Tugas Managemen Keperawatan (Analisis Swot) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Yulia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MANAGEMEN KEPERAWATAN ANALISA SWOT PADA PROGRAM STUDI KAMPUS SOETOMO



Dosen Pembimbing : Indriatie, S.Kp.,M.M.Kes Disusun Oleh : 1. Hafida Faradella



P27820117003



2. Ana Khusniyaturrohmah



P27820117004



3. Yulia Pratiwi



P27820117010



4. Linda Dwi Safitri



P27820117012



5. Eka Diana Karisma



P27820117014



6. Moch. Fahrizal Adi P.



P27820117016



7. Devi Salsabila



P27820117022



8. Nailil Izza



P27820117033



9. Nisaaul Mufidah



P27820117039



Tingkat III Semester 6



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Managemen Keperawatan dengan judul “Analisa SWOT pada Program Studi Kampus Soetomo” Adapun Makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dengan mencari sumber di beberapa media, bimbinga bapak/ibu dosen daan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selbar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga dapat memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat di ambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.



Surabaya, 5 Februari 2020



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................ii DAFTAR ISI.........................................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang....................................................................................1



1.2



Landasan Hukum................................................................................2



1.3



Tujuan.................................................................................................3



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori....................................................................................4 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis..............................................4 2.1.2 Penyusunan Perencanaan Strategis............................................4 2.1.3 Indikator Perencanaan Strategis.................................................5 2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Perencaan Strategis......................6 2.1.5 Pengertian Analisis SWOT........................................................7 2.1.6 Manfaat Analisi SWOT.............................................................8 2.1.7 Unsur-unsur Analisis SWOT.....................................................8 2.1.8 Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT............................9 2.1.9 Analisis SWOT........................................................................10 2.1.10 Pentingnya Analisis SWOT dalam Bisnis.............................11 2.2 Kondisi D-III Keperawatan Soetomo...............................................11 2.3 Analisa SWOT..................................................................................14 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan..........................................................................................18 3.2 Saran.....................................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19



iii



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Studi DIII Keperawatan Kampus Soetomo merupakan salah satu dari 5 prodi keperawatan yang dikelola oleh jurusan keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Prodi DIII Keperawatan Soetomo awalnya masih berstatus proyek, didirikan



pada tahun 1985 dan tahun 1992 berdasarkan SK



menkes RI nomer : 14/Menkes/SK/I/1992 telah dilembagakan menjadi Pendidikan Ahli madya Keperawatan. Tujuan dibetuknya Program Diploma III perawatan adalah untuk menghasilkan tenaga ahli Madya Bidang Keperawatan yang berjiwa pancasila, memiliki pengetahuan, sikap ilmiah dalam bidang keperawatan khususnya; mampu bekerja mandiri dengan penuh daya guna dan rasa tanggung jawab, serta pengabdian yang tulus ikhlas kepada negara dan masyarakat dalam bidang perawatan serta mengembangkan diri



sesuai



perkembangan



ilmu



pengetahuan dan teknologi. Renstra atau Rencana Strategi merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun yang akan dating dan merupakan upaya yang terencana untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas dan potensi yang dimiliki program studi dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pendidikan dengan masa periode 2020-2025. Visi Prodi DIII Keperawatan Soetomo adalah Menjadi rujukan pendidikan Diploma III Keperawatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kegawatdaruratan dengan kualitas global pada tahun 2025 dengan misi Melaksanakan pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif di bidang keperawatan gawat darurat kualitas global, Melaksanakan penelitian berbasis keperawatan gawat darurat, Melaksanakan pengabdian masyarakat berbasis riset dan pemberdayaan masyarakat, Meningkatkan kerjasama dan partisipasi alumni yang mendukung pengembangan program studi.



