TUGAS Pertemuan 12 POD PANAS BUMI [PDF]

  • Author / Uploaded
  • angga
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS POD GEOTHERMAL PANAS BUMI PERTEMUAN 12 Dosen Pengampu : Dr.Eng. Adi Novriansyah, MT. Deny Wahyudi (173210193) Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau Email : [email protected]



Soal 1. Jelaskan tahapan-tahapan dalam mengelola lapangan panas bumi? 2. Apa peranan dari pekerjaan pengujian sumur dalam hal pengembangan lapangan panas bumi? 3. Sebutkan jenis-jenis pengujian sumur, peralatan yang dipakai, serta informasi apa yang bisa didapatkan dari jenis-jenis pengujian sumur dibawah ini: a) Static Formation Temperature Tests b) Injection Test c) Pressure transient test – Single well d) Pressure Transient test – Multi well e) Temperature survey – Injection f) Temperature survey – Shut-in g) Temperature surveys – Bleed/Flowing h) Pressure surveys – Injection i) Pressure Surveys – Shut-in j) Pressure Surveys – Bleed/Flowing k) Flow Testing l) Tracer Test 4. Sebutkan 6 jenis pengujian di lapangan panasbumi? jelaskan tujuan dilakukannya pengujian sumur panas bumi? 5. Jelaskan mengenai Completion test di lapangan panas bumi? 6. Jelaskan Prosedur pelaksanaan Uji Komplesi? 7. Jelaskan mengenai pengujian panas, dan pressure-temperature survey? 8. Jelaskan mengenai spinner survey? 9. Apa tujuan dilakukan well flow testing di lapangan panas bumi? 10. Jelaskan mengenai well deliverability? 11. Apa pengaruh fenomena boiling dan flashing terhadap produktivitas? 12. Jelaskan mengenai compressed water, two phase, saturated dan superheated steam? 13. Jelaskan pengujian produksi fluida panas bumi dengan metode:



a) Pengukuran dengan weirbox b) Metode calorimeter c) Metode lip pressure d) Pengkuran dengan menggunakan orifice plate 14. Jelaskan mengenai uji transien tekan pada sumur panas bumi? Apa perbedaan falloff test dengan drwdown test? 15. Jelaskan mengenai injectivity index test 16. Jelaskan mengenai interference test, transmissivity, dan storativity? 17. Berikan penjelasan mengenai tracer test yang dilakukan pada lapangan panas bumi.



Jawab



1. Tahapannya yaitu :  Well testing (Surveillance & monitoring)  Well & reservoir characterization Uncertainty management plan  Performance forecast  Asset development  Lookback  Surveillance & monitoring 2. Peranannya yaitu :  Pengujian ini berfungsi untuk mengetahui : Kemampuan produksi sumur Jenis dan sifat fluida produksi



 Permeabilitas reservoir  Kerusakan dan perbaikan formasi di sekitar lubang bor (skin)  Tekanan reservoir  Radius pengurasan  Hubungan atau komunikasi antar sumur 3. Yaitu :  Static Formation Temperature Tests. Peralatan : temperature tools. Fungsi : untuk mengetahui temperature sub surface



 Injection Test. Peralatan : Pompa, flow metering, pressure tools. Fungsi : mengetahui karakteristik permeabilitas (kualitatif atau kuantitatif), mengetahui kondisi sub surface, mengetahui injeksi yang potensial



 Pressure transient test – Single well J. Peralatan : Flow metering, pressure tools. Fungsi : mengetahui karakteristik permeabilitas (kualitatif atau kuantitatif), mengetahui kondisi sub surface, mengetahui injeksi yang potensial



 Pressure Transient test – Multi well. Peralatan : Flow metering, pressure tools. Fungsi : mengetahui karakteristik permeabilitas (kualitatif atau kuantitatif)



 Temperature survey – Injection. Peralatan : temperature tools, Flow metering. Fungsi : mengetahui lokasi permeabel, mengetahui temperature sub surface



 Temperature survey – Shut-in. Peralatan : temperature tools. Fungsi : mengetahui lokasi permeabel, mengetahui temperature sub surface, thermodynamic condition



 Temperature surveys – Bleed/Flowing. Peralatan : temperature tools ,Flow metering. Fungsi : mengetahui lokasi permeabel, mengetahui temperature sub surface, thermodynamic condition, production potential



 Pressure surveys – Injection. Peralatan : Pressure tools ,Flow metering. Fungsi : mengetahui karakteristik permeabilitas (kualitatif atau kuantitatif), sub-surface pressure condition, mengetahui injeksi yang potensial



 Pressure Surveys – Shut-in. Peralatan : Pressure tools. Fungsi : mengetahui zona permeabel, sub-surface pressure condition, thermodynamic condition



