TUGAS ESSAY CERMIN BerANEKA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS ESSAY: CERMIN Ber-AKHLAK Program Pelatihan



: Latsar CPNS Provinsi NTB



Penyelenggara



: BPSDMD



Angkatan/Kelompok



: IV/04



Widyaiswara



: Kidi, S.Sos.,M.Pd



Peserta



: Ririn Febrianti S.Kep.,Ns CERMIN Ber-AKHLAK



Oleh Ririn Febrianti Kemajuan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh bagaimana Aparatur Sipil Negara berbenah diri untuk menjadi lebih ramping, lebih efisien, lebih produktif, lebih terampil, dan lebih bisa melayani, guna mewujudkan pemerintahan kelas dunia pada tahun 2024. Core values BerAKHLAK dan employer branding “Bangga Melayani Bangsa”  yang diluncurkan juli tahun 2021, diharapkan dapat membentuk ASN yang mempunyai jiwa melayani untuk membantu masyarakat. Dengan memegang teguh nilai BerAKHLAK dalam melaksanakan tugasnya, maka ASN dapat mendorong terciptanya birokrasi yang semakin dinamis untuk mendukung pembangunan Indonesia. Selain itu dengan membudayakan ASN berakhlak, korupsi akan bisa dihindari. Adapun sebagai seorang ASN, nilai-nilai yang kami miliki dalam pelaksanaan tugas dan pemberatasan korupsi, yakni : Berorientasi Pelayanan, mengandung makna; memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, kemudian melakukan perbaikan tiada henti. Seperti yang kita ketahui nilai berorientasi pelayanan merupakan unsur penting dalam terwujudnya pelayanan prima di tempat kerja dan menjadi benteng dari perilaku korupsi. Contohnya selalu menerapkan 5S, tidak menerima pungutan liar dan gratifikasi karena pelayanan bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik, bukan untuk memperkaya diri sendiri. Akuntabel, yaitu: melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi, lalu menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan. Nilainilai tersebut yang harus kita terapkan dalam pekerjaan sehari-hari demi terwujudnya profesionalitas kerja. sikap jujur, menggunakan kekayaan negera secara bijak dan tidak menyalahgunkan jabatan merupakan perwujudan dari sikap anti korupsi. Contoh dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari seperti tidak menggunakan fasilitas rumah sakit untuk keperluan pribadi, tidak datang terlambat dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Kompeten, panduan perilakunya ialah; meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab/ tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Dengan memiliki kompetensi yang baik akan terwujud performa kinerja yang baik dan sesuai dengan SOP. Selalu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik melindungi diri dari praktek korupsi. Contoh dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari seperti mengikuti kegiatan pelatihan, membaca jurnal dan literatur. Harmonis, panduan perilakunya adalah; menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Dengan menerapkan nilai harmonis di tempat kerja akan meningkatkan kerjasama antar pegawai. Energy positif yang ada ditempat kerja akan meningkatkan produktifitas. Selain itu dengan menjaga sikap harmonis antar rekan kerja dapat saling mengingatkan bila ada rekan kerja yang menerapkan praktek korupsi. Contoh nilai harmonis dalam perilaku sehari-hari adalah menghargai pendapat orang lain, mendengarkan saat orang lain berbicara, melakukan aksi bakti social. Loyal, panduan perilakunya adalah; memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan



dan negara. Contoh dalam pekerjaan adalah menjaga privasi informasi penyakit pasien, tidak menceritakan kejelekan atasan dan tidak memposting kejelekan instansi di social media. Adaptif, panduan perilakunya adalah ; cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif. Dengan mengikuti perkembangan tehnologi dapat mempercepat proses pengelolaan data/informasi, mempersingkat waktu kerja sehingga terciptanya efisiensi kerja. Dengan penerapan tehnologi dapat menimalisir praktek pungutan liar di unit pelayanan. Kolaboratif, panduan perilakunya ialah; memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Dengan menerapkan Nilai kolaboratif dalam bekerja dapat menyelesaikan masalah secara cepat. Contohnya adalah bekerja sama dengan profesi lain dalam merawat pasien, menghemat penggunaan listrik. Nilai-nilai tersebut harus senantiasa kita terapkan dalam aktivitas pribadi, pekerjaan dan organisasi. Penerapan Ber-AKHLAK sebagai pedoman budaya kerja dipercaya akan memberikan dampak positif terhadap kinerja pelayanan dan organisasi. Bukan hanya untuk kepentingan organisasi, tetapi juga kepentingan kesejahteraan baik secara individu maupun keluarga. Penyelerasan nilai-nilai dasar pada pola kerja dan budaya kerja akan merubah cara bekerja dan proses koordinasi dalam satu organisasi. Pentingnya nilai inti AKHLAK untuk dimiliki seluruh pegawai aparatur agar seluruh unit negara bisa adaptif, naik kelas, dan mampu berkompetisi pada skala global. Selain itu, peningkatan nilai-nilai dasar bagi ASN berperan penting untuk menghadapi perubahan di tengah era disrupsi teknologi. Dalam setiap instansi maupun organisasi selalu ada kode etik yang diterapkan dan dipatuhi oleh anggota maupun pembuat kebijakan. Disamping kode etik, RSUD Provinsi NTB juga menerapkan motto “Melayani dengan Tulus dan Santun”. Setiap civitas hospitalia harus menerapkan motto tersebut dalam melaksanakan pelayanan, tulus dalam arti benar-benar keluar dari hati yang suci,jujur, tidak berpura-pura dan bersih hati. Sedangkan santun bermakna sabar, tenang sopan, halus, baik budi bahasa dan tingkah lakunya, penuh rasa belas kasihan dan suka menolong. Motto ini sejalan dengan core value ASN yang Ber-AKHLAK dan bertentangan dengan perilaku korupsi. Selain itu, Rumah Sakir juga menerapkan WBK ( Wilayah Bebas Korupsi) serta Semboyan “NO GRATIFIKASI”. Terkait dengan profesi, lembaga atau organisasi yang menaungi saya adalah PPNI ( Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Organisasi PPNI memiliki kode etik keperawatan yang berfungsi sebagai acauan atau pedoman perilaku perawat saat menjalankan profesi pekerjaanya. Kode etik ini sangat selaras dan sama sekali tidak bertentangan dengan nilai anti korupsi. Dalam kode etik keperawatan berbunyi “Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien”. Poin ini menunjukan atau menjunjung tinggi nilai anti korupsi yakni kejujuran dan sikap professional. Poin lain dalam kode etik keperawatan yang menunjukan sikap anti korupsi berbunyi “Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku professional” Salah satu pelanggaran nilai Ber-AKHLAK yang pernah saya lakukan dan saya sesali selama proses saya melayani pasien adalah menerima pemberian hadiah dari keluarga pasien. Sebagian perawat pasti pernah mendapatkan hadiah berupa makanan, buah-buahan, karangan



