Tugas Farmakognosi Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS FARMAKOGNOSI



TANAMAN YANG MENGANDUNG MINYAK ATSIRI TERMASUK DALAM FAMILI LAMIACEAE (LABIATAE)



DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



AFINA WIDYAS TIKA N.S ANIDA APRILIA N.A ANISA DITA R ANISA YUNIKA F ANISATUR ROBIAH CINTHIA AYU M KELAS D3 FARMASI 3A



(1404001) (1404002) (1404003) (1404004) (1404005) (1404006)



PROGRAM STUDI DIII FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH KLATEN



2016 TANAMAN YANG MENGANDUNG MINYAK ATSIRI TERMASUK DALAM FAMILI LAMIACEAE / LABIATAE A. Dilem / Nilam Pogostemon cablin (Blanco) Benth. 1. Morfologi Tanaman Dilem / Nilam



Tanaman nilam termasuk suku Labiate yang memiliki sekitar 200 genus. Menurut Rukmana (2003) berdasarkan taksonominya, kedudukan tanaman nilam diklasifikasikan sebagaiberikut:



Kingdom : Plantae Divisi : Sprematophyta Subdivisi : Angiospermae Ordo : Labiatales Famili : Labiatae Genus : Pogostemon Spesies : Pogostemon cablin Benth. 2. Kandugan Kimia Tanaman Dilem/Nilam Daun nilam memiliki kandungan minyak atsiri, flavonoida, saponin, tanin, glikosida, terpenoid dan steroid. Kandungan kimia dari minyak nilam adalah δ–elemen, α-patchoulen, β-patchoulen, cis-tujopsen, transkariofillen, α-guaien, γ-patchoulen, α-humulen, seychellen, valencen, germacren D, α-salinen, β-salinen, viridifloren, germacren A, α- bulnasen, 7-epi-α-selinen, longipinalol, globulol, patchouli alcohol, 1- okten-3ol (Bunrathep dkk., 2006). Kandungan alkohol seperti patchouli alcohol beserta turunannya, fenol, dan golongan terpenoid seperti seychellen pada minyak nilam memiliki aktivitas antibakteri (Yenshu dkk., 1982; Oyen dan Dung, 1999). 3. Minyak Atsiri pada Tanaman Nilam Minyak nilam mengandung senyawa patchouli alcohol yang merupakan penyusun utama dalam minyak nilam dan kadarnya mencapai 50 - 60%. Patchouli alcohol merupakan senyawa seskuiterpen alkohol tersier trisiklik, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik yang lain, mempunyai titik didih 280,37oC dan kristal yang terbentuk memiliki titik lebur 56ºC. Pada umumnya senyawa penyusun minyak atsiri bersifat asam dan netral, begitu pula dengan minyak nilam, tersusun atas senyawa-senyawa yang bersifat asam dan netral misalnya senyawa asam 2- naftalenkarboksilat yang merupakan salah satu komponen minor penyusun minyak nilam (Guenther, 1987) Persyaratan



mutu minyak nilam menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat dilihat pada : No. 1 2 3 4 5 6



Jenis Uji Bobot jenis 20˚C Indeks bias 25˚C Putaran optik Bilangan asam Bilangan ester Kelarutan dalam



Persyaratan 0,943 - 0,983 1,504 - 1,520 -47 sd -66 Maksimal 5 Maksimal 10 Larut jernih dalam



