Tugas Project UTS Kosmetik - Kelompok 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PROJECT FORMULASI SEDIAAN KOSMETIK “ MAKALAH LIPSTIK WARDAH” Dosen Pengampu : Herman Widjaja, SSi., MBA, M.Pharm.,Apt



Disusun Oleh : Alika Khansa Adita



1743050017



Willy Pratama Wijaya



1743050021



Dhea Deviana Ismail



1743050031



Maryani



1743050034



Delvia Putri Arza



1743050036



Billy Mintje



1743050042



Melva Eka Putri



1743050051



Rahelia Purba



1943057023



Anggun Maylyn Muzdalifah



1943057036



Tiara Desbi Aryanti



1943057058



FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 2020



DAFTAR ISI



BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 3 1.1



Latar Belakang ......................................................................................... 3



1.2



Rumusan Masalah .................................................................................... 4



1.3



Hipotesa .................................................................................................... 4



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 5 2.1



Pengertian Lipstik..................................................................................... 5



2.2



Sejarah Wardah ........................................................................................ 6



2.3



Jenis – Jenis Lipstik .................................................................................. 7



2.4



Persyaratan Lipstik ................................................................................... 7



2.5



Komponen Utama Dalam Sediaan Lipstik ............................................... 8



2.6



Zat Tambahan Pada Sediaan Lipstik ........................................................ 9



2.7



Bahan Yang Berbahaya Pada Sediaan Lipstik ....................................... 10



2.8



Monografi Bahan Lipstik Wardah .......................................................... 12



BAB III. METODE PEMBUATAN ..................................................................... 22 3.1.



Proses Pembuatan Lipstik ...................................................................... 22



BAB IV. KESIMPULAN...................................................................................... 27 4.1.



Pembahasan Produk ............................................................................... 27



4.2.



Etiket Produk .......................................................................................... 29



4.3.



Izin Edar ................................................................................................. 29



4.4.



Klaim Produk ......................................................................................... 30



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Kosmetik adalah zat yang digunakan untuk meningkatkan penampilan tubuh manusia . Kosmetik termasuk perawatan kulit krim, lotion, bedak, parfum, lipstik, kuku dan cat kuku kaki, mata dan riasan wajah, gelombang permanen, lensa kontak berwarna, warna rambut, semprotan rambut dan gel, deodoran, produk bayi, minyak mandi, gelembung mandi, mandi garam, mentega dan jenis lain. Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. Sediaan pewarna bibir terdapat dalam berbagai bentuk, seperti cairan, krayon, dan krim. Pewarna bibir modern yang disukai adalah jenis sediaan pewarna bibir yang jika dilekatkan pada bibir akan memberikan selaput yang kering. Dewasa ini, pewarna bibir cair dan krim tidak banyak dijumpai dalam peredaran, yang banyak digunakan adalah pewarna bibir dalam bentuk krayon. Pewarna bibir krayon lebih dikenal dengan sebutan lipstik. Lipstik merupakan pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (stick) terdiri dari zat pewarna yang terdispersi dalam pembawa yang terbuat dari lilin dan minyak, dalam komposisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suhu lebur dan viskositas yang dikehendaki. Hakikat fungsinya adalah untuk memberikan warna bibir menjadi merah, semerah delima merekah, yang dianggap akan memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik. Mewarnai bibir pada masa kuno kembali ke periode prasejarah. Sekarang penggunaan produk lipstick meningkat dan pilihan nuansa warna, tekstur, berkilau, telah berubah dan menjadi lebih luas. Hal ini diamati dari fakta-fakta ratusan yang lipstik dipasarkan untuk memenuhi permintaan untuk wanita (Chattopadhyay, 2005). Di Indonesia banyak perusahaan kosmetik yang membuat sediaan lipstick, salah satunya adalah produk lipstick dari Wardah. Lipstick Wardah Long 3



Lasting termasuk produck lipstick yang cukup disukai oleh para wanita baik tua maupun muda karena dapat membuat bibir tampak cantik lebih lama. Wardah Long Lasting Lipstick memiliki warna yang instens dan formula yang lembut yang dapat menjaga kelembaban alami bibir hingga tetap terlihat memukau.



1.2



Rumusan Masalah a. Apa saja jenis-jenis lipstik yang kita kenal ? b. Apa formulasi yang terkandung di dalam Intense Matte Lipstick Wardah? c. Bagaimana cara pembuatan Intense Matte Lipstick Wardah?



1.3



Hipotesa Lipstik merupakan pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (stick) terdiri dari zat pewarna yang terdispersi dalam pembawa yang terbuat dari lilin dan minyak, dalam komposisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suhu lebur dan viskositas yang dikehendaki. Dan berfungsi untuk memberikan warna bibir menjadi merah, semerah delima merekah, yang dianggap akan memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik. Lipstick Wardah Long Lasting termasuk produck lipstick yang cukup disukai oleh para wanita baik tua maupun muda karena dapat membuat bibir tampak cantik lebih lama. Wardah Long Lasting Lipstick memiliki warna yang instens dan formula yang lembut yang dapat menjaga kelembaban alami bibir hingga tetap terlihat memukau.



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lipstik Lipstik adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah ika dalam tata rias wajah yang dikemas dalam yang dikemas dalambentuk



bentuk batang padat. Hakikat Hakikat fungsinya fungsinya



adalah untuk memberikan memberikan warna bibir menjadi menjadi merah, yang dianggap akan memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik (Ditjen POM, 1985). Lipstik adalah pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (roll up) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak. Bila pengemasan dilakukan dalam bentuk batang lepas disebut lip crayon yang memerlukan bantuan pensil warna untuk memperjelas hasil usapan pada bibir.



bibir.



Sebenarnya Sebenarnya lipstik lipstik adalah juga lip crayon yang diberi pengungkit pengungkit roll up untuk memudahkan pemakaian dan hanya sedikit lebih lembut dan mudah dipakai. Lip crayon biasanya dan mudah dipakai. Lip crayon biasanya menggunakan lebih banyak lilin dan terasa lebih padat dan kompak. Lipstik terdiri dari zat warna yang terdispersi dalam pembawa yang terbuat dari campuran lilin dan minyak, dalam komposisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suhu lebur dan viskositas yang dikehendaki. Suhu lebur lipstik yang ideal yang sesungguhnya diatur suhunya hingga mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-38ºC. Tetapi karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca disekelilingnya, terutama suhu daerah tropik, maka suhu lebur lipstik dibuat lebih tinggi yang dianggap lebih sesuai dan diatur pada suhu lebih kurang 62ºC, atau bisanya berkisar antara 55º-75ºC.