1



1.2 Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 nomor 78, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3495). 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara tahun 2005 Nomor 157, tambahan Lembaran Negara Nomor 4586) 3. Undang-Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1982 nomor 144, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4496) 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2009 tentang dosen. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesi Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian kesehatan 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka kreditnya (Berita negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 151 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonseia Tahun 2014 nomor 769) 10. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat



Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan



2



Kebudayaan 2013. 11. Pedoman Pengembangan Penelitian Poltekkes Kemenkes Badan PPSDM , Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan tahun 2014. 12. Permenpan RI. No. 46 Th. 2013 tentang Perubahan atas Permenpan dan RB No. 17 Tahun 2013 Jabfung dan Angka Kreditnnya 13. Permendiknas RI. No. 92 tahun 2014 tentang Juknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen 14. Keputusan



kepala



Badan



PPSDM



Kesehatan



Kemenkes



RI.



No.



HK.o2.03/I/IV.1/11323/2014 Tentang Pedoman Pengembangan Penelitian Poltekkes Kemenkes 15. Pedoman Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015 1.3 Tujuan Tujuan dalam penyusunan rencana strategi adalah untuk memberikan gambaran tentang visi,misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dari program penelitian dan pengabdian masyarakat dalam kurun waktu 2020-2025. 1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran secara komprehensif untuk menghasilkan lulusan perawat profesional pemula yang kompeten, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi khususnya dibidang keperawatan gawat darurat. 2. Menghasilkan penelitian dasar dan terapan di bidang keperawatan gawat darurat yang menjadi rujukan di level nasional maupun internasional 3. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset yang mampu mendorong keberlanjutan pemberdayaan masyarakat. 4. Melaksanakan kerjasama dengan mitra dalam pengembangan tri dharma program studi.



3



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1



Landasan Teori



2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Supriyanto dan Damayanti (2007) menjelaskan perencanaan strategis merupakan bagian dari manajemen strategi, yang memiliki arti suatu perencanaan sebagai tindakan adaptif atau penyesuaian terhadap tuntutan atau masalah atau perubahan yang ada dilingkungan organisasi sehingga organisasi dapat melakukan tindakan adaptif dalam tuntutan perubahan. Perencanaan strategis adalah proses sistematis yang disepakati oleh suatu organisasi dalam membangun keterlibatan diantara stakeholder utama tentang prioritas bagi misi dan tanggap terhadap lingkungannya. Perencanaan jangka panjang yang didalamnya terdapat kesepakatan misi dan tujuan perusahaan, sehingga membagi perencanaan strategis meliputi tahap inisiasi proses, aturan tujuan, arti dan akhir dari hubungan, penjelasan dari perencanaan strategis dan tingkat kepuasaan yang terintegrasi. 2.1.2 Penyusunan Perencanaan Strategis Proses perencanaan strategis meliputi tiga tahap yaitu (1) perumusan, yang meliputi pembagian misi, penentuan tujuan utama, penilaian lingkungan eksternal dan internal dan evaluasi serta pemulihan alternative; (2) penerapan; dan (3) pengendalian. Supriyanto (2011) menjelaskan perencanaan strategis dimulai dari visi, kemudian disusun rencana strategis dan dilanjutkan rencana operasional. Dalam strategi dapat dimulai dengan menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek kemudian disusun rencana operasional. Secara skematis tahapan perencanaan strategi dapat digambarkan sebagai berikut untuk tahap 1 dan 2 adalah perencanaan strategis dan tahap 3 dan 4 adalah perencanaan operasional.



4



Visi dan Misi Tahap 1



Tujuan Analisis SWOT



Tahap 2



Asumsi Strategi SWOT



Tahap 3



Perencanaan Penganggaran



Tahap 4 Program Dalam perencanaan strategis dilakukan analisis strategis yakni dapat menggunakan strategi SWOT, dengan dasar pemikiran S dan W ada pada organisasi dan O serta T ada di lingkungan organisasi. Strengths dan weakness dari faktor internal dapat meliputi: biaya produksi, keterampilan market, sumber daya keuangan, ketersedian teknologi, reputasi, dan lain-lain. Opportunities dan threats dari factor eksternal dapat meliputi kebiasaan, budaya, umur, jenis kelamin, perkembangan teknologi, kebijakan politik, pesaing, dan lain-lain. 2.1.3 Indikator Perencanaan Strategis Supriyono dan Damayanti (2007) menyatakan perencanaan strategis yang berhasil efektif dan efisien dan disarkan pada (1) pemahaman, visi, misi, tujuan organisasi (2) pemahaman lingkungan eksternal organisasi (peluang dan ancaman) (3) pemahaman kemampuan sumberdaya internal (kekuatan dan kelemahan) (4) penguasaan manajemen efektif, dan dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi.



