Tugas Kuliah Makalah Energi Terbarukan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KULIAH MAKALAH PENGANTAR TEKNIK ELEKTRO ENERGI TERBARUKAN DOSEN :



NAMA : 1. 2. 3. 4. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN 2014



KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, merupakan kalimat yang pantas kami ucapkan. Karena atas karunia dan anugrah-Nya kami dapat menyelesaikan sebuah makalh atau karya tulis yang berjudul “Energi Terbarukan” ini dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini tentunya hambatan selalu ada. Namun kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta menambah wawasan para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat sekaligus wawasan para pembaca. Tidak lupa juga kani mohon ma’af apabila dalm penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam hal isi maupun kosa kata yang mungkin tidak sesuai dengan standar bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kami sebagai penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kami harapkan kritik dan saran demi kebaikan dan motivasi kami kedepannya.



Penulis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR LEMBAR PERSETUJUAN DAFTAR ISI BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3.



Latar belakang Rumusan masalah Tujuan



BAB II. ISI 2.1.



Pembahasan



BAB III. PENUTUP 3.1.



Kesimpulan



3.2.



Saran



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan salah satu faktor kehidupan manusia, dengan adanya energi manusia dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu energi memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Bahkan berbagai alat-alat pendukung kehidupan manusia seperti motor, mobil, peralatan rumah tangga, dll tidak akan bisa berfungsi tanpa adanya energi. Sebagaimana kita tahu energi dibagi menjadi dua golongan, yaitu energi terbarukan dan energi yang tidak terbarukan. Pemanfaatan energi tidak terbarukan yang berlebihan dapat menimbulkan dampak yang sangat merugikan di bumi. Namun dewasa ini, manusia akan masih bergantung pada penggunaan energi tidak terbarukan karena saat ini hanya energi fosil inilah yang dapat menghasilkan energi dalam skala besar. Sedangkan untuk energi terbarukan sendiri masih belum bisa memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar dikarenakan potensi dan tingkat perekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi konvensional. Di lain pihak, manusia dihadapkan dengan situasi menipisnya cadangan sumber energi konvensional/ energi tidak terbarukan dan menigkatnya kerusakan akbat penggunaan energi konvensional. Dengan semakin menipisnya energi konvensional maka biaya penambangannya akan menigkat dan berdampak dengan menaiknya harga jual ke masyarakat. Krisis energi tidak hanya dialami di Indonesia, di barbagai Negara lain pun juga mengalami krisis energi. Pasalnya populasi manusia yang semakin meningkat dan kebutuhan akan energi pun sangat diperlukan untuk memenihi kebutuhan energi manusia. Apalagi di Indonesia, masyarakatnya masih sangat bergantung pada sumber energi tidak terbarukan. Di Indonesia terdapat energi terbarukan namun masih belum bisa dioptimalkan dengan baik. Melihat kondisi seperti ini, maka saat inilah sangat diperlukan pengetahuan tentang energi terbarukan. Apa itu energi terbarukan, apa macam energi terbarukan, apa masalah yang timbul dari pengolahan energi terbarukan, serta bagaimana cara mengatasi masalah yang timbul tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi energi terbarukan ? 2. Apa saja macam energi terbarukan ? 3. Apa saja contoh teknologi pemanfaatan energi terbarukan ? 4. Apa masalah yang timbul dari pemanfaatan energi terbarukan?



5. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi masalh yang timbul dari pemanfaatan energi terbarukan ?



1.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui definisi energi terbarukan, macam energi terbarukan, teknologi pemenfaatan energi terbaruka, masalah yang timbul akibat pemanfaatan energi terbarukan, serta solusi untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemanfaatan energi terbarukan.



