Tugas Bunda Rachma - Proposal Mini [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL MINI PENGARUH PELVIC ROCKING BIRTH BALL DENGAN MOBILISASI TERHADAP LAMA KALA II MATA KULIAH : PENELITIAN DALAM KEBIDANAN



oleh : PRETTY DANA SALSABILA NIM: P05041320087 Dosen Pembimbing : Rachmawati, M. Kes



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES BENGKULU PRODI DIV BIDAN ALIH JENJANG TA. 2020/2021



1



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur saya Hanturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah Proposal Mini Mata Kuliah "Penelitian Dalam Kebidanan". Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kekurangan sehingga saya sangat mengharap bantuan dan tuntunan dari semua pihak,untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.



Bengkulu, September 2021



2



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................................................................1 KATA PENGANTAR...........................................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................................3 BAB I PENDUHULUAN......................................................................................4 A. Latar belakang.......................................................................................4 B. Rumusan masalah.................................................................................4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................4 D. Manfaat Penelitian................................................................................5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6 A. Persalinan..............................................................................................6 B. Pelvic



Rocking



Birth



Ball



12 C. Mobilasi ..............................................................................................13 D. Penelitian Yang Berpengaruh..............................................................23 E. Kerangka Teori....................................................................................24 BAB III METODE PENELITIAN....................................................................26 A. Rancangan Penelitian..........................................................................27 B. Variabel Penelitian .............................................................................27 C. Kerangka Konsep................................................................................27 D. Lokasi Penelitian.................................................................................27 E. Populasi dan Sampel...........................................................................28 F. Defini Operasional..............................................................................30 G. Teknik Pengumpulan Data..................................................................33 H. Penglokahan Data dan Analisis...........................................................33 I. Etika Penelitian....................................................................................36 J. Jalannya Penelitian..............................................................................38



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Pada proses persalinan melewati empat kala, pada kala satu dibagi ke dalam dua fase, yaitu fase laten dan fese aktif. Pada fase laten merupakan periode dari awal persalinan hingga titik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif. Fase aktif merupakan periode waktu awal dari kemajuan aktif pembukaan hingga pembukaan menjadi komplit. (Indrayani dan Djami, 2016) Persalinan kala II adalah proses persalinan dimulai ketika pembukaan serviks secara lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi, pada primigravida sekitar 45-60 menit dan pada multigravida berlangsung sekitar 15-20 menit (Marunung, 2011 : 74-75). Semakin lamanya proses persalinan, terdapat kenaikan insidensi atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi intrapartum, kelelahan ibu dan syok. Sedangkan dampak pada bayi yaitu Asphyxia, Trauma cerebri, Cedera akibat tindakan ekstraksi dan rotasi dengan forcep yang sulit, serta pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran yang mengakibatkan infeksi (Oxorn H dan Forte, 2010 : 616-617).



4



Presentase wanita yang mengalami komplikasi persalinan lama pada tahun 2012 sebesar 35% dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 41% (SDKI, 2017 : 157) dan Partus Lama merupakan salah satu penyebab langsung kematian ibu yaitu sebesar 9% (Sarwono dalam Wahyuni & Siti, 2019). Faktor terjadinya persalinan lama di bagi menjadi dua faktor yaitu faktor penyebab dan faktor resiko, faktor penyebab: his, mal presentasi dan mal posisi, janin besar, panggul sempit, kelainan serviks dan vagina, disproporsi fetovelvik, dan ketuban pecah dini, dan faktor resiko: analgesik dan anastesis berlebihan, paritas, usia, wanita dependen, respons stres, pembatasan mobilitas, dan puasa ketat (Oxorn, 2010). Upaya untuk mengatasi terjadinya persalinan lama bisa dengan cara melakukan latihan pelvic rocking birthing ball. Hasil penelitian yang di dapatkan oleh renaningtyas dyah dkk pada penelitian ini adalah hasilnya menunjukkan ada hubungan antara pelaksanaan pelvic rocking dengan birthing ball terhadap lamanya kala I . x hitung > x tabel (13,333 > 9,488), dan p value (0,01 < 0,05). Dengan melakukan pelvic rocking dengan birthing ball mampu memperlancar proses persalinan khususnya pada kala I dan membantu ibu mengalami waktu persalinan kala I yang normal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut “ Bagaimana Pengaruh



5



Pelvic Rocking Birth Ball dengan mobilisasi Terhadap Lama Kala II di PMB Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Tahun 2021”.



