Tugas Pajak Bab 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Nim



:



Kelas : Akuntansi D Tugas Akuntansi Perpajakan



1. Beban sewa dalam beban operasional, dapat dikoreksi dalam rekonsiliasi fiskal karena adanya perbedaan metode. Apakah perbedaan ini termasuk beda tetap atau beda waktu? Jawab : Perbedaan tersebut termasuk beda waktu. Beda waktu merupakan perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial dengan ketentuan Undangundang PPh yang sifatnya semnetara artinya koreksi fiskal yang dilakukan akan diperhitungkan dengan laba kena pajak. Dalam beda waktu, penghasilan dan biaya yang dapat diakui saat ini oleh akuntansi komersial atau sebaliknya, tidak dapat diakui sekaligus oleh akuntansi pajak, biasanya karena perbedaan metode pengakuan. Contoh penghasilan yang minimbulkan beda waktu adalah pendapatan laba selisih kurs. Sementara untuk contoh biayanya adalah biaya penyusutan dan biaya sewa. 3. Ketentuan pajak yang terbaru atas revaluasi asset tetap diatur dalam PMK 79/PMK.03/2008 dan PER-12/PJ/2009; dimana revaluasi dikenakan PPh. Bagaimana perlakuan PPh atas revaluasi tersebut. Jawab : Berdasarkan pasal 19 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang penghasilan (UU PPh), menteri keuangan berwewenang menetapkan peraturan tentang penilaian kembali aktiva dan factor penyesuaian apabila terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan karena perkembangan harga. Hal ini kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 79/PMK.03/2008 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan. Dalam PMK tersebut dinyatakan bahwa perusahaan dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan, dengan syarat telah memenuhi semua kewajiban pajaknya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak dilakukannya penilaian kembali. Adapun perusahaan yang dapat melakukan revaluasi menurut PMK 79/2008 adalah wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT), tidak termasuk perusahaan yang memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang dolar Amerika Serikat (AS).



5. Bagaimana perlakuan akuntansi yang saudara ketahui untuk revaluasi asset tetap? Jawab : Revaluasi Aset Tetap menurut ketentuan PSAK 16 revisi 2007 : Revaluasi merupakan salah satu metode penilaian aset tetap. Jika suatu entitas memilih menggunakan metode revaluasi maka metode ini harus diterapkan secara konsisten oleh perusahaan. Perusahaan tidak boleh hanya menggunakan metode revaluasi sesekali untuk tujuan seperti yang disebutkan di atas, tetapi revaluasi harus dilakukan secara reguler. Penerapan metode revaluasi dilakukan untuk aset tetap dalam kelompok yang sama. 7. PT Jammy membeli kendaraan angkutan pada bulan Maret 2012 seniali Rp 360.000.000 Perusahaan menggunakan metode penyusutan sesuai dengan peraturan perpajakan. Kendaraan ini termasuk asset kelompok 2 dan disusutkan dengan metode garis lurus. Pada bulan Juli 2012, kendaraan ini dijual dengan harga Rp 225.000.000. buatlah jurnal untuk transaksi penjualan ini. Jawab : Beban penyusutan per bulan = 12,5% x Rp 360.000.000 / 12 bulan = Rp 3.750.000 Akumulasi penyusutan dari Maret 2012 – Juli 2012 = Rp 3.750.000 x 4 bulan = Rp 15.000.000 Laba/rugi penjualan : Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku Harga pasar Laba penjualan asset



Rp 360.000.000 (Rp 15.000.000) Rp 345.000.000 Rp 225.000.000 Rp 120.000.000



Jurnal : Kas/Bank Akumulasi Penyusutan kendaraan Rugi penjualan kendaraan bermotor Kendaraan PPN 16D



Rp 247.500.000 Rp 15.000.000 Rp 120.000.000 Rp 360.000.000 Rp 22.500.000



9. PT Bahagia beralamat di jalan Harapan 82 Bogor, NPWP : 009.876.543.211.234 adalah perusahaan industry farmasi. Pada tanggal 22 Desember 2011 perusahaan mengimpor mobil dengan faktur $40.000. Total beban asuransi dan beban angkut yang berkaitan dengan impor mobil tersebut masing-masing adalah $8.000 dan $12.000. Bea masuk yang akan dibayar oleh perusahaan sebesar 5% dari CIF dan Bea masuk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat itu ditetapkan oleh Menteri Keuangan $1 adalah



Rp 9.500. Mobil tersebut akan digunakan untuk komisaris utama PT Bahagia. Perusahaan menetapkan bahwa mobil tersebut mempunyai masa manfaat selama 10 tahun sedangkan menurut pajak mobil tersebut termasuk kelompok 2 (8 tahun). Perusahaan menggunakan metode saldo menurun dalam perhitungan penyusutan baik untuk akuntansi maupun pajak. Buatlah jurnal pada tanggal 22 Desember 2011 untuk pembelian mobil impor tersebut dan pada tanggal 31 Desember 2011 untuk penyusutan mobil impor tersebut. Jawab : Harga faktur $ 40.000 Beban Asuransi $   8.000 Beban Angkut $ 12.000 –             CIF $ 20.000   CIF dalam rupiah  $ 20.000 x 9.500 Bea Masuk      5% x 190.000.000  Bea Masuk tambahan 20% x 190.000.000             Nilai impor mobil  



=  Rp.190.000.000 =  Rp.    9.500.000 =  Rp.  38.000.000 =  Rp.237.500.000



Penyusutan menurut akuntansi 1/12 x 20% x Rp. 237.500.000 = Rp. 3.958.333,333 Penyusutan menurut pajak 25% x Rp. 237.500.000 x 1/12 = Rp. 4.947.916.666



Jurnal Penyusutan 31 Des 2011 Untuk Akuntansi Beban Penyusutan Mobil Rp.3.958.333,333             Akumulasi Penyusutan mesin Rp.3.958.333,333    Untuk Pajak Beban Penyusutan Mobil Rp.4.947.916,666 Akumulasi Penyusutan Mesin Rp.4.947.916,666               Jurnal pembelian mobil impor 22 Des 2011 Mobil Rp.237.500.000 PPN Masukan  Rp.  23.750.000 PPh 22 dibayar dimuka Rp.  17.812.500 Kas/Bank Rp.279.062.500             