Tugas 3 Pengantar Sosiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 3



Nama Mahasiswa : Mochammad Azril Renandya ………………………………………………………………………………………..



Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041171837 ………………………………………………………………………………………..



Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4110 / Pengantar Sosiologi ………………………………………………………………………………………..



Kode/Nama UPBJJ : 24 / Bandung ………………………………………………………………………………………..



Masa Ujian



: 2019/20.2 (2020.1)



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA



1. Mobilitas sosial merupakan suatu bentuk dinamika dalam struktur sosial. Gerak dan perubahan yang terjadi di dalam struktur sosial merupakan cermin adanya mobilitas sosial (social mobility). Karakteristik mobilitas sosial, sebagai berikut: -Dapat melibatkan individu maupun kelompok dalam masyarakat. -Tergantung pada struktur sosial masyarakat dalam melakukan suatu hal. -Menyebabkan adanya ketegangan dan kecemasan. -Ditandai adanya suatu perubahan struktur sosial antara individu dengan kelompok ataupun sebaliknya. mobilitas sosial yang berbasis digital itu bisa meningkatkan produktivitas setiap individu dengan menggunakan mobilitas digital, hal itu akan meningkatkan produktivitas dengan cara mengurangi waktu untuk pergi ke sebuah tempat untuk bekerja, sehingga pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. dengan kemudahan tersebut akan membuat perubahan di dalam lingkungan pekerjaan yang dimana sebelumnya harus berada di kantor pada setiap waktu, tetapi kini dapat diubah dengan mengerjakan pekerjaan dirumah akan tetapi memiliki target capaian yang dimana menjadi acuan terhadap produktivitas yang dimiliki oleh pegawai untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. sehingga mobilitas sosial yang dimana menggunakan layanan digital yang mulai marak saat ini menjadi trend untuk meningkatkan produktivitas di masyarakat khususnya kaum millenial 2. Transmisi budaya merupakan suatu upaya atau proses dalam menyampaikan sikap, keyakinan, nilai-nilai, pengetahuan dan juga ketrampilan dari suatu generasi kepada generasi selanjutnya, sehingga budaya tersebut dapat tetap dipertahankan nilai-nilainya. awuran pelajar termasuk dalam aspek transmisi budaya. Transmisi budaya yang terjadi pada fenomena tawuran adalah ketika tawuran sudah dianggap sebagai trend atau tradisi yang diturunkan dari satu angkatan ke angkatan di bawahnya. Sehingga tawuran seakan - akan menjadi budaya di kalangan pelajar. Hampir setiap minggu bahkan mungkin setiap hari ada saja media massa yang memberitakan tentang tawuran antar pelajar yang terjadi di Indonesia. Bukan hanya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Ujung Pandang, tetapi juga di daerahdaerah yang yang menurut asumsi kita tidak akan ada tawuran. Bahkan kota pelajar semacam Yogyakarta pun juga diwarnai tawuran antar pelajar, Inilah salah satu fenomena di kalangan pelajar Indonesia saat ini, mereka seakan-akan kelebihan jam kosong atau waktu luang untuk mengisi kehidupannya, sehingga harus menambahnya dengan tawuran selepas jam bubaran sekolah. Secara historis, munculnya fenomena tawuran antar pelajar ini tidak diketahui secara pasti, tetapi yang jelas siapapun yang pernah menyandang status sebagai pelajar seperti di jenjang pendidikan SLTA (Sekolah Lanjutan Pertama) mungkin pernah mengalaminya, terlibat tawuran, atau minimal mendengar teman satu sekolahnya terlibat tawuran atau perkelahian. Tawuran antar pelajar sebenarnya hanya salah satu dari bentuk kenakalan pada remaja. Masih banyak lagi permasalahan psikologis maupun kriminal yang sering dialami dan dilakukan remaja. Pemicu timbulnya tawuran pelajar ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor internal, faktor lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan dimana pelajar itu tinggal atau kondisi dalam keluarga. Di sisi lain, dukungan, dorongan dan doktrin dari orang di sekitar pelajar tersebut atau biasanya dari angkatan yang lebih tinggi atau juga dari alumni yang seolah sudah menjadi kebiasaan dan turun temurun menjadikan pelajar yang terlibat tawuran tersebut semakin semangat untuk melakukan tindakan yang bertolak belakang dengan ajaran pendidikan ini.