Tugas Manajemen Katering Business Plan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TERSTRUKTUR MANAJEMEN KATERING ”Business Plan”



Oleh: 1. Arfa Betty Mayorga



(115100701111002)



2. Desty Yuwandini



(115100701111022)



3. Liana Dini Shofiyah



(115100701111006)



4. Lita Sofiana Zein



(115100700111016)



5. Sarsiyani



(115100707111008) Kelas L



JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Katering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa, dimana produk utamanya adalah penjualan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa lainnya yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Katering adalah istilah umum untuk wirausaha yang melayani pemesanan berbagai macam masakan (makanan dan minuman) baik untuk pesta maupun untuk suatu instansi. Pada pengelolaannya, katering menangani penyediaan makanan dan minuman di tempat dimana produk usaha itu diselenggarakan. Motivasi konsumen datang ke bisnis catering adalah konsumen ingin memenuhi kebutuhan fisiknya sebagai pemenuhan kebutuhan dasar. Selain itu konsumen datang untuk mencari suasana baru yang bertujuan rekreatif. Maka bermunculan bisnis jasa catering yang macam-macam yang bisa melayani kebutuhan konsumennya di berbagai tempat yang potensial. Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap pangan semakin meningkat pula. Sehingga bisnis catering menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan karena dianggap memiliki tingkat pengembalian modal yang relative cepat dan dapat memenuhi kebutuhan primer masyarakat. Hal lain yang menjadi alasan bahwa usaha catering tumbuh dengan cepat adalah dari segi perekonomian yakni meningkatnya spesialisasi yang mengarahkan pada kepercayaan yang lebih besar terhadap penyedia jasa catering. 1.2 Profil Perusahaan Bunga Catering merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang usaha jasa boga. Alasan nama catering ini Bunga bahwa menunjukkan ikon kota Malang dengan sebutan kota bunga. Bunga Catering melayani pemesanan dalam jumlah besar maupun kecil dan melayani pemesanan buffet untuk pesta pernikahan. Pada tahun 2005 Ibu Laili telah mengawali usaha dibidang kuliner dengan mendirikan rumah makan tradisional khas Jawa. Tetapi semakin berkembangnya usaha dan banyaknya permintaan dalam jenis catering pernikahan, maka Bunga Catering melebarkan sayapnya dengan mendirikan pula catering pernikahan.



Visi dari Bunga Catering adalah menjadi perusahaan jasa penyedia layanan catering yang terpercaya dengan pelayanan terbaik. Sedangkan Misi yang dicanangkan adalah mewujudkan keinginan konsumen untuk mendapatkan produk dan layanan catering dengan memberikan jaminan standar kualitas produk dan pelayanan yang maksimal. Jalan Letjen S. Parman No. 103-104, Malang, Jawa Timur ini merupakan lokasi dimana Bunga Catering didirikan. Lokasi yang berada ditengah kota akan mempunyai potensi yang besar karena mudah untuk menjumpai lokasi ini. Selain itu beberapa hal yang menjadi alasan pemilihan lokasi di tengah-tengah kota adalah sebagai berikut : 1. Bahan baku yang mudah dicari karena untuk sayuran dan buah-buahan menyuplai dari daerah Batu. Sementara untuk bahan baku lainnya dari pasar tradisional yang dekat dengan Pasar Blimbing. 2. Tenaga kerja yang mudah didapatkan, karena dekat dengan pemukiman warga sekitar. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi karyawan yang berasal dari daerah lain yang berpotensial. 3. Kebijakan pemerintah Kota Malang yang mudah. 4. Transportasi yang mudah untuk pengiriman bahan baku, pengiriman pesanan catering, kemudahan konsumen untuk menjangkau, dan kemudahan para karyawan yang bekerja. 5. Sumber energy yang mudah didapatkan karena berlokasi ditengah kota. Pada dasarnya lokasi pabrik atau perusahaan yang paling ideal adalah terletak pada suatu tempat yang mampu memberikan total biaya produksi yang rendah dan keuntungan maksimal. Dengan kata lain lokasi yang terbaik dari suatu pabrik adalah lokasi dimana unit cost dari proses produksi dan distribusi akan rendah, sedangkan harga dan volume penjualan produk akan mampu menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Penentuan lokasi suatu perusahaan atau pabrik perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2003) : a.



Lokasi sumber bahan baku (raw material location)



b.



Lokasi pasar (market location)



c.



Alat angkutan (transportation)



d.



Sumber energi (power)



e.



Iklim (climate)



f.



Buruh dan tingkat upah (labor and wage salary)



g.



Undang-undang dan tingkat perpajakan (law and taxation)



h.



Sikap masyarakat setempat (community attitude)



i.



