Tugas 2 Sosiologi Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas 2 Sosiologi Pendidikan 6 Februari 2017



Oleh : Reza Tririzky NIM : 16006037 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG, SUMATERA BARAT



Kutipan



Pengertian Masyarakat



Sumber : Muin, Idianto. 2013:26. Sosiologi. Jakarta : Erlangga. “Secara umum, Pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab dengan kata "syaraka". Syaraka, yang artinya ikut serta (berpartisipasi). Sedangkan dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan "society" yang pengertiannya adalah interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan.” Sekumpulan individu tersebut saling tergantung dan saling membutuhkan satu sama lain. Dengan terbentuknya sebuah masyarakat, setiap kebutuhan dari masing – masing individu dapat terpenuhi. Jika terus berlajan sesuai dengan tujuan awalnya, anggota masyarakat tersevut dapat hidup sejahtera.



Ciri, Unsur dan Bentuk Masyarakat



Sumber : Soerjono Soekanto, 2003 : 23 - 32. Judul Buku : Sosiologi Suatu Pengantar. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta. Masyarakat memiliki beberapa ciri – ciri seperti : 1. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama 2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama 3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan 4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama Masyarakat memiliki beberapa unsur yaitu : a.Struktur sosial, yakni pengelompokanpengelompokan di dalam suatu masyarakat, baik dalam hal jenis kelamin, kelompok umur, kekerabatan, lokalitas, pekerjaan, kedudukan, dan sebagainya dengan maksud untuk mempermudah dalam berperilaku sebagai suatu kesatuan. b. Kontrol sosial, yakni suatu sistem atau suatu prosedur yang mengatur perilaku masing-masing anggota dalam suatu masyarakat. Dalam rangka melaksanakan kontrol sosial tersebut suatu masyarakat menciptakan sistem nilai dan sistem norma yang akan menjadi pegangan bagi seluruh anggota masyarakat dalam berperilaku sosial. c. Media komunikasi, yakni media yang mendukung proses interaksi antar anggota dalam suatu masyarakat. Media komunikasi tersebut dapat berupa bahasa maupun benda-benda lain seperti alat-alat komunikasi dan alat-alat transportasi. .



d. Sistem nilai dan sistem norma yang menjadi standar dan patokan bagi seluruh anggota suatu masyarakat dalam berperilaku sosial. Bentuk masyarakat secara umum terbagi kedalam tiga bagian : 1.Masyarakat spiritualis 2.Masyarakat rasinalis 3.Masyarakat matreliasi Masyarakt spiritualis adalah masyarakat yang mengedapankan pendidikan. Pada msyarakat seperti ini pendidikan merupakan tolak ukur kesuksesan. Orang akan berjuang secara serius untuk meraih pendidikan setinggi mngkin. Masyarakat rasionalis, adalah masyarakat akal menjadi tolak ukur. Sesuatu akan dianggap jika masuk akal. Masyarakat seperti ini pada umumnya sudah terjadi di barat. Masyarakat matrelialis, adalah sebuah masyarakat yang segalanya dikur oleh materi. Seseorang biasa dianggap sukses jika memiliki materi yang banyak.



Masyarakat sebagai Sistem Sosial



Sumber : Setiadi, Elly M, Dkk. 2011 : 40. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Kencana. “Sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang berkembang menurut standar penilaian bersama. Yaitu, berpedoman pada norma – norma. Inti dari setiap sistem sosial adalah selalu ada hubungan timbal balik yang konstan. Konstan disini berarti apa yang terjadi kemarin merupakan perulangan dari yang sebelumnya dan besok akan diulang dengan cara yang sama kembali.” Dari pengertian diatas dapat kita pahami bahwa seseungguhnya masyarakat memegang peranan yang penting dalam pelaksanaan sistem sosial tersebut. Dalam sebuah sistem sosial, masyarakatlah yang menjadi penggerak dan pelaksana dari sistem sosial tersebut.



Peran Pendidikan dalam Masyarakat



Sumber :Pendidikan, T. P. 2011. Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Kordinator MKDP Landasan Pendidikan 1.



Fungsi Sosialisasi.



Pendidikan diharapkan mampu berperan sebagai proses sosialisasi dalam masyarakat bisa berjalan dengan baik. Sehingga proses sosialisasi bisa berjalan dengan wajar dan mulus. 2.



Fungsi Kontrol Sosial



Sekolah dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap tatanan tradisional masyarakat harus juga berfungsi sebagai lembaga pelayanan sekolah untuk melakukan kontrol sosial. 3.



