Tugas 3 EKMA4570 Okza [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Heru Dwi Nugroho NIM : 031521052



TUGAS TUTORIAL KE-3 PROGRAM STUDI MANAJEMEN Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah sks Nama Pengembang Nama Penelaah Status Pengembangan Tahun Pengembangan Edisi Ke-



: : : : : : : :



No Tugas Tutorial 1 Bagaimana menyusun anggaran overhead yang membentuk anggaran biaya produksi? 2 Bagaimana penggunaan biaya standar untuk penganggaran biaya produksi? 3 Jelaskan konsep pendelegasian wewenang dari atasan ke bawahan? 4 Bagaimana menghitung besaran laba bersih? 5 Jelaskan bagaimana menilai kinerja para pusat laba? 6 Jelaskan capaian kinerja pusat investasi? * coret yang tidak sesuai



Penganggaran EKMA4570 3 sks Fara Fitriyani, SE. M.Si Drs. Soekiyono, MM, M.Si Baru/Revisi* 2019 1 (satu) Skor Maksimal 20



Sumber Tugas Tutorial Modul 6 KB ke-III



15



Modul 6 KB ke-III



15



Modul 7 KB ke-1



20



Modul 7 KB ke-1



15



Modul 7 KB ke-1



15



Modul 7 KB ke-1



Jawaban 1. Bagaimana menyusun anggaran overhead yang membentuk anggaran biaya produksi? Dalam penyusunan anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP) digunakan kapasitas produksi yang akan dimanfaatkan. Biaya Overhead Pabrik adalah elemen biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Terdapat ragam kapasitas produksi, antara lain :  Kapasitas teoritis : kapasitas produksi untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa jeda dalam jangka waktu tertentu



Nama : Heru Dwi Nugroho NIM : 031521052  Kapasitas normal : kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang. Kapasitas normal tidak hanya mempertimbangkan masalah teknis tetapi juga kemampuan perusahaan menjual produknya.  Kapasitas praktis : kapasitas teoritis dikurangi berbagai kerugian waktu yang tidak dapat dihindarkan karena permasalahan internal perusahaan.  Kapasitas aktual yang diharapkan : kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat tercapai di periode yang akan datang. Apabila kapasitas aktual yang diharapkan dijadikan sebagai acuan dalam penentuan anggaran overhead, maka perkiraan penjualan di periode yang akan datang akan dijadikan dasar bagian produksi untuk melaksanakan pekerjaannya.



2. Bagaimana penggunaan biaya standar untuk penganggaran biaya produksi? Pusat biaya standar adalah pusat biaya yang seluruh atau sebagian besar inputnya memiliki hubungan kausalitas (sebab akibat) dengan outputnya. Misalnya pada bagian produksi bahan baku memiliki hubungan kausalitas dengan jumlah unit produk yang diselesaikan. Bagian produksi merupakan pusat biaya standar sehingga harus menyusun anggaran operasinya. Anggaran biaya produksi adalah rencana produksi yang akan dilaksanakan selama setahun ke depan yang dinyatakan dalam satuan uang. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik (BOP). BBB adalah jumlah bahan utama yang melekat pada suatu produk. BTKL adalah gaji dan upah tenaga kerja langsung yang melekat pada suatu produk. BOP adalah biaya selain BBB dan BTKL yang dibutuhkan untuk membuat produk, contohnya biaya listrik dan upah mandor.Tugas awal dan utama bagian produksi ketika proses penganggaran adalah menentukan standar-standar tersebut.



3. Jelaskan konsep pendelegasian wewenang dari atasan ke bawahan? Pada dasarnya seorang manajer tidak mampu mengerjakan tugasnya sendirian. Seorang manajer memerlukan orang lain atau bawahan untuk membantunya dalam mengerjakan tugasnya agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Hasibuan (2007:68), Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate (penerima wewenang) untuk dikerjakannya atas nama delegator. Perusahaan biasanya membagi dua tipe pertanggungjawaban perusahaannya yaitu tipe pertama adalah unit organisasi yang hanya memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan biaya saja, seperti bagian produksi, bagian SDM, bagian akuntansi, dan bagian riset dan pengembangan. Tipe kedua adalah unit organisasi yang hanya bertanggung jawab untuk memperoleh pendapatan, seperti bagian pemasaran.