Air dan limbah (water and waste) Keunikan dari Bunga Catering terletak pada jenis tampilan dekorasi dan



makanan yang mengusung tema tradisional. Segala bentuk dekorasi pernikahan terdapat macam-macam batik dari daerah-daerah tertentu. Begitu pula pada peralatan yang digunakan dalam penyajian makanan bertema tradisional yakni menggunakan peralatan alam seperti bambu dan kayu yang dibentuk sesuai fungsinya dan dihias semenarik mungkin. Sehingga tema utama yang diterapkan adalah kembali ke alam, agar para konsumen yaitu para tamu undangan seakanakan sedang menikmati hidangan yang berada di luar gedung acara. Alasan dasar lainnya adalah apabila peralatan yang digunakan tradisional, maka makanan yang disajikan tetap aman dan tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia berbahaya yang berasal dari peralatannya. Struktur organisasi adalah bagan suatu usaha, lembaga atau unit usaha. Struktur organisasi suatu perusahaan menetapkan garis tugas dan tanggung jawab serta memberikan kerangka menyeluruh untuk perencanaan, pengarahan dan pengendalian operasi perusahaan.



BAB II KONSEP PRODUK 2.1 Potensi Usaha Menggeluti bisnis makanan memang tidak ada matinya. Selain menghasilkan keuntungan yang tinggi, makanan juga menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Jadi, dimanapun dan kapanpun akan membutuhkan makanan sebagai sumber pokok kehidupan. Menekuni bisnis pembuatan makanan memang membutuhkan ketekunan dan keuletan yang tinggi. Karena yang menjadi pertimbangan utama dalam menekuni bisnis ini adalah cita rasa. Apabila makanan sudah sesuai dengan selera konsumen, maka dijamin pesananpun akan terus mengalir.  Salah satu bidang yang bisa digeluti dari bisnis makanan adalah usaha katering. Katering biasanya dibutuhkan pada berbagai acara seperti pesta perkawinan, seminar, acara keagamaan, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut membutuhkan makanan dalam jumlah tertentu. Pada kegiatan-kegiatan tersebut, biasanya pihak penyelenggara menyewa jasa catering untuk menyiapkan makanan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga, bisa disimpulkan berbisnis catering tidak mengenal kata jenuh. Beberapa hal yang menjadi potensi usaha catering adalah sebagai berikut : a. Permintaan catering Permintaan terhadap katering terus meningkat selama bertahun-tahun. Pemicunya adalah semakin meningkatnya jumlah rumah tangga berpendapatan tinggi, angka pernikahan dan acara perusahaan. Meningkatnya jumlah ibu yang menggunakan jasa katering untuk melayani resepsi pernikahan karena alasan sederhana. Para ibu hari ini mulai banyak yang bekerja di luar rumah sehingga tidak memiliki waktu dan energi untuk melakukan semua perencanaan pesta yang mengesankan. b. Biaya bisnis catering Katering menawarkan kesempatan untuk memulai sebuah bisnis jasa makanan dengan investasi awal lebih rendah dibanding membuka restoran. Tujuan utamanya harus memberikan layanan katering yang berkualitas, membuat setiap acara mengesankan, menyediakan layanan katering yang luar biasa mulai dari pemilihan dan persiapan makanan, porsi makanan, peralatan, mengatur dan



membersihkan daerah yang ditunjuk, koordinasi dan konsultasi makanan untuk melayani acara tertentu. Biaya bagi bisnis katering akan tergantung pada apa yang akan dimasukkan ke dalam dapur. c. Potensi penghasilan Potensi pendapatan dari bisnis katering tergantung pada ukuran acara yang dilayani. Seperti bisnis lain, katering membutuhkan manajemen dan keterampilan organisasi bisnis yang baik untuk berhasil. Banyak orang yang mengatakan bahwa keuntungan dalam bisnis katering adalah yang terbaik di industri makanan dan minuman. Namun, yang terpenting adalah bisnis tidak hanya menyediakan makanan besar namun juga kualitas layanan. Staf katering harus merespon kebutuhan klien, fleksibel dan profesional. 2.2 Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Tohar, 2000). Bunga Catering menawarkan beberapa produk sesuai dengan paket yang ditawarkan. Karena sejak awal pendirian Bunga Catering merupakan rumah makan yang bernuansa tradisional khas Jawa, maka produkproduk yang ditawarkan sebagai catering pernikahan juga masih mengandung unsur tradisional. Produk-produk yang ditawarkan yaitu : 1. Paket 1 (PUSPA) -