Fungsi Pelestarian Budaya Masyarakat



Sekolah di samping mempunyai tugas untuk mempersatu budaya-budaya etnik yang beraneka ragam juga harus melestanikan nilai-nilai budaya daerah. 4. Fungsi Seleksi, Latihan dan Pengembangan Tenaga Kerja Dengan adanya pendidikan, dalam sebuah masyarakat akan terjadi berbagai jenis kompetisi terutama untuk meraih keberhasilan di dunia kerja. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang



baik akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan lainnya. 5.



Fungsi Pendidikan dan Perubahan Sosial



Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan peserta didik yang analisis kritis berperan untuk menanamkan keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai baru tentang cara berpikir manusia.



Kekerabatan dan Struktur keluarga dalam Masyarakat



Sumber :TO Ihroni. 2006 : 159. Pokok- Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor.



Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Setiap suku di indonesia memilki sistem kekerabatan yang berbeda- beda. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar.



Organisasi Sosial dalam Masyarakat



Sumber : Bungin, Burhan. 2011 : 80. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana



“Organisasi sosial pada masyarakat merupakan jaringan hubungan antar warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga-lembaga sosial, dan peranan-peranan (role).” Dalam pelaksanaannya, setiap organisasi sosial memiliki tujuan tertentu yang timbul dari keinginan atau kepentingan setiap anggotanya. Di dalam sebuah organisasi sosial, anggota yang tergabung dalam organisasi sosial akan memainkan peranannya masing – masing dan peranan tersebut terikat pada hak dan kewajiban.



Pelayanan Bimbingan dan Konseling bagi Masyarakat



Sumber : Sutirna. 2013. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Layanan bimbingan dan konseling bagi masyarakat merupakan saran dan wahana yang sangat baik untuk pembinaan sumber daya manusia. Bimbingan dan konseling yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam masyarakat merupakan suatu badan yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain, bimbingan dan konseling mempunyai peran dalam mencarikan jalan keluar dalam setiap kesulitan yang dihadapi suatu individu masyarakat dalam usaha mengembangkan potensinya. Bimbingan dan konseling berfungsi untuk membantu kelancaran dan kesuksesan kehidupan seseorang. Artinya, dengan adanya bimbingan dan konseling di dunia masyarakat secara intensif akan memberikan dampak, baik secara langsung maupun secara yang tidak langsung yang akhirnya akan kembali pada keberhasilan suatu individu orang tersebut. Bimbingan dan konseling menjadi faktor penting untuk membantu individu masyarakat



dalam mengembangkan potensi dan bakat maupun cara suatu masyarakat menyelesaikan masalahnya.



Kasus



Sumber : Liputan6.com Judul : Soal Cinta, Ibu Tega Bakar Putri Kandungnya Hingga Tewas Seorang ibu di Pakistan tega membunuh anak kandungnya karena menikahi pria pilihannya. Menurut ibu yang bernama Parveen Bibi ini, ia merasa malu anak gadisnya yang berusia 18 tahun nekad menikahi pria bukan pilihan ibunya.WorldWideWeirdNews, anak gadisnya Zeenat nekad melakukan pernikahan dengan kekasihnya yang satu kelas tanpa restu ibunya. Mereka berdua menikah tanpa mengundang kedua orang tuanya.Seminggu setelah pernikahan usai, Zeenat dan suaminya diundang ke rumah oleh ibunya. Ibunya beralasan, ingin bertemu, berkenalan dengan suami anak perempuannya. Zeenat tentu saja merasa senang. Ia berpikir ibunya telah berubah pikiran. Namun betapa terkejutnya, setelah sampai di rumah ibunya, Zeenat diikat di tempat tidur.Dan apa yang dilakukan ibunya sungguh tak masuk akal, ia membakar putrinya hidup-hidup di rumahnya sendiri.Ceklakanya kakak Zeenat, Anees Rafique ikut membantu ibunya membunuh adiknya sendiri. Zenat dibakar sampai mati, oleh keluarganya sendiri. Pihak kepolisian langsung menangkap ibu dan kakak Zeenat. Pengadilan setempat mendakwa Bibi telah melakukan perbuatan kriminal diluar



kemanusiaan.Dalam persidangan Parveen Bibi mengakui dengan jujur, ia tega membunuh putrinya karena anak gadisnya itu telah membuat aib keluarga. Jaksa Abdur Rauf mengatakan, bahwa ibu yang telah menghukum putrinya sendiri hingga mati itu dituntut hukuman mati.