Tugas Makalah Teknik Perminyakan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MAKALAH TEKNIK PERMINYAKAN



DISUSUN OLEH MIFTAH HULJANAH



( 071001800065 )



UNIVERSITAS TRISAKTI



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Teknik Perminyakan dengan judul Pemboran Sumur Minyak. Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntutan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, demikian saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik dan oleh karena itu saya rendah hati dan terbuka menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.



Jakarta, 09 September 2018



Miftah Huljanah



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN a. b. c. d.



Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Metode Penulisan



1 1 1 1



BAB II PEMBAHASAN a. Cara yang digunakan untuk pengeboran minyak bumi b. Fungsi alat dan pengaplikasiannya c. Proses yang terjadi pada saat pengeboran



2 3 4



BAB III PENUTUP a. Kesimpulan b. saran



5 5



DAFTAR PUSTAKA



6



BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pengeboran adalah salah satu metode yang digunakan dalam suatu proses eksplorasi pertambangan . memberikan informasi data mengenai keadaan bawah tanah melalui garis lubang pengeboran. Dari setiap pengeboran biasanya dibuat sebuah laporan pemboran. Didalamnya dicatat dengan cermat material-material apa saja yang telah ditemukan, dan selain itu juga kecepatan penetrasi dan perilaku material terhadap alat pemboran. b. Rumusan Masalah Pada makalah ini membahas tentang metode eksplorasi pengeboran, alat bor serta aplikasinya di lapangan c. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian tentang pengebooran minyak 2. Mengetahui proses pengeboran minyak 3. Mengetahui jenis atau macam pengeboran minyak d. Metode Penulisan Dalam pembuatan makalah ini metode yang digunakan adalah sesuai dengan EYD dan bahan yang diambil dari bahan literature-literstur usng sda di internet dan kepustakaan.



1.



BAB II PEMBAHASAN Setelah diketahui adanya potensi dari titik-titik kordinat yang di survey, kegiatan selanjutnya adalah pembuatan sumur uji untuk memastikan bahwa apakah didalam lapisan batuan tersebut terdapat suatu potensi cekungan endapan minyak setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan reservoir. Yang pertama dilakukan adalah membangun sumur (well-contruction) meliputi pemboran (drilling). Memasang tubular sumur (casing) dan penyemenan (cementing). Lalu proses completion untuk membuat sumur siap digunakan. Adapun cara yang digunakan untuk membantu proses pencarian sumber minyak baru pada sumur eksplorsi baru, kita dapat menggunakan alat dan mengidentifikasikan menggunkan media penelitian simple sebagai berikut : 1. Gas Sensor (pada geolograph) Fungsi Gas Sensor untuk mendeteksi, mencatat, dan menganalisa baik secara kuantitatif maupun kualitatif serta komposisi gas yang terikut kedalam sistem lumpur bor. Menurut fungsinya, Gas Sensor ini dapat dibedakan dengan beberapa jenis alat ukur antara lain : a. Gas detector. b. Gas Chromatograph. c. Hydrogen Sulphide Sensor. a. Gas Detector Fungsi Gas Detector untuk mengukur kadar gas hidro karbon ringan yang terikut kedalam sistem lumpur bor yang dapat dipisahkan secara terusmenerus oleh Degasser. Gas yang masuk kedalam sistem lumpur dapat menurunkan berat jenis lumpur, sehingga Driller dapat segera mengantisipasi kesulitan pemboran yang akan terjadi. Pengukuran kandungan gas di dalam sistem lumpur itu dibedakan dalam 3 kondisi yaitu : a. Background Gas (BG) Kandungan gas yang masuk kedalam sistem lumpur ketika pemboran sedang berlangsung. b. Trip Gas (TG) Kandungan Gas yang masuk ke dalam sistem lumpur ketika melakukan round trip (missal cabut/masuk ganti pahat bor) c. Connection Gas (CG) Kandungan yang masuk ke dalam sistem lumpur ketika menyambung rangkaian pipa bor. 2



d. Cara alat ukur ini dapat diuraikan sebagai berikut : Sensor penangkap gas (gas trap) dipasang pada saluran lumpur yang keluar dari sumur. Gas yang terperangkap akan mengalir ke Gas Sensor. Konsentrasi gas tersebut diukur dalam satuan persen (maksimum 100%). b. Gas chromatograph Fungsi Gas Chromatograph untuk mengidentifikasi persen komponen gas yang terikut ke dalam sistem lumpur bor. Sehingga dapat diketahui persentasi gas Methane (C1), Gas Ethane (C2), Gas Propane (C3), Gas Iso Butane (i-C4), dan Gas Normal Butane (n-C4). Hasil pengukuran ini dapat direkam pada Chromatografik. Fungsi Gas Chromatograph untuk mengukur kuantitas dan kualitas ekstrak gas yang terikut ke dalam sistem lumpur bor. c. Hydrogen Sulphide Sensor Fungsi Hydrogen Sulphide Sensor untuk mengukur kadar ekstrak gas H2 S yang terikut ke dalam sistem lumpur bor. Dengan demikian, Driller dapat segera mengambil tindakan pengamanan, karena gas H2 S yang berkonsentrasi tinggi (>100 ppm) sangat membahayakan terhadap manusia, binatang, peralatan bor dan sumur. Hal-hal yag perlu diperhatikan pada alat-alat ukur gas ini antara lain : a. Periksa dan bersihkan alat penangkap ekstrak gas di saluran lumpur yang keluar dari sumur, agar gas yang keluar dari sistem lumpur dapat langsung ditangkap oleh sensor penangkap gas. b. Periksa pipa saluran gas ke gas sensor, jangan sampai bocor atau terjepit, agar semua gas yang ditangkap dapat diukur dengan baik pada setiap saat. c. Lakukan kalibrasi secara periodik, agar hasil pengukurannya sesuai dengan kondisi yang benar. Proses ini meliputi perforasi yaitu pelubangan dinding sumur; pemasangan kepada sumur (wellhead atau chrismast tree) di permukaan; pemasangan berbagai peralatan keselamatan, pemasangan pompa kalau diperlukan, dsb. Jika dibutuhkan, metode stimulasi juga dilakukan dalam fase ini. Selanjutnya well-evaluation untuk mengevaluasi kondisi sumur dan formasi di dalam sumur. Teknik yang paling umum dinamakan logging yang dapat di lakukan pada saat sumur masih dibor ataupun sumurnya sudah jadi. 2. Geolograph Fungsi Geolograf untuk mengukur perubahan beberapa parameter bor selama pemboran sedang berlangsung. Beberapa parameter bor yang direkamnya antara lain : a. Kedalaman sumur. 2 b. Waktu mengebor.



