Tugas Individu Perioperatif Sterilisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK STANDAR DESINFEKSI DAN STERILISASI KAMAR BEDAH



Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan suci hama (steril). Kamar operasi harus mempunyai standar yang tinggi terhadap kebersihan dan kondisi aseptic. Kamar operasi mempunyai beberapa jenis yang standar peruangan dan mechanical nya sedikit berbeda, seperti ruang operasi untuk cystoscopy, ophthalmology, orthopedic dan neurosurgery mempunyai standar electrical yang berbeda terutama yang berkaitan dengan peralatan medis yang harus disediakan. Sterilisasi kamar bedah harus dilakukan dengan prosedur yang benar. Karena ruangan ini merupakan salah satu ruang diantara bebrapa ruang di Rumah Sakit yang harus benar – benar dijaga kesterilannya. Kalau kita melihat dari devinisinya, ruang operasi atau kamar operasi adalah satu bentuk pelayanan ruang di rumah sakit atau klinik yang memiliki fungsi khusus sebagai sarana tindakan bedah. Sesuai dengan pedoman teknis ruang operasi rumah sakit yang diatur dalam Permenkes RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 diantaranya indeks angka kuman 10 CFU/m. Oleh karena itulah, prosedur sterilisai ruang operasi rumah sakit harus dijalankan sesuai dengan metode dan alur yang benar. Adapun tujuan dilakukannya sterilisasi, yaitu untuk menyiapkan kembali kamar operasi yang akan digunakan, mencegah kontaminasi dan infeksi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme patogen yang muncul setelah kamar operasi digunakan untuk tindakan. Secara umum kamar operasi membutuhkan medical gases yang harus terpenuhi yaitu oxygen, nitrous oxide dan juga mempunyai vacuum system untuk memompa gas gas yang tidak terpakai. Gas-gas tersebut dapat dialirkan melalui system hose drop atau medical gas column. Di kamar operasi juga dibutuhkan smoke evacuation sebagai pembuang asap yang ditimbulkan oleh laser atau cutter. Juga harus ada system fluorescent fixture, gas evacuation system yang dperlukan



1



untuk membuang gas anastesi yang sudah tidak terpakai. Penghawaan di kamar operasi juga harus dingin dengan menggunakan system fresh air yang menjaga kesegaran di ruang operasi dan tidak menimbulkan kantuk.



A.



DESINFEKSI KAMAR BEDAH Pemeliharaan kamar operasi merupakan proses pembersihan ruang beserta alat-alat standar yang ada dikamar operasi. Dilakukan teratur sesuai jadwal, tujuannya untuk mencegah infeksi silang dari atau kepada pasien serta mempertahankan sterilitas. Cara pembersihan kamar operasi ada 3 macam : 1.



Cara pembersihan harian (Rutin) Cara Pembersihan Harian Atau Pembersihan rutin, yaitu : pembersihan sebelum dan sesudah penggunaan kamar operasi agar siap pakai dengan ketentuan sebagai berikut : 1.



Semua permukaaan peralatan yang terdapat didalam kamar operasi harus dibersihkan dengan menggunakan desinfektan atau dapat juga menggunakan air sabun



2.



Permukaan meja operasi dan matras harus diperiksa dan dibersihkan.



3.



Ember tempat sampah harus dibersihkan setiap selesai dipakai, kemudian pasang plastic yang baru.



4.



Semua peralatan yang digunakan untuk pembedahan dibersihkan, antara lain : 1) Slang suction dibilas.



