Tugas Pendahuluan Konstanta Pegas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari prinsip fisika sering sering diterapkan dalam berbagai aktivitas. Salah satu contoh dari prinsip fisika yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah prinsip Hukum Hooke yang diterapkan dalam penggunaan pegas. Pegas merupakan benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanik. Pegas biasanya terbuat dari baja. Kegunaan pegas sangat banyak diantaranya melunakkan



tumbukan



dengan



memanfaatkan



sifat



elastisitasan



bahannya, menyerap dan menyimpan energi dalam waktu yang singkat. Pegas sering ditemukan ditempat tidur atau yang biasa kita sebut dengan springbed dan sistem suspense mobil atau motor. Pada springbed pegas berfungsi untuk membuat kita nyaman ketika kita duduk atau tidur diatasnya. Sedangkan sistem suspense pada kendaraan mempunyai fungsi untuk menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan pada badan kendaraan secara langsung. pegas memiliki batas keelastisan. Apabila terdapat gaya yang menyebabkan pegas tersebut tertarik melampaui batas elastinya, maka akan menyebabkan fungsi pegas tidak optimal lagi. Setiap pegas memiliki nilai konstanta yang berbeda – beda tergantung gaya yang diberikan dan pertambahan panjang yang terjadi pada pegas tersebut. Maka penting bagi kita untuk mengetahui nilai tetapan dari suatu pegas yang menggambarkan kekakuan dari suatu pegas. Oleh karena itu, praktikum penting untuk dipahami tentang arti waktu/periode getaran dan frekuensi getaran (osilasi), pengaruh simpangan dan massa terhadap getaran agar dapat menghitung besarnya konstanta gaya pegas



MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU ) 1. Mahasiswa dapat memahami peristiwa gerak harmonic pada pegas 1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus ( TIK ) 1. Mahasiswa dapat memahami arti waktu /periode getaran dan frekuensi getaran (osilasi) 2. Mahasiswa dapat mengamati pengaruh simpangan dan massa terhadap getaran 3. Mahasiswa dapat menghitung besarnya konstanta gaya pegas



MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1



Konsep Dasar Pegas adalah elemen mesin flexibel yang digunakan untuk memberikan gaya, torsi, dan juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi disimpan pada benda padat dalam bentuk twist, stretch, atau kompresi. Energi di-recover dari sifat elastis material yang telah terdistorsi. Pegas haruslah memiliki kemampuan untuk mengalami defleksi elastis yang besar. Beban yang bekerja pada pegas dapat berbentuk gaya tarik, gaya tekan, atau torsi (twist force). Pegas umumnya beroperasi dengan ‘high working stresses’ dan beban yang bervariasi secara terus menerus. Beberapa contoh spesifik aplikasi pegas adalah 1. Untuk menyimpan dan mengembalikan energi potensial, seperti misalnya pada ‘gun recoil mechanism’ 2. untuk memberikan gaya dengan nilai tertentu, seperti misalnya pada relief valve 3. untuk meredam getaran dan beban kejut, seperti pada auto mobil 4. untuk indikator/kontrol beban, contohnya pada timbangan 5. untuk mengembalikan komponen pada posisi semula, contonya pada ‘brake pedal’ 10.2. Klasifikasi Pegas Pegas dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis fungsi dan beban yang bekerja yaitu pegas tarik, pegas tekan, pegas torsi, dan pegas penyimpan energi. Tetapi klasifikasi yang lebih umum adalah diberdasarkan bentuk fisiknya. Klasifikasi berdasarkan bentuk fisik adalah : 1. Wire form spring (helical compression, helical tension, helical torsion, custom form) 2. Spring washers (curved, wave, finger, belleville) 3. Flat spring (cantilever, simply supported beam) 4. Flat wound spring (motor spring, volute, constant force spring) Pegas ‘helical compression’ dapat memiliki bentuk yang sangat bervariasi. Gambar 10.1(a) menunjukkan beberapa bentuk pegas helix tekan. Bentuk yang standar memiliki diameter coil, pitch, dan spring rate yang konstan. Picth dapat dibuat bervariasi sehingga spring rate-nya juga bervariasi. Penampang kawat umumnya bulat, tetapi juga ada yang berpenampang segi empat. Pegas konis biasanya memiliki MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



spring rate yang non-linear, meningkat jika defleksi bertambah besar. Hal ini disebabkan bagian diameter coil yang kecil memiliki tahanan yang lebih besar terhadap defleksi, dan coil yang lebih besar akan terdefleksi lebih dulu. Kelebihan pegas konis adalah dalam hal tinggi pegas, dimana tingginya dapat dibuat hanya sebesar diameter kawat. Bentuk barrel dan hourglass terutama digunakan untuk mengubah frekuensi pribadi pegas standar.