5



2.2 Sejarah Wardah Paragon didirikan sejak tahun 1985 oleh Nurhayati Subakat dengan nama PT. Pusaka Tradisi Ibu dengan merek Putri sebagai pelopor dengan moto Salon's Best Choice. Pada tahun 1995, mereka meluncurkan produk Wardah Cosmetics. Pada tahun yang sama didirikan pabrik Paragon. Selain itu Wardah menempatkan dirinya sebagai pelopor merek kecantikan halal nasional, mulai tahun 1995. Tahun 1999, pabrik Paragon mendapatkan sertifikasi Halal dari LPPOM MUI, dimana merek Wardah sebagai pelopor merek Halal di Indonesia. Pada saat yang bersamaan, Wardah mendapatkan penghargaan dari World Halal Council. Dalam kosmetik dekoratif, peran zat warna dan zat pewangi sangat besar. Sejak zaman dahulu, wanita cenderung mewarnai pipinya, rambutnya, kukunya, alisnya, bulunya, dan matanya mereka juga cenderung ingin menutupi hal-hal yang mengurangi kecantikannya, - hal yang mengurangi kecantikannya, misalnya garis-garis penuaan ditutupi, rambut putih disemir, warna bibir dipersegar, kuku dicat, alis dan bulu mata dibuat lebih hitam dan lain-lain. Karena itu, mereka membutuhkan kosmetik dekoratif dalam bentuk lipstick, rouge, mascara, dan sebagainya. Pemakaian kosmetik dekoratif lebih alas an psikologi daripada kesehatan kulit dengan memakai kosmetik dekoratif, seseorang ingin menyembunyikan kekurangan pada kulitnya atau ingin mempercantik penampilan agar lebih menarik dan indah di lihat. Sedikit persyaratan untuk kosmetik dekoratif anatar lain adalah : warna yang menarik, bau yang harum menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit tampak berkilau, yang sudah tentu dapat merusak dan mengganggu kulit, rambut, bibir, kuku, adneksia lainnya. Kosmetik dekoratif dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu: a. Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan pemakainan



sebentar, misalnya : bedak, lipstick, pemerah pipi, eye



shadow, dan sebagainya.



6



b. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan baisanya dalam waktu lama baru luntur. Misalnya : kosmetik pemutih kulit, cat rambut, pengeriting rambut, dan preparat penghilang rambut. 2.3 Jenis – Jenis Lipstik a. Sheer/Gloss: lipstik ini berbentuk transparan dan tidak terlalu menonjolkan warna lipstik tersebut. Ringan dan memberikan efek glossy pada bibir. Cocok digunakan sehari-hari, karena warna yang ditimbulkan tidak terlalu mencolok. b. Matte: kandungan pigmen lebih banyak yang menyerap cahaya, tapi kandungan minyaknya lebih sedikit. Sehingga menimbulkan efek polesan yang tidak mengilap dan lebih terlihat powdery. c. Satin: menghasilkan polesan antara glossy dan matte. Jadi warna tetap keluar tanpa efek glossy yang sangat mengkilap. d. Cream: hasil polesan dari lipstik jenis ini agak matte, tapi terasa lembut di bibir. Cocok untuk daerah beriklim dingin, tetapi agak berat untuk daerah tropis seperti kita. e. Transferproof: sifatnya tahan lama berkat teknologi silikon non-volatile dan tidak mudah menempel di baju atau di pipi.



2.4 Persyaratan Lipstik Persyaratan untuk lipstik yang diinginkan atau dituntut oleh masyarakat, antara lain (Tranggono dan Latifah, 2007): a. Melapisi bibir secara mencukupi b. Dapat bertahan di bibir selama mungkin c. Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket d. Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir e. Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya f. Memberikan warna yang merata pada bibir g. Penampilannya harus menarik, baik warna h. Penampilannya harus menarik, baik warna maupun maupun bentuknya.



7



i. Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak bopeng atau berbintik-bintik, atau memperlihatkan hal-hal lain yang tidak menarik.



2.5 Komponen Utama Dalam Sediaan Lipstik Adapun komponen utama dalam sediaan lipstik terdiri dari minyak, lilin , lemak dan zat warna. a. Minyak Minyak yang digunakan dalam lipstik harus memberikan kelembutan, kilauan, dan berfungsi sebagai medium pendispersi zat warna (Poucher, 2000). Minyak yang sering digunakan antara lain minyak jarak, minyak mineral, dan minyak nabati lain. Minyak jarak merupakan minyak nabati yang unik karena memiliki viskositas yang tinggi dan memiliki kemampuan melarutkan staining-dye dengan baik. Minyak jarak merupakan salah satu komponen penting dalam banyak lipstik modern. Viskositasnya yang tinggi adalah salah satu keuntungan dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut pada saat pencetakan, sehingga dispersi pigmen benar benar merata. b. Lilin Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada lipstik dan menjaganya tetap padat walau dalam keadaan keadaan hangat. hangat. Campuran Campuran lilin yang ideal akan menjaga menjaga lipstik lipstik tetap padat setidaknya setidaknya pada suhu 50 dan mampu mengikat mengikat fase minyak agar tidak keluar atau berkeringat, berkeringat, tetapi juga harus tetap lembut dan mudah dioleskan dioleskan pada bibir dengan tekanan tekanan serendah mungkin. Lilin yang digunakan antara lain carnauba wax, candelilla wax, beeswax, ozokerites, spermaceti dan setil alkohol. Carnauba wax merupakan salah satu lilin alami yang yang sangat keras karena memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 85. Biasa digunakan dalam jumlah kecil untuk meningkatkan titik lebur dan kekerasan lipstik. c. Lemak



8



Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat yang berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi tekstur yang lembut, meningkatkan kekuatan lipstik, dan dapat mengurangi efek berkeringat dan pecah pada lipstik. Fungsinya yang lain dalam proses pembuatan lipstik pembuatan lipstik adalah seba adalah sebagai pengikat gai pengikat dalam basis antara fase minyak dan minyak dan fase lilin dan sebagai bahan pendispersi untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis lipstik adalah lemak coklat, lanolin, lesitin, minyak nabati terhidrogenasi dan lain-lain. d. Zat Warna Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu staining dye dan pigmen. Staining dye merupakan zat warna yang larut atau terdispersi dalam basisnya, sedangkan pigmen merupakan zat warna yang tidak larut tetapi tersuspensi dalam basisnya. Kedua macam zat warna ini masing- masing memiliki arti tersendiri, tetapi dalam lipstik keduanya dicampur dengan komposisi sedemikian rupa untuk memperoleh warna yang diinginkan.



