pada negerinya.



B.



Maksud dan Tujuan



1.



Tujuan Pembahasan



Diharapkan mahasiswa dapat memahami apa yang ingin dicapai dalam bahasan kali ini, diantaranya mengerti apa itu Administrasi Bisnis/Niaga, Profil Kewirausahaan, Tantangan Kewirausahaan, Peran dan Strategi Pengembangan Kewirausahaan.



BAB II PEMBAHASAN A. ADMINISTRASI BISNIS/NIAGA Administrasi bisnis merupakan suatu konsep yang mempelajari mengenai segala proses yang berhubungan dengan menjalankan suatu bisnis yang sukses. Secara istilah, administrasi sendiri memiliki arti suatu proses atau aktivitas menjalankan sebuah bisnis. Administrasi adalah fungsi industri yang berkaitan dengan penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi, penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif. Singkatnya, administrasi bertugas menentukan setting bagi perusahaan untuk bergerak maju. Administrasi bisnis mencakup penyelenggaraan operasi-operasi bisnis, yakni membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan besar (major decision) bagi organisasi, administrasi berorientasi pada tujuan (end-oriented), bahwa titik-berat ilmu administrasi bisnis adalah memimpin bisnis, dalam arti menetapkan arah dan mengelola proses organisasi secara makro untuk mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin dari sumberdaya yang ada. Kemampuan seorang administrator bisnis bukan semata-mata diukur dari seberapa efisien dan efektif ia memimpin, melainkan pertanyaan yang lebih mendasar: apakah arah kepemimpinannya akan membawa suatu bisnis ke arah yang tepat, atau tidak? Apakah ia mampu menggunakan seni kepemimpinannya untuk menggerakan unsur manusia dalam organisasi, atau tidak? Apakah ia mampu merefleksikan posisi organisasi di dalam lingkungan operasionalnya dan menetapkan strategi yang tepat, atau tidak? Singkatnya, semua ini adalah ukuranukuran kualitatif dari suatu proses bisnis. Dengan kata lain, alat ukurnya adalah metode kuantitatif. Apa implikasi dari perbedaan tugas dan tanggung-jawab tersebut? Jika dilihat dari sudut-pandang keilmuan, berarti mereka yang mempelajari ilmu administrasi bisnis harus mengenal dan menguasai hal-hal yang diperlukan oleh seorang administrator dalam mengelola bisnis. Tentu saja, perangkat-perangkat teknis yang diperlukan untuk menjalankan organisasi bisnis perlu dikuasai, yang dalam hal ini adalah ilmu manajemen bisnis. Namun yang lebih mendasar, bahwa pengelolaan bisnis ditangan seorang administrator membutuhkan pula pemahaman terhadap kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan penentuan strategi organisasi. Inilah fokus perhatian yang tidak boleh ditinggalkan atau dilupakan dalam mempelajari administrasi bisnis.



B. PROFIL KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURSHIP) Entrepreneurship, setiap bahasan mengenai entrepreneurship memberikan beragam definisi. Entrepreneurship dapat diartikan sebagai kegiatan kewirausahaan. Terdapat banyak definisi tentang entrepreneurship, yang secara garis besarnya , entrepreneurship dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam menciptakan peluang ekonomis dari sebuah ide usaha baik skala kecil maupun skala besar. Kemampuan individu berkaitan dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu. Oleh karena itu, sebelum memulai menjadi seorang entrepreneur, mengenali diri sendiri sangat penting dilakukan untuk mengetahui kompetensi, bakat , minat dan hobi. Dengan mengetahui potensi atau minat apa yang dimiliki, maka akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan jenis usaha apa yang ingin kita bangun. Kemampuan sepele pun bisa saja berbuah manis apabila kita mampu melihat peluang usaha melalui wirausaha. Karena entrepreneurship dapat dibangun berkaitan dengan ilmu serta kemampuan seorang individu, maka bukanlah hal yang tidak mungkin bila semua orang dapat memulai dan mempraktikkan entrepeneurship.