7 8 9



alkohol 90% Minyak lemak Minyak keruing Warna



segala pembanding Negatif Negatif Kuning muda-coklat tua



B. Kemangi (Ocimum basilicum L.) 1. Klasifikasi Tanaman Kemangi Menurut Pitojo (1996), sistematika kemangi adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Amaranthaceae Famili : Lamiaceae Genus : Ocimum Species : Ocimum basillicum L. 2. Morfologi Tanaman Kemangi Kemangi merupakan tanaman setahun yang tumbuhnya tegak dengan cabang yang banyak. Tanaman ini berbentuk perdu dengan tinggi 0,3 hingga 1,0 meter. Daunnya berwarna hijau, berbau harum, dan berbentuk elips dengan ukuran 2,5-5 cm x 1-2,5 cm. Bagian tangkai daun mempunyai panjang 2,5 cm (Siemonsna dan Piluek, 1994). Daun kemangi berbentuk tunggal, tangkai daun sebesar 0,25-3cm, dan tepi daun bergerigi. Kemangi memiliki bunga yang susunannya majemuk dan memiliki 5 kelopak yang berbentuk bibir. Biji kemangi bertipe keras, berwarna coklat tua dan ketika dibasahi segera membengkak (Sudarsono et al, 2002). 3. Manfaat Tanaman Kemangi a. Sebagai Antiradang b. Menjaga kesehatan jantung



c. Mengobati keputihan d. Mengobati batuk dan pilek e. Mengatasi bau mulut f. Menjaga kesehatan mata 4. Kandungan Kimia Tanaman Kemangi a. Bunga : anthocyanins, delphinidin,



pelargonidin,



malvidin,



kaempherol, dan querctin yang berfungsi peluruh haid, abortivum, b. c. d. e.



dan membuyarkan pembuluh darah. Akar : cyaniding mono-glycoside yang berfungsi sebagai anti radang. Biji : saponin dan fixed oil berfungsi sebagai penghenti pendarahan Minyak atsiri Anetol, apigenin, asam askorbat, asam kafeat, eskuletin, eriodiktiol, eskulin, estragol, faenesol, histidin, magnesium, ɮ-carotene, ɮsitosterol.



C. Lampes (Ocimum sanctum L.) 1. Klasifikasi Tanam Lampes Klasifikasi dari tanaman kemangi hutan menurut Syamsu hidayat dan Hutapea (1991) adalah sebagai berikut : a. Regnum : Plantae b. Divisio : Spermatophyta c. Sub division : Angiospermae d. Classis : Dicotyledonae e. Ordo : Tubiflorae f. Familia : Labiatae g. Genus : Ocimum h. Species : Ocimum sanctum 2. Morfologi Tanaman Lampes Daun kemangi hutan sekilas mirip dengan kemangi, namun bila dicermati akan terlihat perbedaannya, terutama pada daun dan batangnya. Warna hijau pada daun kemangi hutan terlihat lebih gelapdibanding daun kemangi, sedangkan pada kulit batang terdapat rambut halus.



Kemangi hutan



mempunyai nama yang berbeda di daerah tertentu, antara lain : a. Sumatera: ruku-ruku, ruruku b. Jawa: klampes, lampes, kemangen, koroko c. Nusa Tenggara: uku-uku d. Sulawesi: balakama e. Maluku : lufe-lufe, kemangi utan (Tim Singgah Lumajang, 2013) Kemangi hutan merupakan semak dan memiliki tinggi 30-150 cm. Batangnya berkayu, berbentuk segi empat, beralur, bercabang,



