Tugas 5 Bu Suri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: …..



NIM



: ….



Fakultas



: FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan



Kode/ Nama Mk : PDGK4407/Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tugas



:2



1. Ingatan kinestetik perlu dikembangkan oleh penyandang hambatan penglihatan atau tunanetra sebagai kompensasi atas keterbatasan penglihatan yang dialaminya. Jelaskan yang dimaksud dengan kemampuan ingatan kinestetik dan sebutkan beberapa manfaatnya dalam pembelajaran, serta berikan contoh singkat aktivitas yang menggambarkan kemampuan dalam ingatan



kinestetik



penyandang



tunentra.



Jawaban : Kemampuan ingatan kinestetik adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh interaksi antara indra perabaan (tactile), propriosepsi dan keseimbangan (yang dikontrol oleh sistem vestibular, yang berpusat dibagian atas dari telinga bagian dalam. Sistem ini peka terhadap percepatan, posisi, dan gerak kepala). Contoh aktivitas : Ingatan kinestetik hanya terbentuk sesudah orang melakukan gerakan yang sama di daerah yang sama atau untuk kegiatan yang sama secara berulang – ulang misal senam.



2. Media pembelajaran menjadi komponen penting dalam pembelajaran untuk memperjelas konsep, meningkatkan minat, dan atensi. Media pembelajaran untuk siswa dengan hambatan penglihatan harus memperhatikan kondisi mereka. Jelaskan jenis media berdasarkan fungsinya dan



beri



contoh



media



yang



sesuai



untuk



siswa



dengan



tunanetra.



Jawaban : 



Media Cetak : Buku, modul, majalah, gambar, poster, peta, foto-foto, majalah dinding, papan planel, LKS, guntingan koran, handout







Media Audio : Siaran radio, cd/dvd, podcast, lagu, musik, file mp3, telepon, lab bahasa







Media Audio Visual : Film, televisi, video







Multimedia Interaktif : Game, aplikasi-aplikasi berbasis android dll.







E-Learning : Udemy, codeacademy, ruangguru, zenius, google classroom, dll







Media Realia : Tumbuhan, bebatuan, pepohonan, mata uang dll



Contoh media yang sesuai untuk siswa dengan tunanetra : Media Audio (file mp3,lagu, musik) dan Media Realia ( Tumbuhan, bebatuan)



3. Jelaskan pengertian dari gangguan pendengaran atau tunarungu. Jelaskan pula hubungan antara tunarungu dengan gangguan atau hambatan wicara dan komunikasi. Berilah contoh kasus singkat



yang



menggambarkan



hubungan



tersebut.



Jawaban : Gangguan pendengaran adalah istilah untuk semua kondisi dan penyakit yang menyebabkan terjadinya gangguan pada proses mendengar. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari paparan suara bising dalam waktu yang lama hingga gangguan pada sistem saraf pendengaran. Masalah pokok anak tuna rungu salah satunya adalah dalam hal komunikasi, anak yang tidak mengalami kelainan atau memiliki pendengaran yang normal memilki kemampuan dalam berkomunikasi yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang mengalami kelainan pendengaran, dikarenakan kemampuan berkomunikasi bisa berkembang baik karena adanya pendengaran yang baik. Kurang pendengaran anak tuna rungu akan menyebabkan menjadi rendah diri atau kurang percaya diri ketika harus berhadapan dengan orang lain atau anggota masyarakat yang lain. Contoh kasus : 



Hanya dapat mengulang kata atau suara tanpa mampu menghasilkan kata atau kalimat sendiri







Hanya mengucapkan beberapa kata atau suara berulang-ulang







Tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana







Memiliki suara yang tidak biasa (suara hidung)







Lebih sulit dimengerti dibandingkan sebayanya



 4. Layanan pendidikan untuk siswa tunarungu dan siswa dengan gangguan komunikasi diterapkan berdasarkan berbagai strategi pembelajaran, salah satunya adalah strategi pembelajaran kooperatif. Jelaskan prinsip-prinsip penting dari strategi pembelajaran kooperatif, dan gambaran kelebihan



strategi



tersebut



saat



diterapkan



Jawaban : prinsip-prinsip penting dari strategi pembelajaran kooperatif adalah : 1) Prinsip ketergantungan positif (positve interdependence), yaitu dalam pembelajaran koperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing angota kelompok. 2) Tangung jawab perseorangan (individual acountabilty), yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing angota kelompoknya. 3) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari angota kelompok lain. 4) Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran. 5) Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka, agar selanjutnya bisa



bekerja



sama



dengan



lebih



efektif.



Kelebihan strategi pembelajaran kooperatif adalah : 1) Melalui pembelajaran koperatif siswa tidak terlalu mengantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2) Pembelajaran koperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkanya dengan ide-ide orang lain. 3) Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasanya serta menerima segala perbedan. 4) Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertangung jawab dalam belajar. 5) Merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positf dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positf terhadap sekolah.



6) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamanya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tangung jawab kelompoknya. 7) Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (ril). 8) Interaksi selama koperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.



5. Deka adalah seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang duduk di kelas 3 SD inklusi. Hasil pemeriksaan psikolog menunjukkan IQ Deka 50. Kemampuan akademik dasar Deka (membaca, menulis, dan berhitung) sangat terbatas. Deka baru bisa mengidentifikasi huruf dan angka, dan sudah sulit untuk dikembangkan lagi ke level yang lebih tinggi. Deka mampu menyebut namanama benda di sekitarnya saat ditunjukan benda kongkritnya atau gambar bendanya. Di sekolah, Deka belajar bantu diri dan keterampilan tangan sederhana. Deka bisa berkomunikasi dengan bahasa yang sangat sederhana dengan kosakata keseharian dan dibantu bahasa daerah. Dudi memiliki masalah keseimbangan dan motorik kasar seperti berlari sesuai jalur, dan juga kesuitan dalam motorik halus. Deka mudah bergaul, senang menyapa teman, dan suka mengalah. Pertanyaan : Deka termasuk tunagrahita tipe apa? jelaskan Jelaskan faktor apa yang menjadi penentu identifikasi Deka sebagai penyandang tunagrahita dengan kategori tersebut?



Jawaban : Deka termasuk tunagrahita tipe Moderate atau sedang. Faktor penentu identifikasi Deka sebagai penyandang tunagrahita tipe Moderate atau sedang adalah : 



Rentang IQ 40-55







dapat belajar keterampilan sekolah untuk tujuan fungsional,







mampu melakukan keterampilan mengurus dirinya sendiri (self-help),







mampu mengadakan adaptasi sosial dilingkungan terdekat,







mampu



mengerjakan



pekerjaan



rutin



yang



perlu



pengawasan.



6. Salah satu prinsip pelaksanaan pembelajaran bagi anak tunagrahita adalah prinsip skala perkembangan mental. Jelaskan apa maksud skala perkembangan mental dalam pembelajaran, kenapa prinsip tersebut sesuai untuk diterapkan kepada anak tunagrahita, dan beri contoh aktivitasnya.



Jawaban : Prinsip Skala Perkembangan Mental merupakan Prinsip yang menekankan pada pemahaman guru mengenai usia kecerdasan anak tunagrahita. Melalui prinsip ini dapat diketahui



perbedaan



antar



dan



intra



individu.