(a) (b) (c) (d) Gambar 10.1 Wire form spring: (a) Helical compression spring, (b) Helical extension spring, (c) drawbar spring, (d) torsion spring Gaya Pegas ini adalah suatu Gaya ataupun kekuatan lenting dalam suatu pegas yg dapat kembali ke Posisi atau bentuk semula. Lalu untuk Pengertian Pegas sendiri ialah suatu benda yang mempunyai bentuk Spiral yg terbuat dari Bahan Logam dan Pegas ini sendiri mempunyai sifat yang elastis sehingga benda pegas akan dapat mempertahankan bentuknya dan akan kembali ke bentuk semula sesudah diberi Gaya. Adapun didalam Contoh Gaya Pegas di Kehidupan Manusia Sehari – hari itu banyak sekali, dan bisa kalian lihat salah satu contohnya yg ada didalam Pistol – Pistolan, Sistem Rem Tromol di Sepeda Motor. Dan bisa juga kalian lihat pada Pulpen yg kalian gunakan untuk menulis karena Pulpen tersebut sebagian ada yg memakai Pegas untuk menarik masuk keluar Mata Pulpen (Ujung Pulpen). Selain itu Contoh Elastisitas Pegas bisa kalian lihat pada salah satu Tokoh Super Hero Film Fantastic Four yakni Reed Richards, dan Reed Richards ini merupakan MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



Tokoh Super Hero di Fantastic Four yg bisa melenturkan tubuhnya. Oleh karena itu Pegas bisa disamakan dengan Tokoh Super Hero tersebut karena Sifat Elastisitasnya (Elastisitas adalah kemampuan untuk dapat kembali dalam bentuk semula setelah gaya yg bekerja padanya telah menghilang). Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula. Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik setiap pegas. Karateristik suatu



pegas



dinyatakan



dengan



konstanta



pegas



(k).



Hukum Hook menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya. Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang pegas dapat dituliskan sebagai berikut: F=kx Keterangan : F = gaya yang bekerja (N) k = konstanta pegas (N/m) x = perubahan panjang pegas Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun seri atau paralel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing-masing pertambahan panjang pegas . Sehingga pertambahan total x adalah: x = x1 + x2. Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masing-masing pegas sama. Yaitu: x1 = x2 = x3. Dengan demikian: Kp = k1 + k2. Perlu selalu di ingat bahwa hukum Hook hanya berlaku untuk daerah elastik, tidak berlaku



untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik.



Menurut Hooke, regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud dengan regangan adalah persentase perubahan dimensi. MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



Tegangan adalah gaya yang menegangkan per satuan luas penampang yang dikenainya. Sebelum diregangkan dengan gaya F, energi potensial sebuah pegas adalah nol, setelah diregangkan energi potensialnya berubah menjadi: E = kx2 Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum Hooke. Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan mencapai batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula. Jika gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas. Tapi hukum Hooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum Hooke dan batas elastisitas. Jika benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti semula, benda tersebut akan berubah bentuk secara tetap. Jika pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka benda tersebut akan patah. Jika suatu benda diberikan suatu gaya yang cukup untuk merubah bentuk benda tersebut maka kondisi benda tersebut dapat menjadi elastis, plastis, ataupun hancur. Hancur merupakan kondisi kegagalan benda karena sudah melewati titik patahnya (breaking point). Plastis merupakan kondisi benda yang tidak dapat kembali lagi menjadi kondisi awalnya jika gaya yang diberikan dihilangkan. Contoh benda yang bersifat plastis dapat kamu lihat pada plastisin, tanah liat, dan bahkan permen karet. Elastis atau Elastisitas (Fisika) adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke kondisi awalnya ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Contoh benda elastis adalah pegas. Selain bersifat elastis, pegas juga dapat berubah menjadi bersifat plastis jika ditarik dengan gaya yang besar melewati batas elastisnya. Jika pegas sudah menjadi plastis kamu pasti tahu bahwa pegas tersebut sudah rusak. Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (L) suatu benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi penyusun dan dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang dibentuk oleh materi yang berbeda akan memiliki MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya tulang dan besi. Demikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama (misalnya besi), tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda maka benda tersebut akan mengalami pertambahan panjang yang berbeda sekalipun diberikan gaya yang sama. Jika kita membandingkan batang yang terbuat dari materi yang sama tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda, ketika diberikan gaya yang sama, besar pertambahan panjang sebanding dengan panjang benda mula-mula dan berbanding terbalik dengan luas penampang. Makin panjang suatu benda, makin besar pertambahan panjangnya, sebaliknya semakin tebal benda, semakin kecil pertambahan panjangnya. Agar kamu memahami materi Elastisitas dan Hukum Hooke dengan baik, kamu harus memahami terlebih dahulu: 



Hukum Newton







Hukum kesetimbangan Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kamu pasti tahu jika suatu



gaya diberikan pada suatu benda, contohnya pada batang besi vertikal yang tergantung seperti pada gambar dibawah, maka panjang batang besi tersebut akan berubah.