Nasi putih



-



Sayur bening bayam



-



Ayam goreng serai



-



Mangut tongkol



-



Pepes pelo ati



-



Dadar jagung



-



Tempe bakar kemangi



-



Sambel



-



Kerupuk



-



Es sarang burung



-



Air mineral



2. Paket 2 (SEKAR) -



Nasi putih



-



Sayur asem Jakarta



-



Ayam bakar



-



Tongkol Lombok ijo



-



Bacem tahu tempe



-



Bakwan jagung



-



Oseng daun papaya



-



Sambel + lalapan



-



Kerupuk puli



-



Es lemon Cocktail



-



Air mineral



3. Paket 3 (KUSUMA) -



Nasi putih



-



Sayur lodeh



-



Bali daging



-



Tempe tahu Lombok ijo



-



Udang goreng tepung



-



Dadar jagung



-



Terancam



-



Urap-urap



-



Rempeyek



-



Es degan solo



-



Pudding srikaya



-



Air mineral



4. Paket 4 (CENDANA) -



Nasi putih



-



Asem-asem iga/garang asem



-



Pepes udang jamur



-



Ayam laos



-



Sate bola-bola daging



-



Bacem tahu tempe



-



Bakwan jagung



-



Oseng daun papaya dan teri medan



-



Ikan asin crispy



-



Sambel + lalapan segar



-



Es degan lecy



-



Pudding gula merah



-



Air mineral



2.3 Karakteristik Produk Beberapa menu yang ditawarkan diatas merupakan menu utama yang mengandung unsur tradisional. Keunikan yang ditonjolkan dari menu-menu tersebut adalah yang masih mempertahankan ciri khas masakan tradisional. Meskipun menumenu tersebut tradisional, kualitas rasa tidak ada bedanya dengan menu-menu modern saat ini. Kelebihan menu tradisional adalah tetap mempertahankan masakan daerah agar tidak hilang karena tergeser dengan menu-menu baru yang modern. Selain itu, agar para remaja bahkan anak-anak mengenal masakanmasakan unggulan yang dimiliki oleh daerah tertentu.



BAB III KETENAGAKERJAAN 3.1 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan alat/instrument para manajer perusahaan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan dan operasi. Struktur organisasi menentukan kaitan antar tugas-tugas yang harus dilaksanakan serta membagi-bagi otoritas/wewenang dan tanggung jawab kepada para manajer. Bagan organisasi (organization chart) adalah diagram yang memvisualisasi struktur organisasi, yang terdiri dari kotak-kotak yang menggambarkan pusat-pusat tanggung jawab dan garis-garis yang menghubungkan pusat-pusat tanggung jawab yang satu dengan yang lain. Dalam kaitannya dengan sistem informasi, struktur organisasi membantu menggambarkan arus informasi dalam organisasi (Bastian, 2006). Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas sampai batas-batas tertentu. Selain itu, struktur organisasi memprlihatkan tingkat spesialisasi aktivitas tersebut. Struktur organisasi juga menjelaskan hirarki dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan (siaa melapor pada siapa). Dengan adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan komunitas organisasi bisa tetap bertahan (Umar, 2003). Struktur organisasi pada Bunga Catering yaitu sebagai berikut.



Manager



Koordinator Pemasaran



Bagian Masakan



Koordinator Event



Bagian Peralatan



Koordinator Peralatan



Bagian Dekorasi



Koordinator Produksi



Koordinator Logistik



Bagian Karyawan



Bagian Dessert



Bagian Masakan



Bagian Sayur, Sop dan Cah



Gambar 3.1 Struktur Organisasi



Bagian Nasi



Koordinator Keuangan



3.2 Job Description Manager dipegang oleh pemilik catering yaitu Siti Mutmainah. Pimpinan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan yang berlangsung di Bunga Catering mulai dari pengadaan bahan, pengolahan, keuangan, pembayaran tenaga kerja dan rekrutmen tenaga kerja. Pembagian tugas pada Bunga Catering adalah sebagai berikut: No



Jabatan



Job Description



Manajer



 Mengontrol kegiatan operasional catering



. 1.



 Menetapkan kebijakan  Meminta pertanggungjawaban dari masingmasing kepala bagian atas tugas yang 2.



Koordinator Produksi



diberikan  Bertanggungjawab pada proses produksi sampai makanan sampai pada konsumen



3.



Koordinator Pemasaran



 Mempromosikan Bunga Catering  Menginformasikan kepada masyarakat umum tentang berbagai makanan yang ditawarkan dan pelayanan yang diberikan



4.



Koordinator Event



 Menerima pesanan  Bertanggungajawab atas seluruh kelengkapan pesanan



Bagian Masakan



 Menerima dari tiap bagian yang dibawahinya  Mengecek apakah masakan yang akan dibawa ke tempat acara sudah lengkap  Mengkoordinir karyawan service untuk menata



Bagian Peralatan



masakan dalam chaving dish  Menyiapkan dan menata peralatan yang digunakan pada acara  Mengecek peralatan setelah digunakan



Bagian Dekorasi Bagian Karyawan



 Menyimpan peralatan kembali dalam gudang  Mendekorasi layout pada acara  Mendata tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap event



 Melaporkan nama-nama tenaga kerja tersebut Service/waiters



pada bagian keuangan  Bertugas melayani seluruh tamu undangan



Driver



yang hadir pada acara  Mengantarkan masakan yang telah siap ke tempat acara  Mengembalikan peralatan ke Bunga Catering



11.



Koordinator Peralatan



jika acara telah selesai  Mengkoordinasikan peralatan yang digunakan dalam acara  Memastikan peralatan yang telah selesai



12.



Koordinator Logistik



digunakan disimpan lagi di dalam gudang  Bertanggungjawab atas semua proses pembelanjaan untuk seluruh bahan yang digunakan dalam sekali event  Mencatat keluar masuknya bahan  Melaporkan bahan yang persediaannya



13.



