TUGAS 3 Semester 7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dalam upaya mewujudkan tujuan bisnis yang telah dirancang dengan seksama oleh para manajer puncak perusahaan (CEO), maka diperlukan adanya identifikasi segmentasi pasar berdasarkan karakteristik demografi, ekonomi dan sosial konsumen. Dengan menetapkan secara rinci, jelas dan terukur akan segmentasi yang menjadi pasar sasaran, maka perusahaan niscaya dapat menciptakan produk yang tepat dalam memuaskan kebutuhan konsumen tertarget. Pemasar juga dapat memanfaatkan teknologi dalam upaya secara langsung mempengaruhi sikap, persepsi dan perilaku konsumen, dengan mempertimbangkan karakteristik demografi dan juga peranan anggota keluarga. Tugas: 1. Memberikan contoh kasus pemasaran produk yang sesuai dengan karakteristik demografi, ekonomi dan sosial konsumen (skor 30). 2. Memberikan contoh terkait kasus peranan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen (skor 30). 3. Bagaimana peranan teknologi dalam mengoptimalkan capaian target pemasaran dengan memahami perilaku konsumen? (skor 40). Jawaban Nomer 1 Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan. Segmentasi Pasar berdasarkan Sociocultural Sebagai dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar, segmentasi sosiokultural yang memiliki variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) dibagi dalam segmen yang sesuai tahap pada: Daur hidup keluarga Kelas sosial Budaya dan sub budaya Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global



Contoh kasus Segmentasi pasar Coca-cola



Secara geografis, Coca-cola menjual produk minuman tertentu yang hanya ada di Jepang, yaitu Sokembicha (non-karbonat, ginseng, dan teh), Lactia (fermentasi susu). Pada segi segmentasi psikografi, Coca-cola memiliki jenis varian yang berbeda; Coca-cola Zero yang diproduksi tanpa gula yang rendah kalori, diperuntukkan bagi konsumen dengan gaya hidup sehat. Coca-cola juga membagi segmentasi pasarnya ke dalam segmentasi demografis, yaitu remaja baik itu laki-laki maupun perempuan dengan usia 15-21 tahun. Segmentasi pasar Samsung Galaxy Young Sesuai dengan namanya, Samsung Galaxy Young ditujukan bagi mereka yang berjiwa muda, khususnya pelajar dan mahasiswa. Didukung dengan desain yang tipis dan pilihan warna yang cukup banyak, ponsel ini ditujukan bukan hanya untuk kaum wanita saja, tapi juga untuk kaum laki-laki. Dengan dilengkapi kamera sebesar 2MP ponsel ini mengincar mereka yang senang berfoto. Selain itu browser HTML dan jaringan 3G network dan datanya diciptakan agar pengguna bisa terus up-to-date dengan dunia internet yang terus membooming dan tidak ketinggalan berita. Dan dari harganya yang hanya satu jutaan, secara demografis, ponsel ini mengincar pasar kelas menengah ke bawah. Namun juga tidak menutup kemungkinan bagi kelas di atasnya karena desainnya yang mewah. Pada segi geografis, produk Samsung ini sudah di seluruh Indonesia dan juga di beberapa berkembang lainnya sepeti Malaysia, Singapura, India, dan negara lainnya. Secara psikografis, ponsel ini ditujukan bagi orang-orang yang selalu ingin terhubung dengan internet dengan kecepatan tinggi, gemar berfoto dan multimedia, juga untuk kebutuhan kerja karena dapat membuka file dokumen. Segmentasi pasar Honda Beat



Honda Beat merupakan jenis kendaraan bertipe skuter otomatis, berada di harga Rp 12,5 juta. Secara demografis, Honda Beat menargetkan pelajar dan mahasiswa sebagai segmen pasarnya. Secara psikografis, Honda Beat ditujukan untuk anak muda yang senang kenyamanan dan praktis, serta bergaya hidup trendi dan modern. Dan secara geografis, Honda Beat yang berada pada segmen 110 CC memiliki konsentrasi pemasaran di kota-kota besar di Indonesia dan di daerah-daerah, di mana di daerah perkotaan cenderung menggunakan velg racing dan sedangkan di daerah cenderung menggunakan velg jari-jari. Nomer 2 Setiap pengambilan keputusan dalam keluarga tidak bisa ditentukan oleh satu anggota keluarga saja, kecuali pada fase lajang, namun di fase lajangpun masih bisa dipengaruhi orangtua, maka dari itu keliahan menilai profile klien dengan mengidenifikasi melalu wawancara singkat yang cermat merupakan cara sederhana yang bisa dilakukan seorang marketer atau clien relation untuk ‘mengenal’klien dan menyusun strategi apa yang akan dijalankannya Nomer 3 Kegiatan penjualan merupakan suatu seni. Baik itu produk, layanan, ruang, atau konsep, menjual sesuatu membutuhkan teknik dan bakat yang tidak dapat diperoleh secara eksternal. Jadi, bagaimana dengan bantuan teknologi? Jika menyangkut penjualan B2B, yang terpenting adalah fakta dan jumlah, bukan cara penjualannya. Fakta dan jumlah ini, jika diekstraksi dari sebuah sistem otomatis, akan menjadi lebih akurat dan up to date. Tanpa otomatisasi, jumlahnya hanya berupa perkiraan berdasarkan data terakhir yang tidak akan pernah akurat. Ada kemungkinan elemen atau produk baru terlewatkan atau terlupakan. Data yang tidak akurat menghasilkan penjualan yang lemah sehingga bisa mengurangi kemungkinan membuat kesepakatan dengan klien. Jika tim penjualan memiliki data real-time yang akurat, mereka akan lebih percaya diri dalam melakukan pitching. Beberapa cara yang bisa membantu bisnis memperbaiki produk dan layanan mereka adalah dengan memahami siapa yang paling sering membeli, aspek produk apa aja yang paling disukai, dan sebagainya. Sangatlah penting untuk memahami produk atau layanan yang dijual sehingga produsen dapat lebih berkonsentrasi pada produk yang diminati daripada barang yang tidak lagi dibutuhkan di pasar. Sama halnya jika kita memahami aspek produk apa yang disukai, maka ini akan membantu kita dalam meningkatkan kualitas produk kita. Mengetahuin lokasi penjualan yang lebih laris juga akan membantu perusahaan dalam memusatkan perhatian pada spesialisasi dan sifat pasar. Hal ini juga dapat menjelaskan mengenai ketidaksukaan pada produk di pasar lain. Jika kita sudah tahu jawaban dari pertanyaan “mengapa tidak di lokasi lain?”, maka ini akan membantu kita dalam menyesuaikan produk sehingga produk tersebut dapat dijual di 10 lokasi lagi demi meningkatkan penjualan. Perilaku konsumen merupakan aspek penting lainnya yang



membuka dua area, yakni berfokus pada pelanggan serupa di daerah lain dan mencari tahu mengapa pelanggan lain tidak menyukai produk kita. Dengan ERP, perusahaan dapat dengan mudah menganalisis semua kemungkinan. Laporan intelijen bisnis yang menjadi fitur utama ERP dapat membantu perusahaan mengetahui produk apa yang paling menjual dan kemudian menjualnya lebih banyak. ERP juga memberikan proyeksi pada volume penjualan yang diharapkan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan atau menurunkan produksi berdasarkan perkiraan.