5



2.1.4 Faktor yang Memengaruhi Perencanaan Strategis Menurut Asmarani (2006) ada tiga factor yang memengaruhi perencanaan strategis, diantaranya factor manjerial, factor lingkungan, dan kultur organisasi. 1. Factor Manajerial Kemampuan atau kompetensi manajerial dalam perencanaan strategis dapat menentukan derajat keberhasilan perencanaan strategis. Hal tersebut sebaimana Hopkins (1997), dalam Asmarani (2006) yang menyatakan factor personalitas manajerial berpengaruh pada perencanaan strategis, kemudian juga menduga adanya keterlibatan manajemen dalam perencanaan strategis karena pemahaman untuk meyakinkan bahwa proses perencanaan strategis dilakasanakan secara komprehensif, sangat sedikit, atau tidak ada perhatian tergantung apakah manajmen memiliki keahlian untuk menjalankan proses. Keahlian dalam perencanaan strategis ini termasuk di dalamnya adalah pengetahuan dan keahlian untuk penerapan perencanaan strategis. Kemudian Hopkins (1997) mengembangkan dua variable utama, yaitu factor personalitas



manajerial



yaitu



keyakinan



terhadap



danya



hubungan



perencanaan kinerja dan keahlian perencaan strategis. Keyakinan



terhadaphubungan



perencanaan



strategis



dan



kinerja



didefinisikan sebagai sberapa besar keyakinan pimpinan organisasi/institusi terhadap



perencanaan



strategis



dapat



meningkatkan



kinerja



organisasi/institusi. Keahlian dalam perencaan strategis adalah pengetahuan dan keahlian pimpinan organisai/institusi untuk menerpakan perencanaan strategis (Asmarani, 2006). 2. Faktor Lingkungan Lingkungan



dapat



mempengaruhi



perencanaan



strategis,



karena



lingkungan memiliki peran daam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur organisasi, untuk itu lingkungan eskternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis.pengamatan lingkungan merupakan suatu proses penting dalam manajemen yang strategis, sebab pengamatan adalah mata rantai yang pertama dalam rantai tindakan dan persepsi yang memungkinkan suatu organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.



6



Dalam beberapa kajian literature ada beberapa dimensi lingkungan eksternal yang masuk daam manajemen strategi dan teori organisasi, diantarnaya (1) Dukungan lingkungan (environmental munifence) adalah sejauh mana sumber daya yang diberikan lingkungan dapat mendukung pertumbuhan dan stabilitas yang diperlukan oleh organisasi. (2) Dinamika lingkungan (environmental dinamism) adalah perubahan yang tidak dapat diprediksi dan sulit direncanakan sebelumnya dalam elemen-elemen lingkungan, seperti sector pelanggan, pesaing, pemerintah, dan teknologi. (3) Kompleksitas lingkungan (environmental complexity) adalah heterogenitas dari rangkaian aktivitas-aktivitas lingkungan (Asmarani, 2006). 3. Faktor Organisasi Budaya organisasi dapat menjadi alat praktis manajemen yang mampu mendukung adanya perubahan strategis. Budaya mencakup nilai, aturan, kepercayaan



di



menguntungkan



dalamnya



yang



(Asmarani,2006)



membentuk sehingga



perilaku,



budaya



sikap



yang



organisasi



dapat



memengaruhi komitmen terhadap organisasi yang tentu berdampak pada perencanaan strategis. Budaya juga merupakan dasar dari seluruh factor manajemen sumber daya manusia. Ini juga memengaruhi perilaku yang merujuk pada hasi yaitu, komitmen, motivasi, moral, dan kepuasan. 2.1.5 Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis SWOT berperan penting dalam bisnis karena tujuannya untuk membuat kerangka situasi dan kondisi dalam suatu perusahaan dari sudut pandang SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats). Metode analisis ini tujuannya adalah untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dan bukan merupakan alat analisis yang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi.



