TUGAS MAKALAH Osteoporosis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH TUMBUHAN HERBAL YANG BERFUNGSI SEBAGAI OBAT HERBAL BAGI PENDERITA OSTEOPHOROSIS



Untuk memenuhi Tugas Keperawatan Herbal



Dosen : Marni, S.Kep.Ns.,M.Kes



Oleh : Kelompok 11 (3A) : 1. 2. 3. 4.



Adam Al-musthofa Dias Eni Safitri Dina Novita Dicky Fahtroni



( 19006) ( 19011) ( 19013) ( 19015)



AKADEMI KEPERAWATAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI 2021



1



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan peyusunan Makalah tugas mata kuliah Patofisiologi yang berjudul “Tumbuhan Herbal Yang Berfungsi Sebagai Obat Herbal Bagi Penderita Osteophorosis” tepat waktu Makalah ini tidak akan selesai tepat wkatu tanpa bantuan berbagai pihak oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membnatu pembuatan makalah ini. Makalah ini masih ajuh dari kata sempurna. Oleh kareba itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk kemajuan mkalah ini di masa mendatang. Semoga maklah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.



Wonogiri, 12 oktober 2021



Penyusun



2



DAFTAR ISI



BAB I..........................................................................................................................................................3 PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3 A.



Latar Belakang.................................................................................................................................3



B.



Rumusan Masalah............................................................................................................................4



C.



Tujuan..............................................................................................................................................4



BAB II.........................................................................................................................................................5 PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5 A.



Osteoporosis....................................................................................................................................5



B.



Tanaman Obat Herbal Untuk Penderita Osteoporosis......................................................................6



BAB III.......................................................................................................................................................7 PENUTUP...................................................................................................................................................7 A.



Kesimpulan......................................................................................................................................7



B.



Saran................................................................................................................................................7



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara harfiah kata osteo berarti tulang dan kata porosis berarti berlubang atau dalam istilah populer adalah tulang keropos. Zat kapur, kalsium adalah mineral terbanyak dalam tubuh kurang lebih 98% kalsium dalam tubuh terdapat di dalam tulang. Kelompok kerja WHO dan konsensus ahli mendefinisikan osteoporosis sebagai penyakit yang ditandai dengan rendahnya massa tulang dan memburuknya mikrostruktural jaringan tulang menyebabkan kerapuhan tulang sehingga meningkatkan risiko terjadinya fraktur. Keadaan tersebut tidak memberikan keluhan klinis kecuali apabila telah terjadi fraktur (Ii, 2005). Menurut WHO (2012), osteoporosis menduduki peringkat kedua, di bawah penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia. International Osteoporosis Foundation (IOF) 2009 lebih dari 30% wanita diseluruh dunia mengalami resiko patah tulang akibat osteoporosis, bahkan mendekati 40%, sedangkan pada pria resikonya berada pada 13%. Menopause dini menyebabkan usia 30 tahun, 40 tahun beresiko terkena osteoporosis. Usia produktif bagi wanita antara 20 sampai 49 tahun. Pada usia ini wanita masih menstruasi secara teratur Di harapkan pada fase ini wanita lebih waspada dengan penyakit ketika setelah menopause dengan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan prima serta mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang. Di Indonesia osteoporosis sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai 19,7% dari populasi. 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang. Di Indonesia, prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun pada wanita sebanyak 18-30%. Prevalensi wanita yang menderita osteoporosis di Indonesia pada golongan umur 50-59 tahun yaitu 24% sedang pada pria usia 60-70 tahun sebesar 62% (Kemenkes, 2015). Lima provinsi dengan resiko osteoporosis lebih tinggi adalah Sumatra Selatan (27,75%), Jawa Tengah (24,02%), Yogyakarta (23,5%), Jawa Timur (21,42%), Sumatra Utara (22,82%), Kejadian osteoporosis tidak hanya dipengaruhi oleh peningkatan umur saja, tetapi dipengaruhi oleh pengetahuan dan perilaku pencegahan osteoporosis.(Sani et al., 2020) Untuk mencegah terjadinya osteoporosis ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu mencukupi asupan kalsium, mencukupi asupan vitamin D melalui pajanan sinar matahari pagi atau sore, sinar matahari akan mengubah pro vitamin D yang ada di bawah kulit menjadi vitamin D, hidup aktif dengan cara melakukan aktifitas fisik dengan prinsip pembebanan terhadap tulang dengan bentuk perbanyak jalan. Selain itu hindari merokok, minum alkohol, waspada jika terdapat garis keturunan adayang menderita osteoporosis. Pencegahan osteoporosis harus dimulai sejak bayi dalam kandungan, masa kanak kanak, remaja, sampai dewasa. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pra lansia dengan upaya pencegahan osteoporosis Osteoporosis seharusnya dapat dicegah dengan membudayakan perilaku hidup yang 4