C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui Pengaruh Pelvic Rocking Birth Ball dengan mobilisasi Terhadap Lama Kala II di PMB Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Tahun 2021. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui Karakteristik responden ibu bersalin pada kelompok pelvic rocking birth ball dan mobilisasi b. Mengetahui rata-rata lama kala II dengan menggunakan pelvic rocking birth ball c. Mengetahui rata-rata lama kala II dengan menggunakan mobilisasi d. Mengetahui pengaruh pelaksanaan metode pelvic rocking birth ball dan mobilisasi terhadap lama kala II e. Mampu mengetahui perbedaan lama rata kala II pelvic rocking birth ball dan mobilisasi



D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta masukan bagi ilmu kebidanan dan menambah kajian ilmu kebidanan



6



khusus nya pembelajaran tentang mempelajari pentingnya mempelajari tentang melakukan teknik Pelvic Rocking Birth Ball. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Tenaga Kesehatan / Puskesmas Dengan adanya penelitian ini, tenaga kesehatan dapat meminimalisir terjadinya



Faktor-Faktor



yang



Berhubungan



Dengan



lamanya



persalinan kala II. b. Bagi institusi pendidikan Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan dalam proses pembelajaran dan terjadi referensi pada penelitian selanjutnya. c.



Bagi Peneliti Diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah informasi dan pengalaman untuk mengatasi masalah Lama Kala II.



7



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1.



Pengertian Persalinan normal menurut WHO adalah proses persalinan dengan presentasi janin belakang kepala yang berlangsung secara spontan dengan lama persalinan dalam batal normal, berisiko rendah sejak awal persalinan hingga partus dengan masa gestasi 37-42 minggu. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Indrayani dan Djami, 2016).



8



2. Tahapan persalinan Menurut Indrayani dan Djami (2016) tahapan persalinan terbagi menjadi 4 kala yaitu: a. Kala satu (kala pembukaan) Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus atau dikenal dengan “his” yang teratur dan meningkat (baik frekuensi maupun kekuatannya) hingga serviks berdilatasi hingga 10 cm (pembukaan lengkap) atau kala pembukaan berlangsung dari mulai adanya pembukaan sampai pembukaan lengkap. Kala satu persalinan dibagi menjadi dua : 1) Fase laten pada kala satu persalinan a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. b) Dimulai dari adanya pembukaan sampai pembukaan serviks mencapai 3 cm atau serviks membuka kurang dari 4 cm. c) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam. 2) Fase aktif pada kala satu persalinan a)



Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).



b) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam



9



(nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). c) Terjadi penurunan bagian terbawah janin. d) Pada umumnya, fase aktif berlangsung hampir atau hingga 6 jam. e) Fase aktif dibagi lagi menjadi tiga fase, yaitu: (1) Fase akselerasi, pembukaan 3 ke 4, dalam waktu 2 jam. (2) Fase



kemauan



maksimal/dilatasi



maksimal,



pembukaan



berlangsung sangat cepat, yaitu dari pembukaan 4 ke 9 dalamwaktu 2 jam. (3) Fase deselerasi, pembukaan 9 ke 10 dalam waktu 2 jam. f)



Fase-fase tersebut terjadi pada primigravida. Pada multigravida juga demikian, namun fase laten, aktif dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.



g)



Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan dan dipantau dengan menggunakan lembar partograf.



b. Kala dua (pengeluaran bayi) Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut juga dengan kala pengeluaran bayi. Tanda dan gejala kala dua adalah: 1) lbu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.



10



2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya. 3) Perineum menonjol. 4) Vulva-vagina dan spingter ani membuka. 5) Meningkatnya pengeluafan lendir bercampur darah. Menurut Widia Shofa Ilmiah (2015) Komplikasi dan Penyulit Persalinan Kala II : 1) Temuan Normal dan Abnormal dari Partograf 2) Distosia Bahu 3) Letak Muka 4) Letak Lintang 5) Gameli Pada kala dua persalinan his/kontraksi yang semakin kuat dan teratur. Umumnya ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan meneran. Kedua kekuatan, his dan keinginan untuk meneran akan mendorong bayi keluar. Kala dua berlangsung hingga 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara. Pada kala dua, penurunan bagian terendah janin hingga masuk ke ruang panggul sehingga menekan otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin meneran, karena adanya penekanan pada rektum sehingga ibu merasa seperti mau buang air besar yang ditandai dengan anus membuka. Saat adanya his bagian terendah janin



11



akan semakin terdorong keluar sehingga kepala mulai terlihat, vulva membuka dan perineum menonjol. Pada keadaan ini, ketika ada his kuat, pimpin ibu untuk meneran hingga lahir seluruh badan bayi. Masalah/komplikasi yang dapat muncul pada kala dua adalah pre-eklamsia/eklamsia, gawat janin, kala dua memanjang/persalinan lama, tali pusat menumbung, partus macet, kelelahan ibu, distosia bahu, inersia uteri, lilitan tali pusat. c. Kala tiga (Pelepasan Uri) Kala tiga persalinan disebut juga dengan kala uri atau kala pengeluaran plasenta. Kala tiga persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda di bawah ini: 1) Perubahan bentuk uterus dan tinggi fundus uteri. a)



Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbenstuk bulat penuh dan umum tinggi fundus uteri di bawah pusat.



b)



Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus berubah bentuk menjadi seperti buah pear/alpukat dan tinggi fundus uteri menjadi di atas pusat.



