Tugas KASUS KLASIFIKASI PASIEN U.kelas Rs Usada Insani Kotor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KASUS KLASIFIKASI PASIEN Tentukan klasifikasi pasien di bawah ini dengan menuliskan: Diagnose keperawatan utama Jenis intervensi Alasan penetapan klasifikasi



KASUS I Pada pemeriksaan fisik seorang klien, usia 35 th, didapatkan klien sesak nafas, respirasi 36 x/menit dengan kesadaran E2M2V2. Suara nafas snoring tanpa retraksi intercostals. Tekanan darah 140/90 mmHg.HR; 120x/menit. Jawab : perawatan total Karena pasien mengalami penurunan kesadaran dan tekanan darah 140/90 dan harus dilakukan ttv setiap 2 jam memerlukan waktu 5/6 jam, / 24 jam KASUS 2 Anak M, berumur 6 tahun dibawa ke RSU Tangerang, demam sejak 4 hari yang lalu,ada batuk berdahak, tidak nafsu makan karena nyeri saat menelan. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan ruam merah pada seluruh badan, badan lemah, BB 22 kg, TD 100/80 mmHg,N 90x/mnt, RR 24x/mnt, S: 37,5 C. Anak M didiagnosis campak. Jawab : pasial care Karena



KASUS 3 Anak E datang ke UGD dengan keluhan nyeri dan kembung pada perut serta sudah 3 hari tidak bias BAB bahkan tidak bias flatus, saat dipalpasi abdomen teraba distensi, bising usus negative, tampak sesak nafas,RR 28 x/mnt, hasil USG tampak ada ileus obstruksi, klien rencana cyto tapi sebelumnya dokter menganjurkan perawat untuk dekompresi abdomen dan pemasangan NGT. Jawab : perawatan total Karena hasil USG ada ileus obstruksi dan memerlukan pemasangan NGT KASUS 4 Ny.O adalah seorang ibu berusia 38 thn dengan G3P2A0, datang dengan usia kehamilan 32 minggu.Ia merasa tubuhnya bengkak dan mengalami kesukaran untuk mengenakan sepatu.Pada kunjungan prenatalnya dari hasil pengkajian ditemukan bahwa ia mengalami edema dibagian tungkai +2,tekanan darah 140/90,Refleks tendon dalam +2,tidak ada klonus,dengan proteinuri +1.Ny.O sangat khawatir dengan kondisi dirinya dan janinya.Ia mengutarakan kecemasannya tentang konstipasi dan menduga bahwa ia akan mengalami masa-masa yang penuh kebosanan jika terus-menerus istirahat ditempat tidur. Jawab : Perawatan total. Karena mengalami edama dibagian tungkai +2, tekanan darah 140/90, reflek tendon dalam+2, tidak ada klonus, proteinuri+1, sangat hawatir dengan kondisi ibu dan janinnya, perubahan posisi, gelisah. KASUS 5 Seorang klien usia 27 th dibawa ke RS dalam keadaan sesak nafas disertai batuk-batuk dengan sputum kental,frekuensi pernafasan 30x/menit,ratio inspirasi:ekspirasi 1:3,suara nafas wheezing disertai gargling, tampak retraksi intercostals,suara paru ronkhi dan wheezing,TD 130/86 mmHg,HR 112 x/m, kesdaran komposmentis. Jawab : persial care Karena Pasien mengalami sesak nafas pernafasan 30x/menit suara nafas whezeeeng dan perlu observasi ttv setiap 4jam keadaan pasien kompos mentis KASUS 6 Tn.B dengan TB 170 cm, BB 65 Kg mengeluh sering sulit BAB. Saat ini pun ia sudah 4 hari tidak BAB.Klien mempunyai kebiasaan makan nasi,daging,ikan,telur saja dan hampir tidak mengkonsumsi sayuran. Intake cairan 1000 ml/24 jam.Saat ini ia sedang sakit dan telah 3 hari tidak turun dari tempat tidur Persial care Karena pasien mengalami sulit bab tidak pernah mengkonsumsi sayuran inake cairan 1000ml/24 jam dan 3hari tidak turun dari



tempat tidur



KASUS 7 Seorang pasien masuk ke Emergency dengan Dx medis Haematomesis Melena ec drug Induce. Saat dikaji pasien mengatakan keluar BAB warna hitam sejak 3 Hari, dan hematomesis SMRS dan badan lemas. Ku : Sedang, Kes : CM kulit tampak pucat. Nilai Vital sign BP : 120/70 mmHg, Hr : 70 x/menit RR : 18 x/mnet. Saturasi oksigen 98 %. Konjungtiva anemis, kulit terlihat pucat. Capillari refill 4 second. nilai lab : Hb : 7.6 Ht : 20 %. Leukosit : 8 rb. Trombosit : 120 rb. Pada abdomen teraba hepatomegali dan distensi abdomen. Jawab : persial care Karena pasien mengalami haematomesis melemah badan lemas kulit tampak pucat pada abdomen teraba hepatomegali diatenai abdomen dan ambulasi dibantu pengobatan lebih dari sekali



