Tugas Kelompok 2 - Strategi MSDM Dalam Era New Normal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PAPER STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ERA NEW NORMAL



OLEH : KELOMPOK 2 1. I GUSTI NGURAH CATUR PRABAWA



(1732121076)



2. NI KOMANG SUMARNI



(1732121363)



3. I MADE SATRYA PRAWIRA RUSTA



(1732121510)



4. NI PUTU LINDA KRISDAYANTHI



(1732121512)



5. NI KOMANG WIWIK HULANDARI



(1732121515)



6. AGUS MEKYASMELA PRADNYAYOHA



(1732121547)



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WARMADEWA 2020



0



BAB I PENDAHULUAN Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi menuntut organisasi untuk membuka diri terhadap tuntutan perubahan dan berupaya menyusun strategi dan kebijakan yang selaras dengan perubahan lingkungan bisnis dan akan bergantung pada kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Artinya suatu organisasi mampu menyusun strategi dan kebijakan yang ampuh untuk mengatasi setiap perubahan yang terjadi. Keberhasilan penyusunan kebijakan dan strategi organisasi akan didukung lebih banyak fungsi manajerial yang ada. Salah satu bidang fungsional strategi yang menjadi perhatian adalah Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen SDM merupakan bidang strategis dari organisasi. Oleh sebab itu wajarlah apabila penyusunan strategi SDM harus relevan terhadap penyusunan strategi bisnis. Pembahasan dimulai dengan menekankan pada perubahan lingkungan bisnis dramatis yang memiliki pengaruh terhadap perubahan peran SDM. Disamping itu , saat ini kita sedang dihadapi oleh penyebaran Covid-19 yang sudah semakin meluas diiringi dengan peningkatan jumlah kasus sehingga berdampak ke berbagai aspek. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 menyatakan bahwa PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempat kerja. Namun dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan. Agar kondisi tidak semakin parah roda perekonomian harus tetap berjalan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Perusahaan dan masyarakat memiliki kontribusi besar dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 karena interaksi umumnya disebabkan adanya aktivitas bekerja. Tempat kerja dengan populasi dan mobilitas yang tinggi memiliki risiko penularan yang cukup tinggi. Hal tersebut membuat kita harus menjalani new normal dengan tetap melakukan social distancing dan physical distancing. Maka dalam hal ini suatu perusahaan dituntut untuk memiliki suatu strategi khusus untuk menghadapi era new normal saat ini.



1



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PENGERTIAN STRATEGI Kata strategi secara etimologi berasal dari Bahasa Yunani “strato” yang artinya pasukan dan “agenis” yang artinya pemimpin. Jadi strategi berarti hal yang berhubungan dengan pasukan perang (Ali Moertopo,1971:24). Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan implementasi idea atau gagasan, perencanaan dan pelaksanaan sebuah kegiatan dalam kurun waktu tertentu (Abdul Basit, 2013: 165). Penggunaan strategi perlu dibedakan dengan taktik (kiat) yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun orang seringkali mencampuradukkan kedua kata tersebut. Kata strategi yang terbentuk dari kata stratu yang berarti militer dan yang berarti memimpin (Grant, 1997: 11). Lawrence R. JauchdanWillian F. Glueck menyatakan bahwa Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tentangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rancana yang cermat mengenai kegiatan mencapai sasaran khusus (Alwi, 2005: 1092). Strategi dapat diartikan siasat perang, ilmu siasat. Memang pada mulanya strategi berasal dari peristiwa peperangan (militer) yaitu sebagai suatu siasat mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama. Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang dan sasaran perusahaan, serta penerapan serangkaian tindakan dan alokasi daya yang penting untuk melaksanakan sasaran. Kay, sebagaimana dikutip oleh Michael Armstrong, menyatakan : Strategi bisnis memperhatikan dengan sungguh-sungguh kesesuaian kapabilitas internal perusahaan dan lingkungan eksternal.