2



2) Cairan yang ada dalam botol suction dibuang bak penampung tidak boleh dibuang di ember agar sampah yang ada tidak tercampur dengan cairan yang berasal dari pasien. 3) Alat anestesi dibersihkan, alat yang terbuat dari karet setelah dibersihkan direndam dalam cairan desinfektan. 4) Noda-noda yang ada pada dinding harus dibersihkan. 5) Lantai dibersihkan kemudian dipel dengan menggunakan cairan desinfektan. Air pembilas dalam ember setiap kotor harus diganti dan tidak boleh untuk kamar operasi yang lain. 6) Lubang angin, kaca jendela dan kusen, harus dibersihkan. 7) Alat tenun bekas pasien dikeluarkan dari kamar operasi. Jika alat tenun tersebut bekas pasien infeksi, maka penanganannya sesuai prosedur yang berlaku. 8) Lampu operasi harus dibersihkan setiap hari. Pada waktu membersihkan, lampu harus dalam keadaan dingin. 9) Alas kaki (sandal) khusus kamar operasi harus dibersihkan setiap hari. 2. Cara pembersihan mingguan o



Dilakukan secara teratur setiap minggu sekali.



o



Semua peralatan yang ada di dalam kamar bedah dikeluarkan dan diletakkan di koridor/didepan kamar bedah.



o



Peralatan kamar bedah harus dibersihkan /dicuci dengan memakai cairan desinfektan atau cairan sabun. Perhatian harus ditujukan pada bagian peralatan yang dapat menjadi tempat berakumulasinya sisa



3



organik, seperti bagian dari meja operasi, dibawah matras. Permukaan dinding dicuci dengan menggunakan air mengalir. o



Lantai



disemprot



dengan



menggunakan



deterjen,



kemudian



permukaan lantai disikat. Setelah bersih dikeringkan. o



Setelah lantai bersih dan kering, peralatan yang sudah dibersihkan dapat dipindahkan kembali dan diatur kedalam kamar operasi



3. Cara pembersihan sewaktu. Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar operasi digunakan untuk tindakan pembedahan pada kasus infeksi, dengan ketentuan sebagai berikut : 



Pembersihan kamar operasi secara menyeluruh, meliputi dinding, meja operasi, meja instrument dan semua peralatan yang ada di kamar operasi.







Instrument dan alat bekas pakai harus dipindahkan/tidak boleh campur dengan alat yang lain sebelum di desinfektan.







Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikutnya diijinkan setelah pembersihan secara menyeluruh dan sterilisasi ruangan telah selesai.



B.



STERILISASI KAMAR BEDAH Sterilisasi kamar bedah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.



Pemakaian sinar ultra violet, yang dinyalakan selama 24 jam.



2.



Memakai desinfektan yang disemprotkan dengan memakai alat (foging).



3.



Waktu



yang dibutuhkan lebih pendek dibandingkan dengan



pemakaian



ultra



violet,



yaitu



kurang



lebih



1



jam



untuk



menyemprotkan cairan, dan 1 jam kemudian baru dapat dipakai. Halhal yang harus diperhatikan pada penanganan pada kasus infeksi dan penyakit menular adalah :



4



4.



Keluarga pasien diberi tahu tentang penyakit pasien dan perawatan yang harus dilaksanakan terhadap pasien tersebut.



5.



Petugas yang menolong pasien harus : a. Memakai sarung tangan b. Tidak luka atau goresan dikulit atau tergores alat bekas pasien (seperti jarum suntik dsb.) c. Memahami cara penularan penyakit tersebut. d. Memperhatikan teknik isolasi dan teknik aseptic. e. Orang yg kontak dengan pasien dibatasi/tertentu dan selama menangani pasien tidak boleh menolong pasien lain dalam waktu bersamaan. f. Memasang pengumuman didepan kamar operasi yang sedang dipakai yang menyatakan bahwa dilarang masuk karena ada kasus infeksi. g. Memperhatikan Bagian anggota tubuh yang akan dan sudah diamputasi dibungkus rapat dengan kantong plastic tebal yang cukup besar agar bau tidak menyebar dan menimbulkan infeksi silang. h. Melakukan uji mikrobiologi terhadap debu, maupun terhadap kesehatan yang ada.



5



DATFAR PUSTAKA https://filtersolutionindonesia.wordpress.com/2017/01/25/persyaratan-ruangkamar-operasi/ https://www.gloryamedica.com/sterilisasi-ruang-operasi/ https://www.academia.edu/31114351/PEDOMAN_STERILISasi



6