Koordinator Keuangan



menipis serta memeriksa kelengkapannya  Mengelola keuangan Bunga Catering  Mencatan pengeluaran dan pemasukan keuangan Bunga Catering  Membagikan gaji karyawan



Karyawan di Bunga Catering sebagian besar merupakan karyawan lepas atau tidak terikat kontrak. Untuk karyawan lepas, sistem kerja yang digunakan dengan pemanggilan melalui sms atau telepon apabila karyawan dibutuhkan untuk membantu proses produksi dan acara. Perekrutan karyawan tidak tetap di Bunga Catering tidak melalui tes dan dilakukan secara tidak ketat namun diberi pembinaan terlebih dahulu oleh karyawankaryawan yang telah lebih dulu bekerja di Bunga Catering. Karyawan yang bekerja di Bunga Catering umumnya berasal dari warga sekitar. Berikut ini penggolongan karyawan di Bunga Catering. Penggolongan Karyawan Karyawan Tetap



Keterangan 7 karyawan kantor



Karyawan Tidak Tetap



1 sopir 3 karyawan dapur 2 waiters 2 waiteress 1 karyawan peralatan



Karyawan produksi yang bekerja di Bunga Catering umumnya bekerja selama 8 jam per hari. Sedangkan untuk karyawan bagian event dihitung dari berapa banyak event yang dikerjakan. Gaji karyawan bagian produksi dibayarkan setiap minggu sedangkan bagian event dibayarkan setiap selesai event. Karyawan bagian produksi dan karyawan bagian event juga menerima gaji tambahan apabila mereka melakukan lembur kerja.



BAB IV ASPEK PASAR Dalam pemasaran, kondisi paling sulit adalah mempertahankan konsumen untuk selalu menggunakan produk dari penjual, atau sering disebut dengan loyalitas pelanggan. Untuk mampu menciptakan loyalitas pelanggan, diperlukan strategi pemasaran yang jitu dalam memasarkan suatu produknya. Strategi pemasaran merupakan



sebuah



rencana



yang



memungkinkan



perusahaan



untuk



mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya dalam mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan. Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pemasaran adalah strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan strategi bauran pemasaran 7P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat/Saluran Distribusi), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (lingkungan fisik), dan process (proses). 4.1



STP 4.1.1



Segmenting Segmentasi



pasar



merupakan



penentuan



pasar



berdasarkan



pengelompokan jenis konsumen yang ingi dituju. Dalam hal ini, segmen pasar yang dituju oleh Bunga Catering berdasarkan geografinya yaitu, seluruh masyarakat Kota Malang dan sekitarnya. Lokasi perusahaan yang berada di Kota Malang merupakan lokasi yang cukup strategis, mengingat Kota Malang merupakan salah satu daerah wisata dan dekat dengan Kota Batu. Selain itu, di Kota Malang juga banyak gedunggedung pertemuan, hotel dan universitas yang membutuhkan jasa katering. Hal ini dikarenakan kesibukan bayak orang, sehingga sangat jarang pemilik acara yang memilih menyediakan sendiri sajian yang akan dihidangkan. 4.1.2



Targeting Target pasar yang ingin dicapai oleh Bunga Catering adalah konsumen



kalangan menengah hingga kalangan menengah keatas. Hal ini di dukung oleh penyediaan pilihan menu dengan berbagai macam variasi dengan penawaran harga yang berbeda pula, sehingga konsumen dapat memilih paket yang sesuai dengan kemampuan finansialnya. Dalam memenuhi target pasar



tersebut dibutuhkan



pencapaian kepuasan yang maksimal di mata konsumen serta membangun relasi



yang baik dengan para konsumen, sehingga konsumen dapat menyarakan Bunga Catering kepada keluarga maupun rekan mereka. 4.1.3



Positioning Positioning merupakan pencitraan perusahaan Bunga Catering di benak



konsumen. Pada dasarnya, Bunga Catering merupakan perusahaan katering yang dapat digolongkan kedalam follower, dengan menjadikan perusahaan katering yang telah berdiri sebagai gambaran usaha. Dalam menciptakan citra perusahaan di mata konsumen, Bunga Catering akan selalu menjaga kualitas rasa dan keunikan makanan setiap saat, sesuai dengan slogan yang dipilih yaitu, “So Delicious And Unique”. 4.2 4.2.1



Marketing Mix (7P) Product (Produk) Produk adalah apapun yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk



memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Bunga Catering selalu berusaha menyajikan variasi produk yang kreatif dan beragam dalam usaha memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Selain itu, untuk menjaga pengembangan dari produk yang ditawarkan Bunga Catering selalu melakukan pengembangan menu atau penambahan menu setiap akhir tahun melihat kondisi pasar dan kesukaan pasar terhadap menu tertentu. 4.2.2



Price (Harga) Harga



adalah



sejumlah



uang



yang dibayarkan konsumen



kepada



penjual atas dasar negosiasi dan kesepakatan antara kedua pihak. Selain itu, harga merupakan hal yang paling dominan untuk menentukan pilihan kosumen saat membeli suatu produk. Bunga Catering berusaha memberikan penawaran harga selayak mungkin sesuai dengan mutu dan kualitas dari produk yang ditawarkan. Harga juga merupakan salah satu parameter persaingan dengan usaha sejenis, maka diperlukan kualitas yang terjaga untu dapat menjaga keloyalan dari konsumen. Untuk itu, Bunga Catering menyediakan berbagai variasi menu dengan harga yang berbeda sehingga konsumen dapat memilih menu dengan harga yang sesuai. Beberapa variasi produk dari Bunga Catering adalah paket 1 (PUSPA), paket 2 (SEKAR), paket 3 (KUSUMA), dan paket 4 (CENDANA). Sedangkan harga diberikan yaitu Rp 14.000,00 per porsi.