2



B. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Sebelum menerangkan atau berbicara mengenai sumber daya manusia, ada baiknya mengenal lebih dahulu apakah manajemen dan sumber daya manusia itu sendiri. Untuk lebih jauhnya, ada beberapa pendapat yang memberikan definisi atau pengertian apakah manajemen itu. G.R Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui Peranan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Sedangkan Harold Koontz mendefinisikannya sebagai kegiatan mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain (Komang, 2012: 129). Dari pengertian tersebut secara jelas bahwa manajemen merupakan kegiatan yang secara terang untuk mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Oleh karena itu, perlu diketahui lagi apa itu sumber daya manusia. Secara umur SDM memiliki tiga peranan penting sebagai berikut : a. SDM sebagai pengembang misi. Jelas bahwa organisasi atau perusahaan memiliki visi dan misi atau tujuan. Oleh karenanya, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni dan berkualitas. Sehingga mampu menjalankan visi dan misi yang sudah ditetapkan b. SDM sebagai pimpinan atau manajer. Di sini, peranan pimpinan sangatlah penting sebagai puncak pembuat keputusan, kebijakan, perencanaan. Demikian, karena seorang pemimpin haruslah bisa secara kuat menetukan arah tujuan, memberikan petunjuk atau arahan, menilai kinerja anggotanya. c. SDM sebagai pekerja. Dalam sebuah kinerja, tentunya mengharapkan hasil yang memuaskan



sehingga



tujuan



organisasi



dapat



terwujud.



Pencapaian



ini



membutuhkan proses semacam kesempatan dan kualitas pekerja. Tanpanya, pekerja tak dapat melakukan apapun termasuk nilai terhadap sebuah tindakan. MSDM didefinisikan sebagai rangkaian strategi, proses, dan aktifitas yang didesain untuk



3



menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan individu.(Barry, 2012: 5). C. PENGERTIAN STRATEGI MANAJAMEN SUMBER DAYA MANUSIA  Strategi



manajemen



sumber



daya



manusia



dapat



didefinisikan



sebagai



menghubungkan sumber daya manusia dengan tujuan strategis dan tujuan untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi yang mendorong inovasi fleksibilitas dan keunggulan kompetitif. Strategi manajemen sumber daya manusia adalah rumusan mendasar mengenai pendayagunaan sumber daya manusia sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan kemampuan terbaik (prima) sebuah perusahaan/industri untuk menjadi kompetitor (pesaing) yang mampu memenangkan dan menguasai pasar, malalui tenaga kerja yang dimilikinya. Dan manajemen strategi merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan, salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang selalu berubah-ubah pula. Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat efektivitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. D. PROSES TAHAPAN STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Manajemen strategis prosesnya terdiri dari delapan langkah yaitu : mendefinisikan visi, misi bisnis dan tanggungjawab sosial, menganalisis lingkungan eksternal, menganalisis lingkungan  internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis, mengembangkan  strategis bisnis, merinci  rencana program,  mengimplementasikan  rencana program,  dan mengumpulkan umpan balik dan menguji  pengendalian. Semua  langkah ini menjaga terhambatnya unit usaha  terhadap lingkungan dan berjaga-jaga terhadap peluang dan masalah-masalah yang baru.



4







Visi dan Misi Bisnis Perusahaan kecil serupa dengan perusahaan besar, sebaiknya mempunyai visi dan misi perusahaan. Visi adalah tujuan unik dari perusahaan yang membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya. Visi merupakan pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang keinginan atau tujuan perusahaan. Visi ini mengandung filosofi bisnis dari pengambil keputusan strategi perusahaan, menyiratkan citra yang dipancarkan



perusahaan,



mencerminkan



konsep



diri



perusahaan



dan



mengidentifikasikan bidang produk (barang, jasa, gagasan) utama perusahaan serta kebutuhan utama pelanggan yang dipenuhi perusahaan. 



Analisis lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional. Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi, politik-hukum, dan ekologi. Lingkungan industri terdiri dari persaingan diantara anggota industri, hambatan masuk, produk substitusi, daya tawar pembeli dan daya tawar pemasok. Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja. Ketiga faktor tesebut memunculkan



peluang



dan



ancaman



dalam



memasarkan



produk



secara



menguntungkan. 



Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkuangan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis Internal Perusahaan dikenal juga dengan nama Analisis Profil Perusahaan. Analisis ini menggambarkan kekuatan perusahaan, baik kuantitas maupun kualitas pemasaran, sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, operasi, 5



keuangan, manajemen dan organisasi. Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi, efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis. Kekuatan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari manajemen sumberdaya manusia, ketrampilan dan moral karyawan, kemampuan dan perhatian manajemen puncak, produktivitas karyawan, kualitas kehidupan karyawan, fleksibilitas karyawan, ketaatan hukum karyawan, efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan, dan pengalaman karyawan. Keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan pemilik dan investor, kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal yang ditanam, keuntungan yang diperoleh (nilai saham), efektivitas dan efisiensi sistem akuntansi untuk perencanaan biayaanggaran dan keuntungan dan sumber tingkat perusahaan. 



Perumusan Sasaran Setelah perusahaan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dikenal juga dengan Analisis SWOT, selanjutnya merumuskan sasaran. Sasaran menjelaskan tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian sasaran memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Sasaran perusahaan dapat berupa profitabilitas, posisi pasar, produktivitas, kepemimpinan teknologi, pengembangan sumberdaya manusia, hubungan antar karyawan dan tanggungjawab sosial.







Pengembangan Strategi Sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan, strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai sasarannya. Perusahaan bisnis multidevisional besar, biasanya memiliki tiga level strategi, yaitu strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi fungsional.Strategi korporasi menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan manajemen



6



berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. E.



FUNGSI,TUGAS,TANGGUNG JAWAB STRATEGI MSDM 1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection 2. Persiapan Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya. 3. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm organisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification. 4. Seleksi tenaga kerja / Selection Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya. 5. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation



7



Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi. 6. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi pekerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. G. PENGERTIAN NEW NORMAL Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional. Menurut Wikipedia bahwa 'New Normal' adalah istilah dalam bisnis dan ekonomi yang mengacu pada kondisi keuangan setelah krisis keuangan 2007-2008 dan setelah resesi global 2008-2012. Istilah ini muncul dari konteks mengingatkan kepercayaan para ekonom dan pembuat kebijakan bahwa ekonomi industri akan kembali ke cara terbaru mereka setelah krisis keuangan 2007-2008. Istilah 'New Normal' sejak saat itu telah digunakan dalam berbagai konteks Frasa 'New Normal' mengacu pada perubahan perilaku manusia setelah pandemi ini, mengantisipasi bahwa pandemi virus corona atau Covid-19 ini akan mengubah kehidupan sehari-hari bagi kebanyakan orang. Ini termasuk membatasi kontak



8



orang-ke-orang, seperti jabat tangan dan pelukan. Selain itu, menjaga jarak dari orang lain, secara umum, kemungkinan akan bertahan. Selama dan pasca pandemi Covid-19 akan tercipta 'New Normal' atau perilaku manusia yang baru yang berbeda dan berubah dari perilaku sebelumnya (Old Normal) antara lain: lebih peduli terhadap kebersihan dengan selalu menggunakan masker untuk menutup mulut dan hidung saat bepergian dan selalu rutin mencuci tangan; lebih peduli terhadap kesehatan dengan menjaga kekebalan tubuh melalui olahraga teratur dan makan makanan bergizi; lebih membatasi pertemuan secara langsung dengan orang lain, baik itu dalam beribadah, belajar, bekerja dan berbelanja, dimana semua itu akhirnya lebih banyak dilakukan secara daring atau online; lebih menjaga jarak dengan orang lain saat menggunakan transportasi publik dan atau saat mengantri di perkantoran dan pertokoan.