KASUS KLASIFIKASI PASIEN Tentukan klasifikasi pasien di bawah ini dengan menuliskan: Diagnose keperawatan utama - Jenis intervensi - Alasan penetapan klasifikasi



KASUS 8 Ny J adalah seorang penderita diabetes tergantung insulin dengan usia gestasi 4 minggu. Ny J ini sedang mengalami kehamilan yang kedua. Kehamilan pertamanya diterminasi melalui aborsi spontan pada usia 6 minggu. Ny. J didiagnosis IDDM pada usia 17 tahun. Ny J telah menjalani program injeksi insulin kerja intermediet setiap hari. Setelah bertahun-tahun ia telah mempertahankan kontrol glikemia yg baik, tapi ia melaporkan bahwa akhir-akhir ini kadar glukosa darahnya terbatas pada kadar hipoglikemia. Program diet selama hamil 2000 kalori. Karena nausea ia mengalami kesulitan mempertahankan asupan dalam jumlah tersebut sejak hamil. Jawabanya: minimal care Alasanya : kagar gula darah pasien tersebut harus terkontrol jika terjadi hipoglikemia berisiko mengalami kesulitan persalinan Observasi ttv setiap shift



KASUS 9 Ny. M adalah seorang wanita berusia 20 tahun. Wanita ini sedang hamil enam minggu dan baru saja masuk unit antepartum dengan diagnosis Hiperemesis Gravidarum. Dari hasil wawancara pada saat masuk ke unit tersebut diperoleh data bahwa Ny.Y muntah-muntah selama dua hari dan tidak mampu mengkonsumsi makanan atau cairan. Selama pemeriksaan fisik dilakukan perawat memperhatikan kedua mata Ny.Y tampak cekung,turgor kulitnya buruk,dan membran mukosa oralnya kering.Berat badan Ny.Y menurun sebankay 5 kg sejak kunjungan prenatalnya dua minggu yang lalu.Pengkajian tanda-tanda vital menunjukan frekuensi Nadi 98x/mnt, TD 118/70.Hasil uji Lab yang dilakukan Hematokrit meningkat,BUN meningkat. Jawabanya : parsial care Alasannya : observasi ttv setiap 4 jam,tidak mampu mengkonsumsi makanan atau minuman serta mengalami muntah muntah menurun berat badanz terjadi tugor membran mukosa oral kering hasil lab hematokrit meninglat dan BUN meningkat