BAB II ISI 2.1 Pembahasan 2.1.1. Definisi Energi Terbarukan. Secara sederhana, energi adalah hal yang membuat segala sesuatu di sekitar kita terjadi atau kemampuan untuk melakukan kerja. Energi ada di semua benda: manusia, tanaman, binatang, mesin, dan elemen-elemen alam (matahari, angin, air dsb). Sedangkan untuk definisi energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan lagi dan lagi. Sumber akan selalu tersedia dan tidak merugikan lingkungan. Ada banyak alasan mengapa energi terbarukan menjadi pilihan, diantaranya; relative murah dibandingkan dengan energi konvensional, bersifat netral karbon, kebanyakan tidak menimbulkan polusi dan semakin mendapatkan dukungan dari berbagai LSM untuk menggantikan solusi energi tidak terbarukan berbasis bahan bakar minyak. Lebih lanjut, mengimplemantasikan teknologi ini dalam masyarakat perdesaan bisa memberikan peluang kemandirian kepada masyarakat perdesaan untuk mengelola dan mengupayakan kebutuhan energi mereka sendiri beserta solusinya. Energi terbarukan ini merupakan salah satu solusi untuk membuat negaranegara lebih maju. 2.1.2. Macam Energi Terbarukan.



1. Tenaga Surya



(Sumber: http://kunaifi.wordpress.com/category/209-tenaga-matahari/) Matahari terletak berjuta-juta kilometer dari Bumi, akan tetapi menghasilkan jumlah energi yang luar biasa banyaknya. Energi yang dipancarkan oleh matahari yang mencapai Bumi setiap menit akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi seluruh penduduk manusia di bumi selama satu tahun, jika bisa



ditangkap dengan benar. Misal pemanfaatannya adalah kita bisa menggunakan tenaga surya untuk mengeringkan pakaian atau mengeringkan hasil panen. Energi surya adalah energi yang dihasilkan melalui pengumpulan secara langsung dari cahaya matahari. Tentu saja matahari tidak memberikan energi yang konstan untuk setiap titik di bumi, sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk mengisi daya baterai, di siang hari dan daya dari baterai tersebut digunakan di malam hari karena saat malam hari tidak tersedia cahaya matahari. 2. Tenaga Angin



(Sumber: http://kunaifi.wordpress.com/category/207-tenaga-angin/) Pada saat angin bertiup, angin disertai dengan energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin juga bisa dimanfaatkan menggunakan baling-baling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan turbin angin yang akan menghasilkan energi listrik. Perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda menghasilkan tekanan udara yang berbeda, sehingga menghasilkan angin. Angin adalah gerakan udara dan mampu menggerakkan turbin. Energi listrik dapat dihasilkan dari gerakan yang dihasilkan oleh turbin angin. Energi yang tersedia dari angin adalah fungsi dari kecepatan angin, ketika kecepatan angin meningkat, maka energi keluarannya juga meningkat hingga ke batas maksimum energi yang mampu dihasilkan turbin tersebut.



3. Biomassa



(Sumber: http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-biomassa.html) Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah digunakan orang sejak dari jaman dahulu kala: orang telah membakar kayu untuk memasak makanan selama ribuan tahun. Biomassa adalah semua benda organik (misal: kayu, tanaman pangan, limbah hewan & manusia) dan bisa digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, memanaskan dan pembangkit listrik. Sumber energi ini bersifat terbarukan karena pohon dan tanaman pangan akan selalu tumbuh dan akan selalu ada limbah tanaman. Ada empat jenis biomassa: 



Bahan bakar padat limbah organik; Kayu serta limbah pertanian bisa dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik. Banyak industri yang menggerakkan mesin industrinya menggunakan listrik dari pengolahan hasil limbah mereka sendiri (contoh: produsen furnitur).







Bahan bakar padat limbah anorganik; Tidak semua limbah adalah organik, beberapa di antaranya bersifat anorganik, seperti plastik. Pembangkit listrik yang memanfaatkan sampah untuk menghasilkan energi disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Pembangkit listrik tenaga sampah ini menggunakan







sampah sebagai sumber energinya. Bahan Bakar Gas; Sampah yang ada di tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menghasilkan gas metan. Jika gas metan tersebut ditampung, maka bisa langsung dimanfaatkan untuk dibakar yang menghasilkan panas untuk penggunaan praktis atau digunakan pada pembangkit listrik. Metan bisa juga dihasilkan dari kotoran hewan yang diproses dengan metode tertentu. Biodigester adalah wadah kedap udara di mana limbah atau kotoran difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen melalui proses yang dinamakan pencernaan anaerob untuk menghasilkan gas yang mengandung metan. Gas



ini bisa dipakai untuk memasak, memanaskan & membangkitkan listrik. Gasifikasi adalah proses untuk menghasilkan gas yang bisa dipakai sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Dalam proses gasifikasi, biomassa dengan biaya murah, seperti limbah pertanian dibakar sebagian dan gas sintetik yang dihasilkan dikumpulkan dan digunakan untuk pemanas dan pembangkit listrik. Dengan menggunakan teknik lebih lanjut lagi, maka gas sintetik bisa dikonversi menjadi minyak solar sintetik/bahan bakar dari sumber hayati (biofuel) berkualitas tinggi, yang setara dengan minyak solar yang digunakan untuk menggerakkan mesin diesel konvensional. 