4. Bagaimana menghitung besaran laba bersih? Laba bersih adalah laba sebelum pajak dikurangi pajak atas laba. Untuk mendapatkan laba bersih langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan laba kotor. Laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan/mendapatkan produk barang/jasa. Rumus laba kotor adalah penjualan bersih dikurangi HPP (Harga Pokok Penjualan). Penjualan bersih didapat dari penjualan dikurangi biaya angkut dikurangi return penjualan dikurangi potongan penjualan. HPP adalah persediaan awal ditambah pembelian bersih dikurangi potongan pembelian. Pembelian bersih didapat dari pembelian ditambah



Nama : Heru Dwi Nugroho NIM : 031521052 biaya angkut dikurangi return pembelian dikurangi potongan pembelian. Setelah laba kotor berhasil dihitung maka untuk mencari laba bersih adalah mengurangkan laba kotor dengan beban usaha. Beban usaha disini adalah beban operasional dan beban non operasional. Yang termasuk beban operasional adalah gaji, biaya pemasaran, dan biaya administratif.



5. Jelaskan bagaimana menilai kinerja para pusat laba? Untuk menilai kinerja pusat laba adalah dengan menggunakan :  Margin Kontribusi, yaitu pendapatan dikurangi biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya berubah secara proporsional dengan aktivitas atau volume penjualan. Kelemahan penggunaan konsep laba ini adalah manajemen harus mengidentifikasikan seluruh jenis biaya, mana yang variabel dan mana yang tetap. Apabila ada biaya yang bersifat variabel dan tetap (campuran) maka untuk memisahkannya sangatlah sulit.  Laba Langsung, yaitu margin kontribusi dikurangi biaya tetap yang secara langsung terjadi di pusat laba. Contoh biaya tetap adalah gaji manajer dan gaji karyawan. Manajer berperan dalam penentuan gaji manajer dan gaji karyawan sehingga biaya tetap tersebut dibawah kendali manajer pusat laba. Dengan konsep laba langsung manajer bertanggung jawab terhadap penjualan, total biaya variabel, dan biaya tetap yang secara tetap terjadi pada pusat laba.  Laba Terkendali, yaitu laba langsung pusat laba dikurangi beban-beban perusahaan yang dapat dikendalikan oleh manajer pusat laba. Laba terkendali bermanfaat untuk menilai prestasi manajer karena laba terkendali menggambarkan kemampuan manajer untuk menggunakan sumber-sumber yang berada di bawah wewenangnya untuk memperoleh pendapatan.  Laba Sebelum Pajak, yaitu laba terkendali dikurangi biaya korporat alokasian dari kantor pusat. Biaya korporat alokasian adalah biaya korporat yang tidak dapat dikendalikan oleh para manajer pusat laba. Contohnya adalah gaji dan tunjangan CEO.  Laba Bersih, yaitu laba sebelum pajak dikurangi pajak atas laba. Jika penjumlahan laba bersih seluruh pusat laba adalah positif maka laba bersihnya positif. Kelemahan terhadap laba bersih adalah bahwa laba bersih hanyalah proporsi tertentu dari laba sebelum pajak sehingga penggunaan laba bersih ini jarang untuk motivasi dan penilaian kinerja manajer pusat laba.



6. Jelaskan capaian kinerja pusat investasi? Pengukuran kinerja pusat investasi adalah dengan cara :  ROI (return on investment). Ukuran kinerja yang paling lazim digunakan bagi suatu pusat investasi adalah pengembalian investasi (return on investasi-ROI) dengan menggunakan Return On Investment dihitung dengan membagi laba yang diperoleh oleh pusat investasi dengan aktiva yang diinvestasikan untuk memperoleh laba tersebut. Namun dalam penentuan return on investment pusat investasi timbul masalah dalam pemilihan konsep laba dan masalah penentuan aktiva yang dimasukkan dalam unsure investasi serta pemilihan metode penilaian aktiva yang digunakan oleh pusat investasi. Konsep laba yang tepat digunakan sebagai pengukur prestasi suatu pusat investasi adalah laba yang terkendali oleh divisi.  EVA (Economic Value Added)/ Laba Residu. Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh G. Benet Stewart dan Joel M. Stern. EVA merupakan suatu metode untuk menentukan



Nama : Heru Dwi Nugroho NIM : 031521052 apakah perusahaan telah menciptakan nilai ekonomis yang diatas atau dibawah dari biaya modal yang dimiliki perusahaan dalam pengoperasian kekayaan yang dimilikinya. EVA merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal tahunan. Jika EVA positif, berarti perusahaan sedang menghasilkan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan sedang menghancurkan modal. EVA adalah metode untuk mengukur kinerja atau prestasi manajer pusat investasi, yang merupakan selisih antara Laba Operasi Setelah Pajak dengan RataRata Tertimbang biaya Modal dari Modal Total yang digunakan. Sumber : EKMA4570/3SKS/Modul 1-9 Penganggaran http://ekonomiaccountancy.blogspot.com/2011/12/pengertian-pusat-investasi-dan.html http://silfisulfiyah.blogspot.com/2011/03/pusat-laba.html https://zahiraccounting.com/id/blog/5-langkah-mudah-menghitung-keuntungan-usaha-anda/



Nama : Heru Dwi Nugroho NIM : 031521052