2) Tali pusat bertambah panjang.



12



3) Terjadi semburan darah secara tiba-tiba perdarahan (bila pelepasan plasenta secara Duncan/dari pinggir). d. Kala empat (pemantauan) Kala tiga persalinan disebut juga dengan kala pemantauan. Kala empat dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu. Pemantauan pada kala IV dilakukan : a) Setiap 15 menit pada satu jam pertama pascapersalinan. b) Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan. c) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, lakukan penatalaksanaan atonia uteri yang sesuai.



B. Pelvic Rocking Birth Ball 1. Pengertian Pelvic Rocking Birthball Menurut Aprilia (2011), Pelvic Rocking merupakan salah satu gerakan dengan menggoyangkan panggul ke sisi depan, belakang, sisi kiri dan kanan. Gerakan ini digunakan untuk mengurangi rasa kurang nyaman pada saat proses persalinan di mana gerakan yang dilakukan ini ternyata memberi banyak sekali manfaat. Ketika memasuki awal kehamilan trimester ketiga, pada bulan ketujuh hingga Sembilan uterus akan membesar sehingga mendesak kedaerah panggul. Akibatnya merangsang ibu hamil untuk sering buang air kecil. Ukuran yang membesar itupun mulai membuat ibu hamil sakit pinggang atau punggung. melakukan latihan pelvic rocking dapat digunakan untuk mengurangi sakit punggung.



13



Latihan Birth Ball adalah latihan atau gerakan tubuh sederhana menggunakan bola yang dapat dilakukan pada saat hamil, melahirkan, dan pasca melahirkan bertujuan sebagai pengurang rasa nyeri non farmakologi. Satu penelitian menyatakan latihan birth ball memberikan kontribusi dalam meningkatkan efikasi diri ibu selama persalinan dan mengurangi rasa sakit. Latihan birth ball berhasil meningkatkan kepercayaan ibu hamil terhadap kemampuannya dalam mekanisme koping persalinan. Penggunaan birth ball selama persalinan mampu menurunkan tingkat nyeri karena merangsang refleks postural dan menjaga otot-otot serta menjaga postur tulang belakang dalam keadaan baik, selain itu juga dilaporkan bahwa para ibu merasa lebih nyaman dan relaks dan 95% responden menyatakan bahwa latihan birth ball dapat meningkatkan kenyamanan (Djudju Sriwenda, Yulinda, 2016). 2. Manfaat Pelvic Rocking Birth ball a. Menurut jurnal Kurniawati Ade, dkk, Tahun 2017, Manfaat yang didapatkan dengan menggunakan Pelvic Rocking birth ball selama persalinan



adalah



mengurangi



rasa



nyeri,



dan



kecemasan,



meminimalkan penggunaan petidin, membantu proses penurunan kepala, mengurangi durasi persalinan kala I, meningkatkan kepuasan dan serta kesejahteraan ibu-ibu. Latihan birth ball dapat meningkatkan mobilitas panggul ibu hamil. Latihan ini dilakukan dalam posisi tegak dan duduk, yang diyakini untuk mendorong persalinan dan mendukung perineum untuk relaksasi dan meredakan nyeri persalinan.



14



b. Menurut jurnal Dyah Renaningtyas, dkk 2015 manfaat yang didapatkan dengan menggunakan Pelvic Rocking birth ball adalah Bidang luas panggul lebih lebar sehingga memudahkan kepala bayi turun ke dasar panggul dan Dalam proses persalinan, bola bisa menjadi alat penting, dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Duduk diatas bola sambil mendorong seperti melakukan ayunan atau membuat gerakan memutar panggul, dapat membantu proses penurunan janin. Bola memberikan dukungan pada perineum tanpa banyak tekanan dan membantu menjaga janin sejajar di panggul. Posisi duduk diatas bola, diasumsikan mirip dengan



berjongkok



membuka



panggul,



sehingga



membantu



mempercepat proses persalinan. Gerakan lembut yang dilakukan diatas bola sangat mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Dengan bola ditempatkan di tempat tidur, klien bisa berdiri dan bersandar dengan nyaman diatas bola, mendorong dan mengayunkan panggul untuk mobilisasi. Dengan bola dilantai atau ditempat tidur, klien dapat berlutut dan membungkuk dengan berat badan tertumpu diatas bola, bergerak mendorong panggul yang dapat membantu bayi berubah ke posisi yang benar (belakang kepala), sehingga memungkinkan kemajuan proses persalinan menjadi lebih cepat. c. Menurut jurnal Purwati Anik dan Rayani Tut, Tahun 2020 Manfaat dari latihan Pelvic Rocking birth ball adalah Penggunaan bola kelahiran selama persalinan mencegah ibu dalam posisi terlentang secara terus menerus. Bola kelahiran mendorong ibu dalam posisi tegak baik itu



