Tugas M4 REKAYASA LALU LINTAS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Jelaskan Bagaimana cara pengambilan data kecepatan dilapangan Jawab: Metode kecepatan setempat dimaksudkan untuk pengukuran karakteristik kecepatan pada lokasi tertentu pada lalu lintas. Jenis kendaraan dilakukan sebanyak mungkin sehingga dapat menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan. Metode yang digunakan yaitu: 1. Manual count Manual count merupakan pencatatan waktu tempuh kenderaan contoh yang melewati segmen/penggal jalan pengamatan. Pencatatan waktu tempuh ini dilakukan dengan menghidupkan stopwatch saat roda depan kenderaan contoh melewati garis injak pertama, seterusnya mengikuti lajur kenderaan, dan stopwatch dimatikan tepat pada saat roda kenderaan tersebut melewati garis injak kedua. 2. Enescope Enescope adalah kotak cermin yang berbentuk L yang dileyakkan di pinggir jalan untuk membelokkan garis pandangan ke arah tegak lurus jalan. Dalam pengukuran waktu tempuh digunakan stopwatch yang dimulai pada saat kenderaan melewati pengamat dan dihentikan pada saat kenderaan melewati enescope. 3. Radar meter Radar meter bekerja menurut prinsip efek Doppler, yang mana kecepatan pergerakan proporsional dengan perubahan frekuensi di antara dua radio transmisi target dan radio pemantul. Peralatan ini mengukur perbedaan dan mengubah pembacaan langsung menjadi mph. 4. Pemotretan Dalam metode ini, kamera foto mengambil gambar pada interval waktu yang ditetapkan. Gambar-gambar yang diperoleh dari hasil survei diproyeksikan dengan menggunakan alat proyektor ke suatu layar yang sudah mempunyai pembagian skala, dengan demikian perpindahan kenderaan dapat dihitung.



5. Tata cara pelaksanaan Tata cara pelaksanaan pengambilan data waktu tempuh untuk mendapatkan data kecepatan ini dilakukan sebagai berikut: - Pengambilan gambar dilakukan pada jam tertentu - Jarak pengambilan gambar disesuaikan. - Kamera video diaktifkan terus menerus pada saat pengambilan gambar. - Hasil pengambilan gambar dilapangan, selanjutnya diputar kembali di video player untuk diamati dan dihitung kecepatan kendaraannya. - Waktu yang sudah didapatkan (waktu tempuh) langsung dicatat pada form yang telah tersedia sesuai dengan time slice pengamatan. Selanjutanya dilakukan pencatatan yang serupa lagi terhadap kendaraan contoh lain berikutnya.



2. Jelaskan bagaimana cara menghitung dan menganalisis data kecepatan Jawab: Untuk



menganalisis



data-data



menggunakan teknik statistic. Rumus yang digunakan -



Kecepatan rata-rata (Vr) Vr=



-



∑ fx ∑x



Varian (SV) fx 2 ∑ 2 Sv= −( Vr ) ∑f



-



Standar deviasi (Sd) SD=√ Sv



-



Standar Error (Se)



SE=



SD



√∑ f



kecepatan



yang



telah



disurvey,



biasanya



Untuk menganalisa data selanjutnya adalah menggunakan distribusi normal. Rumusan ini banyak digunakan dalam bidang rekayasa terutama rekayasa lalu lintas. Distribusi normal ini sangat berguna dalam pengambilan sampel karena mean-mean sampel yang diperoleh dari sampel secara acak bagi suatu populasi dianggap menyerupai satu distribusi normal.



Selanjutnya, untuk mengukur tingkat validitas data, dapat digunakan uji X 2, sbb. X 2 =KhI−Square=



( Jumlah data teori−Jumlah data survei )2 Jumlah datateori



Jika nilai X2survey < X2 teori pada tingkat keyakinan 95% data benar dan hanya 5% data error, maka hal ini menunjukkan bahwa data-data survey dapat di wakili oleh distri busi normal. Untuk itu, data survey tersebut dapat digunakan sebagai bahan analisis selanjutnya.



3. Jelaskan hubungan antara



volume dengan kecepatan volume dengan



keapdatan, dan kecepatan dengan kepadatan Jawab: -



Hubungan volume – kecepatan Kecepatan adalah dengan bertambahnya volume lalu lintas maka kecpatan rata-rata ruangnya akan berkurang sampai kepadatan kritis (volume maksimum) tercapai. Hubungan keduanya ditunjukkan [ada gambar berkut ini.



setelah kepadatan kritis tercapai, maka kecepatan rata-rat ruang dan volume akan berkurang. Jadi kurva diatas menggambarkan dua kondisi yang berbeda, lengan atas menunjukkan kondisi stabil dan lengan bawah menunjukkan kondisiarus padat. -



Hubungan kecepatan – kepadatan Kecepatan akan menurun apabila kepadatan bertambah. Kecepatan arus bebas akan terjadi apabila kepadatan sama dengan nol, dan pada saat kecepatan sama dengan nol maka akan terjadi kemacetan (jam density). Hubungan keduanya ditunjukkan pada gamabr berikut ini.