9



BAB III PEMBAHASAN Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung selama hampir tiga bulan. Masyarakat tentu sangat berharap agar pandemi ini cepat berlalu. Namun ketika keadaan belum pulih kembali dan kita tetap diharuskan untuk menjalani aktivitas new normal. Pandemi ini telah mengubah perilaku kita dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hampir semua aktivitas dilakukan dirumah saja dan akibatnya berdampak ke perekonomian secara luas. Hingga saat ini vaksin virus corona pun belum ditemukan karena butuh waktu cukup lama dalam pengembangannya. Hal tersebut membuat kita harus menjalani new normal dengan tetap melakukan social distancing dan physical distancing.  New Normal adalah istilah yang belakangan ini sering didengar di tengah masyarakat yang risau oleh dampak global pandemi COVID-19. Hampir seluruh lapisan masyarakat mendiskusikan New Normal yang dimaksud. Fase ini diperkirakan akan terjadi bersamaan dengan proyeksi skenario pembukaan ekonomi pasca COVID-19 di Indonesia pada Juni – Juli mendatang.  Sudah bukan rahasia umum jika pandemi COVID-19 mengganggu seluruh proses kehidupan sosial dan ekonomi termasuk perusahaan. Semula bisnis dapat berjalan bebas, kini perusahaan harus menetapkan physical distancing, sistem shift, hingga work from home untuk mengurangi meluasnya pandemi COVID-19.  New Normal sendiri adalah sebuah kondisi dari dampak krisis global, dimana semua sektor di dunia termasuk perusahaan membiasakan diri atas fenomena baru terhadap situasi yang terjadi. New Normal bukanlah hal baru bagi dunia. Pada 1900an, pandemi flu Spanyol dan wabah Pes melanda dunia. Di era tersebut, seluruh dunia dituntut untuk tetap menjalani hidup bersamaan dengan tata kebiasaan baru sembari mitigasi penyembuhan pandemi itu sendiri. Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan



10



rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional. Beberapa perusahaan telah merencanakan akan memulai aktivitas kembali di kantor usai libur panjang. Untuk mengantisipasi penyebaran virus, perusahaan perlu menyusun strategi baru. Berikut beberapa strategi baru yang bisa diterapkan perusahaan untuk menjalani aktivitas new normal di masa Covid-19 : 1. Kerja Secara Fleksibel  Persiapan menjalani new normal, perusahaan diharapkan dapat menerapkan sistem kerja yang fleksibel. Maksudnya, membiarkan karyawan bekerja work from home apabila kondisi tubuhnya sedang tidak sehat. Sistem kerja ini dapat meminimalisir penyebaran virus karena orang sakit sangat berisiko tertular. Kebijakan lainnya yang dapat dilakukan yaitu mempertimbangkan karyawan yang menggunakan transportasi umum untuk dapat menerapkan kebijakan tersebut juga. Penerapan WFH tidak menjadi halangan apabila perusahaan dapat mengontrol kehadiran karyawannya. Perusahaan dapat menggunakan aplikasi absensi online hadir. Karyawan melaporkan kehadiran dengan melakukan clock in dan clock out yang menggunakan teknologi GPS. Dimana teknologi tersebut dapat memverifikasi lokasi karyawan. Data absensi pun ditampilkan secara real-time.  2. Prioritaskan Keamanan Karyawan  Setelah menjalani libur, beberapa perusahaan pun mengambil langkah untuk bekerja kembali di kantor. Salah dua kebijakan yang dapat diterapkan yaitu shifting maupun mempekerjakan kembali karyawan dengan umur 45 tahun ke bawah. Namun, tentunya perusahaan harus mengutamakan prosedur keamanan untuk karyawan tersebut. Perusahaan diharapkan lebih sigap apabila ternyata nantinya di kantor terdapat karyawan yang menunjukkan gejala-gejala tidak sehat. Apabila diperlukan, perusahaan bisa menyediakan suplemen vitamin untuk membantu meningkatkan daya tubuh karyawan. Namun hal yang paling utama untuk dilakukan perusahaan adalah mengidentifikasi dan memonitor karyawan. Hal ini dilakukan agar 11



