Tugas Covid Kelompok 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas covid Kelompok 2     



Puskesmas Waled Puskesmas Jagapura Puskesmas Ciledug Puskesmas Gebang Puskesmas Kedaton



Skenario 2 Kasus DHF Petugas survailens Puskesmas Melati setiap minggu rajin melakukan PWS KLB dan selalu sharing informasi dan data terkait beberapa penyakit potensial KLB salah satunya adalah suspek demam dengue yang dilaporkan secara rutin di SKDR melalui SMS. Wilayah kerja Puskesmas Melati terdiri dari 10 desa secara trend kasus suspek demam dengue 2 minggu berturut-turut mengalami peningkatan kasus di Puskesmas Melati. Bila dilihat perdesa peningkatan kasus demam dengue meningkat di Desa Tiga, Sedangkan desa lainnya tidak mengalami peningkatan kasus. Hari ini petugas survailens Puskesmas Melati menerima informasi dari masyarakat di Desa Tiga ada 3 kasus DBD yang dirawat di salah satu RS Sayang Ibu. Tugas Simulasi 1. Lakukan yang harus dipersiapkan oleh tim TGC Puskesmas Melati terhadap kejadian tersebut. 2. Ciptakan tim TGC Puskesmas Melati yang efektif untuk menghadapi kejadian diatas. 3. Identifikasi siapa-siapa saja stoke holder yang terlibat dalam TC tersebut? 4. Antisipasi kendala-kendala yang mungkin dapat terjadi dan bagaimana Tim TGC Puskesmas Melati menghadapi situasi dan kondisi tersebut berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh Puskesmas Melati. 5. Bagaimana penerapan kepemimpinan yang efektif sebagai leader dalam TGC tersebut. 6. Tunjukan penerapan interprofessional kolaborasi dalam tim TGC tersebut. 7. Perankan hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan pelaksanaan tugas dan fungsi tim TGC Puskesmas Melati dalam situasi diatas. 8. Untuk pencegahan dan Penanggulangan infeksi apa yang harus dilakukan? 9. Bagaimana komunikasi resiko yang harus dilakukan?



1. Penerimaan informasi indikasi KLB Dialog 1 lokasi di Rumah bidan Desa Warga A: “ punten ibu bidan ini saya dapa informasi dari pak RT katanya disekitar desa saya ada yang terkena sakit DBD, dan bahkan ada yang di rwat di rs sayang ibu, bagaimana ini bu bidan ?” Ibu bidan desa: “ada di RT mana pak yang terkena?” Warga A: “katanya sih di RT 1 bu bidan “ Ibu bidan desa: “oh baik pak, kalo begitu nanti saya koordinasi terlebih dahulul dengan petugas DBD untuk penelusuran lebih lanjut ya pak ?”\ Warga A: “baik bu, terimakasih saya tunggu tindak lanjutnya” Lokasi di Puskesmas Ibu bidan : “Bu, ini saya dapat laporan dari warga desa tiga rt 1 katanya ada yang terkena DBD, untuk tindak lanjutnya bagaimana ya” Petugas DBD: “oh, di warga rt 1 ya, yang namanya A,B dan C , saya kemarin sudah mendapat laporan dari pihak RS.baik bu saya kosultasikan dulu dengan surveillen dan Tim TGC ya bu”