-



Hubungan volume – kepadatan Volume maksimum terjadi (Vm) pada saat kepadatan mencapai titik Dm (Kapasitas Jalur Jalan Sudah Tercapai). Setelah mencapai titik ini volume akan menurun walaupun kepadatan bertambah sampai terjadi emacetan di titik Dj. Hubungan kedunaya ditunjukkan pada gamabr berikut in



4. Perbedaan model greenshields, Greenberg dan model underwood Jawab:



- Model Greenshield mengasumsikan hubungan antara kecepatan dan kepadatan berbentuk linier.Model ini adalah model paling awal dalam upaya mengamati perilaku lalu lintas.



- Model Greenberg mengasumsikan bahwa arus lalu lintas mempunyai kesamaan dengan arus fluida, dan menganalisis hubungan antara kecepatan, volume, dan kepadatan dengan mempergunakan asumsi persamaan kontinuitas dari persamaan benda cair, berbentuk logaritma.    



- Model Underwood mengasumsikan bahwa hubungan antara kecepatan dan kepadatan adalah merupakan hubungan eksponensial.



5. Dari hasil survey kecepatan pada sebuah ruas jalan didapatkan data-data sbb : 20 – 25 = 3 25 – 30 = 5 30 – 35 = 8 35 – 40 = 1y 40 – 45 = 2y 45 – 50 = 3y 50 – 55 = 6y 55 – 60 = 85 60 – 65 = 50 65 – 70 = 3y 70 – 75 = 2y 75 – 80 = 1y 80 – 85 = 7 85 – 90 = 5 90 – 95 = 3 95 – 100 = 2 Pertanyaan: a. Hitung kecepatan rata-rata (Vr), Varians (Sv), Standar Deviasi (Sd), Standar Error (Se). b. Hitung nilai Khi- square (X2) dan jelaskan kesimpulan dari uji X2 tersebut. c. Gambarkan grafik lengkung normal.



d. Gambarkan grafik lengkung S kecepatan serta kesimpulannya.



Jawab: a. Tabel Perhitungan Kelompok kecepatan (km/jam)



Nilai Tenga h



20 - 25 25-30 30-35 35-40 40-45 45-50 50-55



22.5 27.5 32.5 37.5 42.5 47.5 52.5



3 5 8 16 26 36 66



3 8 16 32 58 94 160



0.7692 1.2821 2.0513 4.1026 6.6667 9.2308 16.9231



Persentas e Kumulatif % 0.7692 2.0513 4.1026 8.2051 14.8718 24.1026 41.0256



55-60



57.5



85



245



21.7949



62.8205



60-65 65-70 70-75 75-80 80-85 85-90 90-95 95-100



62.5 67.5 72.5 77.5 82.5 87.5 92.5 97.5



50 36 26 16 7 5 3 2



295 331 357 373 380 385 388 390



12.8205 9.2308 6.6667 4.1026 1.7949 1.2821 0.7692 0.5128



75.6410 84.8718 91.5385 95.6410 97.4359 98.7179 99.4872 100



67.5 137.5 260 600 1105 1710 3465 4887. 5 3125 2430 1885 1240 577.5 437.5 277.5 195



390



 



 



 



22400



Jumlah



-



Jumlah Jumla Kumulati h Data f



Kecepatan rata-rata (Vr) Vr=



22400 =57,436 Km/ jam 390



Persentas e Data %



fi.xi^2 fi.xi 1518.75 3781.25 8450 22500 46962.5 81225 181912.5 281031.2 5 195312.5 164025 136662.5 96100 47643.75 38281.25 25668.75 19012.5 1350087. 5



Varian (SV)



-



Sv=



1350087.5 ( 2 km 2 − 57,436 ) =16,881( ) 390 jam



Standar deviasi (Sd)



-



SD=√ 16,881=12,762 km/ jam Standar Error (Se)



-



SE=



12,762 =0,646 km/ jam √ 390



b. Tabel hasil uji validitas Batas kecepatan



1-(Vr)



