Tugas Bongkar Mesin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK MOTOR BAKAR “PEMBONGKARAN MESIN OVERHAUL”



Disusun Oleh : 1. Abdur Rohkim



23.017.001



2. Agung dwi L



23.017.002



3. Ahmad Nabil H



23.017.003



4. Ahmad Torkis P



23.017.004



5. Aji Novian S



23.017.005



TEKNIK PERMESINAN KAPAL FAKULTAS KEMARITIMAN UNIVERSITAS IVET 2019



Latar Belakang Mengerti akan proses kerja sebuah mesin bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi jika mesin itu adalah mesin yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Sebagai orang yang belum berpengalaman pun kita sulit untuk memahami bagian- bagian serta kerja sebuah mesin. Namun dalam kenyataannya, mahasiswa teknik, khususnya teknik mesin harus mampu memahami serta dapat merakit dan melakukan bongkar pasang mesin. Melakukan bongkar pasang sebuah mesin harus memiliki dasar yang kuat mengenai penggunaan alat alat bengkel dan juga pengetahuan terhadap mesin itu sendiri. Seseorang yang baru pertama kali memasuki dunia ini tentu saja mengalami yang namanya kesulitan dalam melakukan hal itu semua, oleh karena itulah diadakan praktek bongkar pasang mesin ini agar dapat menjadi pengalaman, serta pembukaan dalam memasuki dunia mesin. Praktek ini juga dilakukan agar pengetahuan pengetahuan mengenai mesin, khususnya motor



pembakaran dalam, dapat



dimengerti dan nantinya menjadi bekal pengetahuan menghadapi dunia perkuliahan. Dan juga dalam praktek ini kita dapat membiasakan diri untuk menggunakan alat-alat bengkel seperti kunci, obeng, tang, dan lain-lain. A. Tujuan Praktek Adapun tujuan dari praktek industri ini adalah untuk :



1) Memberikan kesempatan kepada Taruna untuk menggali hal-hal yang baru dan meningkatkan ilmu baik teori maupun praktik yang diterima di perkuliahan. 2) Memberi kesempatan kepada Taruna untuk dapat menyesuaikan diri



dan



beradaptasi



dengan



lingkungan



kerja



selama



melaksanakan praktek. 3) Sebagai bahan pertimbangan bagi Taruna tentang ilmu yang didapat atau diperoleh di perkuliahan dan selama praktek. 4) Memberikan



dan



menetapkan



sikap



profesional



dan



keterampilan serta bekal untuk memasuki lingkungan kerja. B. Manfaat 1) Dapat mengetahui tentang system kerja bahan bakar motor diesel. 2) Dapat Mengetahui perbedaan motor diesel dengan motor bensin. 3) Mengetahui dan memahami nama nama komponen pada motor diesel 4) Mengetahui dan memahami tentang cara kerja pada motor diesel 5) Mengetahui dan memahami fungsi dari komponen komponen motor diesel C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan laporan Praktek Industri (Prakerin) antara lain :



1) Sebagai



bentuk



tanggung



jawab



dan



disiplin



selama



melaksanakan kegiatan praktek industri yang diberikan oleh sekolah yang dibuat dalam bentuk laporan. 2) Sebagai bentuk percaya diri, disiplin, dan kreativitas terhadap tugas yang dilakukan selama praktek. 3) Sebagai bentuk pengalaman dan komunikasi tertulis untuk disampaikan kepada generasi penerus Taruna/Taruni.



OVERHAUL



A. Prinsip Kerja Udara dan bahan bakar yang tercampur didalam carburator, terhisap kedalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur tertentu. dan akhir langkah kompresi,solar disemprotkat nozle ada tekanan tinggi lalu terjadi pembakaran. Adapun prinsip kerja motor bensin 4 tak yaitu: 1. Langkah Hisap Piston bergerak dari TMA ke TMB. Saat piston bergerak turun, katup masuk dalam keadaan terbuka, sehingga campuran bahan baker dan udara terisap masuk kedalam silinder. Ketika piston mencapai TMB, katup masuk dalam keadaan tertutup. Dapat dikatakan bahwa langkah kompresi I selesai.



2. Langkah Kompresi Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup buang) dalam keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong campuran bahan baker dan udara dalam silinder, sehingga menyebabkan tekanan udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan baker dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi.