7



2.1.6 Manfaat Analisis SWOT Banyak sumber yang mengatakan bahwa analisis SWOT adalah suatu metode analisis yang paling dasar. Analisis ini bermanfaat untuk dapat mengetahui suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang dimilki oleh sebuah perusahaan. Hasil dari suatu analisis ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan dan mempertahankan peluang, serta pada saat yang bersamaan mengurangi kelemahan dan dapat menghindari potensi ancaman. Analisis SWOT  ini juga berperan sebagai instrumen yang bermanfaat dalam aktivitas analisis strategis. Dengan analisis ini, suatu organisasi dapat meminimalisir kelemahan dan menekan dampak ancaman yang harus dihadapi. Jadi, secara umum manfaat analisis SWOT yaitu  sebagai berikut : 1. Perusahaan menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkannya. 2. Perusahaan dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang. 3. Perusahaan mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan tersebut. 4. Perusahaan mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman tersebut. 2.1.7 Unsur-Unsur Analisis SWOT 1.



Kekuatan (Strength) Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya



saja menganalisis tentang kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil produksi, lokasi strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan perusahaan. Biasanya dalam analisis SWOT perusahaan cenderung akan membuat sebanyak mungkin daftar kekuatan sebagai upaya kompetisi. 2.



Kelemahan (Weakness)



8



Selain melihat unsur kekuatan perusahaan, sangat penting untuk mengetahui apa kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan melakukan perbandingan dengan pesaing seperti apa yang dimiliki perusahaan lain namun tidak dimiliki perusahaan. Jika ingin membuat daftar kelemahan perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan testimoni konsumen yang umumnya lebih mengetahui apa yang kurang dari sebuah perusahan. 3.



Keuntungan (Opportunity) Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun bisnis. Ini



karena bisnis dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan untuk menghasilkan keuntungan. Unsur peluang termasuk daftar apa saja yang memungkinkan bisnis mampu bertahan dan diterima di masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 4.



Ancaman (Threats) Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena menentukan



apakah bisnis dapat bertahan atau tidak di masa depan. Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya banyaknya pesaing, ketersediaan sumber daya, jangka waktu minat konsumen, dan lain sebagainya. Membuat daftar ancaman perusahaan bisa untuk jangka pendek maupun jangka panjang serta bisa sewaktu-waktu bertambah atau berkurang. 2.1.8 Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT Secara garis besar terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi analisa SWOT, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasan singkatnya: 1.



Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam suatu



perusahaan, yaitu kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa hal yang merupakan bagian dari faktor internal adalah; a.



Sumber daya keuangan yang memadai



b.



Sumber daya manusia yang kompeten



c.



Properti teknologi terkini



9



d.



Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan



e.



Kemampuan pemasaran yang baik



f.



Kemampuan distribusi yang baik



2.



Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah semua faktor yang berasal dari luar perusahaan



(ancaman dan peluang) dan berpengaruh terhadap performa perusahaan tersebut. Adapun beberapa hal yang merupakan bagian faktor eksternal adalah; a.



Tren bisnis



b.



Budaya masyarakat



c.



Sosial politik dan ideologi



d.



Kondisi perekonomian suatu negara



e.



Peraturan dan kebijakan pemerintah



f.



Perkembangan teknologi



2.1.9 Analisis SWOT Pada analisis SWOT ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Pengisian item IFAS dan EFAS Cara pengisian factor IFAS dan EFAS disesuaikan dengan komponen yang ada dalam pengumpulan data (bisa merujuk pada data focus dan contoh pengumpulan data pada bagian lain didalam buku ini). Data tersebut dibedakan menjadi 2, yaitu IFAS (internal factors) yang meliputi aspek Weakness dan Strenght dan factor EFAS (external factor) yang meliputi aspek Opportunity dan Threatened. 2. Bobot Beri bobot masing-masing factor mulai 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh factor tersebut terhadap strategi perusahaan. 3. Peringkat (Rating) Hitung peringkat masing-masing factor dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (kurang/poor) berdasarkan pengaruh factor tersebut. Data rating didapatkan berdasarkan hasil pengukuran baik secara observasi, wawancara, pengukuran langsung, factor Strenght dan



