Tugas Ke 3 Pengembangan Produk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KE – 3 MATA KULIAH PENGEMBANGAN PRODUK NAMA : RAINA RAHMAYANTI NIM : 041651681



1. Jenis proses produksi berdasarkan aliran produk yang diterapkan Leathertrend adalah Batch Production. Batch Production adalah sistem produksi yang termasuk repetitive production (produksi berulang) yang berada diantara sistem produksi Job Shop dan Flow Shop. Standarisasi produk pada Batch Production lebih baik dan Volume produksi lebih tinggi jika dibandingkan dengan Job shop namun volume lebih rendah dan tidak selalu terstandarisasi seperti flow shop (mass production). Metode produksinya mirip dengan proses produksi dengan sistem Job Shop, perbedaannya terletak pada jumlah atau volume yang akan diproduksinya yang lebih banyak dan berulang-ulang. Dibawah ini merupakan Karakteristik dari Batch Production : a. Waktu produksi lebih pendek. b. Tempat dan Mesin lebih fleksibel. c. Tempat dan Mesin diatur untuk memproduksi produk dalam bentuk batch dan diubah lagi pengaturannya untuk batch yang berikutnya. d. Waktu dan biaya produksi lebih rendah dibandingkan dengan Job Shop. 2. Tahap Pertumbuhan Tahap ini bisa dilihat dengan adanya peningkatan penjualan, yang ditandai semakin banyaknya jumlah konsumen, ada pesaing baru yang masuk ke pasar, harga bertahan atau bahkan sedikit turun, dan laba yang meningkat. Untuk mempertahankan pertumbuhan selama mungkin, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam siklus hidup produk:







Meningkatkan kualitas produk, menambah ciri khas produk, menambah fiturfitur, dan memperbaiki desain atau modelnya.







Menambah varian baru dari produk yang sudah ada, misalnya dengan ukuran yang berbeda, rasa baru, dan sebagainya. Tujuannya untuk melindungi eksistensi produk utama.







Masuki segmen pasar baru.







Meningkatkan jangkauan melalui channel baru.







Gunakan iklan yang menunjukkan nilai (value) dari produk Anda, sehingga audiens memiliki alasan untuk membeli produk Anda.







Menurunkan harga agar bisa dijangkau lebih banyak konsumen.



3.  Metode Warehouse/Distribution Center. Metode yang kedua adalah berupa pengiriman barang melalui warehouse/distribution center. Dengan menggunakan metode seperti ini, maka barang yang nantinya akan dikirimkan terlebih dahulu harus ditampung di warehouse atau distribution center. Warehouse atau distribution center ini merupakan tempat utama untuk penyimpanan barang-barang dan melayani pengiriman kepada area-area yang terlalu luas. Menggunakan metode model ini sangat cocok untuk kategori barang-barang dengan karakteristik barang yang tahan lama, memiliki jumlah yang sangat besar dan barang dengan ketidakpastian antara pasokan dan permintaan yang terlalu tinggi. Keuntungan dari menggunakan metode model ini adalah akan selalu tersedianya safety stock untuk melakukan antisipasi pada berbagai lonjakan permintaan, termasuk juga dengan yang mendadak dan untuk biaya transportasi juga masih dapat ditekan. Yang harus selalu diperhatikan dalam menggunakan metode model pengiriman barang melalui warehouse atau distibution center adalah tentang inventori yang lebih luas, sehingga akan menyebabkan adanya biaya penyimpanan, biaya tenaga kerja dan membutuhkan adanya fasilitas fisik untuk penyimpanannya. Selain itu terjadinya resiko kerusakan pada barang simpanan juga sangat tinggi, karena lebih banyaknya proses untuk penanganan pengiriman barangnya.



Strategi Distribusi Intensif Perusahaan yang menerapkan strategi distribusi intensif biasanya akan memilih untuk memasukkan produk sebanyak mungkin ke lokasi ritel. Seperti contoh pada produk mie instan. Jenis produk ini dapat Anda temukan di toko manapun seperti toko kelontong, minimarket, hingga supermarket. Hal yang penting untuk dilakukan dalam strategi distribusi intensif ini adalah ketersediaan barang dalam jumlah besar di berbagai lokasi.