 Pressure Surveys – Bleed/Flowing. Peralatan : Pressure tools, Flow metering. Fungsi : mengetahui zona permeabel, sub-surface pressure condition, thermodynamic condition, production potential



 Flow Testing. Peralatan two phase flow metering. Fungsi : mengetahui zona permeable, mengetahui karakteristik permeabilitas (kualitatif atau kuantitatif), thermodynamic condition, karakteristik chemical, production potential



 Tracer Test. Peralatan : Tracers, injector/monitoring equipment. Fungsi : mengetahui karakteristik permeabilitas (kualitatif atau kuantitatif), Injection potential



4. Jenis pengujian sumur dan tujuannya yaitu  Uji hilang air uji permeabilitas total  Uji panas  Uji produksi  Uji tekanan transien  Uji aliran Tujuan dilakukannya pengujian diatas adalah adalah :



 Untuk mengetahui kedalaman berapa zona yang bertemperatur tinggi  Untuk mengetahui berapa kedalaman zona produksi dan pusat-pusat rekahan  Untuk Mengetahui karakteristik reservoir di sekitar sumur  Untuk mengetahui tekanan dan temperatur di dalam sumur dan didalam reservoir 5. Uji komplesi (completion test) merupakan pengujian untuk mengetahui kedalaman zona produksi/kedalaman pusat-pusat rekahan (feed zone) serta produktivitasnya. Pengujian ini terdapat 2 jenis pengujian, yaitu :



 Uji hilang air (water loss test)  Uji permeabilitas total (gross permeability test) 6. Pengujian ini dilakukan dengan menginjeksikan air dingin dengan laju tetap dan mengukur besarnya tekanan dan temperatur di dalam sumur guna mengetahui profil (landaian) tekanan dan



temperatur pada waktu dilakukan injeksi dengan laju konstan. Uji komplesi sendiri adalah



pengujian sumur yang dilakukan untuk mengetahui kedalaman zona produksi dan kedalaman pusat rekahan-rekahan (feed zone) serta produktivitasnya. Uji komplesi dalam sumur panas bumi ada tiga macam, yaitu spinner test, water loss test, dan gross permeability test. 



Uji Hilang Air (Water Loss Test)



Uji hilang air dilakukan untuk mengetahui tempat-tempat dimana terjadi hilang air atau tempat-tempat dimana fluida formasi masuk ke dalam sumur, karena hal tersebut merupakan indikasi adanya pusat-pusat rekahan. Hal ini dapat ditentukan dari landaian tekanan, temperatur dan aliran pada waktu air dipompakan dengan laju konstan. Lokasi dari pusat-pusat rekahan (feed point) ditentukan dengan menganalisa data tekanan di dalam sumur, yaitu dengan membandingkan dengan besarnya tekanan formasi, serta melihat perubahan temperatur yang terjadi di dalam sumur. 



Uji Permeabilitas Total (Gross Permeability Test)



Efek perubahan rate injeksi dapat dimonitor dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan mencari hubungan antara tekanan dan aliran yang stabil sehingga dapat diperoleh besarnya injectivity atau dengan memonitor tekanan transient sehingga dapat diperoleh besarnya transmissivity atau permeability-thickness (perkalian antara permeabilitas dengan ketebalan lapisan). 



Uji Spinner (Spinner Test)



Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tekanan, temperatur dan laju alir fluida didalam lubang sumur dengan cara menurunkan sebuah alat yang dinamakan Spinner. Data – data yang tersedia dari PTS tersebut yaitu adalah data tekanan, temperatur, spinner dan cable speed. Hal – hal yang dibandingkan dari data PTS injeksi dan produksi ini antara lain letak ke dalam feedzone, kontribusi massa, kemudian menentukan hubungan dari injectivity index dan productivity index. 7. Penjelasan dari dua poin tersebut adalah : 1) Pengujian panas adalah Pengujian yang dilakukan dengan menutup sumur. Selanjutnya akan dilakukan pengukuran tekanan dan temperatur di dalam sumur diukur pada intervalinterval tertentu seperti pada hari ke-1, 2, 4, 7, 14, 28, dan 42.