4.2.3



Place (Tempat/Saluran Distribusi) Saluran distribusi adalah penyaluran produk dari produsen hingga kepada



konsumen. Dalam hal ini pemilihan tempat usaha Bunga Catering dilakukan dengan mempertimbangkan potensi pasar, kemudahan untuk dicapai, ketersediaan fasilitas komunikasi, jarak dengan pasar dan bahan baku, keadaan ekonomi lingkungan serta kemudahan untuk mengembangkan usaha. Lokasi usaha dari Bunga Catering bertempat di Jalan Letjen S. Parman No. 103-104, Malang, Jawa Timur. 4.2.4



Promotion (Promosi) Promosi merupakan usaha untuk menginformasikan produk kepada



konsumen. Dengan promosi yang baik, akan memberikan kontribusi yang maksimal bagi pendapatan perusahaan dan citra perusahaan. Salah satu promosi yang digunakan oleh Bunga Catering adalah dengan menggunakan slogan menarik yaitu “So Delicious And Unique” yang mengartikan bahwa produk Bunga Catering merupakan produk yang lezat memiliki keunikan dibandingkan dengan produk catering lainnya. Selain itu, promosi juga dilakukan dengan membuat website khusus yang menginformasikan segala hal mengenai Bunga Catering, publisitas, iklan dan promosi penjualan yang ditawarkan. 4.2.5



People (Orang) Karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu



usaha. Untuk itu, penampilan fisik dari karyawan menjadi penilaian penting di mata konsumen. Dalam hal ini, Bunga Catering memberikan pakaian seragam kepada karyawan selama bertugas, baik karyawan dapur maupun karyawan kantor. Untuk karyawan dapur, diwajibkan menggunakan masker dan penutup kepala selama berada di ruang produksi untuk menjaga produk dari kontaminasi. Selain itu, beberapa karyawan yang digunakan di Bunga Catering merupakan karyawan harian yang dibayarkan harian pada event-event tertentu yang membutuhkan bayak pegawai. 4.2.6



Physical Evidence (lingkungan/bukti fisik) Physical evidence merupakan tampilan fisik perusahaan yang akan



menentukan nilai perusahaan dimata konsumen. Beberapa bukti fisik yang ditampilkan oleh Bunga Catering adalah keberadaan perusahaan, pelayanan yang ramah serta yang terpenting adalah kualitas makanan. Kualitas makanan yang enak dan terjaga akan memberikan kepuasan dan kesan yang mendalam di hati



konsumen, sehingga hal ini dapat memberikan keloyalan dari konsumen. Selain itu, lingkungan fisik dari tempat produksi juga diperhatikan dengan menjaga kebersihan dari ruang produksi untuk tetap menjaga kualitas dari produk-produk yang ditawarkan. 4.2.7



Process (Proses) Proses merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini



merupakan salah satu faktor yang akan menggambarkan citra perusahaan dimata konsumen. Proses produksi prnting untuk menjaga kualitas makanan, namun proses penyampaian produk yang baik juga menentukan kepuasan konsumen. Dalam hal pelayanan, Bunga Catering memberikan pelayanan pre-order yaitu saat pemesanan dengan memberikan tester, pelayanan pada saat hari H, dan pelayanan pasca even. 4.3



Analisa Pesaing Dalam berbagai jenis usaha, pesaing merupakan salah satu faktor ancaman



dari keberlajutan suatu usaha. Segala hal yang berhubungan dengan produk dan pasar menjadi sangat penting untuk terus dikendalikan agar dapat bertahan dipasar. Salah satunya adalah harga jual, harga jual catering makanan sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan dari pesaing katering makanan lain. Jika bahan baku naik maka harga makanan dan minuman juga akan naik. Selain itu untuk menghindari kebosanan dari para pelanggan dilakukan penambahan menu setiap tahunnya dengan melihat jenis makanan dan minuman yang sedang digemari dimasyarakat saat itu. Hal yang terpenting dari usaha katering adalah kualitas rasa dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Kualitas rasa yang terjamin dapat menghadirkan keloyalan dari konsumen sendiri. Hal ini tenntu akan memberikan dampak yang baik dalam waktu berikutnya. Dengan kualitas rasa dan pelayanan yang baik akan mencegah pelanggan untuk berpindah ke katering lain. Selain itu, Bunga Catering mengantisipasi persaingan usaha dengan memberikan promosi-promosi penjualan kepada pelanggan.