15



dalam posisi duduk, berlutut atau berdiri. Posisi ini berguna untuk membuka rongga panggul dan mendorong bayi turun. Perubahan posisi selama persalinan dapat merubah bentuk dan ukuran rongga panggul yang akan membantu kepala bayi turun ke posisi optimal selama kala I persalinan dan membantu bayi rotasi dan turun pada kala II persalinan. 3. Tujuan Latihan Pelvic Rocking Birth Ball Tujuan dilakukannya Latihan Pelvic Rocking Birth ball adalah untuk (Aprilia, 2011) : a. Birth Ball atau dikenal dengan bola persalinan telah digunakan selama bertahun-tahun oleh terapis fisik dalam berbagai cara untuk mengobati gangguan tulang dan saraf, serta untuk latihan. Sedangkan untuk kehamilan dan proses persalinan, bola ini akan merangsang reflex postural. Duduk diatas Birth Ball akan membuat ibu merasa lebih nyaman. b. Duduk diatas bola sambil mendorong seperti melakukan ayunan atau membuat gerakan memutar panggul, dapat membantu proses penurunan janin. Bola memberikan dukungan pada perineum tanpa banyak tekanan dan membantu menjaga janin sejajar di panggul. Posisi duduk diatas bola, diasumsikan mirip dengan berjongkok c. Membuka



panggul,



sehingga



membantu



mempercepat



proses



persalinan. Gerakan lembut yang dilakukan diatas bola sangat mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Dengan bola ditempatkan di tempat tidur, ibu bisa berdiri dan bersandar dengan nyaman diatas



16



bola, mendorong dan mengayunkan panggul untuk mobilisasi. Ibu juga dapat berlutut dan membungkuk dengan berat badan tertumpu diatas bola, bergerak mendorong panggul yang dapat membantu bayi berubah ke posisi yang benar (belakang kepala), sehingga memungkinkan kemajuan proses persalinan menjadi lebih cepat. d. Goyang panggul menggunakan birth ball dapat memperkuat otot-otot perut dan punggung bawah. e. Mengurangi tekanan pada pembuluh darah di daerah sekitar rahim, dan tekanan di kandung kemih. f. Latihan Pelvic Rocking birth ball ini akan membuat Ligamentum atau otot disekitar panggul lebih relaks, meningkatkan proses pencernaan dan mengurangi keluhan nyeri di daerah pinggang, inguinal, vagina dan sekitarnya. g. Membantu kontraksi rahim lebih efektif dalam membawa bayi melalui panggul jika posisi ibu bersalin tegak dan bisa bersandar ke depan. h. Tekanan dari kepala bayi pada leher rahim tetap kostan ketika ibu bersalin diposisi tegak, sehingga dilatasi (pembukaan) serviks dapat terjadi lebih cepat. i. Bidang luas panggul lebih lebar sehingga memudahkan kepala bayi turun ke dasar panggul. 4. Indikasi dan Kontraindikasi Latihan Birth Ball



17



a.



Indikasi : Ibu inpartu yang merasakan nyeri , Pembukaan yang lama lebih dari 2 jam di setiap pembukaan, Penurunan kepala bayi yang lama



b.



Kontraindikasi : Janin malpresentasi, Perdarahan antepartum , Ibu hamil dengan hipertensi , Penurunan kesadaran



5. Metode Melakukan Pelvic Rocking Birthball 1) Duduklah diatas bola seperti duduk diatas kursi dengan kaki sedikit membuka agar keseimbangan badan diatas bola terjaga 2) Dengan tangan dipinggang atau di lutut, gerakkan pinggul ke samping kanan dan ke samping kiri mengikuti aliran gelinding bola. Lakukan secara berulang minimal 2x8 hitungan 3) Tetap dengan tangan di pinggang, lakukan gerakan pinggul ke depan dan ke belakang mengikuti aliran menggelinding bola. Lakukan secara berulang minimal 2x8 hitungan 4) Dengan tetap duduk diatas bola, lakukan gerakan memutar pinggul searah jarum jam dan sebaliknya seperti membentuk lingkaran 5) Kemudian lakukan gerakan pinggul seperti spiral maju dan mundur



Gambar 2.1 Metode Pelvic Rocking Birth Ball



18



Ukuran bola disesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil. Ibu hamil dengan tinggi badan 0,05) bila sampel