2.6 Zat Tambahan Pada Sediaan Lipstik Zat tambahan dalam lipstik adalah zat yang ditambahkan dalam formula lipstik untuk menghasilkan lipstik yang baik, yaitu dengan cara menutupi kekurangan yang ada tetapi dengan syarat zat tersebut harus inert, tidak toksik, tidak menimbulkan alergi, stabil, dan dapat bercampur dengan bahan-bahan lain dalam formula lipstik. Zat tambahan yang digunakan yaitu antioksidan, pengawet dan parfum. a. Antioksidan Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan tak jenuh lain ahan tak jenuh lain yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA dan vitamin E adalah antioksidan yang paling sering digunakan (Pouch paling sering digunakan (Poucher, 2000). Antioksid er, 2000). Antioksidan yang digunakan



harus



an



yang



digunakan



harus



memenuhi



syarat



(Wasitaatmadja, 1997) :



9



1) Tidak berbau agar tidak mengganggu wangi parfum dalam kosmetika 2) Tidak berwarna 3) Tidak toksik 4) Tidak berubah meskipun disimpan lama. b. Pengawet Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam sediaan lipstik sebenarnya sangat kecil karena lipstik tidak mengandung air. Akan tetapi ketika lipstik diaplikasikan pada bibir kemungkinan terjadi kontaminasi pada permukaan lipstik sehingga terjadi pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu perlu ditambahkan pengawet di dalam formula lipstik. Pengawet yang sering digunakan yaitu metil paraben dan propil paraben. c. Parfum Parfum digunakan untuk memberikan bau yang menyenangkan, menutupi bau dari lemak yang digunakan sebagai basis, dan dapat menutupi bau yang mungkin timbul selama penyimpanan dan penggunaan lipstick



2.7 Bahan Yang Berbahaya Pada Sediaan Lipstik a. Methyl paraben Bahan ini merupakan bahan pengawet yang digunakan dalam produkproduk kecantikan. Penggunaan bahan ini di eropa sudah dilarang karena bahan ini dapat menyebabkan kanker dan dapat mengganggu sistem endokrin. Penggunaan yang sedikit pada bahan ini tidak terlalu terlalu menjadi



menjadi



masalah.



masalah.



Namun,



permasalahannya



permasalahannya penggunaan penggunaan yang tidak diketahui seberapa banyak yang digunakan. Untuk lipstik dengan kualitas rendah biasanya tidak mencantumkan bahan ini. The cosmetics database memberi label bahan ini dengan “High Hazard” atau disebut dengan bahaya tingkat tinggi. b. Propil paraben Menurut The cosmetic database bahan ini diberi label dengan “Moderate Hazard” atau bahaya tingkat menengah. Seringkali digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan bisa mengiritasi kulit juga mata maupun bisa lebih



10



parah dapat memicu reaksi alergi. Penelitian menyatakan bahwa propil paraben dapat mengakibatkan gangguan hormon endokrin, kanker dan gangguan beracun lainnya. c. Retinil palmitat Bahan ini merupakan bentuk sintetis dari vitamin A yang bisa menyebabkan racun terutama pada ibu hamil. The cosmetic database mengkatagorikan bahan ini menjadi ‘Moderate Hazard” atau bahaya tingkat menengah. Bahaya dari bahan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dari kanker hingga masalah reproduksi. d. Tocopheryl asetat Bahan ini banyak digunakan dalam berbagai jenis produk misalnya lipstik, pelembab, dan foundation. Bahan ini dikenal sebagai vitamin E asetat. The cosmetic database menyatakan bahan ini ke dalam “Moderate Hazard” atau bahaya tingkat menengah. Bahaya dari penggunaan bahan ini yaitu gatalgatal, ruam merah karena iritasi, kult bersisik, bintik- bintik gatal dan melepuhnya k bintik gatal dan melepuhnya kulit. e. Paraffin f. Paraffin sering digunakan dalam pembuatan lilin. Namun, sekarang paraffin terdapat pada lipstik yang jumlahnya kecil. Tetapi, jika pada lipstik yang jumlahnya kecil. Tetapi, jika bahan ini digunakan dalam jangka waktu yang han ini digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi yang menyebabkan karies pada gigi. g. Triklosan Triklosan digunakan sebagai pengawet pada lipstik. Penelitian menemukan bahwa triklosan berhubungan dengan masalah otot dan jantung. Bahan ini memicu adanya bakteri yang akan menggangu antibodi. h. Rhodamin B Rhodamin B merupakan pewarna yang dipakai untuk industri cat, tekstil, dan kertas. Rhodamin B dilarang digunakan untuk produk kosmetika khususnya lipstik karena jika dioleskan pada bibir, mulut merupakan daerah yang paling sensitive terhadap pemakaian pewarna tekstil. Efek Rhodamin



11



Rhodamin B pada mulut dapat menimbulkan menimbulkan iritasi sampai dengan terjadi peradangan. Jika lipstik yang mengandung Rhodamin B termakan, maka akan menumpuk di lemak sehingga dalam jangka waktu yang lama jumlahnya terus bertambah di dalam tubuh dan dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh sampai mengakibatkan kematian. Selain itu zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) serta Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati. i. BHA (Butylated Hydroxyanis (Butylated Hydroxyanisole) Merupakan sintetis antioxidants yang sama dengan bahan pengawet yang dipakai untuk campuran, pada umumnya penggunaan bahan pengawet pada lipstik adalah salah satu zat yang menyebabkan kanker. j. Lead Lipstik diketahui memiliki kandungan Lead yaitu suatu bahan logam yang berguna untuk menjaga agar lipstik tahan pengoksidan udara atau tahan air (waterproof). Dalam dunia kedokteran, diketahui Lead sebagai bahan logam yang menyebabkan kanker. Semakin tinggi kandungan Lead, semakin besar juga resiko terkena penyakit kanker jenis apa saja. Setelah ilakukan penelitian justru merek-merek terkenalah yang memiliki kandungan Lead tertinggi. Lipstik menjadi lebih tahan lama di bibir dan itu merupakan pengaruh Lead sebagai bahan logamnya. Tidak hanya berbahaya bagi bibir, namun ternyata juga berbahaya bagi makanan yang akan di konsumsi, udara yang dihirup dan air liur yang di telan, paling tidak melewati zat ataupun gas ammonia yang hasilkan dari Lead tersebut.