BAB V ASPEK TEKNIS



5.1 Mekanisme Pemesanan Katering Sebelum pelanggan melakukan pemesanan kepada pihak Bunga Catering, maka ada beberapa tahapan mekanisme pemesanan catering yang dilakukan oleh pelanggan, yaitu : Pelanggan Menghubungi



Mendatangi Pelanggan



Taken Contract



Produksi dan Pelayanan



Pemesanan diawali dengan pelanggan menghubungi pihak Bunga Catering, bisa melalui telfon atau berkunjung langsung ke kantor pemasaran. Setelah mendapatkan contact person, maka pihak Bunga Catering akan memproses pesanan dan mendatangi pelanggan. Pada tahap ini, pelanggan memberikan DP (pembayaran awal) dan pihak Bunga Catering mempresentasikan menu yang ditawarkan. Setelah ada gambaran dan pemesanan awal, pihak Bunga Catering akan datang lagi ke rumah pelanggan dengan membawa taster makanan yang menjadi pesanan awal pelanggan. Setelah itu pelanggan dapat menentukan menu apa yang akan dipesan hari H dan melakukan taken contract dengan pihak Bunga Catering dengan melunasi pembayaran. Maka, pihak Bunga Catering akan melakukan proses produksi sesuai dengan pesanan pelanggan.



5.2 Pelayanan Katering Pelayanan merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan usaha katering selain kualitas makanan yang dijual. Pelayanan yang baik akan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga pelanggan yang sudah ada akan bertahan dan dapat menarik calon pelanggan baru (gea dan wulandari, 2005). Ada empat tahapan pelayanan yang diberikan oleh Bunga Catering bagi para pelanggan, yaitu : a. Pre order Pelayanan pre-order adalah pelayanan yang diberikan kepada calon pelanggan potensial sebelum memutuskan untuk melakukan order. Pelayanan ini dilakukan untuk memudahkan pelanggan serta meyakinkan pelanggan untuk melakukan order. b. Produksi Pelayanan produksi ini adalah salah satu pelayanan yang diberikan oleh Bunga Catering kepada pelanggan dengan memberikan kualitas produksi yang maksimal. Bahan baku yang digunakan merupakan bahan yang berkualitas, dan proses produksi dilakukan dengan memperhatikan mutu produk akhir yang dihasilkan. c. Pelayanan hari h Pelayanan ini diberikan kepada pelanggan saat acara berlangsung, dimana pihak Bunga Catering mengantarkan pesanan sesuai kesepakatan kepada pelanggan. Apabila pesanan adalah jenis prasmanan, maka pihak Bunga Catering juga akan menjadi koki pada saat hari h di tempat acara. d. Pasca event Pelayanan pasca event ini dimaksudkan untuk para pelanggan melakukan koreksi bagi pelayanan katering yang diberikan. Bunga Catering menerima kritik dan saran para pelanggan. Selain itu, akan ada ganti rugi apabila selama acara berlangsung ada kesalahan teknis yang dilakukan oleh catering Bunga Catering.



BAB VI ANALISA FINANSIAL 6.1 Asumsi Dasar Untuk dapat melakukan analisa financial, terdapat beberapa biaya yang harus diasumsikan. Biaya tersebut meliputi : 



Umur ekonomis mesin yang digunakan 3 tahun







Presentase dari biaya pemeliharaan 2%







Tingkat suku bank yang digunakan sebesar 12%







Mark Up sebesar 30%







Pada bulan pertama target kapasitas produksi minimalnya adalah 1500 porsi. Selanjutnya kapasitas produksinya akan meningjat dan sifatnya adalah make to order.



6.2 Analisis Biaya 6.2.1 Biaya Investasi dan Reinvestasi Investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan menghasilkan pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa mendatang. Kegiatan pembiayaan atau investasi pada prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemilik harta (investor) terhadap pemilik usaha (emiten ) untuk memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan kegiatan usahanya dimana pemilik harta ( investor ) berharap untuk memperoleh manfaat tertentu ( Sula, 2004 ).



Tabel 6.1 Biaya Investasi Keperluan Sewa Bangunan a. Instalasi : Listrik Air Telepon b. Mesin dan Peralatan Kompor Blender Kulkas Panci Tabung Gas Pengaduk Pisau Freezer Piring Galon Sendok Garpu Ember Penyaring Irus   c. Perlengkapan : Komputer



Harga Satuan



Satuan 1   1 1 1   3 2 1 3 3 2 5 1 200 2 200 10 5 5     1



(Rp) 7,500,000  



Total Biaya (Rp) 7,500,000  



1,250,000 500,000 200,000  



1,250,000 500,000 200,000  



350,000 250,000 2,000,000 50,000 105,000 5,000 10,000 1,000,000 10,000 45,000 10,000 10,000 10,000 3,000    



1,050,000 500,000 2,000,000 150,000 315,000 10,000 50,000 1,000,000 2,000,000 90,000 2,000,000 100,000 50,000 15,000    



1,500,000



1,500,000



Umur Ekonomis (thn) 1   3 3 3   3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 2     3



Tahun Ke-1



Tahun Ke-2



Tahun Ke-3



7,500,000



7,500,000



7,500,000



 



    10,000 50,000 1,000,000 2,000,000 100,000 50,000 -



   