2. Penetapan KLB Petugas DBD berkoordinasi dengan TGC, kepala puskesmas, dan kesehatan Lingkungan Petugas Dbd: “Begini teman2 ari laporan mingguan yang saya buat di SKDR tampak terlihat peningkatan kasus DBD selain itu saya mendapat laporan dari ibu bidan desa tiga yang dilaporkan oleh warganya ada 3 orang yang terkena DBD, sepertinya kita perlu kewaspaan mengenai lonjakan kasus di bulan ini untuk turun ke lapangan, bagaimana pendapat tim TGC dan ibu kepala puskesmas ? Surveilens : “iya setuju bu, laporan mingguan yang saya buat ada peningkatan kasus selama 2 minggu berturut,ini sudah masuk dalam kriteria KLB karena terjadi peningkatan kasus dibanding tahuuun sebelumnya dan terjadi peningkatan kasus berturut-turut, mari kita kelapangan membentuk tim” Ketua tim TGC : “ Ya baik kita turuun untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dengan anggota saya yang terkait seperti promkes melakukan koordinasi dengan kepala desa, surveillens melakukan wawancara dan pengawasan angka bebas jentik di lingkungan , dokter untuk melakuakn pemeriksaan dan pemantauan kondisi pasien yang terkena dengan pasien yang mungkin memiliki gejala yang sama , atlm bersiap melakukan pengambilan sampel untuk pasien yang memiliki keluhan demam, petugas kesling bekerjasama dengan surveillen pemantaun kebersihan lingkungan sekitar rumah dan jang lupa didesa lainnya juga perlu dilakukan pengawasan” Kepala puskesmas:”baik ,adanya KLB ini juga hendaknya di laporkan terlebih dahulu kepada dinas kesehatan ,kemudian untuk tindakan penyelidikan epidemiologi jangan lupa untuk berkoordinasi dengan kepala desa masingmasing dan jangan membuat kepanikan di sekitar warga dan koordinasikan segera bila terdapat kendala-kendala di lapangan” 3. Persiapan Turun Kelapangan Tim TGC, petugas DBD,promkes dan petugas Kesling turun kelapangan Dialog ke 2 Petugas promkes dan petugas dbd Koordinasi dengan kepala desa Promkes:”assalamualaikum bapak punten kami dari puskesmas, kedatangan kami kesini ingin memberitahukan bahwa ada 3 warga bapak yang terkonfirmasi dbd dan salah satunya di rawat di rs sayang ibu, dan dalam laporan mingguan yang petugas dbd laporkan ke dinas kesehatan sedang terjadi peningkatan kasus DBD ,maka kami ingin meminta izin kepada bapak bertujuan untuk mendatangi ke rumah warga untuk kunjungan rumah bersam tim TGC, kesling , dan petugas DBD untuk pemantaun pasien, wawancara dan penelusuran kontak dan pemantauan lingkungan sekitar rumah yang terkena sakit DBD pak , bagaiamana pak ?” Kepala desa:”oh iya bu kemarin warga saya memang ada yang sakit DBD , mangga bu nanti butuh bantuan dari perangkat desa atau kader tidak bu ?” petugas dbd : “boleh pak biasanya kita didampingi dengan kader “ Kepala desa: “siap ibu nanti saya samapaikan kepada kader untuk mendampingi teman2 dari puskesmas”



4. Turun kelapangan , verifikasi diagnosa dan penemuan kasus baru



Petugas kader, Tim TGC, KESLING dan Promkes melakukan penelusuran kerumah warga, kemudian setelah dilakukan PE di temukan ada warga yang bergejala kemudian maka tim ATLM segera menindak lanjuti pengambilan spesiemen darah dan serum.