sehat yang intinya dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yang memenuhi kebutuhan gizi, kaya serat, rendah lemak dan kaya kalsium. Pengetahuan tentang osteoporosis sangat penting agar dapat melakukan upaya upaya pencegahan terjadinya osteoporosis sejak dini baik untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Usahakan untuk mencapai kepadatan tulang semaksimal mungkin sebelum usia 34 tahun, karena kepadatan tulang akan menurun setelah mencapai usia itu. Oleh karena itu, sejak muda harus “menabung” untuk memperkuat kepadatan tulang. (Fahriani et al., 2020) B. Rumusan Masalah 1. Apa penyebab terjadinya osteoporosis ? 2. Apa saja tanaman herbal untuk penderita osteoporosis ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui terjadinya osteoporosis 2. Untuk mengetahui tanaman herbal untuk osteoporosis



5



BAB II PEMBAHASAN A. Osteoporosis 1. Pengertian Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik. Fraktur osteoporosis dapat terjadi pada tiap tempat meskipun fraktur yang berhubungan dengan kelainan ini meliputi thorak dan tulang belakang (lumbal), radius distal dan femur proksimal. Definisi tersebut tidak berarti bahwa semua fraktur pada tempat yang berhubungan dengan osteoporosis disebabkan oleh kelainan ini. Interaksi Antara geometri tulang dan dinamika terjatuh atau kecelakaan (trauma), keadaan lingkungan sekitar, juga merupakan faktor penting yang menyebabkan fraktur.Hal ini semua dapat berdiri sendiri atau berhubungan dengan rendahnya densitas tulang (Ii, 2005). Osteoporosis berasal dari kata osteo yang berarti tulang dan porous yang berarti berlubang-lubang atau keropos, sehingga secara bahasa osteoporosis berarti tulang yang keropos.1 Osteoporosis merupakan suatu penyakit metabolik tulang yang bersifat sistemik dengan karakteristik terjadinya penurunan massa tulang. Pada kebanyakan kasus, osteoporosis sering tidak terdeteksi sampai timbul patah tulang. Oleh karena itu, osteoporosis sering dikenal sebagai silent disease atau silent thief (Ii & Pustaka, n.d.). 2. Klasifikasi Osteoporosis Osteoporosis diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok yaitu osteoporosis primer dan osteoporosis sekunder. Osteoporosis primer terjadi karena proses idiopatik, sedangkan osteoporosis sekunder terjadi karena adanya penyakit atau kelainan tertentu yang mendasari. Osteoporosis primer kemudian diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok yaitu: 1. osteoporosis Primer tipe 1 (osteoporosis pascamenopause) 2. Osteoporosisi Sekunder tipe 2 (osteoporosis senilis). 3. Penyebab Osteopororsis Pada tipe 1, osteoporosis terjadi karena fase menopause yang mengakibatkan terjadinya penurunan kadar estrogen sehingga terjadi pengeroposan tulang. Kadar estrogen mulai menurun sekitar 2-3 tahun sebelum menopause dan terus menurun sampai 3-4 tahun setelah menopause. Pada masa awal terjadinya osteoporosis primer tipe 1, penderita akan kehilangan 1-3% massa tulang dan terus mengalami penurunan sampai kehilangan 35-50% massa tulangnya. Sedangkan pada tipe 2, osteoporosis terjadi baik pada pria maupun wanita yang berusia sekitar 70 tahun. Terjadinya osteoporosis primer tipe 2 diinduksi oleh menurunnya kadar kalsium dan sel-sel pembentuk vitamin D.