2.8 Monografi Bahan Lipstik Wardah Daftar ingredients Intense Matte Lipstick Wardah : Octyldodecyl Stearoyl Stearate, Cyclomethicone, Beeswax, Methyl Methacrylate Crosspolymer, Dimethicone, Octyldodecanol, Candellila (Euphorbia Cerifera) Wax, Mica, Carnauba (Copernicia Cerifera) Wax, Ozokerite, BHT, Propylparaben,



12



Squalane, Tocopheryl Acetate, Hydrogen Dimethicone, Fragrance, Talc, Isononyl Isononanoate, Isopropyl Myristate, Stearalkonium Hectorite, Isopropyl Titanium Trisostrearate, Propylene Carbonate, Polyhydroxystearic Acid, May Contain : CI 77891, CI 77492, CI 158502, CI 77491, CI 77499, CI 158501, CI 77742, CI 454102, CI 15850. 1) Octyldodecyl stearate Octyldodecyl stearate mempunyai sinonim Octyldodecyl stearate, 2Octyldodecyl stearate, 22766-82-1, Octadecanoic acid, 2-octyldodecyl ester, Stearic acid, 2-octyldodecyl ester, 2-octyldodecyl octadecanoate, 2Octyl-1-dodecyl stearate, EINECS 245-204-2, SCHEMBL223228, OCTYLDODECYL STEA- RATE, CTK4F0129, DTXSID70865067, Octadecanoic



acid,2-octyldodecyl



ester,



NS00013914,



OCTADECANOIC ACID 2-OCTYLDODECYL ESTER, Q27282009, OCTYLDODECYL STEARATE, OCTYLDODECYL STEA- RATE, 2octyldodecyl stearate. Dan mempunyai nama menurut IUPAC 2octyldodecyl octadecenoate. Dengan berat molecular 565 g/mol. 2) Cyclomethicone Cyclomethicone adalah campuran siloxanes siklik volatil dengan berat molekul rendah, dalam proporsi yang bervariasi. Ini memberikan stabilitas yang sangat baik dan merupakan pembawa yang ideal untuk kosmetik warna, riasan, krim kulit dan produk perawatan rambut. Cyclomethicone mempunyai



nama



dimethylsiloxane



lain



Cyclopentasiloxane, pentamer;



Decamethyl;



Cyclic



Cyclopolydimethylsiloxane;



Decamethylcyclopentasiloxane. 3) Beewax Struktur formula kasar dari lilin lebah yaitu C15H31COOC30H61. Komponen utamanya berupa palmitat, palmitoleat, dan ester dari asam oleat dengan panjang rantai antara 30 hingga 32 karbon yang terdiri dari senyawa



alifatik alkohol.



Rasio triacontanyl



palmitate CH3(CH2)29O-CO-(CH2)14CH3 terhadap cerotic



acid.



CH3(CH2)24COOH, adalah 6:1. Nilai saponifikasi untuk lilin lebah



13



Eropa adalah 3-5, sedangkan lilin lebah Asia 8-9. ilin lebah memiliki titik lebur yang rendah, antara 62-64 derajat Celcius. Jika dipanaskan hingga di atas 85 derajat Celcius, perubahan warna terjadi Lilin lebah mulai menyala pada temperatur 204.4 derajat Celcius. Massa jenis lilin lebah pada temperatur 15 derajat Celcius 15 °C adalah 958 to 970 kg/m³. 4) Methyl methacrylate Methyl methacrylate (MMA) adalah senyawa organik dengan rumus CH2 = C (CH3) COOCH3. Cairan tak berwarna ini, metil ester asam metakrilat (MAA), adalah monomer yang diproduksi dalam skala besar untuk produksi poli (metil metakrilat) (PMMA). Mempunyai nama IUPAC Methyl 2 -methylprop-2-enoate, dan mempunyai nama lain Methyl 2methylpropenoate, methyl methacrylate, MMA, 2-(methoxycarbonyl)-1propene. 5) Crosspolymer C10-30 alkil propenoat, polimer dengan asam propenoat, asam butenoat dan / atau alkil propenoat, produk dengan propenil sukrosa eter atau propenil 2,2-dihidroksimetil-1,3-propanadiol. Zat ini biasa digunakan sebagai emulgator. Nama lain dari zat ini adalah C10-30 alkyl propenoate, polymer with propenoic acid, butenoic acid and/or alkyl propenoates, product with propenyl sucrose ether or propenyl 2,2-dihydroxymethyl-1,3propanediol. 6) Dimethicone Berupa cairan tak berwarna dengan viskositas. Aplikasi dalam emulsi topical, biasanya ditambahkan pada fase minyak sebagai antifoaming agent. Mempunyai pemerian cairan tidak berwarna dan tersedia dalam berbagai macam viskositas. Kelarutan zat ini adalah larut dengan etil asetat, meril etil keton, minyak mineral, eter klorofom, dan toluene, larut dalam isopropyl mistrat, sangat sedikit larut dalam isopropyl mistrat, sangat sedikit larut dalam etanol (95%). Praktis tidak laurt dalam gliserin, propilenglykol, dan air. 7) Octyldodecanol



14



Octyldodecanol adalah alkohol primer rantai cabang yang digunakan sebagai isomer 2-octyl-1-dodecanol dalam kosmetik seperti lipstick. Octyldodecanol termasuk dalam kelas alkohol Guerbet, karena memiliki cabang pada posisi β. Dibandingkan dengan alkohol arakidil, alkohol linier dengan berat molekul yang sama, ia memiliki titik leleh yang lebih rendah, namun tetap memiliki volatilitas yang rendah. Octyldodecanol memounyai nama lain 2-Octyldodecan-1-ol, 2-Octyldodecanol, Eutanol G, Guerbet C20, Isofol 20, Kalcohl 200G. 8) Candelilla (Euphorbia Ceriferia) Wax Lilin candelilla adalah lilin yang berasal dari daun semak Cendellia kecil asli Meksiko utara dan barat daya Amerika Serikat, Euphorbia cerifera dan Euphorbia antisyphilitica, dari keluarga Euphorbiaceae. Warnanya coklat kekuningan, keras, rapuh, aromatik, dan buram hingga tembus cahaya. 9) Mica Mika alami ditambang dari pegmatit granit dan kemudian dilapisi dengan berbagai pigmen (mis. oksida besi, titanium dioksida) untuk memberi mereka warna spesifiknya. Pemerian mica adalah serbuk, tidak berbau, dan mengkilap dengan kelarutan yang tidak larut dan mudah terdispersi. Mika disimpan pada wadah tertutup rapat. 10) Carnauba (Copernicia Cerifera) Wax : (HOPE, hal 773) Pemerian : bubuk coklat muda berwarna kuning muda, serpih atau benjolan tidak teratur dan lilin keras dan rapuh, memiliki bau hambar yang khas dan praktis tidak terasa. Kelarutan : larut dalam kloroform hangat dan toluena hangat, sedikit larut dalam etanol (95%), praktis tidak larut dalam air. Titik didih: 80-86°c dan titik nyala: 270-330°c. Stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering. Metode produksi Carnauba Wax diperoleh dari daun kuncup dan daun kelapa carnauba brazil, copernicia ceriferc. Daunnya dkeringkan dan diparut, dan lilin kemudian dilepas dengan penambahan air panas. 11) Ozokerite