Menurut Ciputra, entrepreneur handal asal Indonesia yang juga merupakan alumni Teknik Arsitektur ITB, tidak semua orang yang memiliki usaha sendiri dapat dikatakan seorang entrepreneur, seorang entrepreneur sudah pasti seorang pengusaha, sedangkan seorang pengusaha belum tentu dapat dikatakan entrepreneur. Ciri-ciri seorang entrepreneur diantaranya, ia merasakan peluang dan mengejar peluang yang ia rasa cocok dengan dirinya serta percaya bahwa keberhasilan pasti dapat dicapai. Seorang entrepreneur, bukan lah orang yang memilih usaha disemua bidang, namun memilih bidang usaha yang cocok dengan kemampuan dan minat yang dimiliki, lalu mempelajari, mengamati dari dekat, mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, lalu bergerak dengan pengetahuannya itu untuk membangun usaha. Seorang entrepreneur tidak mudah menyerah karena mereka yakin akan berhasil dengan bidang yang mereka pilih. Seorang entrepreneur juga merupakan orang yang bertindak melakukan inovasi serta berani mengambil risiko, baik risiko mental maupun risiko finansial. Jika seorang telah memenuhi ciri-ciri itu barulah dapat dikatakan sebagai entrepreneur. Seorang pengusaha belum tentu seorang entrepreneur karena bisa jadi ia meniru ide usaha yang sudah ada sehingga tidak melakukan inovasi, atau ia mendapat usaha yang sudah dibangun oleh keluarganya sehingga tidak memulai bisnis dengan visi yang berasal dari dirinya. Dalam jurnal, "The Role of Knowledge in Business Start-up Activity" oleh DIRK DE CLERCQ Brock University, Canada dan PIA ARENIUS HEC Lausanne, University of Lausanne, Switzerland. Dalam studinya fokus pada faktor penentu berbasis pengetahuan untuk memulai bisnis/wirausaha. Peran pengetahuan didasarkan pada gagasan self-efficacy, yaitu, sejauh mana yang memiliki keyakinan pada kemampuan sendiri (misalnya Bandura, 1978; Boyd dan Vozikis, 1994). Self-efficacy merupakan konsep penting karena mempengaruhi kesediaan seseorang dan kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu (Litt, 1988). Dari sini kita lebih bisa membangun dan memperluas penjelasan self-efficacy untuk memulai suatu usaha. kegiatan dengan menekankan peran dua kelompok pengetahuan, yaitu individu yang mempunyai basis pengetahuan di satu sisi, dan individu yang memiliki pengetahuan eksternal di sisi lain. Sebuah alasan penting bahwa kepemilikan dan akses ke pengetahuan sangat penting dalam hal kepercayaan individu tentang memiliki keterampilan untuk berhasil memulai sebuah usaha. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pengetahuan dan kemampuan individu menjadi penggerak utama bagi perilaku mereka. Artinya, literatur telah menekankan pentingnya modal manusia dalam kegiatan ekonomi (Becker, 1975; Coleman, 1988). Modal manusia dapat dikembangkan melalui pendidikan formal pelatihan dan pendidikan serta pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan. Dalam jurnal ini lebih memperhatikan pengaruh pengetahuan tentang hasil kinerja yang berhubungan dengan sifat keputusan perilaku (seperti keputusan untuk memulai sebuah usaha). Sebagai contoh, Gimeno et al. (1997) menemukan hubungan positif antara keseluruhan tingkat sumber daya individu manusia, yang diukur dengan tingkat pendidikan mereka, pengalaman kerja, dan kinerja ekonomi. Selanjutnya, Pennings et al. (1998) menemukan efek negatif dari modal manusia pada pembubaran perusahaan, dan Kilkenny et