Bahan Bakar Hayati; Berbentuk Cair. Bahan bakar hayati adalah bahan bakar untuk kendaraan bermotor atau mesin. Bahan bakar ini bisa digunakan sebagai tambahan atau menggantikan bahan bakar konvensional untuk mesin. Bioethanol adalah alkohol yang dibuat melalui proses fermentasi gula yang terkandung pada tanaman pangan (contoh: tebu, ubi kayu atau jagung), dan digunakan sebagai tambahan untuk bensin. Biodiesel dibuat dari minyak sayur (misal: Minyak Sawit, Jatropha Curcas, Minyak Kelapa, atau Minyak Kedelai, atau Limbah Minyak Sayur/WVO). Biodiesel bisa digunakan sendiri atau sebagai tambahan pada mesin diesel tanpa memodifikasi mesin.



4. Tenaga Air



(Sumber: http://kunaifi.wordpress.com/category/206-tenaga-air/) Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir atau air terjun. Air yang mengalir ke baling-baling yang ditempatkan di sungai, akan menyebabkan baling-baling bergerak dan menghasilkan tenaga mekanis atau listrik. Tenaga air sudah banyak dikembangkan dan sudah terdapat banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menghasilkan listrik di seluruh Indonesia.



Pada umumnya, bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air dimana sudah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan untuk menggerakkan baling-baling modern yang disebut dengan turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. 5. Energi Panas Bumi



(Sumber: http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklimglobal/Energi-Bersih/geothermal/) Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Tergantung pada lokasinya, suhu bumi meningkat satu derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga 50 m di bawah permukaan tanah. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) adalah pembangkit listrik yang menggunakan uap atau air panas langsung berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik. Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari Bumi dimasukkan kembali secara terus-menerus ke dalam tanah setelah didinginkan di pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di mana PLTPB bisa dibangun, karena perlu menemukan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses panas yang tersimpan.



6. Energi Pasang Surut



(Sumbe r:http://aseli.co/index.php?option=com_content&view=article&id=87:energilaut-2&catid=40:cat-article&Itemid=53) Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang sangat banyak saat tingkat air laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air pasang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air tetapi dalam skala yang lebih besar. Pada saat air pasang, air bisa ditahan di belakang bendungan. Ketika surut, maka tercipta perbedaan ketinggian air antara air pasang yang ditahan di bendungan dan air laut, dan air laut di belakang bendungan bisa mengalir melalui turbin yang berputar, untuk menghasilkan listrik. 7. Tenaga Ombak



(Sumber:http://ieball-m.blogspot.com/2013/10/pemanfaatan-teknologi-energigelombang.html) Ombak laut yang selalu beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas laut. Ombak laut memiliki potensi menjadi sumber energi yang hebat jika bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa metode untuk memanfaatkan energi ombak. Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang



bergerak menggerakkan turbin (seperti turbin angin) yang menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Sistem energi ombak yang lain adalah memanfaatkan gerakan naik turun ombak untuk menggerakkan piston yang bisa menggerakkan generator. Tidak mudah untuk menghasilkan listrik dari ombak dalam jumlah besar. Lagipula memindahkan energi tersebut ke pantai merupakan kesulitan tersendiri. Inilah sebabnya sistem tenaga ombak sejauh ini belum lazim. 2.1.3. Contoh Teknologi Pemanfaatan Energi Terbarukan. 1. Tenaga Surya



(Sumber: http://zmpulungan.wordpress.com/2013/10/06/pembangkit-listriktenaga-surya/) Indonesia merupakan daerah tropis, oleh karena itu Indonesia sangat berpotensi dalam urusan energi surya. Di Indonesia pemanfaatan energi surya dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu teknologi energi surya termal dan energi surya fotovoltaik. Energi surya termal pada umumnya digunakan untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air. Energi surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari pendingin di Puskesmas dengan kapasitas total ± 6 MW. Secara umum, teknologi surya termal yang kini dapat dimanfaatkan termasuk dalam teknologi sederhana hingga madya. Beberapa teknologi untuk aplikasi skala rendah dapat dibuat oleh bengkel pertukangan kayu/besi biasa. Untuk aplikasi skala menengah dapat dilakukan oleh industri manufaktur nasional. 2.