perusahaan tetap waspada dan cepat tanggap mengenai penyebaran virus corona dan dapat meningkatkan rasa nyaman dan aman karyawan selama bekerja di kantor. Untuk itu perusahaan perlu menggunakan software Human Resources Information System (HRIS), misalnya aplikasi absensi online hadir yang memungkinkan karyawan untuk melakukan absensi dengan cara swafoto di smartphone masing-masing karyawan. Aplikasi ini memungkinkan karyawan dapat melakukan absensi tanpa perlu takut terkontaminasi oleh virus dari peralatan kantor misalnya mesin absensi fingerprint yang umum digunakan oleh banyak karyawan.  3. Contact Tracing di Lingkungan Kantor  Istilah contact tracing mungkin masih sangat awam untuk beberapa kalangan. Contact tracing dapat memungkinkan perusahaan memantau aktivitas karyawan, misalnya apakah karyawan sudah menerapkan physical distancing yang tepat hingga mengetahui apakah beberapa bulan terakhir karyawan berhubungan dengan karyawan lain yang ter-suspect virus corona. Hal itu sangat berguna untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Namun untuk saat ini beberapa perusahaan belum bisa untuk menikmati aplikasi contact tracing, karena beberapa perusahaan masih berusaha men-develop aplikasi tersebut. Apabila nantinya aplikasi tersebut sudah dapat digunakan, maka dapat dijadikan salah satu protokol baru perusahaan. 4. Beralih Kepada Teknologi Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi menjadi suatu hal yang tak dapat dipisahkan oleh masyarakat. Perusahaan harus bereaksi cepat menggunakan alat kolaboratif baru dengan cara yang efisien. Perusahaan harus membuat saluran digital untuk pelanggan dan memastikan infrastruktur TI mereka cukup kuat untuk mengatasi tantangan. Transformasi digital harus melayani kebutuhan pelanggan dan karyawan baru, misalnya meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data dan ketersediaan data, pelatihan jarak jauh, dan peningkatan pembelian peralatan perlengkapan melalui e-commerce.



12



5. Menjamin Kesehatan Karyawan  Banyak karyawan ingin kembali bekerja di kantor, tetapi banyak juga yang khawatir bisa melakukannya dengan aman. Perusahaan perlu meyakinkan karyawan tentang keselamatan dan menemukan cara untuk memotivasi mereka untuk kembali bekerja pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau lockdown di beberapa negara. Manajer perlu memastikan keselamatan karyawan di tempat kerja melalui peningkatan tes kesehatan karyawan, pendesainan ulang ruang kerja, penyediaan sanitasi yang baik, dan lainnya. Perusahaan juga dapat meyakinkan karyawan dengan  menekankan kepedulian mereka terhadap kesejahteraan. 6. Pelatihan Online. Perusahaan atau organisasi dapat mencari cara untuk mengoptimalkan bakat terpendam karyawan dengan melakukan pelatihan. Bakat baru akan sangat bermanfaat dalam proses bisnis yang ada. Cara ini juga dapat membantu meningkatkan moral tim dan membuat anggota merasa lebih aman. Tetapi, karena tidak dapat berinteraksi secara langsung, pelatihan dapat dilakukan secara online dari jarak jauh. Pelatihan jarak jauh dapat menggunakan perangkat lunak yang menghubungkan karyawan satu sama lain dengan penyedia pelatihan.  New Normal ternyata juga mendorong cara baru untuk belajar online. Research and Markets telah memperkirakan pasar e-learning meningkat tiga kali lipat pada tahun 2025 hingga mencapai $ 325 miliar. 7. Masuk Kantor Bergantian. Ribuan pemilik perusahaan mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan bisnis di tengah kondisi pandemi. Salah satu hal paling penting dan efektif yang dapat adalah model hibrida, di mana sebagian karyawan akan bekerja di kantor dan sisa lainnya akan bekerja dari rumah sesuai dengan shift yang berlaku. Dengan demikian, perusahaan akan mengurangi risiko tertular COVID-19 di tempat kerja 