15



Lilin ozokerites yang merupakan hidrokarbon parafin dan mempunyai titik lebur 80°C. Fungsi utama lilin kosmetik minor ini adalah untuk melengkapkan pencirian pewarna bibir yang dikehendaki. Contohnya, lilin carnauba dapat memberi ciri kepadatan pewarna bibir (Poucher 1979), jojoba ester dapat meningkatkan kekuatan pewarna bibir (Brawn 1998) dan ozokerites dapat memberi suhu yang lebih tinggi (Umbach 1991) 12) BHT Pemerian: hablur padat, putih, bau khas, lemah. Kelarutan: tidak larut dalam air dan propilenglikol, mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter. Titik didih 265°c dan titik leleh 70°c. Stabilitas dan penyimpanan: paparan cahaya, kelembaban dan panas menyebabkan warna dan kehilangan aktivitas, disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk dan kering. Inkompaktibilitas : BTH bersifat fenolik dan mengalami reaksi karakteristik fenol. Tidak kompaktibel dengan zat pengoksidasi kuat seperti peroksidasi dan pemanganat. Kontak dengan zat pengoksidasi dapat menyebabkan pembakaran spontan. Metode produksi BHT dibuat dengan reaksi p cresol dengan isobutena 13) Propylenglicol Pemerian: cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis, tidak berbau menyerap air pada udara lembab. Kelarutan: dapat bercampur dengan air, asetol, kloroform, larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial, tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemah. Titik didih: 185°c sampai 189°c dan titik leleh: -59° c. 5. Stabilitas dan penyimpanan: pada suhu dingin pH stabil dalam wadah tertutup, namun pada suhu tinggi ditempat terbuka, ia cenderung mengoksidasi, sehingga menghasilkan produk seperti asam laktat, asam pikrat, dan asam asetat (HOPE, hal 592). wadah dan penyimpanan: ditempat dingin dan sejuk( FI IV, hal 712). Inkompaktibilitas: propilenglikol tidak kompaktibilitas dengan reagen pengoksidasi seperti kalsium permanganate. Metode produksi: propilenglikol diubah menjadi



16



klorohidrin dengan air klorin dihidrolisis menjadi 1,2 propilena oksida. Dengan hidrilisis lebih lanjut 1.2 propilena oksida diubah menjadi propilen glikol. 14) Squalane Squalane adalah kandungan pelembap dalam skincare yang menjadi bentuk stabil dari squalene. Squalene pada hewan dan tumbuhan memiliki molekul yang tidak stabil dan belum bisa langsung dicampurkan ke produk perawatan kulit. Untuk mengubah squalene menjadi squalane, diperlukan suatu proses yang disebut dengan hidrogrenasi. Manfaat squalane untuk menjaga kelembapan kulit, melindungi kulit Serta cocok untuk kulit berminyak dan kulit rentan berjerawat 15) Hydrogen dimethicone Kelarutan: larut dengan etil asetat, metil etil keton, minyak mineral, dan toluena; larut dalam miristat isopropil, sangat sedikit larut dalam etanol (95%); praktis tidak larut dalam gliserin, propilen glikol, dan air tidak berwarna, cairan hampir tidak berbau jelas, dalam konsentrasi tinggi, gas memiliki bau ether. Harus disimpan dalam wadah kedap udara sejuk dan kering, stabil terhadap panas dan tahan terhadap sebagian besar bahan kimia meskipun mereka dipengaruhi oleh asam kuat. Film tipis dimethicone dapat disterilkan dengan panas kering selama minimal 2 jam di 160°C. Berfungsi sebagai water repelling agent sehingga membuat efek waterproof 16) Fragrance (Parfum) Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma (aroma compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Parfum adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Adapun komposisi dari parfum antara lain : • Zat pewangi (odoriferous substances)



17



• Komponen



pewangi



terdiri



dari



persenyawaan



kimia



yang



menghasilkan bau wangi yang diperoleh dari minyak atsiri atau dihasilkan secara sintetis. Zat Pewangi Pada umumnya parfum mengandung zat pewangi 2% (weak parfum) sampai 10% atau 22,5% (strong parfum) dan selebihnya adalah bahan pengencer dan zat pengikat. • Zat pengikat (fixatives) Wangi parfum akan cepat menguap tanpa zat pengikat karena pada umumnya zat pewangi dalam alkohol lebih cepat menguap dari alkohol sendiri. Zat pengikat adalah suatu persenyawaan yang memiliki daya menguap yang lebih rendah dari zat pewangi atau minyak atsiri serta dapat menghambat atau mengurangi kecepatan penguapan zat pewangi. Penambahan zat pengikat bertujuan mempertahankan komponen yang dapat menguap agar dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lebih lama. • Zat pengikat yg ideal: Larut sempurna dalam etanol, minyak atsiri, dan persyaratan aromatik berwujud cair. Mudah digunakan dalam parfum beralkohol dan bahan berupa bubuk atau padatan mengurangi daya menyerap parfum dan menghasilkan campuran wangi yang harmonis. Berada dalam keadaan murni sehingga efektif jika digunakan dalam jumlah kecil. Pada umumnya zat pengikat berasal dari bahan nabati, hewani dan sentetis. Zat pengikat nabati berasal dari gol: gum, resin, lilin dan beberapa minyak atsiri bertitik didih tinggi. 17) Talc Pemerian: Serbuk hablur, sangat halus licin, kadang-kadang sedikit mengandung aluminium silikat. Kelarutan: Tidak larut dalam hampir semua pelarut. 18) Isononyl isononanoate Ester sintetis yang berfungsi sebagai agen pelembut kulit yang mengemoli. Terjadi secara alami dalam minyak kakao dan minyak lavender. Panel Ahli



18



Peninjau Bahan Kosmetik telah menentukan bahwa isononil isonanoat aman dalam penggunaan dan konsentrasi saat ini dalam produk kosmetik. Isononyl isononanoate digunakan terutama sebagai emolien , penambah tekstur, dan plasticizer. 19) Ispropyl myristate Pemerian : cairan jernih tidak berwarna,sedikit kental. Kelarutan : larut dalam aseton, kloroform,etanol, lemak dan lilin. Praktis tidak larut dalam air dan gliserin. Batas penggunaannya 1-20%, berfungsi sebagai emollient. 20) Stearalkonium hectorite Stearalkonium Hectorite adalah bubuk halus berwarna putih krem. Dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi, Stearalkonium Hectorite digunakan dalam berbagai macam produk termasuk lipstik, riasan mata, dan cat kuku serta produk perawatan kecantikan lainnya. Stearalkonium Hectorite berfungsi sebagai agen penangguhan. 21) Isoprpyl Titanum trisostrearate Bahan sintetis atau turunan hewani yang digunakan sebagai perawatan permukaan pigmen kosmetik pada produk seperti maskara. Juga digunakan untuk melapisi nanopartikel titanium dioksida agar tetap tersuspensi secara merata dan stabil dalam formulasi tabir surya. 22) Propylene Carbonate Propylene carbonate (sering disingkat PC) merupakan senyawa organik dengan rumus C4H6O3 . Ini adalah ester karbonat siklik yang berasal dari propilen glikol, tidak berwarna ini dan cair tidak berbau berguna sebagai polar danpelarut aprotic. 23) Polyhydroxystearic acid Yang disebut zat pendispersi atau pendispersi yang digunakan dalam tabir surya anorganik ( berbahan dasar titanium dioksida / seng oksida ) atau dalam produk rias wajah untuk membantu mendistribusikan pigmen dengan baik dan merata pada kulit. Ini juga diklaim dapat meningkatkan penyerapan UV dari formula tabir surya serta mengurangi noda putih yang ditinggalkan oleh tabir surya anorganik.



