Tugas Sosiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS SOSIOLOGI



Resume Menurut Smelser dan Swedberg (2005) sosiologi ekonomi memfokuskan perhatian tentang



fenomena ekonomi, terutama yang terkait dengan aspek



produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa sebagai sumber daya yang terbatas. Smelser dan Swedberg (2005) mengemukakan definisi sosiologi ekonomi dengan mengadopsi pendapat Weber maupun Durkheim, bahwa sosiologi ekonomi merupakan sub disiplin sosiologi yang memfokuskan bidang studi pada bagaimana aktor atau masyarakat memenuhi kebutuhan



hidup mereka.



“Economic sociology can be defined as the sosciological perspective applied to economic phenomena. A similar but more elaborate version is the application of the frames of reference, variables, and explanatory models of sociology to that complex of activities which is concerned with the production, distribution, exchange, and consumption of scarce good and services”. Fenomena ekonomi yang menjadi focus perhatian adalah mengenai cara aktor memenuhi kebutuhan, dan di dalamnya terkandung aspek produksi, distribusi,



pertukaran,



bermuara



pada



dan



konsumsi



sumberdaya yang



pada



dasarnya



kesejahteraan aktor. Sedangkan pendekatan sosiologisnya



meliputi kerangka acuan, variabel dan indikator, serta model-model yang digunakan sosiolog dalam memahami ataupun menjelaskan fenomena yang terjadi dalam masyarakat Hubungan Ekonomi dan Masyarakat Fokus perhatian utama dari ekonom adalah aspek pertukaran ekonomi, pasar, dan ekonomi. Sementara masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang berada di luar itu dan dipandang sudah ada. Hal itu berbeda dari sudut pandang sosiolog, yakni memandang masyarakat sebagai suatu



sistem



sosial



dan



ekonomi merupakan bagian integral dari sistem masyarakat. Oleh karena itu, Smelser dan Swedberg (2005) mengemukakan bahwa sosiologi ekonomi lebih banyak memfokuskan perhatian pada: (i) analisis sosiologis tentang proses-proses ekonomi, antara lain seperti terbentuknya harga (kesepakatan) antara pelaku atau factor ekonomi; (ii) analisis hubungan interaksi antara ekonomi dan institusi lain dalam masyarakat, antara lain dapat kita analisis hubungan antara ekonomi dan agama, ataupun politik, birokrasi, dan institusi lainnya; (iii) analisis mengenai dinamika kelembagaan dan parameter budaya yang menjadi landasan ekonomi masyarakat. Beberapa Aliran Pemikiran yang Mempengaruhi Sosiologi Ekonomi Saat Kini Studi mengenai tindakan aktor dalam fenomena ekonomi pada dasarnya cenderung terfokus untuk menganalisis bagaimana masyarakat bertahan hidup melalui pemenuhan kebutuhan hidupnya serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Secara historis perkembangan dengan perkembangan berkembangnya mengandalkan



kehidupan



Sosiologi



ekonomi



Ekonomi



diawali



modern dengan



ciri



masyarakat industri pasca masyarakat agraris yang kegiatan



pertanian



sebagai



dasar kegiatan



perekonomian



masyarakat. Pasca pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh sosiologi klasik Sosiologi



Ekonomi,



khususnya



sejak dekade 1980-an muncullah aliran pemikiran baru



dalam sosiologi ekonomi (Smelser dan Swedberg, 2005). Aliran pemikiran baru antara lain terangkum dalam teori Granovetter (1985) mengenai keterlekatan (embeddedness) meletakkan



jaringan



sosial



(network) sebagai titik sentral



pemikirannya. Lebih jauh dan yang relatif terbaru dari Granovetter (2005) adalah gagasan



mengenai



pengaruh



struktur



social terutama



yang



dibentuk



berdasarkan jaringan sosial (network), terhadap manfaat ekonomis khususnya menyangkut kualitas informasi. Kemudian, Semelser dan Swedberg (2005; 4-5)



juga lebih detail menjelaskan peranan penting dari aliran pemikiran sosiologi struktural bagi studi-studi Sosiologi Ekonomi. Proposisi utama dari aliran itu adalah bahwa relasi aktor dan posisi aktor dalam struktur social merupakan hal yang krusial dalam proses-proses sosialnya. Kemudian berkembang lebih jauh studi-studi jaringan sosial di pertengahan tahun 1970-an hingga tahun 1990-an yang banyak memfokuskan perhatian pada jaringan kerja korporasi dan sector industri yang erat pertaliannya dengan teoriteori organisasi dengan memfokuskan perhatian pada keterkaitan antara korporasi dengan lingkungan sosialnya.