13



8. Pandemi COVID-19 juga menyerang karyawan dari segi kesehatan mental. Karyawan cenderung merasa cemas akan kesehatan pribadi dan keluarnya di luar sana. Agar karyawan tetap merasa nyaman, perusahaan harus terus mengembangkan program pengembangan tim dalam ruang virtual. Program ini dapat berupa sesi makan siang bersama secara online, obrolan ringan, senam bersama, dan sebagainya. Perusahaan dapat menawarkan pelayanan kesehatan mental yang dapat dimanfaatkan karyawan. Maka kerja keras anggota tim mereka ketika mereka mencapai puncak dan terus produktif di tengah pandemi COVID-19. Berdasarkan Panduan dan pencegahan tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. Rincian panduan dan pencegahan Covid-19 di lingkungan sesuai Keputusan Menkes antara lain: 



Bagi Tempat Kerja  1. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan COVID-19  a. Pihak



manajemen



agar



senantiasa



memantau



dan



memperbaharui



perkembangan informasi Covid-19 secara berkala sebagai panduan new normal. b. Pembentukan Tim Penanganan COVID-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas Kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja.  c. Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai COVID-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.  d. Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma.  e. Pengaturan bekerja dari rumah (work from home). Menentukan pekerja esensial



yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah.  14



2. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja selama PSBB berlangsung :  a. Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko COVID19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit COVID-19.  b. Pengaturan



waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan



mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh. c. Untuk pekerja shift: -



Jika memungkinkan tiadakan 3 shift



-



Bagi pekerja 3 shift atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun. 



d. Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan



selama di tempat kerja. e. Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-



buahan



yang



banyak



mengandung



vitamin



C



untuk



membantu



mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitaminC.  3. Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat: a. Menyediakan hand sanitizer dan hygiene sanitasi lingkungan kerja.



b.



Sarana cuci tangan.



c. Physical Distancing dalam semua aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di kantin, dll). 4. Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai berikut : a. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). b. Etika batuk Membudayakan etika batuk.



15



c. Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam istirahat. d. Makan makanan dengan gizi seimbang. e. Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain.  5. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai COVID-19  a. Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan pemahaman yang benar terkait masalah pandemi COVID-19, sehingga



pekerja



mendapatkan



pengetahuan



untuk



secara



mandiri



melakukan tindakan preventif dan promotif guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar.  b. Materi edukasi yang dapat diberikan: 1)



Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya



2)



Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul



3)



Praktek PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk



4)



Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan



5)



Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja



6) 



Akses materi edukasi COVID-19 sebagai panduan new normal.



Bagi Pekerja  1. Tetap tinggal di rumah jika tidak ada keperluan mendesak jangan keluar rumah. Jika terpaksa harus keluar rumah, gunakan masker, hindari ke tempat-tempat dengan kerumunan orang banyak, selalu menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, segera selesaikan keperluan lalu pulang. Patuhi petunjuk dari pemuka agama. 2. Jaga kebersihan rumah dibersihkan dan dipel 2 x sehari.



16



3. Optimalkan sirkulasi udara dan cahaya matahari di rumah. Biarkan udara pagi dan sinar matahari masuk dalam rumah. 4. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Setiap kali tangan kotor, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi dan anak, sebelum dan sesudah makan, sebelum menyuapi.  5. Biasakan etika batuk/bersin dengan menutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam. 6. Gunakan masker bila batuk/pilek/demam. 7. Pisahkan jika ada anggota keluarga yang sakit. Jaga jarak atau pisahkan ruangan apabila ada yang sakit, gunakan masker. 8. Apabila mengalami keluhan kesehatan yang dicurigai COVID-19 segera konsultasikan



dengan



tenaga



kesehatan



melalui



telemedicine



seperti



prosehat, sehatpedia, halodoc, good doctor, call center COVID-19 setempat, dan lain lain. 9. Jika tidak ada keluhan yang mendesak dan darurat, hindari mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan selama masa pandemi, jika terpaksa maka datanglah dengan menggunakan masker. 10. Mendalami informasi terbaru COVID-19 terbaru.