2) . Pressure-temperature survey adalah Pengujian yang dapat dilakukan berdasarkan harihari interval yang telah ditentukan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tekanan dan temperature pada zona permeabel, dan densitas fluida



8. Spinner Survey adalah Survey yang bertujuan untuk :



 Untuk Mengetahui zona permeabel  Untuk Mengetahui Zona injeksi dan produksi  Untuk Mengetahui Enthalpi fluida Untuk Mengetahui Diameter sumur bor 9. Tujuannya yaitu :  Mengukur aliran massa total dan entalpi pelepasan pada berbagai tekanan kepala sumur dan sebagai fungsi waktu



 Gas (NCG) dan kimia fluida  Data yang diukur akan membantu menentukan desain pabrik dan parameter operasi  Menentukan kebutuhan sumur produksi dan injeksi  Memberikan informasi tentang kondisi reservoir untuk menggabungkan pemodelan konseptual dan numeric



10. Well deliverability adalah kemampuan suatu sumur dalam memproduksi fluida. Cara mengetahuinya yaitu dengan cara melakukan pengujian produksi terlebih dahulu. Well deliverability biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik yang disebut ouput curve. Ouput curve adalah adalah hubungan antara tekanan kepala sumur dengan flowrate fluida.



11. Semakin tinggi boiling dan flashing, maka semakin tingi pula produktivitas, begitu pula sebaliknya. Semakin rendah boiling dan flashing, maka produktivitas akan menurun



12. Dari 3 poin tersebut adalah :  Compressed water memiliki suhu yang konstan pada saat tekanan menurun, gradient tekanan cair



 Two phase memiliki gradient tekanan lebih kecil dari cairan dan fungsi dari fraksi uap  Saturated atau superheated steam : temperature diatas saturasi, gradient tekanan untuk steam kering



13. Jawannya yaitu :  Pengukuran dengan weirbox Dimana dari sumur fluida yang diuji akan memasuki silencer dimana steam akan pergi ke atas sementara fluida akan memasuki weirbox. Weirbox sendiri terdapat 3 jenis yang mana digunakan berdasarkan flow ratenya.



 Metode calorimeter Metode ini biasanya digunakan untuk sumur yang memiliki entalphy/laju alirnya kecil yaitu dibawah 70t/h.



 Metode lip pressure Metode ini dilakukan dengan cara sumur dibuka penuh dan fluida disemburkan selama beberapa jam tergantung dari peraturan setempat. Uji teggak digunakan untuk memperoleh perkiraan awal mengenai potensi sumur dan menentukan peralatan yang dibutukan dalam pengujian kemampuan sumur pada waktu yang lebih lama



 Pengukuran dengan menggunakan orifice plate Lalu Pengujian ini dilakukan dengan tahap :



 Orifice plate ditempatkan disambungan dua pipa  Diukur : differential pressure, tekanan upstream dan temperature pada berbagai tekanan kepala sumur



 Dihitung laju alir masa dan enthalpy uap pada berbagai tekanan kepala sumur 14. Penjelasannya yaitu :  Uji transien adalah suatu pengujian yang bertujuan untuk: Mengetahui karakteristik reservoir di sekitar sumur



 Mengetahui besarnya transmisivitas batuan reservoir (kh) agar dapat diperkirakan seberapa cepat fluida mengalir dalam reservoir



 Mengetahui apakan produktivitas sumur yang rendah disebabkan oleh rendahnya permeabilitas batuan atau karena adanya pengurangan permabilitas batuan karena penyubatan



 Mengetahui besar tekanan reservoir Mengetahui batas reservoir  Mengetahui apakah sistem merupakan sistem terbuka atau tertutup  Menentukan radius pengurasan agar dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan spasi sumur Lalu perbedaan fall-off test dengan drawdown test adalah : Drawdown test : sumur tertutup tiba-tiba dibuka ke aliran produksi, menyebabkan tekanan turun dari nilai penutupan statis. Fall-off : injeksi ke dalam sumur tiba-tiba dihentikan, menyebabkan tekanan menurun kembali ke nilai penutupan statisnya.



15. Indeks injeksi atau injektivity index test adalah ukuran pengambilan fluida sumur pada tekanan WHP atau reservoir tertentu. Biasanya diukur dalam ton / jam / bar atau kg / s / kPa atau kg / s / bar (Grant dan Bixley, 2011).  Tes injeksi dijalankan selama tes penyelesaian untuk mendapatkan informasi awal permeabilitas keseluruhan  Uji injeksi dijalankan sesekali untuk memperbarui kapasitas injeksi injektor  Diperlukan 3 sampai 4 titik kecepatan injeksi yang bervariasi untuk mendapatkan gambaran permeabilitas sumur yang lebih baik  Untuk sumur yang memiliki tekanan hidrostatis mengisi lubang sumur hingga ke permukaan, data permukaan dengan frekuensi tinggi sudah cukup 16. Dari 3 poin tersebut adalah : Interference test bertujuan untuk mengetahui :  Penyebaran batas reservoir yang telah diperkirakan sebelumnya  Sistim reservoir apakah terbuka atau tertutup  Harga “interwell properties” seperti transmisivity dan storavity 17. Penjelasannya yaitu Trancer test merupakan test panas bumi yang terdiri dari beberapa jenis test yaitu Chemical tracer techniques, Tracer injection dan Tracel flow tes