[Sumber: Douglas C. Giancoli, 2005] atau seterusnya disebut



merupakan pertambahan panjang



pada batang besi tersebut. Semakin besar gaya [F] yang diberikan maka MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



pertambahan panjangnya (



) juga akan semakin besar. Dapat



disimpulkan bahwa pertambahan panjang benda sebanding dengan besarnya gaya tarik. Perbandingan besar gaya tarik [F] terhadap pertambahan panjang benda (



) bernilai konstan. Konstan artinya sebanding. Proporsionalitas



kedua besaran tersebut dinotasikan dengan rumus persamaan:



Dimana, = besarnya gaya yang diberikan atau gaya tarik (N) x



= pertambahan panjang benda (m) = konstanta benda (N/m) merupakan koefisien elastisitas benda ataupun ukuran



kelenturan pegas. Hubungan ini pertama kali diketahui oleh Robert Hooke (1635 – 1703), oleh karena itu dikenal juga sebagai Hukum Hooke. Hukum Hooke hanya berlaku hingga batas elastisitas. Batas elastisitas merupakan gaya maksimum yang dapat diberikan pada benda sebelum benda berubah bentuk secara tetap dan panjang benda tidak dapat kembali seperti semula (menjadi plastis ataupun hancur). Kita akan mengamati sebuah objek yaitu pegas, sebuah benda yang dapat menjadi elastis. Pada kondisi pegas saat ditarik, terdapat gaya pada pegas yang besarnya sama dengan gaya tarikan pada pegas tetapi arahnya berlawanan (



). Jika gaya tersebut disebut



dengan gaya pegas (



) maka gaya ini pun sebanding dengan



pertambahan panjang pegas (



). Perhatikan Gambar dibawah ini.



Mau belajar materi ini dalam bentuk video



MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



[Sumber: Halliday – Resnick – Walker, 2005] Persamaan gaya pegas dinotasikan dengan rumus:



Dimana, = gaya pegas (N) = pertambahan panjang pegas (m) = konstanta pegas (N/m) Kamu tidak perlu khawatir terhadap tanda minus (-). Tanda tersebut hanya menyatakan arah gaya pegas yang berlawanan dengan arah gaya tarik. Sifat pegas yang elastis banyak digunakan dalam kegunaan sehari-hari. Contoh penggunaan pegas dapat kamu lihat pada kasur pegas (spring bed) atau pada kendaraan bermotor. Pada kendaraan bermotor pegas digunakan sebagai peredam kejut (shockbreaker). Penggunaan pegas biasanya dipakai secara bersamaan dalam satu sistem pegas. Nilai konstanta pegas tersebut akan berubah tergantung susunannya. Rangkaian Gaya Pegas karena Gaya Pegas ini sama seperti hambatan, bahwa Pegas juga dapat dirangkai (rangkaian pegas). Bentuk Rangkaian Pegas ini akan menentukan suatu Nilai Konstanta Pegas Total yg akhirnya nanti akan menentukan nilai dari gaya pegas itu sendiri. Lalu didalam Rangkaian Gaya Pegas ini terbagi menjadi dua macam, yang antara lain : MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



1. Rangkaian Pegas Seri yakni Rangkaian Seri Pegas jika ada sebuah Konstanta Pegas Totalnya, jika ada n Pegas yang identik (konstanta k) maka Rumus Konstanta Total nya ialah Ks = K/n 2. Rangkaian Pegas Paralel yakni jika Rangkaian Pegas Paralel maka Total Konstanta’nya sama dengan Jumlah dari seluruh Konstanta Pegas yg disusun oleh Paralel. Kemudian didalam Energi Potensial Gaya Pegas itu mempunyai Energi Potensial, entah itu Gayanya ditarik maupun ditekan karena usaha yg dilakukan oleh Gaya F untuk menarik sebuah Pegas itu akan bertambah panjang sebesar x besarnya sama, dengan perubahan energi potensial gaya pegas itu sendiri. Dua buah pegas atau lebih yang disusun secara seri dinyatakan oleh rumus:



Jika pegas disusun secara paralel, maka dinyatakan dengan rumus:



MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



BAB III PROSEDUR KERJA



3.1



Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Statis dengan pegasnya 2. Ember Kecil + bebannya 3. Stopwatch



3.2



Prosedur Kerja 1. Timbanglah massa ember, massa pegas dan massa beban 2. Gantunglah ember pada pegas dan atur sedemikian rupa sehingga jarum menunjukkan skala 0 3. Berikan beban ke dalam ember beberapa kali dan setiap kali penambahan beban, maka penunjukkan jarum harus dicatat 4. Keluarkan beban dan ulangi prosedur 3 beberapa kali sesuai petunjuk Asisten 5. Untuk kondisi dinamis, gantungkan ember, atur posisi jarum agar membelakangi mistar 6. Masukkan satu beban lalu getarkan naik turun, tunggu hingga getaran yang terjadi stabil, ukur waktu getaran untuk interval tertentu (sesuai petunjuk Asisten) 7. Tambahkan beban dalam ember lalu ulangi seperti prosedur 6, lakukan penambahan beban beberapa kali sesuai petunjuk Asisten. 8. Ulangi prosedur 6 dan 7 beberapa kali sesuai petunjuk Asisten.



MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



BAB IV TUGAS PENDAHULUAN



4.1



Pertanyaan 1. Apa yang dimaksud dengan konstanta, gaya, pegas, dan konstanta gaya pegas itu sendiri ? 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan periode getaran dan frekuensi getaran! 3. Jelaskan pengaruh massa terhadap simpangan dan getaran! 4. Jelaskan perbedaan dari pegas statis dan pegas dinamis serta cantumkan contoh dalam kehidupan sehari-hari ! 5. Jelaskan bunyi dari hokum hooke serta tuliskan persamaannya ! 6. 4 buah pegas masing-masing memiliki nilai konstanta 100 N/m, 300 N/m, 400 N/m dan 500 N/m. Jika ke 4 pegas tersebut berbentuk seri. Tentukan konstanta pegas penggantinya beserta dengan gambar ! 7. Jelaskan penerapan percobaan konstanta gaya pegas dijurusan anda!



4.2



Jawaban 1. Konstanta adalah variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah. Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun konstruksi geometris.. ... Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis. Konstanta pegas atau tetapan gaya pegas (k), merupakan perbandingan atau rasio dari perpanjangan atau perpendekan pegas (x) bila pegas tersebut dikenakan suatu gaya (F). Konstanta atau tetapan pegas memiliki satuan satuan N/m.



MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



2. Periode getaran adalah waktu yang diperlukan suatu benda untuk melakukan satu kali getaran. Misalnya pada gambar diatas satu kali getaran adalah dari A-B-C-B-A. Waktu untuk satu getaran tersebut misalnya satu sekon. Artinya periode pada getaran tersebut adalah 1. frekuensi getaran adalah jumlah getaran tiap satuan waktu. 3. Jika massa beban semakin berat maka pegas akan mengalami pertambahan panjang. Kalau untuk konstantanya, semakin berat beban maka semakin kecil konstantanya dan semakin berat benda maka pegas semakin besar. 4. Pegas statis adalah pegas dalam kondisi statis yaitu dilihat dari simpangannya sedangkan pegas dinamis adalah pegas dalam kondisi dinamis yang dilihat dari waktu getaran atau periodenya 5. Menurut hukum Hooke bahwa besar pertambahan panjang pegas akan sebanding dengan gaya yang diberikan pada pegas asalkan gayanya tidak melebihi batas kemampuan pegas tersebut. F = -kx Dimana :



F = gaya yang bekerja pada pegas dalam Newton (N), K = konstanta pegas, dalam Newton per meter (N / m), x = perpindahan pegas dari posisi kesetimbangan.



6. 4 buah pegas masing-masing memiliki nilai konstanta 100 N/m, 300 N/m, 400 N/m dan 500 N/m. Jika ke 4 pegas tersebut berbentuk seri. Tentukan konstanta pegas penggantinya beserta dengan gambar ! Dik : K1



= 100 N/m



K3



= 400 N/m



K2



= 300 N/m



K4



= 500 N/m



= …..?



Dit : Ks Penyelesaian : 1



=



KS 1



KS



+



K1 =



KS 1



1



1 100



=



1



+



K2 +



1



+



K3 +



300



5+4+3+1 500



1



K4



1



+



400 =



1



1 500



1 KS



=



1



= KS =



300



500



= 38,46 N/m



13



MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086



PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA KONSTANTA GAYA PEGAS



7.



DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_(fisika) https://lanahadana.blogspot.com/2014/04/konstanta-pegas.html https://masmukti.files.wordpress.com/2011/10/bab-10-pegas1.pdf https://rumusrumus.com/teori-gaya-pegas/ https://pintubelajarcerdas.blogspot.com/2016/09/pengertian-konstanta-dancontoh.html http://putrikhuldi.blogspot.com/2015/04/laporan-praktikum-fisika



konstanta-



pegas.html https://www.gurupendidikan.co.id/hukum-hooke-pengertian-aplikasi-bunyidan-rumus-beserta-contohnya-secara-lengkap/ https://www.hajarfisika.com/2017/09/laporan-praktikum-pegas.html https://www.scribd.com/document/72867143/Soft-Copy-Lapres-Pegas https://www.studiobelajar.com/hukum-hooke/



MUH. FAJRI SUKRI BABA 032 2018 0086