    10,000 50,000 1,000,000 2,000,000 100,000 50,000 15,000



    -



  10,000 50,000 1,000,000 2,000,000 100,000 50,000    



-



-



Printer Kursi dan Meja Kantor Rak Kerja Tempat Sampah Box Tissue Sapu Sapu Pel  



1 1 1 10 5 3 2  



440,000 200,000 100,000 5,000 5,000 14,000 20,000 TOTAL



440,000 200,000 100,000 50,000 25,000 42,000 40,000 21,177,000



3   3 3 3 1 1  



  42,000 40,000  



  42,000 40,000  



  42,000 40,000  



6.2.2 Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan Pemakaian peralatan dan mesin produksi dalam kurun waktu tertentu akan menimbulkan penyusutan nilai pada peralatan dan mesin tersebut. Berikut ini merupakan biaya penyusutan mesin dan peralatan yang digunakan untuk usaha wedding catering :



Tabel 6.2 Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan Jenis Mesin dan Peralatan a. Kompor b. Blender c. Kulkas d. Panci e. Tabung Gas f. Wajan



Harga (Rp)   350,000 250,000 2,000,000 50,000 105,000 100,000



Umur Ekonomis   3 3 3 3 3 3



Nilai Sisa (Rp  



Tahun 1  



100,000 75,000 700,000 10,000 80,000 30,000



83,333 58,333 433,333 13,333 8,333 23,333



Biaya (Rp) Tahun 2 Tahun 3     83,333 83,333 58,333 58,333 433,333 433,333 13,333 13,333 8,333 8,333 23,333 23,333



g. Pengaduk h. Pisau i. Freezer   k.Piring l. Sendok - Garpu l. Ember g. Penyaring h. Irus   Perlengkapan : a. Komputer b. Printer c. Kursi dan Meja Kantor d. Rak Kerja e. Tempat Sampah f. Box Tissue g. Sapu h. Sapu Pel  



5,000 10,000 1,000,000   10,000 10,000 10,000 10,000 3,000     1,500,000 440,000 200,000 100,000 5,000 5,000 14,000 20,000  



1 1 1   3 3 1 1 2     3 3 3 3 3 3 1 1  



1,000 2,000 500,000  



4,000 8,000 500,000  



5,000 3,000 2,000 2,000 500    



TOTAL



  1,667 2,333 8,000 8,000 1,250



    700,000 200,000 80,000 50,000 1,000 1,000 2,000 3,000



4,000 8,000 500,000   1,667 2,333 8,000 8,000 1,250    



266,667 80,000 40,000 16,667 1,333 1,333 12,000 17,000 1,588,250



4,000 8,000 500,000 1,667 2,333 8,000 8,000 1,250    



266,667 80,000 40,000 16,667 1,333 1,333 12,000 17,000 1,588,250



266,667 80,000 40,000 16,667 1,333 1,333 12,000 17,000 1,588,250



6.2.3 Biaya Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Agar mesin dan peralatan dapat tetap berfungsi maksimal maka harus dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan tersebut ditujukan untuk menjaga keawetan dan performa dari mesin dan peralatan tersebut. Berikut ini merupakan rincian biaya pemeliharaan mesin dan peralatan.



Tabel 6.3 Biaya Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Urutan Sewa Bangunan a. Instalasi : Listrik Air Telepon b. Mesin dan Peralatan Kompor Blender Kulkas Panci Tabung Gas Pengaduk Pisau Freezer Piring Galon Sendok Garpu Ember Penyaring Irus   c. Perlengkapan : Komputer



Satuan 1   1 1 1   3 2 1 3 3 2 5 1 200 2 200 10 5 5     1



Harga Satuan



Total Biaya



(Rp) 7,500,000  



(Rp) 7,500,000  



1,250,000 500,000 200,000  



1,250,000 500,000 200,000  



350,000 250,000 2,000,000 50,000 105,000 5,000 10,000 1,000,000 10,000 45,000 10,000 10,000 10,000 3,000    



1,050,000 500,000 2,000,000 150,000 315,000 10,000 50,000 1,000,000 2,000,000 90,000 2,000,000 100,000 50,000 15,000    



1,500,000



1,500,000



Umur Ekonomis (thn) 1   3 3 3   3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1 2     3



% Pemeliharaan 2%   2% 2% 2%   2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2%     2%



Biaya Pemeliharaan 150,000   25,000 10,000 4,000   21,000 10,000 40,000 3,000 6,300 200 1,000 20,000 40,000 1,800 40,000 2,000 1,000 300     30,000



Printer Kursi dan Meja Kantor Rak Kerja Tempat Sampah Box Tissue Sapu Sapu Pel  



1 1 1 10 5 3 2  



440,000 200,000 100,000 5,000 5,000 14,000 20,000  



440,000 200,000 100,000 50,000 25,000 42,000 40,000  



3 3 3 3 3 1 1  



2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% TOTAL



8,800 4,000 2,000 1,000 500 840 800 47,940



6.2.4 Biaya Variabel Selama 1 Bulan Biaya variabel adalah semua biaya yang sifatnya berubah – ubah, tergantung pada jumlah unit yang dihasilkan ( Rangkuti, 2006 ). Biaya variable yang dikeluarkan selama satu bulan adalah sebagai berikut : Tabel 6.4 Biaya Variabel Selama 1 Bulan Uraian Beras Minyak Goreng Gula Pasir Garam Masako Ayam Daging ayam Sosis daging sapi Brokoli Kecap Tepung terigu Tissue Upah Karyawan Gaji Karyawan Tagihan Listrik Tagihan PAM Tagihan Telepon Sawi Wortel Bakso Udang Kentang Cabai Besar Bawang merah Bawang putih  