17



Strategi pencegahan corona dan pengendaliannya di tempat kerja disusun untuk membantu dalam meningkatkan peran dan kewaspadaan untuk mengantisipasi penularan di tempat kerja serta memberikan perlindungan seoptimal mungkin bagi kesehatan pekerja. Tantangan yang dihadapi perusahaan dan tim memang tidak mudah dalam kondisi pandemi COVID-19. Namun, bukan tidak mungkin bagi perusahaan untuk bersinergi bersama tim serta segenap karyawan melewati fase sulit yang terjadi. Jadi, kemauan yang kuat dari karyawan pun juga sangat berperan dalam kesuksesan perusahaan menghadapi New Normal pasca pandemi COVID-19



18



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung selama hampir tiga bulan. Masyarakat tentu sangat berharap agar pandemi ini cepat berlalu. Namun ketika keadaan belum pulih kembali dan kita tetap diharuskan untuk menjalani aktivitas new normal. Pandemi ini telah mengubah perilaku kita dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hampir semua aktivitas dilakukan dirumah saja dan akibatnya berdampak ke perekonomian secara luas. Hingga saat ini vaksin virus corona pun belum ditemukan karena butuh waktu cukup lama dalam pengembangannya. Hal tersebut membuat kita harus menjalani new normal dengan tetap melakukan social distancing dan physical distancing. New Normal sendiri adalah sebuah kondisi dari dampak krisis global, dimana semua sektor di dunia termasuk perusahaan membiasakan diri atas fenomena baru terhadap situasi yang terjadi. New Normal bukanlah hal baru bagi dunia. Beberapa perusahaan telah merencanakan akan memulai aktivitas kembali di kantor usai libur panjang. Untuk mengantisipasi penyebaran virus, perusahaan perlu menyusun strategi baru. Seperti : Kerja Secara Fleksibel, prioritaskan keamanan karyawan, Contact Tracing di Lingkungan Kantor, Beralih Kepada Teknologi, menjamin kesehatan karyawan, pelatihan online, serta masuk kantor secara bergantian atau menggunakan sistem shift. Panduan pencegahan corona dan pengendaliannya di tempat kerja disusun untuk membantu dalam meningkatkan peran dan kewaspadaan untuk mengantisipasi penularan di tempat kerja serta memberikan perlindungan seoptimal mungkin bagi kesehatan pekerja. Tantangan yang dihadapi perusahaan dan tim memang tidak mudah dalam kondisi pandemi COVID-19. Namun, bukan tidak mungkin bagi perusahaan untuk bersinergi bersama tim serta segenap karyawan melewati fase sulit yang terjadi. Jadi, kemauan yang kuat dari karyawan pun juga sangat berperan dalam kesuksesan perusahaan menghadapi New Normal pasca pandemi COVID-19.



19



B. SARAN Kami berharap semua kalangan masyarakat mampu menerapkan new normal secara bertahap. Dengan demikian masyarakat juga perlu diedukasi mengenai hal-hal yang nantinya diterapkan dalam new normal atau tatanan hidup baru. Selain itu dengan Era kehidupan normal baru atau new normal juga diharapkan dapat memulihkan perekonomian Indonesia dari pandemi COVID-19.



20



DAFTAR PUSTAKA https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/pedoman-covid-19-di-kantor-dalam-persiapannew-normal/ https://www.harapanrakyat.com/2020/06/aturan-new-normal-untuk-karyawan/ https://www.gadjian.com/blog/2020/05/27/perusahaan-wajib-patuhi-protokol-new-normaldi-kantor/ https://arenakuliah.blogspot.com/2016/11/strategi-manajemen-sumber-daya-manusia.html https://romarisky96blog.wordpress.com/2016/01/06/makalah-manajemen-sumber-dayamanusia-strategi/ https://www.kompasiana.com/hpinstitute/5ead17b5d541df3e62051864/memahami-istilahnew-normal



21