Tugas 2 Manajemen Operasi Daan Jasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Manajemen Operasi dan Jasa



Nama : Ade Putra NIM : 041491179 UPBJJ UT Samarinda



REPORT TITLE



TUGAS TUTORIAL KE-2 MANAJEMEN OPERASI JASA/EKMA4369 PROGRAM STUDI MANAJEMEN



No



Tugas Tutorial



1.



Suatu perusahaan jasa pengiriman yang berada di Jakarta akan mendirikan cabang baru agar dapat melayani konsumen lebih banyak. Saat ini pemilik perusahaan akan membuka cabang pada tiga titik lokasi, yaitu Depok, Karawaci dan Cikupa. Dalam melakukan pemilihan lokasi, pihak manajemen telah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh di setiap lokasi, bobot kepentingan setiap faktor, dan skor untuk masing-masing lokasi sebagai berikut. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Faktor Keamanan Topografi Pesaing Kedekatan dengan pasar Transportasi Insentif Pemerintah



Bobot 0,7 0,6 0,3 0,5 0,6 0,5



Skor Depok Karawaci 90 80 80 70 40 40 90 80 90 90 80 80



Skor Maksimal 50



Cikupa 90 70 30 80 80 70



Berdasarkan kasus tersebut, lokasi mana yang paling baik untuk dipilih dengan menggunakan The factor-rating method!. Jelaskan alasan Saudara! 2 3.



Total



Jelaskan cara mengelola antrian dengan model kuantitatif ! Jelaskan yang saudara ketahui mengenai ERP serta factor yang mempengaruhi keberhasilan ERP



25 25



100



PAGE 2



REPORT TITLE



Penyelesaian soal 1



1. Berdasarkan kasus tersebut. lokasi mana yang paling baik untuk dipilih dengan menggunakan The factor-rating method!. Jelaskan alasan Saudara Metode penilaian faktor (factor rating method) merupakan salah satu dari beberapa metode kualitatif dalam pemilihan lokasi. Metode tersebut digunakan untuk memilih dan menentukan lokasi tersebut diberi bobot kepentingan Ada beberapa langkah dalam metode pertimbangan atau penilaian faktor tersebut adalah: a. Mengembangkan faktor-faktor yang relevan b. Memberikan bobot pada setiap faktor yang memmjukkan kepentingan relative sasaran perusahaanya c. Mengembangkan skala untuk setiap faktor (misal 1 sampai 5, atau 1 sampai 0. atau 1 sampai 100 dan seterusnya). d. Memberikan skor untuk setiap faktor pada setiap lokasi. e. Mengalikan skor dan beban setiap faktor. f. Membuat rekomendasi berdasar skor maksimum, lalu dibandingkan dengan cara kualitatif. Dilihat berdasarkan tabel diatas, lokasi yang baik berdasarkan metode penelitian factor yaitu lokasi Depok. Karena lokasi tersebut mempunyai total bobot penilaian tertinggi dibandingkan lokasi lain. Selain total bobot tertinggi lokasi depok juga unggul dalam penilaian beberapa faktor yang ada. Seperti halnya penilaian keamanan, dalam tabel tersebut mempunyai kontribusi sebesar 63. dimana hasil tersebut dianggap cukup karena mempunyai keamanan yang memadai dalam bisnis pelayanan. Penilaian topografi sebesar 48. bobot penilaian tersebut cukup PAGE 3



REPORT TITLE



memenuhi karena pada dasarnya dalam membuka perusahaan yang terpenting adalah permukaan tanah yang cukup untuk akses kendaraan maupun akses umum. Bobot penilaian pesaing senilai 12. penilaian tersebut cukup rendah dengan rendahnya nilai pesaing memungkinkan perusahaan ini dapat berkembag lebih pesat, karena minimnya. bisnis pesaing Kedekatan pasar mempunyai bobot penilaian sebesar 45, perusahaan pelayanan perlu mempunyai faktor kedekatan pasar karena dengan adanya faktor tersebut dapat membantu perusahaan dalam mengenalkan jasa yang ditawarkan secara lebih luas. Transportasi dan pemerintah merupakan salah satu faktor yang tidak kalah penting dalam penilaian tersebut kedua faktor tersebut mempunyai bobot penilaian yang cukup tinggi diantara lokasi lain, dalam perusahaan pelayanan tentu saja transportasi dan pemerintah sangat penting dalam jalannya organisasi, dimana akses transportasi yang mudah tentu saja dapat memudahkan masyarakat dalam mengetahu perusahaan tersbeut, sedangkan izin dari pemerintah juga penting untuk keberlanjutan usaha pelayanan tersebut untuk mendapatkan izin beroperasi (sumber: BMP EKMA4369/Manajemen Operasi Jasa/Modul5)



2. Cara mengelola antrian dengan model kuantitatif Dalam mengelola sistem antrean sangat diperlukan ketika pelanggan (konsumen) menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan Contohnya menunggu pembayaran kekasir, menunggu pelayanan di loket KA, antrian pelayanan di rumah sakit, dsb. Metode kuantitatif sendiri terdapat beberapa struktur model antrian pelanggan. Diantaranya a. Model antrean single-chanel, merupakan model paling umum dalam membahas teori antrian. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi adalah : i. Kedatangan dilayani dengan first come, first served. ii. Kedatangan tidak tergantung oleh kedatangan sebelumnya, tetapi rata - rata buyaknya kedatangan iii. Kedatangan dijelaskan dengan distribusi probabilitas posisson dan berasal dari populasi yang tidak terbatas iv. Waktu pelayanna bervariasi v. Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi eksponesial negative vi. Rata rata tingkat pelayanan lebih cepat dari rata- rata tingkat kedatangan. b. Model antrian multi-channel. sering digunakan bila terdapat lebih dari satu server yang melayani pelanggan dengan jenis pelayanan yang sama. Contohnya pelayanan teller bank, atau kasir bank. Pada sistem ini mengasumsikan bahwa kedatangan pelanggan mengikuti distribusi dari probabilitas poisson dan waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial. (Sumber: BMP EKMA4369/Manajemen Operasi Jasa/Modul7)



PAGE 4



REPORT TITLE



3. Pengertian mengenai ERP serta factor yang mempengaruhi keberhasilan ERP Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning atau ERP) merupakan proses dalam perusahaan yang berada pada bidang fungsional unit bisnis, wilayah geografis, dan Imi produk Atau dengan kata lain Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan. Penerapan ERP dapat mengurangi biaya operasi meningkatkan efisiensi proses, memperbaiki tanggapan pelanggan dan menyediakan informasi untuk mengambil keputusan secara terintegrasi ERP juga mampu menstandarisasi proses dan mempelajari praktek praktek terbaik yang melekat pada sistem ERP untuk menjamin kualitas dan dapat digunakan untuk membuat prediksi dalam bisnis global dengan mengurangi siklus waktu dari pemesanan hingga penyampaia. Sedangkan keberhasilan ERP dipengaruhu oleh • Interaksi, asosiasi dan mengarahkan pengguna dan tim proyek ERP • Komunikasi antara pengguna dan tim proyek ERP • Domain pengetahuan dan keahlian yang ditunjukkan oleh tim proyek ERP • Keinginan dan komitmen tim proyek ERP untuk membantu dan mendukung mengadopsi system Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penerapan sistem ERP menjadikan pekerjaan lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dan memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan (stake holder) atas perusahaan serta mencapai tujuan organisasi. (Sumber: BMP EKMA4369/Manajemen Operasi Jasa/Modul8)



PAGE 5