Dialog 4 di rumah warga di dampingi kesling untuk melakukan pengambilan sampel dan edukasi lingkungan, didampingi dokter untuk penatalaksanaan lebih lanjut. Dokter :”punten bapak dari anamnesa dan hasil pemeriksaan fisik kemungkinan bapak sakit DBD, maka diperlukan pengambilan darah untuk penegakan diagnosis lebih lanjut . Petugas ATLM :”pak maaf saya petugas atlm disini saya hendak melakukan pemeriksaan pengambilan sampel,mungkin akan terasa kurang nyaman sedikit sakit, tujuan untuk penegakan diagnosa, bagaimana apakah bapak bersedia ?” Warga yang bergejala : “baik mangga bu,pak”  Langkah pengambilan spesiemen darah dan serum A. Penggunaan APD B.Pesiapan alat dan bahan C.Melakukan pengambilan spesiemen dengan cara : 1.Cuci tangan. 2. Persiapkan alat dan jaga privasi. 3. Atur posisi klien. 4. Pakai handscoon. 5. Tentukan daerah yang akan ditusuk, raba kembali vena. 6. Pasang pengalas. 7. Atur posisi lengan klien pada posisi tegak lurus dan anjurkan klien untuk mengepalkan tangannya 8. Pasang tourniquet. 9. Pastikan kembali vena yang akan ditusuk. 10. Desinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan dengan alcohol swab tunggu sampai kering. 11. Regangkan kulit di atas vena dengan jari - jari tangan nondominan supaya vena tidak bergerak, dengan lubang jarum menghadap ke atas, kulit ditusuk dengan sudut 4 5 ° - 60° sampai ujung jarum masuk lumen vena yang ditandai dengan berkurangnya tekanan dan masuknya darah ke ujung spuit. 12. Holder ditarik perlahan - lahan sampai volume darah yang diinginkan. 13. Tourniquet dilepas sambil meminta klien membuka kepalan tangan, kapas diletakkan diatas tempat penusukan lalu segera tarik jarum. 14. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama kira - kira 15 menit. 15. Jangan menarik jarum sebelum tourniquet dibuka. 16. Masukan darah yang ada di spuit ke dalam tabung EDTA, lalu dikocok perlahan - lahan. 17. Beri etiket laboratorium dengan mencantumkan nama pasien, tanggal, jam. 18. Atur kembali posisi klien senyaman mungkin. 19. Rapihkan alat dan buang peralatan yang sudah tidak diperlukan



ke dalam bengkok. 20. Lepaskan handscoon. 21. Cuci tangan. 22. Dokumentasikan Tim ATLM melakukan pemeriksaan spesiemen darah di puskesmas dan setelah selesai pemeriksaan melaporkan hasil kepada tim TGC, kesling, dan petugas DBD bahwa pasien warga yang bergejala tersebut terkonfirmasi hasilnya positif dengan memparkan HB 11, trombosit 105 ribu, ht 40, lekosit 6rb . Tim TGC, Promkes, dan kesling berkordinasi kembali untuk pelaporan hasil dengan kepala puskesmas Dan dinas kesehatan untuk langkah penyebarluasan informasi KLB



5. Diseminasi Laporan



Petugas TGC, petugas DBD ,Promeks dan kesling melakukan penyuluhan dan penyebarluasaan informasi bahwa warga desa tiga dan di wilayah desa puskesmas melati.



*pengumpulan masyarakat* Promkes: “selamat pagi bapak ibu , izin memberitahukan kepada bapak ibu semua beberapa waktu kemerin kami melakukan pemeriksaan epidemiologi dengan keterkaitan penyakit dbd, beberapa warga kita sudah banyak yang terkena , disini saya bersama tim ingin melakukan penyuluhan dan PSN (Pemberantasan saranng nyamuk) bapak ibu disini sudah mengetahui mengenai penyakit DBD ?” Warga : “belum bu” Promkes dan surveillens : “baik bu disini akan saya jelaskan mengenai DBD ya bu,



Penyebab demam berdarah yaitu virus dengue yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti dengan tanda gejala penyakit seperti demam berdarah demam, nyeri otot, mual dan muntah. Demam berdarah memiliki siklus pelana kuda hari 1-5 demam tinggi, hari ke 6-7 demam turun masa kritis dalam masa kritis jika tidak ditangani dengan benar maka akan mengalami syok. Nyamuk aedes aegypti berkembang biak digenangan air yang bersih dan yang dapat menginfeksi penyakit adalah aedes aegypti betina, nyamuk aedes aegepti penyebarannya 1 kali terbang bisa melewati 40 rumah. Pencegahan yang harus dilakukan dengan cara menguras, mendaur ulang sampah, memakai kelambu/ anti nyamuk dan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara berkala.



Selanjutnya tim bekerjasama dengan pembersihan lingkungan bersama.



warga



untuk



melakukan