10



Opportunity menggambarkan nilai kerja, positif, sebaliknya factor Weakness dan Threatened. Menggambarkan nilai kinerja yang negatif. Kemudian, kalikan bobot dengan rating untuk mendapatkan nilai masing-masing factor. 2.1.10 Pentingnya Analisis SWOT dalam Bisnis Jika mengacu pada penjelasan di atas, analisis SWOT ini sangat penting untuk dilakukan, yaitu sebagai kerangka untuk menganalisis apa yang dimiliki dan tidak dimiliki suatu perusahaan. Analisis ini bukan hanya penting untuk dapat membangun sebuah bisnis saja, namun sangat penting untuk keberlangsungan bisnis. Analisa SWOT ini sudah dianggap sebagai metode analisis untuk mendeskripsikan perusahaan yang paling dasar. Melalui analisa SWOT dapat menjadi bahan untuk dapat membuat perencanaan strategis dan mencapai tujuan perusahaan secara lebih sistematis. Analisis yang diterapkan dengan baik dan dapat dijalankan dengan benar dalam sebuah perusahaan akan sangat membantu untuk dapat melihat sisi-sisi perusahaan yang selama ini tidak terlihat. Tanpa melakukan suatu analisis bisa jadi bisnis yang dibangun tidak berjalan secara efisien dan efektif. 2.2



Kondisi DIII Keperawatan Soetomo Visi: Menjadi Rujukan Pendidikan DIII Keperawatan yang memiliki Moralitas dan Integritas dengan Keunggulan Kegawatdaruratan dengan kualitas global pada tahun 2025 Misi: 1. Melaksanakan pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan, moralitas, integritas, dan kompetensi yang unggul dan kompetitif dibidang keperawatan gawat darurat kualitas gobal 2. Melaksanakan penelitian berbasis keperawatan gawat darurat 3. Melaksanakan pengabdian masyarakat berbasis riset dan pemberdayaan masyarakat 4. Meningkatkan kerjasama dan partisipasi alumni yang mendukung pengembangan program studi 11



Tujuan 1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran secara komprehensif untuk menghasilkan lulusan perawat professional pemula yang kompeten, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi khususnya dibidang keperawatan gawat darurat 2. Menghasilkan penelitian dasar dan terapan di bidang keperawatan gawat darurat yang menjadi rujukan di level nasional maupun internasional 3. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset yang mampu mendorong keberlanjutan pemberdayaan masyarakat 4. Melaksanakan kerja sama dengan mitra dalam pengembangan tri dharma program studi Kompetensi Lulusan (sesuai SK menkes) 1. Mampu meberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat



baik



sehat,



sakit



dan



kegawatdaruratan



dengan



memperhatikan aspek bio, psiko, sosial kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien (patient safety). 2. Mampu memberikan bantuan hidup dasar (basic life support/BLS) pada situasi gawat darurat/bencana dengan memilih dan menerapkan metode yang tepat, sesuai standar dan kewenangan 3. Mampu memberikan dan mencatat obat oral, topikal, supositoria dan parenteral sesuai standar dan kewenangan 4. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga/pendamping tentang rencana keperawatan yang menjadi tanggungjawabnya 5. Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan kuantitas yang terukur terhadap terhadap hasil kerja sendiri, tenaga kerja pendukung (support workers) yang menjadi tanggung jawab pengawasan di lingkup bidang kerjanya.



12



Profil Institusi Profil Dosen Berdasarkan Spesifikasi Bidang Minat 1



Profil Jabatan Dosen Jumlah 1. Lektor Kepala 7 2. Lektor 13 3. Asisten Ahli 2 2 Profil Spesifikasi Bidang Minat Dosen 1. Keperawatan Medikal Bedah/Gadar 9 2. Keperawatan Maternitas 3 3. Keperawatan Anak 2 4. Keperawatan Jiwa 3 5. Keperawatan Komunitas/Gerontik 5 Prodi DIII Keperawatan Soetomo Surabaya memiliki sebuah mini hospital yang didalamnya terapat 7 laboratorium Keperawatan yaitu: 1. Laboratorim Keperawatan KDM 2. Laboratorium Keperawatan Kritis dan KMB 3. Laboratorium Keperawatan Gawat Darurat 4. Laboratorium Keperawatan Maternitas 5. Laboratorium Keperawatan Anak 6. Laboratorium Keperawatan Jiwa 7. Laboratorium Keperawatan Komunitas “Knowledge, Skill & Morality in Nursing For Betterment Of Humanity” Merupakan tagline Laboratorium Keperawatan yang bermakna bahwa semua keilmuan dan praktik keperawatan yang dilaksanakan dan dikembangkan di Laboratorium Keperawatan harus berbasis keilmuan dan moralitas sehingga pengetahuan dan keterampilan yang didapat dan dikembangkan membawa manfaat sebesar-besarnya untuk kemajuan dan kesejahteraan seluruh umat manusia.