Tenaga Angin



(Sumber: http://nenxtyas.wordpress.com/2013/01/05/inilah-5-energialternatif-yang-cocok-untuk-indonesia/) Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi listrik digunakan dengan sebuah generator listrik, alat ini berfungsi untuk mengumpulkan energi dari angin. Proses pemanfaatan ini yaitu dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik. Selanjutnya, pada alat ini terdapat kincir angin yang berfungsi untuk memutar peralatan mekanik agar dapat melakukan kerja fisik seperti menggiling atau memompa air. Pada tahun 2005, kapasitas generator dalam mengumpulkan energi hanya 58.982 MW, angka ini masih kurang dari 1% penggunaan listrik di dunia. Untuk mengatasi kekurangan ini, maka akan dibangun ribuan turbin angin dengan total kapasitas 58.982 MW yang tersebar di wilayah AS, Eropa dan wilayah lainnya dengan penghasilan kapasitas listrik 90% dari instalasi tenaga angin yang berada diwilayah tersebut. Pada tahun 2010, Asosiasi Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MW akan terpasang di dunia. Selanjutnya 1970an Denmark menjadi penghasil terbesar sumber tenaga angin diantara Jerman , US, India dan Spanyol dengan presentase 20% listrik yang dihasilkan dari turbin anginnya. Pada tahun 2005, kali ini Jerman yang berhasil menjadi produsen terbesar tenaga angin yaitu dengan 32% kapasitas energi yang dihasilkan. Targetnya pada 2010, energi terbarui akan memenuhi 12,5% kebutuhan listrik Jerman. 3.



Biomassa



(Sumber: http://nenxtyas.wordpress.com/2013/01/05/inilah-5-energialternatif-yang-cocok-untuk-indonesia/) Perusahaan pembangkit listrik dari TPA ini bernama Landfill Gas and Power Pty Ltd disingkat LGP, sebuah perusahaan swasta milik ACE Holdings Australia. Mulai beroperasi sejah 1993, LGP telah menjadi salah satu pemimpin di pasar energi terbarukan Australia. Mereka bukan hanya bermain di bisnis pembangkit listrik, tapi juga berkontribusi mengurangi emisi CO2 dan methane ke atmosfer. Perlu diketahui bahwa methane adalah gas berbahaya yang dihasilkan oleh tumpukan sampah di TPA. LGP telah menghasilkan listrik sekitar 75 GWh dari tiga pembangkit merk Catterpilar di Canning Vale, dijual lewat jaringan listrik pemerintah (Western Power) ke pelanggan khusus seperti kantor-kantor pemerintah lokal dan industriindustri skala kecil dan menengah. 4.



Tenaga Air



(Sumber: http://nenxtyas.wordpress.com/2013/01/05/inilah-5-energi-alternatif-yangcocok-untuk-indonesia/) Untuk teknologi tenaga air tentunya sudah asing lagi bagi kita, yaitu PLTA. Perusahaan ini merupakan perusaahan pembangkit listrik tenaga air besar di Indonesia.



Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan. 5.



Energi Panas Bumi



(Sumber : www.pge.pertamina.com) Dengan banyaknya gunung vulkanik, Indonesia seharusnya menjadi raksasa dalam eksplorasi panas bumi sebagai sumber energi. Pencarian sumber energi panas bumi sudah dilakukan sejak masa hindia belanda. Awal pekerjaan tersebut dilakukan pada tahun 1918 di lapangan kamojang, Jawa Barat. Namun hingga saat ini pemanfaatannya masih belum optimal. Potensi panas bumi Indonesia terletak di 256 lokasi dan hampir setengahnya berada di kawasan konservasi dengan potensi 12 barel minyak bumi untuk pengoperasian selama 30 tahun. Dari data Kementrian ESDM menunjukkan bahwa dari potensi 40% panas bumi dunia, hanya 4% atau sekitar 1189 MW saja yang dimanfaatkan di bumi Indonesia. Daerah panas bumi yang sudah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik baru 7 dari 256 lokasi atau sekitar 3% dengan kapasitas total terpasang 1189 MW.



