TUGAS 1 MANAJEMEN KINERJA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 1 MANAJEMEN KINERJA NAMA : HESTI NIKMATULROHMAH NIM : 031458843 UNIVERSITAS TERBUKA MALANG



Strategi Penilaian Kinerja Kementerian Pertanian



Semangat menciptakan pemerintahan yang berorientasi hasil tidak hanya mengemuka di negara– negara maju, melainkan juga di negara berkembang termasuk Indonesia. Perubahan ketatalaksanaan dilakukan dalam rangka menyelesaikan permasalahan atau hambatan yang mengakibatkan penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan optimal atau diperkirakan tidak berjalan dengan baik. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk menjawab bagaimana bisa menilai atau tahu informasi secara cepat transparan dan akuntabel dalam melihat capaian kinerja sebuah instansi pemerintah. Tingkat keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan diukur dari tingkat kinerja yang dihasilkannya. Untuk mengetahui tingkat kinerja yang dihasilkan dibandingkan dengan yang diharapkan, diperlukan pengelolaan kinerja. Dalam pengelolaannya, langkah sederhana yang memberikan dampak nyata terhadap capaian kinerja pelaksanaan instansi pemerintah biasanya dengan mengintensifkan pembinaan, khususnya pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas manajemen kinerja dan anggaran berbasis kinerja. Salah satu penyebab rendahnya kualitas manajemen kinerja dan anggaran berbasis kinerja adalah komitmen merubah cara kerja dan budaya kerja birokrasi yang rendah dan kemampuan perencanaan program/kegiatan yang kurang baik. Oleh karena itu, pemerintah pusat berupaya merubah mindset dan cara kerja birokrasi. Menurut Sekretaris Jenderal pada salah satu Kementerian yang ada di Indonesia menyatakan bahwa melalui pengelolaan kinerja organisasi, diharapkan penyusunan perencanaan kinerja dapat dilakukan dengan baik sebagai persiapan bagi organisasi dalam menentukan visi, misi dan tujuan organisasi. Selanjutnya organisasi menyusun dan mengukur capaian kinerjanya dibandingkan dengan rencana atau target yang telah ditetapkan. Kementerian Pertanian yang merupakan bagian dari pemerintah berupaya mengedepankan sistem pelaporan kinerja dengan prinsip transparan dan akuntabel juga mengimplementasikan prinsip 3E yaitu ekonomis, efektif, dan efisien. Strategi penilaian kinerja harus melakukan perbaikan pada mekanisme evaluasi kinerja. Aspek ini sangat penting guna menghasilkan pedoman dalam melakukan penilaian atas capaian yang diperoleh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian dapat diketahui secara realtime, terkini dan menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi.



Untuk itulah, standar pengelolaan kinerja perlu disusun dan ditetapkan untuk memastikan bahwa pengelolaan kinerja organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian dilaksanakan secara terstruktur, sistematis dan berkualitas. Hasil yang diperoleh adalah efisien dari sisi tenaga waktu dan dapat mereduksi biaya secara signifikan. Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, perlu hadirnya sebuah terobosan atau gagasan baru pada sisi pengendalian dan pengawasan kinerja organisasi dalam sebuah konsep “performance”. Yakni sebuah sistem pemantauan dan pengendalian kinerja terintegrasi dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit organisasi dari pusat sampai daerah. Prinsipnya, sistem ini memudahkan dalam pemantauan progres capaian realisasi dari indikator Kegiatan Utama (IKU) yang di dalamnya terpantau capaian fisik dan anggaran secara realtime. Hasilnya ditampilkan dalam bentuk dashboard pengambilan keputusan di level pimpinan tertinggi. Di sisi lain, konsep performance ini pun sebagai solusi jitu dalam mengejewantahkan arahan Menteri Pertanian dalam peningkatan respon menyelesaikan masalah di lapangan secara cepat. Kementerian Pertanian harus cepat mengeksekusi langsung terhadap kendala dan hambatan yang terjadi di lapangan. Pengaplikasian konsep ini sampai pada tataran bawah tentunya diperlukan peran dari beberapa stakeholder untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang akan terjadi dari jalannya sebuah sistem pengawasan ini. Ujungnya adalah untuk peningkatkan good governance.



Sumber: https://nasional.tempo.co/read/1405586/strategi-penilaian-kinerja-kementerianpertanian/full&view=ok



Berdasarkan bacaan di atas, mahasiswa diminta untuk: 1. Menjelaskan perubahan sistem baru dan prinsip apa yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan dalam rangka meningkatkan good governance? 2. Berdasarkan teori, jelaskan apa saja kriteria dari sebuah sistem yang baik? 3. Sistem pengukuran kinerja konvensional menghasilkan infomasi yang terlalu lambat, tidak global dan kurang fokus dalam pengambilan keputusan. Agar organisasi/perusahaan dapat memenangkan persaingan, dibutuhkan sistem manajemen kinerja yang baru bagi manajemen kinerja organisasi. Jelaskan alasan mengapa sistem baru bagi manajemen kinerja organsasi baru dibutuhkan!



JAWABAN : Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan



terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.  Tujuan dilaksanakannya reformasi birokrasi adalah terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dengan aparatur berintegrasi tinggi, produktif, dan melayani secara prima dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik. Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.  Tujuan dilaksanakannya reformasi birokrasi adalah terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dengan aparatur berintegrasi tinggi, produktif, dan melayani secara prima dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik. Adapun Kementerian Pertanian yang merupakan bagian dari pemerintah berupaya mengedepankan sistem pelaporan kinerja dengan prinsip transparan dan akuntabel juga mengimplementasikan prinsip 3E yaitu ekonomis, efektif, dan efisien. Suatu sistem dapat dikatakan sebagai sistem yang baik apabila memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik sistem yang dimaksud, yaitu: :







. Komponen



Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.







Batasan sistem (boundary)



Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.







Lingkungan luar sistem (environment)



Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.







. Penghubung sistem (interface)



Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.







Masukan sistem (input)



Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).







Keluaran sistem (output)



Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.







Pengolah sistem



Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.







Sasaran sistem



Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. 3. Sebelum memberikan alasan-alasan mengapa dibutuhkan sistem baru bagi manajemen kinerja organisasi baru, berikut ini diberikan alasan mengapa orang dan perusahaan memerlukan sistem yang baru. Sistem baru diperlukan karena:







sistem lama sudah tidak cocok digunakan di perusahaan karena sudah tidak sesuai dengan zaman, perubahan lingkungan, pola pikir(paradigma) baru;







sistem yang baru diharapkan mampu meningkatkan kinerja individu, kelompok, dan organisasi/perusahaan;







sistem lama tidak mampu menyelesaikan masalah individu, kelompok, dan organisasi/perusahaan;







sistem lama tidak mampu mengakomodasi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program, kegiatan, anggaran, evaluasi baru perusahaan;







sistem lama tidak mampu mengantisipasi persaingan yang semakin sengit dan ketat, perubahan yang sulit diramalkan, dan pekerjaan yang semakin banyak dan kompleks.