3. Langkah Usaha Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup buang) dalam keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong campuran bahan baker dan udara dalam silinder, sehingga menyebabkan tekanan udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan baker dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi



4. Langkah Buang Pada langkah buang, piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Katup masuk dalam keadaan tertutup dan katup buang dalam keadaan terbuka. Gas sisa hasil pembakaran terdorong keluar menuju saluran pembuangan. Dengan terbuangnya gas sisa pembakaran, berarti kerja keempat langkah mesin untuk satu kali proses kerja (siklus) telah selesai.



B. Komponen Utama dan Fungsi Berikut



adalah



komponen-komponen



utama



mesin



dan



fungsinya masing-masing : 1. Kepala silinder (Cylinder head) Kepala silinder dipasangkan pada blok silinder, yang diikat dengan dengan baut-baut dan terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium. pada bagian atas dri kepala silinder dipasangkan sebuah tutup.



Adapun fungsi dari Cylinder head adalah: a. Sebagai ruang pembakaran. b. Untuk menempatkan mekanisme katup. c. Tempat pemasang busi. d. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang. e. Tempat mantel pendingin, untuk mendinginkan katup.



2. Blok Silinder (Cylinder block) Blok silinder merupakan bentuk dasar dari pada suatu mesin. dan pada blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder biasanya terbuat dari Cast Iron, tetapi belakangan ini banyak juga yang terbuat dari paduan alumunium dengan maksud mengurangi berat serta menambah panas radiasi.



Adapun fungsi dari blok silinder adalah: a. Sebagai dudukan silinder dan kepala silinder. b. Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston, dll). c. Tempat terjadinya langkah – langkah pembakaran. d. Didalamnya terdapat silinder yang berfungsi tempat piston naik turun untuk menghasilkan langkah usaha. 3. Torak (Piston)



Piston berbentuk seperti silinder. Piston bekerja dan bergerak secara translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder, yang biasa disebut gerak dari TMA ke TMB atau sebaliknya. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Dalam silinder piston melakukan empat macam pekerjaan, yaitu hisap, kompresi, expansi, dan buang.



Adapun fungsi dari piston yaitu: a. Tempat dudukan ring piston. b. Menghisap dan memapatkan campuran udara dengan bahan bakar. c. Meneruskan tekanan pembakaran ke cranksaft. d. Mendorong gas bekas pembakaran keluar



4.



Cincin Torak (Ring piston)



Adapun fungsi dari ring piston adalah: a. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran melalui celah antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah pembuangan. b. Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar. c. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk mendinginkan piston.



5. Batang torak (Connecting rod) Batang torak atau connecting rod adalah suatu komponen utama mesin yang berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol. Bagian ujung connecting rod yang berhubungan dengan pin piston disebut small end. Sedangkan yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Poros engkol berputar pada kecepatan tinggi di dalam big end, dan mengakibatkan temperatur menjadi naik. Untuk menghindari hal tersebut, maka metal dipasangkan dalam big end. Metal ini dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikkan dari lubang oli ke bagian dalam piston untuk mendinginkan piston atau torak. Dalam pemasangan batang torak (connecting rod) harus dipasangkan sesuai dengan tanda. Apabila salah pemasangannya akan menutup lubang oli. Untuk hal ini, tiap batang torak terdapat tanda. Tanda ini bermacam macam tergantung pada tipe mesin dan harus teliti dengan menggunakan buku pedoman reparasi.



Adapun fungsi dari connecting rod adalah: a. Menghubungkan piston dan poros engkol (crankshaft). b. Mengubah gerak lurus (naik turun ) piston menjadi gerak putar pada poros engkol (crankshaft). c. Meneruskan gaya dan tenaga piston hasil pembakaran menuju ke poros engkol (crankshaft) dan membangkitkan momen putar pada poros engkol.



6. Poros engkol (Crankshaft)



Adapun fungsi dari crankshaft adalah untuk merubah gerak naik turun piston (torak) menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila (fly wheel). Tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan pada oleh hasil pembakaran (langkah usaha), kemudian hasil pembakaran ini dapat menggerakan torak, kemudian melalui batang torak dan dirubah menjadi gerakan putar oleh poros engkol atau crankshaft. Poros engkol menerima beban yang sangat besar dari piston (torak) dan connecting rod, ditambah dengan cara kerjanya yang bekerja pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut, maka poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan tingkatan dan daya tahan yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang berkualitas tinggi.



7. Roda gila (Flywheel) Poros engkol menerima tenaga putar dari piston (torak) selama langkah usaha. Akan tetapi tenaga itu hilang pada lang kah langkah lainnya seperti, inertia loss, dan hilang disebapkan karena gesekan.