19



24) CI 77891 Titanium dioksida, disebut juga titanium(IV) oksida atau titania, adalah oksida titanium yang muncul secara alami dengan rumus kimia TiO2. Apabila digunakan sebagai pigmen, senyawa ini disebut putih titanium, Pigment White 6 (PW6). 25) CI 77492 Yellow Iron Oxide adalah pigmen anorganik super umum (seperti tidak ada atom karbon dalam molekul) yang memberikan nada kuning pada kosmetik. Secara kimiawi, ini adalah oksida besi III terhidrasi dan tergantung pada kondisi pembuatannya, dapat berkisar dari lemon muda hingga warna oranye-kuning. Berfungsi mewarnai kosmetik dan /memberi warna pada kulit. 26) CI 158502 Berfungsi mewarnai kosmetik dan/ memberi warna pada kulit. 27) CI 77491 Oksida besi yang berasal dari mineral. Ini adalah pewarna kosmetik berwarna merah dan filter UV. Berfungsi mewarnai kosmetik/memberi warna pada kulit. 28) CI 77499 Oksida Besi Hitam adalah pigmen anorganik yang sangat umum (seperti tidak ada atom karbon dalam molekul) yang mengontrol kegelapan alas bedak atau memberikan kegelapan pada maskara. Berfungsi mewarnai kosmetik dan /memberi warna pada kulit. 29) CI 158501 Berfungsi mewarnai kosmetik dan /memberi warna pada kulit. 30) CI 77742 (Amonium mangan difosfat) Manganese Violet adalah pigmen ungu yang digunakan dalam formulasi produk makeup, pewarna rambut, produk mandi, cat kuku, dan produk perawatan kulit. Itu tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia. Itu diotorisasi dalam organik. 31) CI 454102



20



Berfungsi mewarnai kosmetik dan /memberi warna pada kulit. 32) CI 15850 Bahan CI 15850 adalah pewarna kosmetik merah sintetis, yang dapat ditemukan dalam daftar INCI dengan nama Red 6, Red 6 Lake, Red 7 dan Red 7 Lake (pada produk dari pasar Amerika).



21



BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Proses Pembuatan Lipstik Proses



pembuatan



lipstik



tergantung pada



jenis



atau



tipe



formulasinya. Tahapan proses pembuatan lipstik secara umum adalah : a. Pencampuran bahan penyusun lipstik, b. Pemanasan bahan menjadi massa lipstik dan c. Pencetakan massa lipstik menjadibatangan lipstik. Zat warna yang dipakai dalam formulasi lipstik didispersikan terlebihdahulu dengan minyak dalam jumlah yang pantas, selanjutnya pasta dari zat warna inidigiling menjadi halus dan homogen.



Proses manufaktur paling mudah untuk memahami jika dipandang sebagai tiga langkah yang terpisah: mencair dan pencampuran lipstik, menuangkan campuran ke dalam tabung, dan kemasan produk untuk dijual. Karena massa lipstik dapat dicampur dan disimpan untuk digunakan, pencampuran tidak harus terjadi pada saat yang sama menuangkan. Setelah lipstik berada dalam tabung, kemasan untuk penjualan eceran sangat bervariasi, tergantung pada bagaimana produk yang akan dipasarkan. ❖ Peleburan dan Pencampuran 22



1) Bahan baku lipstik adalah meleleh dan campuran secara terpisah karena jenis bahanyang digunakan. Satu campuran berisi pelarut, yang kedua berisi minyak, dan yangketiga berisi lemak dan bahan lilin. Ini dipanaskan dalam stainless steel yang terpisahatau wadah keramik. 2) Pelarut dan minyak cair kemudian dicampur dengan pigmen warna. Setelah massa pigmen dipersiapkan, dicampur dengan lilin panas. Campuran harusbebas dari gelembung udara. Selanjutnya, campuran tersebut dituangkan ke dalamcetakan tabung, didinginkan, dan lepas dari cetakan. Campuran melewati sebuahpabrik rol, grinding pigmen untuk menghindari rasa “kasar” untuk lipstik. Proses iniditambahkan udara ke dalam campuran minyak dan pigmen, kerja menjadi mekanikuntuk campuran yang diperlukan. Campuran diaduk selama beberapa jam, pada saatini beberapa produsen menggunakan peralatan vakum untuk menarik udara.



3) Setelah massa pigmen yang digiling dan dicampur, itu akan ditambahkan ke massalilin panas sampai warna seragam dan konsistensi diperoleh. Lipstik cairan kemudiandapat disaring dan dibentuk, atau dapat dituangkan ke dalam panci dan disimpan. 4) Jika lipstik cairan yang akan digunakan segera, dipertahankan pada suhu cair, denganagitasi, sehingga udara tidak terjebak. Jika massa lipstik disimpan, sebelum digunakanharus dipanaskan, diperiksa konsistensinya warna, dan disesuaikan dengan spesifikasi,maka



23



dipertahankan pada suhu mencair (dengan agitasi) sampai dapat dituangkan.Seperti yang diharapkan, lipstik selalu siap dalam batch karena pigmen warna yang berbeda yang dapat digunakan. Ukuran batch,



dan



jumlah



tabung



lipstik



yang dihasilkan pada satu



waktu, akan tergantung pada popularitas naungan tertentu yang sedang diproduksi. Hal ini akan menentukan teknik manufaktur (otomatis atau manual)yang digunakan. Lipstik dapat dihasilkan dalam proses sangat otomatis, dengan tarifhingga 2.400 tabung per jam, atau dalam operasi dasarnya manual, dengan harga sekitar 150 tabung per jam. Langkah-langkah dalam proses tersebut pada dasarnya hanya berbeda dalam volume yang dihasilkan. 5) Setelah massa lipstik dan campuran bebas dari udara, siap untuk dituangkan ke dalam tabung. Berbagai setup mesin yang digunakan, tergantung pada peralatan yang dimilikiprodusen, tapi batch volume tinggi umumnya dijalankan melalui melter yang agitates massa lipstik dan memelihara sebagai cairan. Untuk lebih kecil, batch



manual dijalankan, massa dijaga pada suhu campuran yang



diinginkan, dengan agitasi, dalammelter dikendalikan oleh operator. 6) Massa cair yang dibagikan ke dalam cetakan, yang terdiri dari bagian bawah daritabung logam atau plastik dan sebagian membentuk yang



cocok dengan



tabung.Lipstik dituangkan “up-side down”



sehingga bagian bawah tabung di bagian atascetakan. Setiap kelebihan dikikis dari cetakan. 7) Lipstik didinginkan (cetakan otomatis disimpan dingin; cetakan manual yangdihasilkan ditransfer ke unit pendingin) dan dipisahkan dari cetakan, dan bagian bawahtabung disegel. Lipstik kemudian melewati lemari untuk menutup lubang kecil danmeningkatkan finishing. Lipstik secara visual diperiksa untuk lubang udara, gariscetakan pemisahan, atau cacat, dan ulang jika perlu.



