Tugas 3 - Audit Manajemen - Edi Tiryana - 030998566 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 3 AUDIT MANAJEMEN



NAMA



: EDI TRIYANA



NIM



: 030998566



KELAS



: EKSI4413



UPBJJ UT



: BOGOR



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TERBUKA Tahun 2021



TUGAS TUTORIAL KE-3



PROGRAM STUDI AKUNTANSI Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah sks Nama Pengembang Nama Penelaah Status Pengembangan Tahun Pengembangan Edisi Ke-



: : : : : : : :



EKSI4413 Audit Manajemen 3 SKS 2021 Baru/Revisi* 3



Skor Sumber Tugas Maksimal Tutorial 1 Auditor internal perlu menyusun program audit 20 BMP Modul 7 yang tepat untuk menemukan fakta yang terjadi di lapangan, uraikan definisi dan tujuan program audit! 2 Apakah Inspektorat ketika sebelum melakukan 20 BMP Modul 7 penugasannya perlu membuat program audit? Berikan argumennya! 3 Inspektorat di Makasar menggunakan teknologi 20 BMP Modul 8 untuk penugasan pemeriksaanya, yaitu aplikasi smart auditing. Pemeriksaan dilakukan berbasis elektronik. Menurut pendapat anda, apa manfaat penggunaan aplikasi teknologi tersebut bagi auditor? 4 Bagaimana menyajikan temuan audit manajemen 20 BMP Modul 8 di organisasi sektor publik? Jelaskan dengan mengggunakan contoh! 5 Apa yang anda ketahui tentang tindak lanjut audit? 20 BMP Modul 8 Jelaskan! * coret yang tidak sesuai No



Tugas Tutorial



Jawab : 1. Tujuan dari program audit, yakni untuk memperoleh gambaran menyeluruh atas audit proses yang dilakukan. Selain itu, program audit juga dapat mengatur prosedur audit secara sistematis yang dilaksanakan selama audit berlangsung. Prosedur audit yang telah disusun secara sistematis akan memudahkan auditor dalam melaksanakan program audit. Secara lebih rinci, program audit memiliki beberapa tujuan berikut. a. Sebagai acuan pengumpulan data dan proses evaluasi pelaksanaan tugas audit. b. Sebagai pedoman spesifik dan langkah-langkah yang harus diikuti dalam mengumpulkan bukti. c. Sebagai sarana perbandingan data yang dikumpulkan dari tahun-tahun sebelumnya. d. Sebagai alat-untuk mengontrol dan mencatat pelaksanaan yang tepat dari pekerjaan audit dan juga untuk meninjau pekerjaan audit. e. Sebagai alat bantu bagi auditor—auditor baru/junior yang belum punya banyak pengalaman dalam tahap-tahap pelaksanaan audit.



Selain memiliki tujuan program audit pastinya memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Berikut keunggulan program audit sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pembagian kerja yang merata di antara auditor. Program audit yang rutin hasilnya lebih baik dan menghemat waktu. Program audit memilih tujuan yang penting saja. Program audit yang telah digunakan dapat menjadi pedoman untuk tahun berikutnya. Program audit menampung pandangan manajer atas mitra kerja. Program audit memberikan kepastian bahwa ketentuan umum akuntansi telah dijalankan. 7. Penanggung jawab pelaksanaan audit jelas. Kelemahan dari program audit sebagai berikut. 1. Tanggung jawab audit pelaksanaan terbatas pada program audit saja. 2. Sering menimbulkan hambatan untuk berpikiran kreatif dan membangun. 3. Kegiatan audit menjadi monoton.