Potensi geotermal Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Lapangan geotermal kamojang menjadi salah satu sumur produksi panas bumi paling produktif. Sumur ini masih dimanfaatkan hingga sekarang walau sudah beroperasi selama 27 tahun dan masih memiliki kapasitas panas bumi sebanyak 93%. Efisiensi energi yang sangat baik diperlihatkan oleh panas bumi sebagai sumber energi. Pada tahun 2025 diproyeksikan geothermal Indonesia dapat menghasilkan panas bumi sebesar 9500 MW atau setara dengan 400 ribu barel oil equivalen (boe) per harinya. Sebuah potensi energi yang sangat besar. Berdasarkan informasi dari Kementrian ESDM, sampai dengan November 2009 total potensi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 28.112 MW yang tersebar di 256 titik. Terdapat penambahan 8 lokasi baru dengan potensi 400 MW yang berasal dari penemuan lapangan pada tahun 2009. 6.



Energi Pasang Surut



(Sumber: http://teknotrek.blogspot.com/2012/12/energi-listrik-dari-pasangsurut-air.html) Energi pasang surut (Tidal Energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerjanya sama dengan pembangkit listrik tenaga air,dimana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan mengahasilkan energi listrik. Energi diperoleh dari pemanfaatan variasi permukaan laut terutama disebabkan oleh efek gravitasi bulan, dikombinasikan dengan rotasi bumi dengan menangkap energi yang terkandung dalam perpindahan massa air akibat pasang surut. Listrik tenaga pasang surut adalah salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini, yang memanfaatkan energi potensial kinetik dan gravitasi pada aliran pasang surut. Jika dibandingkan dengan sumber-sumber energi terbarukan lainnya, aliran pasang surut merupakan sumber energi yang relatif dapat diandalkan, pergerakan pasang surut dapat diprediksi secara akurat dalam arah, waktu dan besarnya.



Energi pasang surut diperkirakan sekitar 500 sampai 1000 m kWh pertahun. Pembangkit listrik tenaga pasang surut (PLTPs) terbesar di dunia terdapat di muara sungai Rance di sebelah utara Perancis. Pembangkit listrik ini dibangun pada tahun 1966 dan berkapasitas 240 MW. 7.



Tenaga Ombak



(Sumber: http://apbi-icma.org/pengembangan-sumberdaya-energi-alternatifpembangkit-listrik-tenaga-gelombang-laut/) Sejumlah negara maju telah memanfaatkan potensi energi gelombang laut sebagai sumber listrik. Gelombang laut tak berbeda dengan matahari dan angin yang tak akan pernah habis. Sebenarnya PLTGL bukanlah sesuatu yang baru. Berdasarkan sejarahnya, pemanfaatkan gelombang laut sebagai sumber energi listrik telah dilakukan sejak abad ke-18. Berdasarkan catatan sejarah, Girard dan anaknya dari Prancis telah menggunakan energi gelombang laut. Selanjutnya pada 1919, BochauxPraceique telah memanfaatkan gelombang laut untuk menggerakkan alat pembangkit listrik untuk menerangi lampu rumahnya di Royan, dekat Boedeaix, Prancis. Apa yang dilakukannya telah menunjukkan kemajuan teknologi dalam pemanfaatan energi gelombang laut. Bahkan dia telah menggunakan perangkat teknologi yang diberi nama Oscillating Water Column untuk pertama kalinya. Tak hanya di Prancis, kalangan ilmuwan mencoba memanfaatkan energi gelombang laut. Dari 1855 hingga 1973 tercatat sekitar 340 paten mengenai teknologi pemanfaatan gelombang laut di Inggris.