13



2.3



Analisa SWOT Rencana strategi Prodi DIII Keperawatan Kampus Soetomo sebagai panduan umum pengembangan institusi perlu terus diperbaharui agar terus berkembang sehingga dapat memenuhi tuntutan pemangku kepentingan yang dinamis. Berikut ini dipaparkan hasil analisis SWOT evaluasi diri Prodi DIII Keperawatan Kampus Soetomo. Kekuatan Untuk mewujudkan visi menjadi institusi pendidikan keperawatan berstandar internasional, Prodi DIII Keperawatan Sutomo: 1.



Program Studi DIII Keperawatan sutomo memiliki visi misi dan tujuan yang sesuai dan sejalan dengan visi misi politeknik kesehatan Suraaya



2.



Program Studi DIII Keperawatan Sutomo telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007



3.



Lulusan Prodi keperawatan Sutomo Surabaya memiliki keunggguan di bidang kegawatdaruratan dan soft skill sehingga cepat mendapatkan pekerjaan dan memiliki peluang kerja yang luas



4.



Untuk pencapaian koompetensi lulusan Prodi DIII Keperawatan Sutomo memiiliki tenaga pendidik yang berkuaitas dengan rasio perbandingan 1:12, kualifikasi pendidikan professional 17 orang dan mempunyai 3 orang tenaga pendidik yang memiliki kualitas Doktor dan 4 orang yang sedang studi lanjt ke jenjang S3.



5.



Menyediakan sarana prasarana yang baik, menggunakan berbagai metode pembelajaran dan menjalin kerjasama dengan berbagai institusi dan lahan praktik



6.



Program Studi DIII Keperawatan Sutomo memberikan dukungan terhadap dosen dan mahasiswa yang memiliki kemauan kuat dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat



7.



Meningkatkan animo dosen dalam merespon berbagai macam tawaran pengabdian



8.



Tersedianya dosen yang berkualias untuk melaksanakan PPM



9.



Terjalinnya kemitraan dalam menjalankan PPM



14



10. Tumbuhnya iklim PPM yang kondusif dalam level prodi, jurusan maupun poltekkes 11. Meningkatnya kolaborasi PPM antar lembaga dan perguruan tinggi di luar Poltekkes Surabaya 12. Meningkatnya kuantitas PPM kompetiti dengan dana dan tingkat persaingan tinggi yang dimenangkan oleh pengabdian 13. Meningkat dan kuatnya posisi pusat HAKI Kelemahan Sistem tata kelola dan internal Prodi DIII Keperawatan Sutomo diniilai masih memiliki banyak kelemahan: 1.



Upaya sosialisasi visi misi Program Studi DIII keperawatan Sutomo perlu ditingkatkan



2.



Kualitas kegiatan audit internal Program Studi DIII keperawatan Sutomo perlu ditingkatkan



3.



Kegiatan promosi terutama keluar dari Provinsi Jawa Tmur perlu ditingkatkan



4.



Proses PBM dan evaluasi KBK Program Studi DIII Keperawatan perlu ditingkatkan



5.



Sistem inventaris sarana prasarana Program Studi DIII Keperawatan Sutomo perlu ditingkatkan kedalam sisem Informasi yang teriintegrasi



6.



Publikasi jurnal nasional dan internasional Program Studi DIII keperawatan belum optimal



7.



Dukungan dari potekkes kemenkes Surabaya terhadap penelitian keperawatan juga dipandang masih perlu ditingkakan



8.