Adapun fungsi dari flywheel adalah: a. Fly wheel atau yang biasa disebut dengan roda gila berfungsi untuk menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan mesin pada langkah usaha, sehingga poros engkol (crank shaft) dapat tetap berputar terus menerus pada langkah langkah lainnya. Hal ini mengakibatkan mesin berputar dengan lembut yang diakibatkan getaran tenaga yang dihasilkan. b. Sehingga roda gila juga berfungsi untuk menerima tenaga putar dari motor starter, dan kemudian meneruskannya ke poros engkol, sehingga poros engkol dapat berputar danmesin dapat mulai hidup.



Pada kendaraan dengan transmisi otomatis, sebagai pengganti roda gila adalah torgue converter.



8. Bak oli (Carter) Carter atau bak oli Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli, terbuat dari plat baja yang kuat dan tahan terhadap tekanan dari luar, karena posisi nya di bawah sendiri, maka resiko bertumbukkan dengan benda keras di jalan sangat mungkin terjadi.bak carter ini dihubungkan dengan blok silinder dan diberikan perapat atau gasket supaya tidak terjadi kebocoran oli. Desain dari carter ini berbeda- beda tiap pabrikan akan tetapi hampir semuanya bernetuk di bawah ini, ada ruang cekungan yang di dalamnya nanti digunakan untuk tempat pompa oli, dan di bagian paling bawah ada baut yang digunakan untuk mengeluarkan oli pada saat ganti oli mesin.



Adapun fungsi dari carter adalah: a. Sebagai penampung oli b. Tempat di keluarkannya oli



9. Valve / klep / katup Katup berfungsi untuk membuka dan menutup intake manifold dan (exhaust manifold). Tiap-tiap silinder pasti dilengkapi minimal dengan dua katup yaitu katup masuk dan katup buang. Konstruksi katup terdiri dari kepala katup (valve head) dan batang katup (valve stem). Katup ini menyerupai jamur. Pada kepala katup, bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan agar gas yang keluar masuk dapat mengalir dengan lancar. Daun katup masuk diameternya dibuat lebih besar jika dibandingkan dengan daun katup buang. Tujuannya agar pemasukan gas bersih dapat lebih sempurna. Temperatur rata-rata yang terjadi pada daun katup hisap adalah antara 250 derajat celcius sampai dengan 275 derajat celcius, sedangkan untuk katup buang berkisar antara 700 derajat celcius sampai dengan 760 derajat celcius. Dengan temperatur seperti tersebut di atas, maka daun katup buang dibuat dari bahan yang lebih kuat dari pada daun katup masuk. Agar katup menutup rapat pada dudukannya, maka permukaan sudut katup (valve face angle) dibuat pada 44,5 derajat atau 45,5 derajat.



Adapun fungsi dari katup yaitu: a. Sebagai tempat masuknya campuran bahan bakar. b. Sebagai tempat keluarnya asap dari sisa hasil pembakaran. 10.Per klep (Valve spring)



Adapun fungsi dari valve spring yaitu untuk menutup (mengembalikan klep ke posisi semula)dan menahan klep pada saat posisi membuka. 11.Dudukan katup (Valve seat)



Adapun fungsi dari dudukan katup yaitu merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup menutup.



12. Bearing / Bantalan /Metal



Adapun fungsi kerja dari Bearing yaitu mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol. 13. Tuas katup (Rocker arm)



Adapun fungsi dari rocker arm yaitu menekan katup – katup sehingga dapat terbuka.



14. Batang penumbuk (Pushrod)



Adapun fungsi dari push rod yaitu meneruskan gerak lifter ke rocker arm Batang penekan berbentuk batang kecil yang masingmasing dihubungkan pada pengangkat katup dan rocker arm pada mesin OHV (Over Head Valve). Batang katup ini meneruskan gerakan dari valve lifter ke rocker arm.



15.Poros bubungan (Camshaft) Camshaft dilengkapi dengan jumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap dan katup buang.



Adapun fungsi dari camshaft yaitu membuka dan menutup katup sesuai dengan timing yang ditentukan. 16.Piston Pin



Adapun fungsi dari piston pin menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang bushing.



17.Bantalan luncur (Thrust washer)



Adapun fungsi dari thrust washer yaitu menahan poros engkol agar tidak bergerak maju mundur.



18.Nozle



19.Perpak



20.Timing belt / Timing chain / Timing gear



Adapun fungsi dari timing belt yaitu menghubungkangerakan putar crankshaft ke camshaft dengan perbandingan 2:1 (dua kali cnrankshaft dan satu kali camshaft).