2. Perlu, karena sesuai dengan Standar Internasional Praktir Profesional Audit Internal Nomor 2240, yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Audit (IIA) menyatakan bahwa auditor internal harus mendokumentasikan program kerja untuk mencapai tujuan penugasan. Konsorsium Organisasi Profesi Audit internal (2004) menyatakan dalam merencanakan suatu penugasan, internal auditor harus dapat mempertimbangkan sasaran atau target dari penugasan, ruang lingkup, alokasi sumberdaya, serta program kerja penugasan. Dengan dibuatnya program audit, maka auditor akan memperoleh gambaran menyeluruh atas audit proses yang dilakukan. Selain itu, program audit juga dapat mngatur prosedur audit secara sistematis yang dilaksanakan selama audit berlangsung. Berikut adalah kruntungan dari dibuatnya program audit: a.  Pembagian kerja yang merata diantara auditor. b. Program audit yang rutin hasilnya lebih baik dan menghemat waktu. c. Program audit memilih tujuan yang penting saja. d. Program audit yang telah digunakan dapat menjadi pedoman untuk tahun berikutnya. e. Program audit menampung pandangan manajemen atas mitra kerja. f. Program audit memberikan kepastian bahwa ketentuan umum akuntansi telah dijalankan. g. Penanggung jawab pelaksanaan audit jelas. 3. aplikasi smart auditing. Pemeriksaan dilakukan berbasis elektronik. Menurut pendapat anda, apa manfaat penggunaan aplikasi teknologi tersebut bagi auditor? Dengan melakukan pemeriksaan berbasis elektronik, maka seharusnya pelaksanaan audit akan menjadi lebih mudah, tersistematis, tersturktur, dan transparan. Seluruh laporan hasil audit akan lebih mudah di akses, pembuatan schedule audit yang mudah untuk diorganisir, penentuan tanggung jawab inspektorat akan lebih mudah dilakukan, dan lainlain. Dengan seluruh laporan audit di masukkan kedalam suatu system, pembuatan laporan atau kesimpulan juga dapat lebih cepat di akses karena hasil audit akan dapat dilihat realtime. 4. Dalam menyajikan temuan audit, hendaknya laporan temuan audit dapat meyakinkan manajemen (persuasif) dan mampu menggerakkan manajemen ke arah yang lebih baik



(konstruktif). Laporan persusif disini dalam arti laporan audit harus dapat memberikan persuasi bagi pembaca. Maksudnya adalah pembaca memperhatikan setiap isi laporan dan melakukan tindakan sesuai dengan rekomendasi yang disajikan. Untuk menjadikan sebuah laporan persuasif bagi pembaca, maka perlu memiliki hal berikut : 1. Benar, berisikan fakta dan temuan-temuan yang terukur. 2. Penting, laporan berisi temuan serta dampak apabila tidak ditindak lanjuti. Fakta dan temuan yang terukur berarti bahwa masalah yang terjadi adalah nyata dan bukan hal yang di cari-cari. Laporan konstruktif artinya laporan tersebut mampu menggerakkan manajemen untuk memperbaiki perusahaan ke arah yang lebih baik. Laporan konstruktif bukan hanya berisi kritik negatif, tetapi juga masukan positif. Laporan konstruktif ini dapat dicapai dengan menekankan atas penyebab dan mengungkapkan rekomendasi untuk mengatasi masalah tersebut. Hal yang perlu menjadi perhatian dalam laporan konstruktif adalah sebagai berikut : a. b. c. d.



Hindari penggunaan bahasa yang bersifat opini tanpa bukti. Memberikan gagasan positif dengan bahasa positif. Memberikan perspektif yang seimbang antara temuan positif dan negatif. Memberikan penekanan pada manfaat atau rekomendasi untuk memecahkan masalah yang diurai.



