Tugas KMB 4a [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: YULIANTI FADILLAH



TINGKAT/ SEMESTER : 4A/7



SOAL UJI PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3 Seorang laki-laki, usia 30 tahun diantar oleh keluarga ke IGD dengan KLL (kecelakaan lalu lintas). Menurut keluarga, Ketika mengendarai motor, korban ditabrak mobil dari arah belakang . Hasil pengkajian, pasien compos mentis, terlihat robekan di celana kanan dan rembesan darah. Pasien tampak pucat, kesakitan dengan skala nyeri 7. TTV TD 140/80 mmHg, frekuensi Nadi 100x/menit, frekuensi Nafas 22x/menit, Suhu 370 C. Hasil rontgen : tampak fraktur femur dextra. 1. Jelaskan masalah keperawatan utama beserta intervensi 2. Jelaskan tentang tujuan balut tekan 3. Jelaskan prinsip/mekanisme/teknik pemasangan bidai



Seorang perempuan, usia 57 tahun dirawat dengan Stroke Iskemik hari kedua. Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak tidak teratur mengkonsumsi obat. Hasil pengkajian kesadaran somnolent, E3 M4 V Disartria. Wajah asimetris, kelemahan pada sisi tubuh bagian kanan, tercium bau mulut dan bibir tampak kering serta pecahpecah. Terpasang infus normal saline 0,9%, oksigen nasal kanul 3l/menit, NGT dan foley cateter. Urine kuning pekat 400cc per 8 jam. Hasil CT Scan kepala terdapat lesi hipodens berbatas tegas pada parenkim cerebri daerah temporalis kiri. Nilai Laboratorium ( Hemoglobin 10g/dl, Hematokrit 45vol%, Leukosit 15.000/uL, Trombosit 220.000/uL, Ureum 55 mg/dL, Kretainin 1,9 mg/dL, Albumin 2,1 g/dL, GDS 220 g/dL, Elektrolit : Na 135 mEq/L, K 3,5 mEq/L, Cl 112 mEq/L). Terapi yang diberikan : Citicoline Inj 2x500mg, Manitol infus 125cc/hari, Ceftriaxone 2x1gr, Simvastatin 1x10mg tab, Laxan syrup 1x10ml. 1. Jelaskan masalah keperawatan utama beserta intervensi 2. Lakukan pemeriksaan neurologi



Seorang laki-laki, usia 34 tahun dengan berat badan 50kg dan luka bakar derajat 2 dalam, terkena api letupan tiner. Pasien gelisah, terdapat luka bakar di wajah disertai edema seluruh muka terutama kedua



palpebra dan bibir disertai hipersekresi. Saliva warna abu kehitaman. Pernafasan sulit dihitung dan terdengar bunyi nafas. Luka bakar juga terdapat di dada dan perut. Infus terpasang RL, urine berwarna gelap 30cc perjam. TD100/70mmHg, frekeunsi Nadi 110x/menit, Suhu 375 C. Hasil Analisa Gas Darah (pH 7,32, pO2 86mmHg, pCO2 49mmHg, HCO3 -21mEq/L 1. Jelaskan masalah keperawatan utama beserta intervensinya 2. Hitung luas luka bakar dan resusitasi cairan 3. Lakukan pengambilan darah arteri untuk pemeriksaan AGD dan analisa hasilnya JAWAB : KASUS 1 1. Jelaskan masalah keperawatan utama beserta intervensi DS: Menurut keluarga, Ketika mengendarai motor, korban ditabrak mobil dari arah belakang Do: - Klien tampak pucat pucat dan meringis kesakitan - terlihat robekan di celana kanan dan rembesan darah - TD : 140/80 - N : 100x/menit - RR: 22x/menit - suhu 37c - hasil rontgen : tampak faktur femur dextra Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut bd Agen Pencedera Fisik Intervensi : Manajemen Nyeri Observasi      



lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Identifikasi skala nyeri Identifikasi respon nyeri non verbal Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup Monitor efek samping penggunaan analgetik



Terapeutik 



Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)



 



Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi







 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri  Jelaskan strategi meredakan nyeri  Anjurkan memonitor nyri secara mandiri  Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat  Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi  Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu



2. Jelaskan tentang tujuan balut tekan Tujuan balut tekan adalah sebagai penekanan untuk menghentikan pendarahan, mempertahankan penutup luka pada tempatnya, dan menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.. Tujuan balut bidai adalah perawatan umum trauma ekstremitas atau imobilisasi dari lokasi trauma seperti belat (spalk) untuk mempertahankan posisi bagian tulang yang patah agar tidak bergerak dan mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi. 3. Jelaskan prinsip/mekanisme/teknik pemasangan bidai: 1) Pembidaian menggunakan pendekatan atau prinsip melalui dua sendi, sendi di sebelah proksimal dan distal fraktur. 2) Pakaian yang menutupi anggota gerak yang dicurigai cedera dilepas, periksa adanya luka terbuka atau tanda-tanda patah dan dislokasi. 3) Periksa dan catat ada tidaknya gangguan vaskuler dan neurologis (status vaskuler dan neurologis) pada bagian distal yang mengalami cedera sebelum dan sesudah pembidaian. 4) Tutup luka terbuka dengan kassa steril. 5) Pembidaian dilakukan pada bagian proximal dan distal daerah trauma (dicurigai patah atau dislokasi) 6) Jangan memindahkan penderita sebelum dilakukan pembidaian kecuali ada di tempat bahaya. Jangan menambahkan gerakan pada area yang sudah dicurigai adanya fraktur (Do no harm). 7) Beri bantalan yang lembut pada pemakaian bidai yang kaku.



a. Periksa hasil pembidaian supaya tidak terlalu longgar ataupun terlalu ketat sehingga menjamin pemakaian bidai yang baik b. Perhatikan respons fisik dan psikis pasien



KASUS 2 1. Jelaskan masalah keperawatan utama beserta intervensi DX : Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif MENEJEMEN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL 1.



Observasi  



2.



Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi, gangguan metabolisme, edema serebral) Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran  Terapeutik



    



Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang Berikan posisi semi fowler Hindari maneuver Valsava Cegah terjadinya kejang Pertahankan suhu tubuh normal



2. Lakukan pemeriksaan neurologi:



KASUS 3



1. Jelaskan masalah keperawatan utama beserta intervensinya DX : Nyeri Akut bd Agen Pencedera Kimiawi Intervensi : Manajemen Nyeri Observasi      



lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Identifikasi skala nyeri Identifikasi respon nyeri non verbal Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup Monitor efek samping penggunaan analgetik



Terapeutik   



Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) Fasilitasi istirahat dan tidur



Edukasi 



Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri







Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu



Kolaborasi



3. Hitung luas luka bakar dan resusitasi cairan Luas luka bakar pada kasus diatas adalah : Wajah : 4,5% Dada : 9% Perut : 9% Rumus resusitasi cairan : 4mL x KgBB x Luas % Luka Bakar Jawab : 4mL x 50Kg x 22,5 % = 4.500



Pada 8 jam pertama diberikan 2.250 ml 3. Lakukan pengambilan darah arteri untuk pemeriksaan AGD dan analisa hasilnya



PEMERIKSAAN NEUROLOGIS



Tingkat kesadaran : Somnolen GCS : E : 3 ( rangsang verbal ) M : 5 ( Melokalisir rasa nyeri ) V : Disatria



NERVUS I ( OLFAKTORI ) Penciuman Normosmia ( normal ) NERVUS II ( OPTIKUS ) Ketajaman penglihatan ( normal ) Lapang pandang ( normal ) NERVUS III , IV , VI Mata: normal pupil : Reaksi pupil terhadap cahaya, kanan (+) kiri (+) Ukuran pupil kanan (3mm) kiri (3mm) Pupil isokor Konjungtiva ananemis , tidak ada pembengkakan , tidak ada ptosis Gerakan bola mata kiri ( 3 ) kanan ( 3 ) NERVUS V a.Raba, nyeri ( sensorik ) = normal



b.motorik = gerakan mengunyah normal ( simetris ) NERVUS VII ( FASIALIS ) Fungsi sensorik : normal Fungsi motorik : normal ( pasien senyum, mengembungkan pipi, menggerakan lidah ) NERVUS VIII ( VESTIBULOCOCHLEARIS ) VESTIBULO Test Romberg = positif COCHLEAR Test weber = tidak ada lateralisasi Test rhine = Positif NERVUS IX , X Reflek muntah : Positif Reflek menelan : Positif NERVUS XI Di otot Trapezius dan Sternokleidomastoideus ( normal ) NERVUS XII Pergerakan lidah : normal Kekuatan lidah : baik



Reflek Babinski : normal