KASUS 10



Ny.J seorang primigravida sehat berusia 25 thn pada gestasi minggu ke-33, datang keunit persalinan Wawancara saat masuk menunjukan bahwa Ny.J bangun sore dan mengalami perdarahan.Ia mengatakan bahwa perdarahan tidak disertai nyeri dan darah merah terang dan ketika ia turun dari tempat tidur darah mengalir kekakinya.Ny.J terus menerus bertanya Selama pemeriksaan fisik perawat mencatat tanda vital : Suhu 36 C, nadi 110 x/mnt, pernafasan 28 x/ mnt,TD 100/68 mmHg, denyut jantung janin 156x/mnt.Uterus lunak dan tidak ada nyeri tekan,tdk teraba kontraksi. Tinggi fundus 34 cm.Pada saat masuk RS 2/3 pembalut yang dikenakan Ny.J penuh dengan darah terang.Tidak ada perdarahan aktif.Tes laboratorium : HDL,Profil DIC,waktu perdarahan,golongan darah dan RH.Hemoglobin :9,3 g/dl,Hematokrit 27%,Trombosit 145.000. Infus IV mulai diberikan menggunakan angiokateter nomor 16 dengan kecepatan 125 ml/jam. Jawabanya: perawatan total Alasanya : observasi ttv dilakukan setiap 2 jam karena suhu 36c,nadi 110x/menit pernafasan 28x/menit TD 100/68 mmhg denyut jantung janin 156x/menit pemakaian pembalut 2/3 infus IV mulai diberiakan mengunakan angiokateter nomor 16 kecepatan 125ml/jam KASUS 11 Ny. K, 40 tahun, di rawat di ruang cempaka dengan keluhan perut membesar,dan kaki bengkak sejak 1 bulan sebelum masuk RS. Selain itu klien juga mengeluh BA K tidak bisa dikontrol dan merasa haus terus menerus. Saat dikaji tanggal 31 januari klien mengeluh lemas,haus terus dan lapar terus. Bengkak di kaki sudah berkurang dan perutnya sudah tidak membesar lagi. Tensi 110/70 mmHg Nadi 74 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36,2 o C. hasil pemeriksaan fisik : bibir kering, bentuk abdomen cembung dan bila ditekan merasa nyeri, kulit tampak lembab dan berkeringat, ekstremitas bawah agak edema dan sering kesemutan. Nutrisi makan habis 1 porsi, diet 1700 kalori.Dx medis Diabetes mellitus. Berat badan 2 bulan yang lalu 55 kg, BB saat dikaji 40 kg. pem.diagnostik : GDS 497 mg/dl, GDP 363 mg/dl, GDPP 504 mg/dl LED : 65/93 mm/jam. Therapy medis : infuse NaCl 20 tetes/menit, amoxicillin 3 x 500mg, ranitidine 2x 1 amp, actrapid sesuai sliding scale tiap 6 jam, glibenclamide ½ - ½ -0. Jawabannya: Perawatan Total Alasannya: Observasi TTV dilakukan 2 jam karena Tensi 110/70 mmHg Nadi 74 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36,2 o C. hasil pemeriksaan fisik : bibir kering, bentuk abdomen cembung dan bila ditekan merasa nyeri, kulit tampak lembab dan berkeringat, ekstremitas bawah agak edema dan sering kesemutan. Nutrisi makan habis 1 porsi, diet 1700 kalori.Dx medis Diabetes mellitus. Berat badan 2 bulan yang lalu 55 kg, BB saat dikaji 40 kg. pem.diagnostik : GDS 497 mg/dl, GDP 363 mg/dl, GDPP 504 mg/dl LED : 65/93 mm/jam. Therapy medis : infuse NaCl 20 tetes/menit, amoxicillin 3 x 500mg, ranitidine 2x 1 amp, actrapid sesuai sliding scale tiap 6 jam, glibenclamide ½ - ½ -0.



KASUS I2 Seorang korban Tn. M ditemukan tidak sadarkan diri saat dilakukan pemeriksaan, nafas tidak terdengar, pengembangan dada (-), dan nadi carotis (-). Pada mulutnya terdapat kotoran sisa makanan dan air liur, akral teraba dingin. Saat setelah beberapa menit dilkukan pertolongan dan resusitasi korban tiba-tiba sadarakan diri. Setelah stabilbilisasi/recovery korban dikaji korban mengatakan tiba-tiba nyeri dada hebat. Pasien mengatakan sering berobat ke RS untuk check up masalah jantungnya. Jawabannya: Pasial Care Alasannya: Observasi TTV setiap 4 jam. Karena Setelah stabilbilisasi/recovery korban dikaji korban mengatakan tiba-tiba nyeri dada hebat. Pasien mengatakan sering berobat ke RS untuk check up masalah jantungnya.



KASUS 13 Seorang korban pasien kecelakaan lalulintas di Jl. Raya Serpong, saat dilkukan pengkajian ditempat kejadian dapatkan data terdapat vulnus laserasi pada pergelangan tangan kanan +/- 5 cm akibat trauma benda tajam sehingga kelura darah, warna merah, luka bersih. Pasien mengeluhkan kesakitan pada daerah kaki kanan, kaki oedem (+), saat diamati terdapat deformitas pada daerah tibial, saat digerakkan terdapat bunyi Krepitasi (+). Warana haematom. Perdarahan eksternal (-). Nilai TTV Bp: 138/90 mmHg, HR 107 x/menit RR : 26 x/menit saturasi perifer 98 %. Hasill foto Rongent menunjukkan fraktur incomplet pada os tibial. Jawabannya: Persial Care Alasannya: Observasi Ttv setiap 4 jam karena Pasien mengeluhkan kesakitan pada daerah kaki kanan, kaki oedem (+), saat diamati terdapat deformitas pada daerah tibial, saat digerakkan terdapat bunyi Krepitasi (+). Warana haematom. Perdarahan eksternal (-). Nilai TTV Bp: 138/90 mmHg, HR 107 x/menit RR : 26 x/menit saturasi perifer 98 %. Hasill foto Rongent menunjukkan fraktur incomplet pada os tibial.