Sumber: Smelser, N. J., & Swedberg, R. (2005). Introducing economic sociology. The handbook of economic sociology, 2, 3-25.



Pemikiran sosiologi yang menarik bagi saya Pemikiran Granovetter (1985) menaruh perhatian pada analisis keterlekatan sosial (embeddedness) dalam perilaku ekonomi.  Granovetter memandang bahwa keterlekatan sosial berlangsung pada realitas relasi sosial antar aktor ekonomi. Keterlekatan sosial terkandung dalam relasi inter-personal aktor ekonomi dan jaringan sosial. Dengan demikian keterlekatan sosial diekspresikan dalam interaksi aktor dengan orang lain. Hal ini terjadi karena proses ekonomi terstruktur dalam hubungan non-pasar seperti keluarga, kekerabatan, komunitas atau birokrasi.  Seperti kasus impor daging sapi yang diduga terjadi sebab ada relasi antara pengimpor



dengan



Granovetter bahwa



kementerian



kelekatan



sosial



terkait, yang



memperkuat terwujud



dalam



pandangan tindakan



ekonomi termanifestasi pada jaringan sosial, yang merupakan faktor dominan dalam menentukan perilaku ekonomi. Perusahaan importir sebagai entitas bisnis, hanyalah sebagai sarana dalam tindakan ekonomi namun tindakan ekonomi itu sendiri dipengaruhi oleh kelekatan sosial dalam jejaring sosial aktor yang menggunakan kesamaan afiliasi politik untuk memperoleh keuntungan dari impor daging sapi. Ia menggambarkan bahwa pada tingkat awal perusahaan berperilaku dipengaruhi oleh pilihan rasional sesuai dengan prinsip ekonomi, namun ketika tata kelola ekonomi yang buruk atau bad governance terjadi maka fungsi fungsi jaringan politik menjadi faktor penentu dalam keputusan ekonomi. Hal ini tidak berlangsung secara tiba-tiba namun dimulai dengan membangun relasi sosial, sampai dengan kasus penyuapan dan korupsi yang dibangun atas dasar jejaring sosial terafiliasi pada kepentingan kelompok tertentu. Dengan demikian kelekatan sosial merupakan sebuah konsep yang berlangsung dalam realitas ekonomi seiring dengan berlangsungnya tindakan dari para pelaku ekonomi.



Situasi lingkungan saya terkait COVID-19 KOTA MAGELANG Situasi di Kota Magelang Saat ini di Magelang tercatat terdapat 15 orang positif Covid-19, 8 dirawat, 1 pulang dipantau, 3 sembuh, dan 3 meninggal. Magelang menjadi salah satu kota pertama di Jawa Tengah yang warganya terdeteksi covid-19. Pada masa awal tidak ada transparansi antara pemerintah dan rumah sakit kepada masyarakat, hal ini untuk mengurangi rasa panic berlebihan masyarakat. Di Magelang sendiri tidak terjadi panic buying pada sembako namun, masker sangat langka. Baru-baru ini Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Kota Magelang meningkat cukup signifikan. Hal ini disebabkan bebrapa waktu lalu diketahui bahwa salah satu Jemaah Tabligh di Gowa terdeteksi positif. Maka dari itu Walikota Magelang mengarahkan agar seluruh peserta Jemaah Gowa dari Magelang yang jumlahnya ternyata sangat banyak menjadi ODP dan ditempatkan di satu tempat sama yaitu RS Budi Rahayu untuk pengawasan. Dari yang saya tahu saat ini ada pendataan bagi masyarakat yang terdampak covid-19 dari tingkat rt yang nantinya akan diteruskan pada dinas sosial untuk diseleksi. Salah satu kriterianya adalah bahwa harus warga rt setempat dan bukan merupakan penerima uang pension dari pemerintah. Sebab bantuan dari dinsos tidak kunjung terealisasi dan tidak ada update terbaru, dari warga RT di tempat saya tinggal menggunakan uang kas RT untuk membantu dalam bentuk sembako pada warga RT kami juga yang membutuhkan. Dikarenakan covid-19 ini belum pasti sampai kapan maka dari karang taruna mengadakan penggalangan dana sampai waktu yang belum ditentukan dari warga mampu di RT kami untuk warga terdampak besar (kurang mampu) di RT kami.