Temuan audit adalah hasil perbandingan antara kriteria yang telah ditetapkan dengan kondisi nyata di lapangan. Kondisi yang tidak sesuai kemudian harus dicari penyebabnya sehingga dapat diberikan rekomendasi untuk memperbaikinya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa temuan tidak hanya bersifat negatif, tetapi juga positif. 1. Kriteria Kriteria merupakan standar yang dijadikan pedoman untuk ditaati setiap individu. Kriteria dapat berdasarkan pada peraturan perundang-undangan, kebijakan yang ditetapkan, dan norma yang berlaku di masyarakat. Contohnya kriteria atas wewenang, hak, dan kewajiban pemerintah daerah yang berdasar kepada Undangundang No. 23 tahun 2014. 2. Kondisi Kondisi merumakan keadaan sesungguhnya yang terjadi dalam organisasi. Auditor harus mampu menemukan fakta melalui prosedur audit yang ditetapkan. Dalam organisasi sektor publik, Contohnya dalam perpustakaan negara, ada suatu kondisi dimana 2 dari 5 CCTV rusak. Kondisi sperti ini dapat diartikan bahwa salah satu sistem pengendalian di perpustakaan tidak berfungsi. 3. Sebab Sebab merupakan alasan mengapa kondisi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Penyebabnya harus dijelaskan secara spesifik dan bukan yang bersifat umum. 4. Akibat Akibat merupakan dampak yang akan diterima oleh organisasi karena adanya perbedaan antara aktivitas yang seharusnya dilakukan (kriteria) dengan aktvitas yang



nyata dilaksanakan oleh organisasi di lapangan. Penjelasan mengenai dampak bisa dijadikan bahan pertimbangan manajemen untuk melaksanakan rekomendasi sehingga dampak bisa diminimalisasi. 5. Rekomendasi dan Kesimpulan Rekomendasi merupakan saran yang diberikan auditor atas temuan yang didapat. Rekomendasi yang diberikan harus dapat menyelesaikan masalah yang ada. Dalam memberikan rekomendasi, auditor harus memperhatikan semua aspek termasuk biaya dan manfaat. Jangan sampai biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar dari manfaat yang akan didapatkan.



5. Menurut Tugiman (2011) Tindak lanjut audit didefinisikan sebagai proses yang dilakukan untuk menentukan kecukupan, keefektifan, dan ketepatan waktu dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajemen atas temuan pemeriksaan yang dilaporkan. Pelaksanaan tindak lanjut audit terhadap rekomendasi yang telah diberikan auditor atas temuan yang ada merupakan salah satu wujud komitmen dari auditee dalam memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang ada untuk meningkatkan kinerja organisasi. Tujuan dari tindak lanjut audit yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai wadah untuk membantu pihak manajemen dalam mengarahkan tindakan yang harus dilakukan terkait hasil audit. 2. Mendorong proses pembelajaran dan pengembangan auditee. Tindak lanjut diharapkan menjadi tempat realisasi perbaikan organisasi menjadi lebih baik. 3. Tindak lanjut dapat digunakan sebagai bahan penilaian dan evaluasi untuk auditor. Hasil tindak lanjut audit dapat dijadikan tolak ukur yang baik untuk evaluasi tim auditor seperti penilaian dalam ketepatan pemberian rekomendasi. Pelaksanaan tindak lanjut audit terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu : 1. Perencanaan Tindak Lanjut Proses perencanaan tindak lanjut dilakukan dalam beberapa bagian, yaitu : a. Menentukan apakah tindak lanjut akan dilaksanakan. b. Menentukan lingkup dari tindak lanjut. c. Cross audit follow up d. Menyiapkan sumber daya tindak lanjut e. Menyusun jadwal tindak lanjut 2. Pelaksanaan Tindak Lanjut Proses pelaksanaan tindak lanjut dibagi dalam tiga bagian sebagai berikut : a. Melakukan pengumpulan informasi b. Mencatat hasil c. Menilai dampak 3. Pelaporan Hasil tindak lanjut Pada tahap akhir, perlu disusun pelaporan atas tindak lanjut yang telah dilaksanakan. Pelaporan dilakukan berkaitan dengan rekomendasi yang telah maupun belum dilakukan. Selain itu, Pada tahap akhir, perlu disusun pelaporan atas tindak lanjut



yang telah dilaksanakan. Pelaporan dilakukan berkaitan dengan rekomendasi yang telah maupun belum dilakukan. Selain itu,