dan



berbulu. Daun dari kemangi hutan ini merupakan daun tunggal dengan bentuk bulat telur yang ujungnya runcing, sedangkan pangkalnya tumpul dan tepinya bergerigi dengan tulang daun. 3. Minyak Atsiri Daun kemangi mengandung minyak atsiri dengan eugenol sebagai komponen utama. Cara kerja dari senyawa ini ialah dengan bertindak sebagai racun perut yang mengakibatkan alat pencernaannya terganggu. Selain itu, senyawa ini juga menghambat reseptor perasa pada mulut larva yang mengakibatkan larva gagal mendapatkan stimulus rasa, sehingga tidak mampu mengenalimakanannya dan pada akhirnya larva mati kelaparan. D. Timi (Thymus vulgaris L.) 1. Klasifikasi a. Divisi : Magnoliophyta b. Kelas : Magnoliopsida c. Anak Kelas : Asteridae d. Bangsa : Lamiales e. Suku : Lamiaceae f. Marga : Thymus g. Jenis : Thymus vulgaris L. (Cronquist, 1981) 2. Kandungan Kimia Minyak atsiri terpenoid: 1,8-sineol, kamfor, citral, karvon, timol, karvakrol,asam lemak: linoleat, linolenat dan asam oleat, saponin triterpen, flavonoid,asam ursolat, asam kafeat, tanin dan resin (de Guzman dan Siemonsa,1999) E. Daun Permen (Mentha x pipererita L.) 1. Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Asterideae Ordo : Lamiales Famili : Lamiaceae Genus : Mentha Spesies : Mentha piperita L. 2. Kandungan Kimia Unsur utama dari daun adalah minyak atsiri (0,5-4%), yang mengandung mentol (30-55%) dan menthone (14-32%). Mentol terjadi kebanyakan



dalam bentuk bebas alkohol, dengan jumlah kecil sebagai (% 3-5) asetat dan Valerat ester. monoterpen lain yang hadir termasuk isomenthone (210%), 1,8-cineole (6-14%), a-pinene (1,0-1,5%), b-pinene (1-2%), limonene (1 – 5%), neomenthol (2.5-3.5%) dan menthofuran (1-9%). F. Mentha (Mentha arvensis L.) 1. Klasifikasi Divisi / Devisio Sub Devisio Class / Kelas Ordo / Bangsa Famili / Suku Sub Famili Genus / Marga Species / Jenis



: Magnoliophyta : Agiospermae : Dicotyledonae : Tubiflorae : Lameaceae / Labiatae : Lamiodiae : Mentha : Mentha arvensis L.



2. Kandungan Tanaman mentha mengandung zat saponin, flavonoid, tanin dan minyak atsiri pada daun. G. Lavender (Lavandula angustifolia Mill.) 1. Klasifikasi Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliospida Sub Kelas : Asteridae Ordo : Lamiales Famili : Lamiaceae Genus : Lavandula Species : Lavandula angustifolia Mill. 2. Kandungan Kandungan Beberapa senyawa tersebut ialah linalool asetat, camphene, alokasi-ocimene, monoterpene hidrokarbon, geraniol, limonene, nerol, dan lavandulol. H. Iler (Coleus scutellarioides (L) Benth.) 1. Klasifikasi Tumbuhan iler dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Devisi : Spermatophyta Class : Dicotylendonae Ordo : Solanales Family : Lamiaceae Gens : Coleus



Speies : Coleus atropurpureus Benth. 2. Kandungan Tumbuhan Iler Herba tumbuhan iler yang memiliki sifat kimiawi harum, berasa agak pahit, dingin, memiliki kandungan kimia sebagai berikut: daun dan batang mengandung minyak atsiri, fenol, tannin, lemak, phytosterol, kalsium oksalat, dan peptik substances.



SUMBER : Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta. Sudarsono, G. D., S. Wahyuono, I.A. Donatus, dan Purnomo. 2002. Tumbuhan obat II (hasil penelitian, sifat-sifat, dan penggunaannya). Pusat Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pitojo, S. 1996. Kemangi dan Selasih. Penerbit Trubus Agriwidya, Ungaran. Williams, Barry E & Hodgson, lan. 1990. Growing Ocimum. Kent : Christopher Helm (Publisher) Ltd. Endang Hadipoentyanti. 2012. Pedoman Teknis Teknologi Tanaman Rempah dan Obat : Mengenal Tanaman Mentha (Mentha arvensis L.) dan Budidayanya. Kementerian PertanianBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat https://hadyherbs.wordpress.com/2010/12/31/mentha-piperita/ (Makalah dipresentasikan oleh : Ranggawan M, Siti Calista, Dian S.) http://www.fakta-kesehatan.com/2012/03/6-manfaat-kesehatan-dari-daunmint.html