Satuan Harga Satuan 50 10,000 50 9,000 10 10,000 10 5,000 100 350 75 30,000 300 5,500 75 10,000 10 9,500 10 10,000 10 10,000 9 75,000 1 2,000,000 1 250,000 1 75,000 1 100,000 50 7,000 20 6,000 30 15,000 30 30,000 50 10,000 30 25,000 50 27,000 25 15,000   TOTAL



Total Biaya 500,000 450,000 100,000 50,000 35,000 2,250,000 1,650,000 750,000 95,000 100,000 100,000 675,000 2,000,000 250,000 75,000 100,000 350,000 120,000 450,000 900,000 500,000 750,000 1,350,000 375,000 13,975,000



6.2.5 Kebutuhan Modal Kerja dalam 3 Bulan Pertama Kebutuhan modal kerja dapat diramalkan dari perhitungan total biaya produksi. Perhitungan ini dilakukan untuk 3 bulan pertama. Perhitungan ini bertujuan untuk mengestimasikan besarnya modal yang harus dipersiapkan untuk membuat usaha wedding catering seperti yang telah direncakanan. Tabel 6.5 Kebutuhan Modal 3 Bulan Pertama Komponen Biaya Produksi



Nilai (Rp)



Biaya Tetap Biaya Penyusutan Biaya Pemeliharaan Total Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Operasi Total Biaya Variabel   Biaya Overhead Biaya Pemasaran Biaya Perizinan Total Biaya Overhead Total Biaya Produksi



  397,063 11,985 409,048   41,925,000 41,925,000     500,000 325,000 825,000 43,159,048



6.2.6 Prakiraan Laba Rugi Dari perhitungan biaya , harga jual, HPP dan sebagainya dapat diperkirakan laba dan rugi yang didapatkan oleh perusahaan. Berikut ini adalah table perkiraannya : Tabel 6.6 Prakiraan Laba-Rugi Uraian Jumlah Produksi Porsi Harga Jual (Rp/Porsi) Hasil Penjualan (Rp) PPn (10%) (Rp) Penjualan Bersih HPP (Rp/cup) Total Biaya Produksi (Rp) Pendapatan Bersih Depresiasi Laba Kotor (EBT) PPh 0-50 juta (10%) 50-100 juta (15%) >100 juta (30%) Total PPh Laba Bersih (EAT)



Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 18000 36000 72000 14,000 14,000 14,000 252000000 504000000 1008000000 25200000 50400000 100800000 226800000 453600000 907200000 9,591 9,591 9,591 172636192 345272384 690544768 54163808 108327616 216655232 0 0 0 54163808 108327616 216655232       5416381 7500000 5000000 0 5832762 7500000 0 0 34996569.6 5416381 13332762 47496569.6 48747427 94994854 169158662.4



6.2.7 Harga Pokok Produksi , Harga Jual dan Break Event Point 6.2.7.1 HPP (Harga Pokok Produksi) HPP adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual



( Vunixs, 2012 ). Dari pengertian ang disampaikan oleh Vunixs



(2012) tersebut dapat kita ketahui bahwa HPP merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk dapat memproduksi satu unit produk. Perhitungan HPP untuk 1 porsi produk adalah sebagai berikut : HPP



=



Total Biaya Produksi 1 tahun / Jumlah Produksi 1 tahun



=



(Total Biaya Produksi 3 bulan)*4 / Jumlah Produksi 1



tahun =



43,159,048*4 / 18000



=



Rp 9,591



Dari hasil perhitungan diatas dapat kita ketahui bahwa untuk menghasilkan 1 porsi produk, perusahaan menghabiskan biaya sebesar Rp 9,591. Oleh karena itu jika perusahaan ingin mendapatkan keuntungan maka harga jual produk harus lebih tinggi dari HPP. 6.2.7.2 Harga Jual Harga jual adalah nilai yang dibebankan kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa. Dalam hal ini harga jual merupakan suatu yang digunakan untuk



mendapatkan



sejumlah



kombinasi



dari



barang



dan



jasa



serta



pelayanannya ( Kotler, 1998 ). Agar perusahaan mendapatkan keuntungan maka nilai dari harga jual harus lebih tinggi dibandingkan dengan harga pokok produksi. Perhitungan harga jual untuk satu porsi produk adalah sebagai berikut :



Harga Jual



=



HPP + (mark-up*HPP)



=



Rp 9,591 + (0.3* Rp 9,591)



=



Rp 12,948



Harga jual dapat dibulatkan keatas. Untuk mempercepat proses balik modal, memperbesar income perusahaan, serta menyetarakan dengan harga jual produk dari pesaing maka harga jual yang ditetapkan adalah Rp 14,000/porsi.



DAFTAR PUSTAKA Bastian, I. 2006. Akuntansi Pendidikan. Erlangga. Jakarta Tohar, M. 2000. Membuka Usaha Kecil. Kanisius. Yogyakarta Umar, H. 2003. Business an Introduction. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Wignjosoebroto, S. 2003. Tata Letak Pabrik dan Penanganan Bahan. ITS. Surabaya