6



Osteoporosis sekunder terjadi karena sebab yang jelas diketahui seperti penyakit kronik dan konsumsi zat atau obat-obatan yang mempercepat proses pengeroposan tulang. Pemberian obat-obatan seperti steroid, antikejang, obat hormonal antiseks, heparin, litium, metroteksat, obat sitotoksik lain, vitamin D, tiroksin, dan konsumsi alkohol atau tembakau dapat mengakibatkan terjadinya osteoporosis. Penyakit kronik yang menyebabkan pembatasan gerak tubuh seperti artritis rheumatoid dan penyakit kronik yang menyebabkan menurunnya kadar kalsium tubuh seperti gagal ginjal, intoleransi terhadap susu, dan beberapa penyakit traktus digestivus lainnya juga dapat memunculkan penyakit osteoporos (Ii & Pustaka, n.d.) 4. Tanda dan Gejala Osteoporosis  Mudah mengalami patah tulang, walau hanya karena benturan yang ringan.  Nyeri punggung, biasanya disebabkan oleh patah tulang belakang.  Postur badan membungkuk.  Tinggi badan berkurang (El-Dairi & House, 2019) B. Tanaman Obat Herbal Untuk Penderita Osteoporosis 1. Kayu secang (Caeselpiniasappan,L) Kayu secang juga berkhasiat untuk menghambat pembentukan asam urat yang berlebih di dalam tubuh dalam tanmanan secang ini termasuk dalam familia caesalpin Pekstrak kayu secang mengandung senyawa saponin, alkaloid, tanin, triterpenoid, fenol, steroid, glikosida dan flavonoid. Berdasarkan kandungan senyawa tersebut maka kayu secang memiliki beragam manfaat dari tanaman kayu secang, dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase sehingga digunakan sebagai antihiperurisemia (Pertamawati dkk. 2015), memiliki potensi untuk menurunkan glukosa darah (Saefudin et al, 2014), sebagai antimikroba untuk berbagai infeksi (Srinivasan et al, 2012) dan dapat mengobati penyakit osteoporosis (Pendarahan et al., 2019) 2. Kapulaga ( Amomum Cardamomum ) Buah Kapulaga mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat, betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karnova, terpinil asetat dan kersik. Penyulingan biji diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum Cardamomi yang digunakan sebagai stimulus dan pemberi aroma. kapulaga juga memiliki khasiat untuk mencegah pengeroposan tulang.(Soedibyo, 2003) 3. Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Di antara tanaman sayuran tropis, kecipir tergolong unik karena mempunyai banyak manfaat (multifungsi). Polongnya merupakan sumber protein, karbohidrat, dan vitamin A.



7



Dalam buah kecipir juga terdapat beberapa mineral yang baik untuk tulang, salah satunya kalsium yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kepadatan tulang. (Soedibyo, 2003)



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya kelainan mikroarsitektur jaringan tulang yang berakibat meningkatnya kerapuhan tulang serta resiko terjadinya patah tulang. 2. Cara untuk menanggulangi penyakit osteoporosis rolahraga secara rutin, terutama olahraga angkat beban mengonsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D dan terus melakukan pencarian obat anti-osteoporosis. 3. Tanaman herbal yang bias dipakai untuk menanggulangi penyakit osteoporosis Antara lain : kayu secang, kapulaga, kecipir



B. Saran Lakukan peneliatan yang lebih luas untuk mengetahui cara menanggulangi dan khasiat dari tanaman herbal itu sendiri



8



DAFTAR PUSTAKA El-Dairi, M., & House, R. J. (2019). Optic nerve hypoplasia. In Handbook of Pediatric Retinal OCT and the Eye-Brain Connection (pp. 285–287). https://doi.org/10.1016/B978-0-32360984-5.00062-7 Fahriani, M., Ningsih, D. A., Kurnia, A., & Mutiara, V. S. (2020). Jurnal Kebidanan Indonesia. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 11(2), 47–54. Ii, B. A. B. (2005). Tinjauan Pustaka Osteoporosis. 1, 7–20. Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (n.d.). 12 2.2. 10–31. Pendarahan, W., Waktu, D. A. N., & Noviyanti, A. (2019). SUBKRONIK TERHADAP PARAMETER JUMLAH ( Rattus norvegicus ) THE EFFECT OF SUBCHRONIC EXPOSURE OF ETHANOL EXTRACT OF SAPPAN WOOD ( Caesalpinia sappan L .) ON PARAMETERS OF PLATELET AMOUNT , BLEEDING TIME AND BLOOD CLOTTING TIME IN MALE ALBINO RATS ( Rattus norvegicus ). Sani, N., Yuniastini, Y., Putra, A., & Yuliyana, Y. (2020). Tingkat Pengetahuan Osteoporosis Sekunder dan Perilaku Pencegahan Mahasiswa Universitas Malahayati. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 159–163. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.236 Soedibyo. (2003). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関 する共分散構造分析 Title. Teknik Bendungan, 10–33.



9