Kurang optimalnya kemitraan dalam kegiatan PPM



9.



Kurangnya sinkronisasi PPM dalam bentuk grup servis komuniti dengan role map yang jelas



Kesempatan Pengembangan Prodi Studi DIII Keperawatan Sutomo tidak bisa lepas dari factor-faktor eksternal: 1. Masih tingginya kebutuhan lulusan baik lokal, nasional, maupun internasional



15



2. Program Studi DIII Keperawatan Sutomo sebagai salah satu pendidikan tinggi keperawatan yang sudah dikenal ditingkat regional nasional, maupun internasional 3. Kerjasama dengan penggunaan dalam pengembangan kurikulum sesuai dengan kebutuhan pasar dan banyaknya kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan praktik klinik keperawatan di RS tipe A dan puskesmas untuk pencapaian kompeten pelayanan internet yang dapat menyediakan akses layanan ebook dan ejurnal bidang keperawatan 4. Banyaknya penawaran pelatihan dan dana penelitian dan pengabdian masyarakat dan pubikasi jurnal nasional dan internasional 5. Adanya peluang ekonomi pengelolaan kegiatan pengabdian yang memungkinkan prodi mendesain PPN sesuai dengan karakteristik, kekuatan dan tujuan 6. Terbukanya koordinasi subunit PPM dari bebagai jurusan dari poltekkes kemenkes 7. Terbukanya progam PPM dari Pemda, sekolah, masyarakat, perguruan tinggi dan lembaga lain 8. Terdapat banyak sekolah dan masyarakat mitra yang membutuhkan pembinaan mitra melalui kegiatan PPM Ancaman 1. Adanya persaingan pasar bebas khususnya di Asia Tenggara dimana tenaga keperawatan asing akan bebas masuk ke Indonesia 2. Kesamaan kurikulum dalam jurusan keperawatan poltekkes kemenkes Surabaya 3. Kemajuan dan perkembangan teknolohgi alat bantu keperawatan yang cepat dan munculnya penyakit baru yang dapat diimbangi dengan pokok bahasan yang terdapat pada mata kuliah 4. Tingginnya kompetensi mendapatkan penelitian dari pihak poltekkes (Danon, KPAN, Nessle) 5. Banyaknya perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan progam S1 keperawatan



16



6. Belum optimalnya kerjasama antar bidang keilmuan dosen baik di prodi soetomo maupun pihak eksternal Terdapat banyak kerja sama potensial dengan lembaga diluar poltekks kemenkess Surabaya untuk melaksanankan kegiatan PPN yang belum diraih.



17



BAB 3 PENUTUP 3.1



Kesimpulan Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna



merumuskan strategi perusahaan,dimana analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang. Namun,secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan suatu institusi. Dengan demikian perencana strategi harus menganalisa faktor faktor strategis institusi dalam kondisi saat ini. Analisis SWOT ini juga sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut. Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkrit. Oleh karena itu analisa SWOT ini mampu menjadi pacuan dalam membangun institusi yang lebih baik serta dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam memperbaiki kekurangan sehingga menciptakan intitusi yang baik, maju, bermoral, berintegritas dan mampu bersaing di global. 3.2



Saran Sarana dan prasarana yang memadai dapat menjadi pendukung kuat dalam



meningkatkan keunggulan suatu institusi. Serta kerjasama yang baik setiap anggota yang ada dalam intitusi dapat menjadi peluang terbaik dalam mewujudkan visi dan misi institusi. Maka dari itu sebaiknya analisa SWOT ini dilakukan setiap tahunnya oleh institusi agar dapat mengetahui kelemahan apa yang perlu di hilangkan, peluang mana yang dapat digunakan, perawatan apa yang harus dilakukan serta kekuatan mana yang harus di tingkatkan dalam suatu institusi pendidikan.



18



DAFTAR PUSTAKA http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Handbook694-RoadMap2015ProdiKeperawatanSoetomo.pdf.



Diakses



pada



05



Februari 2020 pukul 14.00 WIB https://keperawatan.poltekkesdepkes-sby.ac.id/?page_id=150. Diakses pada 05 Februari 2020 pukul 14.30 WIB



19