Tugas 2 Pemb - Terpadu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 2 NAMA KELAS NIM MATA KULIAH



: I Made Arya Kusuma Jaya : 1 A PGSD BI : 859016585 : Pembelajaran Terpadu di SD



1. Menurut Tim Pengembang PGSD (1997), terdapat tiga model pembelajaran terpadu yang paling tepat digunakan di sekolah dasar di Indonesia: A. Model Jaring Laba-laba (Webbed) Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan tematik dimulai dengan menentukan tema, selanjutnya dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait dari subtema tersebut dengan harapan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya. Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah: a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh gunu yang belum berpengalaman. c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran. Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah: a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema. b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum. c. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep. B. Model Keterhubungan (Connected) merupakan model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran. Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah: a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.



b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi internalisasi. c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan masalah. Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah: a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin). b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran. c. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran lain. C. Model Keterpaduan (Integrated) Model ini menggunakan pendekatan antarmata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpangtindih di dalam beberapa mata pelajaran. Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan pengembangannya sebagai langkah awal maka dalam model keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran. Kekuatan model keterpaduan adalah: a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran b. Memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian c. Mampu membangun motivasi. Kelemahan model keterpaduan adalah: a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh. b. Model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan. c. Model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.



2. Kelas / Semester Tema 3 Sub Tema 2 Inti



: III (Tiga) / 1 : Benda di Sekitarku : Wujud Benda







Siswa membaca wacana yang ada di Buku Siswa. Literasi







Siswa memerhatikan pengelompokkan yang dibuat sebelumnya.







Guru mengemukakan beberapa pertanyaan. Critical Thinking and Problem Solving







Siswa mengelompokkan benda-benda yang ada di dalam gambar ke dalam masing-masing wujud.







Setelah itu guru menugaskan perwakilan siswa melaporkan hasil pengelompokkan disertai dengan alasannya.







Siswa diarahkan untuk keluar kelas melakukan observasi terhadap benda-benda di sekeliling sekolah.







Siswa diminta untuk mengelompokkan benda-benda tersebut berdasarkan wujudnya. Creativity and Innovation







Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa.







Kegiatan selanjutnya siswa transportasi yang ada pada Buku







Siswa memerhatikan gambar denah rumah yang ada, tanyakan kepada siswa berapa jauh jarak rumah Edo ke rumah nenek? (5 km 300 m, dibaca 5 km lebih 300 m.) Berapa pula jarak dari rumah Edo ke kebun binatang? (1523 m).







Guru menjelaskan bahwa satuan km dan m itu berhubungan







Guru memberikan waktu kepada siswa menemukan hubungan antara km dan m.







Setelah itu siswa memerhatikan penjelasan bahwa 1 km adalah 1000 m







Siswa memerhatikan contoh kasus di Buku Siswa.







Siswa diminta untuk memerhatikan soal yang ada di Buku Siswa dan diberikan kesempatan bertanya jika ada hal yang kurang dimengerti dari soal.







Siswa berlatih gerakan kaki ke kiri dan ke kanan dengan gerakan lembut dan kuat seperti pada gambar:



memerhatikan



alat



untuk



185menit



3. Contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku: 1. Pasangkan nama bagian tubuh. Tariklah garis sesuai gambar!



2. Jelaskan fungsi bagian tubuh sesuai dengan gambar 1.



4. =



2.



=



5. =



3. =



=



3. Guru meminta siswa untuk mendengarkan lagu lewat link berikut https://www.youtube.com/watch?v=KhTgEvr8blQ&ab_channel=AiniCute (Berisi lagu Cuci Tangan, Gosok Gigi, Potong Kuku). Guru memberikan arahan kepada siswa untuk menulis kebiasaan baik yang ada pada lirik lagu tentang aturan merawat tubuh di malam hari. Contoh: Menggsok gigi sebelum tidur. 1. 2. 3. 4. 5. 4. Menurut saya langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar adalah sebagai berikut: a. Penetapan Mata pelajaran Pada saat menetapkan beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan kebermaknaan belajar, b. Penetapan Kompetensi Dasar Disini guru melakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan secara terpadu dengan menggunakan payung sebuah tema pemersatu. c. Penetapan Hasil Belajar dan Indikator Tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah mempelajari dan menetapkan hasil belajar dari setiap mata pelajaran sehingga dapat diketahui materi pokok yang bisa dibahas secara terpadu. d. Penetapan Tema Tahapan berikutnya adalah menentukan tema yang bisa mempersatukan kompetensi dasar dari tiap mata pelajaran yang akan dipadukan pada jenjang kelas dan semester yang sama. Dalam mengembangkan tema-tema pembelajaran terpadu di sekolah dasar ada beberapa hal yang perlu pertimbangkan: • tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta terkait dengan cara dan kebiasaan belajar siswa. • uang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat dan kemampuann. • penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa dari hal-hal yang termudah menuju yang sulit, dari hal yang sederhana menuju yang kompleks, dan dari hal yang konkrit menuju yang abstrak. e. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu Dalam tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dari tiap mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut dapat dibuat dalam bentuk bagan dan/atau matriks jaringan topik yang memperlihatkan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.



f. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu Selanjutnya pada tahap ini hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus pembelajaran terpadu. Secara umum, silabus ini diartikan sebagai garis-garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi pembelajaran terpadu. g. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu Penyusunan satuan pembelajaran terpadu merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Adapun unsur-unsur dari satuan pembelajaran terpadu adalah: • Identitas mata pelajaran (nama matpel yg dipadukan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan) • KD yg hendak dicapai • Materi pokok beserta uraiannya • Strategi pembelajaran • Alat dan media • fPenilaian dan tindak lanjut • Sumber bahan 5. Menurut saya mengapa seorang guru perlu memahami dengan baik ketrampilan membuka dan menutup dalam proses pelaksanaan pembelajaran terpadu karena keterampilan membuka pelajaran bermanfaat bagi guru dalam mengarahkan siswa pada kondisi belajar dan pembelajaran yang kondusif. Secara lebih rinci lagi, keterampilan membuka pelajaran dalam pembelajaran terpadu memiliki manfaat sebagai berikut: • menyiapkan mental siswa memasuki kegiatan inti pembelajaran. • membangkitkan motivasi dan perhatian siswa (attention) dalam mengikuti kegiatan pembelajaran • memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan dilakukan dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa • menyadarkan siswa akan adanya keterkaitan antara pengalaman yang sudah dimiliki dengan tema yang akan dipelajarinya sedangkan pada keterampilan menutup pelajaran bermanfaat bagi guru dalam mengakhiri pembelajaran terpadu dengan kegiatan yang bermakna. Secara lebih rinci lagi, keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu memiliki manfaat sebagai berikut: • memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan hasil belajar yang telah dilaluinya • mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran terpadu • menetapkan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan siswa untuk mengembangkan kompetensi yang telah dikuasainya.



Jika seorang guru lalai dalam membuka dan menutup pembelajaran maka akakn mengakibatkan kurang mantapnya jalannya pembelajaran terpadu dikelas dan akan mengakibatkan kurangnya kompetensi yang bisa diterima siswa. Jika kegiatan membuka pelajaran tidak dilaksanakan dengan baik makak siswa kurang lebih tidak akan siap menerima pelajaran. Begitu juga dengan kegiatan menutup pelajaran, jika tidak dilaksanakan dengan baik maka guru dan siswa tidak akan tau samapai mana keberhasilan pelajaran yang sudah mereka lalui.