c. Kecepatan pemboran. d. Putaran rangkaian pipa bor per menit. Geolograf merupakan kumpulan dari beberapa hasil rekaman alat-alat ukur yang telah dijelaskan sebelumnya, sehingga hal ini merupakan suatu rangkuman data parameter pemboran yang direkam dalam bentuk grafik/chart. Keunggulan dari alat ukur ini terhadap alat ukur lainnya adalah data parameter bor terekam berupa grafik selama 24 jam terus menerus, sehingga grafik ini dapat membantu untuk menganalisa beberapa kejadian selama pemboran berlangsung antara lain : a. Perubahan sifat batuan yang ditembus. b. Kerusakan pada pompa dan rangkaian pipa bor. c. Pahat bor buntu. 3. Inclination & Direction Hole Survey Fungsi inclination dan Direction Hole Survey untuk merekam kemiringan dan arah lubang sumur, agar dapat mencapai target pemboran yang telah direncanakan dengan baik. Beberapa pabrik membuat alat ukur ini ada yang hanya untuk mengukur kemiringan lubang saja, pada alat ukur ini hanya menggunakan bandul pendulum saja. Sedangkan yang mengukur kemiringan dan arah lubang sumur, pada alat ukur ini dilengkapi dengan magnit untuk menunjukkan arah lubang sumur saat itu. Menurut cara perekamannya dapat dibedakan sebagai berikut : a. Single shot. Pada alat ukur ini hanya merekam satu kali rekaman saja pada sekali pengukuran alat ukur didalam sumur. b. Multiple shot. c. Pada alat ukur ini dapat merekam lebih dari satu rekaman pada sekali pengukuran alat ukur di dalam sumur. 4. Sample Sample merupakan bagian bahan galian dari suatu endapan yang digunakan untuk bahan penelitian untuk mengetahui keadaan dan sifat fisik dari suatu endapan maupun daerah. Di dalam proses pembukaan sumur eksplorasi yag baru terdapat beberapa jenis sample yang ada saat ini, yakni : a. Dry sample b. Core sample c. Swc (satwal core) d. Unwoshed. 3



Umumnya sample dapat ditemukan di lapisan-lapisan struktur batuan sebagai berikut ini, struktur batuan tersebut antara lain adalah :



a. b. c. d.



Telisa sand Batu raja Talang akar Basement



Secara umum minyak biasanya terdapat dilapisan batuan sedimen/sand stone. Untuk itu dalam pembukaan sumureksplorasi yang baru, sample yang biasa ditemukan dalam proses pemboran adalah : 1. Cutting Sample cutting adalah sample yang hancur akibat terkena bit atau mata bor pada saat pemboran sedang berlangsung yang terikut bersamaan dengan lumpur bor pada saat pemompaan lumpur. Sample cutting sebelum diambil, terlebih dahulu di pisahkan dari lumpur dapat terpisah. 2. Coring Core/coring adalah sample batuan yang di ambil pada saat pemboran berlangsung, sample ini diambil dengan cara memasukkan suatu pipa fiber sepanjang 20 ft di dalam formasi DP. Sample jenis ini posisinya tidak menentu, tergantung pada jenis struktur batuan tersebut. Sample coring tidak dilakukan pada setiap pekerjaan pemboran. Pengambilan sample ini hanya berlangsung pada saat proses pembuatan atau pembukaan sumur minyak yang baru dan juga untuk penelitian.



4



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Ada pun cara yang diguakan untuk membantu proses pencarian sumber minyak baru pada sumur eksplorasi baru, kita dapat menggunakan alat dan mengidentifikasi menggunakan media penelitian simple sebagai berikut : 1. Gas Sensor 2. Geolograph 3. Inclination dan direction hole survey 4. Sample B. SARAN Saya berharap dalam penyampaian materi kembali ada bahan sehingga mahasiswa tidak kesulitan dalam mengikuti proses kuliah.



5



DAFTAR PUSTAKA Teknik-permiyakan-indonesia.blogspot.com http://viand27.worpress.com Arifin, E.Zaenal.2017. ‘Metode Penulisan Ilmiah’. Tanggerang: Pustaka Mandiri.