24



8) Untuk



alasan



terbatas,



yang



jelas,



pengerjaan



ulang



lipstik



harus



menunjukkanpentingnya langkah-langkah awal dalam



menghilangkan udara dari massa lipstik. 9) Setelah lipstik tersebut ditarik dan tabung dibatasi, lipstik tersebut siap untuk labeldan kemasan. Label mengidentifikasi batch dan diterapkan sebagai bagian dari operasiotomatis. Sementara ada banyak penekanan pada kualitas dan tampilan produk lipstikjadi,



kurang



penekanan ditempatkan pada penampilan lip balm. Lip balm selaludihasilkan dalam proses otomatis (kecuali untuk batch percobaan atau uji). Cairanpanas dituangkan ke dalam tabung dalam posisi retraksi, tabung kemudian dibatasioleh mesin-proses yang jauh lebih sulit. 10) Langkah terakhir dalam proses manufaktur adalah kemasan dari tabung lipstik. Adaberbagai pilihan kemasan tersedia, mulai dari paket massal untuk paket individu, dantermasuk kemasan sebagai komponen dalam kit makeup atau menawarkan promosikhusus. Lip balm yang dikemas dalam jumlah besar, umumnya dengan perlindunganminimal untuk mencegah kerusakan pengiriman. Kemasan untuk lipstik bervariasi,tergantung pada apa yang akan terjadi di titik penjualan di outlet ritel. ❖ Produk Sampingan Ada sedikit limbah dalam pembuatan lipstik. Produk digunakan kembali bilamemungkinkan, dan karena bahan yang mahal mereka jarang dibuang, kecuali tidak adaalternatif lain. Dalam proses manufaktur normal tidak ada produk sampingan, dan limbahporsi lipstik akan dibuang keluar dengan pembuangan bahan pembersih. ❖ Quality Control Mutu prosedur pengendalian yang ketat, karena produk tersebut harus memenuhiFood and Drug Administration (FDA) standar. Lipstik adalah satu-satunya kosmetik yangbisa dicerna, dan karena ini kontrol ketat pada bahan, serta proses manufaktur diwajibkan.Lipstik dicampur dan diproses



25



dalam lingkungan yang terkendali sehingga akan bebas darikontaminasi. Bahan yang masuk diuji untuk memastikan bahwa memenuhi spesifikasi yangdiperlukan. Sampel dari setiap batch yang dihasilkan disimpan pada suhu kamar untukmempertahankan kontrol pada batch. Seperti disebutkan di atas, tampilan lipstik sebagai produk akhir sangat penting.Untuk alasan ini semua orang yang terlibat dalam pembuatan menjadi inspektur, dan non-standar produk. Pemeriksaan akhir dari setiap tabung dilakukan oleh konsumen, dan jikatidak memuaskan, akan ditolak di tingkat ritel. Karena pengecer dan produsen sering kalitidak sama, masalah kualitas di tingkat konsumen berdampak besar pada produsen. Warna lipstik juga sangat penting. Dispersi pigmen tersebut akan diperiksa ketat ketika batch baru diproduksi, dan warna harus hati-hati dikendalikan ketika massa lipstikyang dipanaskan. Warna lipstik massa akan berubah dari waktu ke waktu, dan setiap kalibatch



yang



dipanaskan,



warna



dapat diubah. Peralatan cara



kolorimetri



numerik



untuk



digunakan mengontrol



untuk menyediakan warna



lipstik.



beberapa Peralatan



inimemberikan pembacaan numerik dari tempat teduh, bila dicampur, sehingga identik dapatcocok dengan batch sebelumnya. Pencocokan batch dipanaskan dilakukan secara visual,waktu begitu hati-hati dan lingkungan kontrol ditempatkan pada massa lipstik jika tidaksegera digunakan.Ada dua tes khusus untuk lipstik: Test Panas dan Test Pecah. Dalam Uji Panas, lipstikditempatkan di posisi diperpanjang di pemegang dan meninggalkan dalam oven suhu konstanlebih dari 130 derajat Fahrenheit (54 derajat Celcius) selama 24 jam. Seharusnya tidak adadistorsi dari lipstik. Dalam Uji Pecah, lipstik diletakkan dalam dua pemegang, dalam posisidiperpanjang. Berat ditambahkan kepada pemegang pada bagian lipstik pada 30-detik intervalsampai pecah lipstik. Tekanan yang dibutuhkan untuk pecah lipstik ini kemudian diperiksaterhadap standar pabrikan. Karena ada standar industri tidak untuk tes ini, masing-masingp rodusen menetapkan parameter sendiri.



26



BAB IV KESIMPULAN 4.1. Pembahasan Produk Lipstik adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah ika dalam tata rias wajah yang dikemas dalam yang dikemas dalambentuk bentuk batang padat. Lipstik adalah pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (roll up) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak. Sebenarnya lipstik lipstik adalah juga lip crayon yang diberi pengungkit pengungkit roll up untuk memudahkan pemakaian dan hanya sedikit lebih lembut dan mudah dipakai. Lipstik terdiri dari zat warna yang terdispersi dalam pembawa yang terbuat dari campuran lilin dan minyak, dalam komposisi yang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suhu lebur dan viskositas yang dikehendaki. Tetapi karena harus memperhatikan faktor ketahanan terhadap suhu cuaca disekelilingnya, terutama suhu daerah tropik, maka suhu lebur lipstik dibuat lebih tinggi yang dianggap lebih sesuai dan diatur pada suhu lebih kurang 62ºC, atau bisanya berkisar antara 55º-75ºC. Sejak zaman dahulu, wanita cenderung mewarnai pipinya, rambutnya, kukunya, alisnya, bulunya, dan matanya mereka juga cenderung ingin menutupi hal-hal yang mengurangi kecantikannya, - hal yang mengurangi kecantikannya, misalnya garis-garis penuaan ditutupi, rambut putih disemir, warna bibir dipersegar, kuku dicat, alis dan bulu mata dibuat lebih hitam dan lain-lain. Sedikit persyaratan untuk kosmetik dekoratif anatar lain adalah : warna yang menarik, bau yang harum menyenangkan, tidak lengket, tidak menyebabkan kulit tampak berkilau, yang sudah tentu dapat merusak dan mengganggu kulit, rambut, bibir, kuku, adneksia lainnya. Fungsinya yang lain dalam proses pembuatan lipstik pembuatan lipstik adalah sebagai adalah sebagai pengikat dalam basis antara fase minyak dan minyak dan fase lilin dan sebagai bahan pendispersi untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis lipstik adalah lemak coklat, lanolin,