Z= (-Vr)/SD



1



2



3



Luas normal lihat tabel 4



22.5



-34.936



-2.74



27.5



-29.936



32.5



Probabilitas



Jumlah Data Teori x F



Jumlah Data Survey



X^2= ((6)(7)^2)/(6)



5



6



7



8



-0.4969



 



 



 



 



-2.35



-0.4906



0.0063



2.457



3



-24.936



-1.95



-0.4744



0.0162



6.318



5



37.5



-19.936



-1.56



-0.4406



0.0338



13.182



8



42.5



-14.936



-1.17



-0.379



0.0616



24.024



16



2.680010656



47.5



-9.936



-0.78



-0.2823



0.0967



37.713



26



3.637853499



52.5



-4.936



-0.39



-0.1517



0.1306



50.934



36



4.378693132



57.5



0.064



0.01



0.004



0.1557



60.723



66



0.458586186



62.5



5.064



0.40



0.1554



0.1514



59.046



85



11.40822606



67.5



10.064



0.79



0.2852



0.1298



50.622



50



0.007642606



72.5



15.064



1.18



0.381



0.0958



37.362



36



0.049650554



77.5



20.064



1.57



0.4418



0.0608



23.712



26



0.22077193



82.5



25.064



1.96



0.475



0.0332



12.948



16



0.719393265



87.5



30.064



2.36



0.4909



0.0159



6.201



7



92.5



35.064



2.75



0.497



0.0061



2.379



5



97.5



40.064



3.14



0.4992



0.0022



0.858



3



102.5



45.064



3.53



0.4998



0.0006



0.234



2



(Km/jam)



Derajat Kebebasan (DF) = 31- 3 = 28



Maka: Untuk Df = 28 nilai X2 .0,05 = 41,3



1.616152



5.5520662



30.72904604



Sehingga: X2survey < X2 .0,05 30.729 < 41,3 Kesimpulan: Hasil Uji statstik menunjukkan bahwa data hasil survei tidak menunjukkan perbedaan yang berarti (nilaix2 survey < x2 teori) pada tingkay keyakinan 95%. Oleh sebab itu data survey dapat diterima dan bisa digunkana sebagai analisis selanjutnya. c. Gradik Lengkung Normal Teori Jumlah Kecepata Data n 2.457 22.5 6.318 27.5 13.182 32.5 24.024 37.5 37.713 42.5 50.934 47.5 60.723 52.5 59.046 57.5 50.622 62.5 37.362 67.5 23.712 72.5 12.948 77.5 6.201 82.5 2.379 87.5 0.858 92.5 0.234 97.5



Survey Jumlah Kecepata Data n 3 22.5 5 27.5 8 32.5 16 37.5 26 42.5 36 47.5 66 52.5 85 57.5 50 62.5 36 67.5 26 72.5 16 77.5 7 82.5 5 87.5 3 92.5 2 97.5



Grafik Lengkung Normal 90 80



Jumlah Data



70 60 50 40 30 20 10 0 22.5 27.5 32.5 37.5 42.5 47.5 52.5 57.5 62.5 67.5 72.5 77.5 82.5 87.5 92.5 97.5



Kecepatan Teori



Survey



d. Grafik lengkung S Kecepatan Kecepata n 22.5 27.5 32.5 37.5 42.5 47.5 52.5 57.5 62.5 67.5 72.5 77.5 82.5 87.5 92.5 97.5



Persenta si Kumulatif 0.7692 2.0513 4.1026 8.2051 14.8718 24.1026 41.0256 62.8205 75.6410 84.8718 91.5385 95.6410 97.4359 98.7179 99.4872 100.0000



Grafik Lengkung S Kecepatan 120 100 85 Persentil



80 60



50 Persentil



40 15 Persentil



20 0 22.5 27.5 32.5 37.5 42.5 47.5 52.5 57.5 62.5 67.5 72.5 77.5 82.5 87.5 92.5 97.5



Persentil ke-85 = 66 km/jam Persentil ke-50 = 54 km/jam Persentil ke-15 = 41 km/jam Kecepatan persentil ke-85 adalah 66 km/jam artinya hanya 15 dari jumlah kendaraan yang disurvey mampu bergerak dengan kecepatan rata-rata 66 km/jam. Dalam evaluasi, nilai persentil ini diambil sebagai nilai pembanding terhadap kecepatan rencana pada ruas jalan tersebut Kecepatan persentil ke-50 adalah 54 km/jam artinya rata-rata kendaraan bergerak dengan kecepatan 54 km./jam Kecepatan persentil ke-15 adalah 41 km/jam artinya 85% krndaraan bergerak dengan kecepatan rata-rata 41 km/jam. Dan nilai persenti ke-15 biasanya diambil sebagai batas minimum.