2.1.4. Masalah Dari Pemanfaatan Energi Terbarukan 



Estetika, membahayakan habitat, dan pemanfaatan lahan Beberapa sistem ekstrasi energi terbarukan menghasilkan masalah



lingkungan yang unik. Misalnya, turbin angin bisa berbahaya untuk burung yang terbang, sedangkan bendungan air pembangkit listrik dapat menciptakan



penghalang bagi migrasi ikan - masalah serius di bagian barat laut pasifik yang telah mengurangi populasi ikan salmon. Pembakaran biomassa dan biofuel menyebabkan polusi udara yang sama dengan membakar bahan bakar fosil, meskipun karbon yang dilepaskan ke atmosfer ini dapat diserap kembali jika organisme penghasil biomassa tersebut secara terus menerus dibudidayakan. Masalah lain dengan banyak energi terbarukan, khususnya biomassa dan biofuel, adalah sejumlah besar lahan yang dibutuhkan untuk usaha pembudidayaannya. 



Konsentrasi Masalah lain adalah variabilitas dan persebaran energi terbarukan di



alam, kecuali energi panas bumi yang umumnya terkonsentrasi pada satu wilayah tertentu namun terdapat pada lokasi yang ekstrim. Energi angin adalah yang tersulit untuk difokuskan, sehingga membutuhkan turbin yang besar untuk menangkap energi angin sebanyak-banyaknya. Metode pemanfaatan energi air bergantung pada lokasi dan karakteristik sumber air sehingga desain turbin air bisa berbeda. Pemanfaatan energi matahari, untuk mendapatkan energi yang banyak membutuhkan luas area penangkapan yang besar. 



Jarak ke penerima energi listrik Keragaman geografis juga menjadi masalah signifikan, karena



beberapa sumber energi terbarukan seperti panas bumi, air, dan angin bisa berada di lokasi yang jauh dari penerima energi listrik. Panas bumi di pegunungan, energi air di hulu sungai, dan energi angin di lepas pantai atau dataran tinggi. Pemanfaatan sumber daya tersebut dalam skala besar kemungkinan akan memerlukan investasi cukup besar dalam jaringan transmisi dan distribusi serta teknologi itu sendiri dalam menghadapi lingkungan terkait. 



Ketersediaan Salah satu kekurangan yang cukup signifikan adalah ketersediaan



energi terbarukan di alam. Beberapa dari mereka hanya ada sesekali dan tidak setiap saat (intermittent). Misal cahaya matahari yang hanya tersedia ketika siang hari, energi angin yang kekuatannya bervariasi setiap saat, energi air



yang tak bisa dimanfaatkan ketika sungai kering, biomassa memiliki masalah yang sama dengan yang dihadapi dunia pertanian (misal iklim, hama), dan lain-lain. Sedangkan energi panas bumi bisa tersedia sepanjang waktu.



2.1.5. Solusi Dari Masalah Pemanfaatan Energi Terbarukan. Dianjurkan untuk mendirikan bangunan secara efisien energi,dan dapat memanfaatkan cahaya matahari secara optimal, sambil mengingat bahwa sinar matahari langsung bisa memanaskan rumah dengan cepat. Tentu saja lebih mudah untuk mempertimbangkannya pada saat akan membangun. Dan menentukan tempat atau lokasi untuk pembangunan dengan benar dan teliti juga merupakan solusi atau pemikiran yang penting.



BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Energi adalah kapasitas untuk melakukan tugas atau usaha. Kita harus memiliki sejumlah energi untuk kita pakai agar bisa menyelesaikan pekerjaan. Obyek juga menerima energi pada saat tugas dilakukan atasnya. Oleh karena itu, energi sangat berguna untuk kelangsungan hidup manusia. Untuk menghindari krisis energi yang dikarenakan keterbatasan energi di alam di perlukan energi terbarukan. Energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan dan terjadi terus-menerus", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi. Dengan adanya energi terbarukan diharapkan kebutuhan manusia akan sumber energi tidak akan berkurang dan dapat tercukupi.



3.2. Saran Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber energi maka energi terbarukan harus lebih dikembangkan. Namun dalam pengembangannya harus memperhatikan aspek- aspek penting untuk kedepannya, salah satunya adalah lingkungan. Pengembangan terhadap energi terbarukan harus mempertimbangkan dampak -dampaknya terhadap lingkungan, agar lingkungan tetap tesrasa nyaman. Selain itu, penggunaan terhadap energi pun harus diperhatikan. Hemat energi berarti mencegah terjadinya krisis energi dan mencegah terjadinya krisis ekonomi.



DAFTAR PUSTAKA



LAMPIRAN