al. (1999) menyatakan bahwa keberhasilan bisnis yang positif berkaitan dengan tingkat pelatihan dari seseorang, pengalaman bisnis secara keseluruhan dan total pendapatan. Dalam hal keputusan untuk memulai sebuah usaha, penelitian terbaru telah menemukan efek positif dari tingkat pendidikan seseorang dan kemungkinan untuk memahami peluang kewirausahaan (Arenius dan De Clercq, 2005). Demikian pula, bahwa kemungkinan menjadi pengusaha baru lahir meningkat terus sebagai individu memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Arenius dan Minniti, 2005). Mengingat bahwa keberhasilan diantisipasi oleh meningkatnya penciptaan usaha baru ketika seseorang percaya diri untuk memegang pengetahuan yang relevan dengan kewirausahaan, seseorang akan lebih mungkin untuk memulai usaha baru sebagai pilihan karir yang layak ketika salah satu memegang pengetahuan yang relevan untuk kegiatan tersebut. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dasar individu yang ada secara positif berkaitan dengan kemungkinan individu itu untuk terlibat dalam memulai kegiatan usaha baru. Untuk menjadi wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada hasil. Terlepas dari pengetahuan dan keterampilan, seorang wirausaha juga harus memahami dasar area dan perdagangan bisnisnya dengan cepat, mulai dari akun dan administrasi, manajemen sampai marketing dan produksi.Karena wirausaha adalah orang yang selalu berorientasi pada hasil yaitu menjadi wirausahawan yang berhasil dalam negeri maupun kancah internasional.



BAB. III PENUTUP Peran ilmu administrasi bisnis adalah mengembangkan konsep-konsep dan dasar keilmuan tersebut, sedemikian rupa sehingga tidak saja aktivitas operasional perusahaan berjalan lancar dan efisien, namun sekaligus pula mendapat arah dan strategi yang tepat serta dipicu oleh semangat kepemimpinan bisnis yang berani mengambil resiko, mampu membaca peluang, dan terus melahirkan ideide kreatif dan segar. Apa yang telah dilakukan oleh kaum wirausaha tidak cukup dibiarkan berkembang secara alamiah, melainkan harus ditopang oleh dunia akademis, yang dalam hal ini tidak lain adalah ilmu administrasi bisnis. Harus digaris-bawahi dalam catatan penutup ini, bahwa kewirausahaan atau entrepreneurship bukanlah satu-satunya tema sentral dalam administrasi bisnis. Ini hanya sebagian kecil dari suatu kerangka besar, yakni mengelola organisasi bisnis dari aspek penetapan kebijakan, strategi, dan orientasi organisasi serta pengelolaan aspek human. Mengapa hal ini sangat ditekankan dalam pembahasan ini, tidak lain suatu upaya untuk mencari relevansi keilmuan yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. Mereka yang mendalami ilmu administrasi bisnis tentunya tidak akan terlepas dari aspekaspek teknis manajemen organisasi bisnis. Seorang pemimpin bisnis tidak akan memiliki kompetensi yang cukup apabila dia tidak mengerti tentang detail-detail seperti keuangan, manajemen operasi, pemasaran, distribusi, hubungan supplier, pelayanan konsumen, dan lain sebagainya. Demikian pula mereka yang mempelajari ilmu administrasi bisnis, tentu harus memiliki dasardasar yang memadai pula untuk memahami aspek-aspek teknis tersebut.



BAB IV. DAFTAR PUSTAKA file:///C:/Users/S210/Downloads/Artikel%20Naskah%20Prosiding%20UKM.pdf https://binus.ac.id/entrepreneur/2019/07/04/pentingnya-pengetahuan-tentang-kewirausahaanuntuk-para-remaja/#:~:text=Untuk%20mengatasi%20jumlah%20pengangguran%20dan,inovasi %2C%20pekerjaan%20dan%20kreasi%20usaha. https://medium.com/@TERRAITB/pentingnya-entrepreneurship-706519047a9e file:///C:/Users/S210/Downloads/8971-17203-1-PB.pdf http://volkshymne.blogspot.com/2015/04/pentingnya-pengetahuan-dalam.html file:///C:/Users/S210/Downloads/18-29-1-SM.pdf