27



lesitin, minyak nabati terhidrogenasi dan lain-lain. Staining dye merupakan zat warna yang larut atau terdispersi dalam basisnya, sedangkan pigmen merupakan zat warna yang tidak larut tetapi tersuspensi dalam basisnya. Kedua macam zat warna ini masing- masing memiliki arti tersendiri, tetapi dalam lipstik keduanya dicampur dengan komposisi sedemikian rupa untuk memperoleh warna yang diinginkan. Lipstik adalah satu-satunya kosmetik yang bisa dicerna, dan karena ini kontrol ketat pada bahan, serta proses manufaktur diwajibkan. Lipstik dicampur dan diproses dalam lingkungan yang terkendali sehingga akan bebas darikontaminasi. Seperti disebutkan di atas, tampilan lipstik sebagai produk akhir sangat penting.Untuk alasan ini semua orang yang terlibat dalam pembuatan menjadi inspektur, dan non-standar produk. Warna lipstik massa akan berubah dari waktu ke waktu, dan setiap kali batch yang dipanaskan, warna



dapat



diubah. Pencocokan batch dipanaskan dilakukan secara



visual,waktu begitu hati-hati dan lingkungan kontrol ditempatkan pada massa lipstik jika tidaksegera digunakan.Ada dua tes khusus untuk lipstik: Test Panas dan Test Pecah. Tetapi, jika bahan ini digunakan dalam jangka waktu yang han ini digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi yang menyebabkan karies pada gigi. Jika lipstik yang mengandung Rhodamin B termakan, maka akan menumpuk di lemak sehingga dalam jangka waktu yang lama jumlahnya terus bertambah di dalam tubuh dan dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh sampai mengakibatkan kematian.Selain itu zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) serta Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati.BHA (Butylated Hydroxyanis (Butylated Hydroxyanisole) Merupakan sintetis antioxidants yang sama dengan bahan pengawet yang dipakai untuk campuran, pada umumnya penggunaan bahan pengawet pada lipstik adalah salah satu zat yang menyebabkan kanker.Tidak hanya berbahaya bagi bibir, namun ternyata juga berbahaya bagi makanan yang



28



akan di konsumsi, udara yang dihirup dan air liur yang di telan, paling tidak melewati zat ataupun gas ammonia yang hasilkan dari Lead tersebut.



4.2. Etiket Produk Etiket produk Matte Lip Cream wardah



4.3. Izin Edar Wardah Exclusive Matte Lip Cream memiliki 18 varian warna dengan izin edar sebagai berikut : a. Intense Matte Lipstick 01 Socialite Peach



: NA18201301286



b. Intense Matte Lipstick 02 Blushing Nude



: NA18201301287



c. Intense Matte Lipstick 03 Peach Perfect



: NA18201301296



d. Intense Matte Lipstick 04 Mauve Mellow



: NA18201301297



e. Intense Matte Lipstick 05 Easy Brownie



: NA18201301298



f. Intense Matte Lipstick 06 Blooming Pink



: NA18201301299



g. Intense Matte Lipstick 07 Passionate Pink



: NA18201301300



h. Intense Matte Lipstick 08 Retro Red



: NA18201301301



i. Intense Matte Lipstick 09 Vibrant – Red



: NA18201301302



j. Intense Matte Lipstick 10 Miss Terracotta



: NA18201301303



k. Intense Matte Lipstick 11 Choco Town



: NA18201301291’



l. Intense Matte Lipstick 12 Lady Burgundy



: NA18201301304



29



m. Intense Matte Lipstick 13 Yummy Brownie : NA18201301292 n. Intense Matte Lipstick 14 Active Cerise



: NA18201301305



o. Intense Matte Lipstick 15 Out of Red!



: NA18201301306



p. Intense Matte Lipstick 16 Pecan Pie



: NA18201301293



Contoh salah satu produk Intense Matte Lipstick yang terdapat no izin edar yang tertera pada kemasan produk :



4.4. Klaim Produk Matte Lipstick wardah mampu bertahan lama di bibir, tidak membuat bibir terlihat pecah-pecah, bahkan untuk bibir yang cenderung kering tidak akan cracking. Tekstur ringan dan nyaman di bibir sepanjang hari, mengandung vitamin E yang berguna untuk melembabkan dan menyehatkan bibir.



30



DAFTAR PUSTAKA



Bauer, Jr., William (2002). "Methacrylic Acid and Derivatives". Ullmann's Encyclopedia



of



Industrial



Chemistry.



Weinheim:



Wiley-



VCH. doi:10.1002/14356007.a16_441. Departemen Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 83, 85, 195-197. Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 33, 459, 633. Jump up to:a b cO'Lenick, Anthony J. (July 2001). "Guerbet chemistry". Journal of Surfactants and Detergents. 4 (3): 311–315. doi:10.1007/s11743-001-01851. S2CID 195343946. Kroke, H. P. (April 1978). "Oily components in cosmetics from a European view". Journal of the American Oil Chemists' Society. 55 (4): 444– 446. doi:10.1007/BF02911910. S2CID 85148769. Milne, G. W. A. (2005). Gardner's Commercially Important Chemicals: Synonyms, Trade



Names,



and



Properties.



John



Wiley



&



Sons.



p. 456. ISBN 9780471736615. Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science. Amsterdam: Elsveir Science. Hal. 3, 13, 121, 386. Nur Adliani, Nazliniwaty, Djendakita Purba Nur Adliani, Nazliniwaty, Djendakita Purba. 2012. . 2012. Journal of Pharmaceutics and Journal of Pharmaceutics and Nurhaida, Ardelia, dkk. (-) . Aktivitas antioksidan sediaan n sediaan lipstik dengan pewarna lipstik dengan pewarna Alami ekstrak buah naga super merah



31



(hylocereus costaricensis l.).Tersedia pada perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id pada perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id diakses tangga iakses tanggal 6 maret 2017 l 6 maret 2017. Pharmacology: Formulasi Lipstik Menggunakan Zat warna dari Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (jack) R.M.Sm.). Vol. 1 (2): 87 – 94 Risnawati, Nazliniwaty*, dan Djendakita Purba. 2012. Journal of Pharmaceutics and Pharmacology: Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao L.) Sebagai Pewarna. Vol. 1 (1): 78 –



86 Departemen



Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia. Umney, Nick; Shayne Rivers (2003). Conservation of Furniture. ButterworthHeinemann. hlm. 164. Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UIPress. Halaman 28. Williams, S. D. (1996). Chemistry and Technology of the Cosmetics and Toiletries Industry. Springer Science & Business Media. p. 164. ISBN 9780751403343.



32