bunga, bahkan uang sebagai bentuk ucapan terima kasih dari pasien maupun keluarga. Sikap menerima pemberian ini saya akui sebagi sikap yang salah, walaupun dilakukan secara sukarela karena dapat mengarah pada tindakan gratifikasi. Penerimaan hadiah sekecil apapun apalagi di awal perawatan dapat berpengaruh pada sikap profesionalisme, pasien dan keluarga akan merasa dia yang harus di perhatikan dan diprioritaskan. Pemberian sekecil apapun tidak dapat dibenarkan walaupun sebagian masyarakat masih menerapkan hal tersebut dan dianggap lumrah, bahkan sikap menolak pemberian terkadang di anggap tidak sopan oleh sebagian orang. Terkait persoalan tersebut sudah saya sampaikan pada kepala ruangan, Upaya yang saya lakukan selanjutnya sebagai perawat profesional dan ASN yang Ber-AKHLAK adalah menolak secara sopan setiap pemberian hadiah sambil menjelaskan kepada pasien tentang kebijakan rumah sakit yang tidak memperbolehkan menerima apapun dalam bentuk uang khususnya. Rumah sakit juga harus mensosialisasi hal tersebut kepada khalayak ramai dengan cara termudah yaitu menempel aturan yang bunyinya mungkin seperti ini " Ini adalah kebijakan kami bahwa staf tidak boleh menerima hadiah dalam bentuk apapun" Dalam kehidupan sehari-hari semua orang pasti tidak luput dengan adanya kesalahan ataupun pelanggaran norma. Saat saya melihat hal tersebut, saya akan berusaha menegurnya secara hatihati agar tidak menimbulkan masalah yang baru serta tidak menyakiti perasaanya.kemudian menjelaskan dengan perlahan apa yang tidak sesuai dan berusaha memberi solusi bagaimana seharusnya kita berprilaku. Selain itu mungkin saya akan berusaha menunjukan contoh atau teladan yang patut ditiru bagi teman sejawat dengan menunjukan nilai Ber-AKHLAK yang harus dimiliki seorang PNS maupun perawat penolong masyarakat. Berkaitan dengan menegur atau mengingatkan orang lain, saya pernah mengingatkan rekan sejawat yang tidak melakukan tindakan identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan pemberian obat injeksi. Hal ini bertentangan dengan nilai kompeten untuk melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik, kelalaian dalam tindakan identifikasi dapat berpeluang menyebabkan kesalahan dalam melakukan terapi sehingga perlu menerapkan upaya identifikasi yang sesuai dengan SPO dan tentu saja proses mengingatkan ini saya lakukan dengan kaidah-kaidah yang ada, menjunjung adab dan sopan santun agar tidak ada yang merasa tersakiti, tersinggung ataupun merasa terintervensi. Selama saya bekerja sebagai perawat di RSUD Provinsi NTB, atasan atau kepala ruangan saya hampir tidak pernah melanggar norma-norma yang berlaku bahkan selalu mengingatkan anggotanya agar melayani pasien dengan sebaik-baiknya agar tidak timbul complain serta menjaga nama baik instansi. Sebagai manusia yang diberi akal sehat yang mampu menilai mana yang baik dan buruk kita harus menyampaikan kebenaran, hal tersebut dengan tetap mengutamakan adab dan nilai kesopanan. Sedikit cerita saat saya masih bekerja di rumah sakit swasta, saya pernah pada kondisi dilimpahkan pekerjaan yang sebenarnya bukan tanggung jawab saya