Tugas Proposal PTK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH MATERI ZAKAT FITRAH KELAS V DI MADRASAH AL – IKHSAN TAHUN PELAJARAN 2021-2022 Penelitian Tindakan Kelas ini diajukan untuk memenuhi Tugas PPG dalam jabatan Kemenag



Disusun oleh : SULFIATI NPK : 2902720176094



Instruktur : Dr. Hj.Arba’iyah, MA.



LPTK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL TAHUN 2021



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Karena kualitas sumber daya suatu bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pendidikan umum dan pendidikan agama sama pentingnya, karena tuntutan zaman yang semakin maju dengan segala ilmu dan tekhnologi modern. Pendidikan umum dan pendidikan agama hendaknya seimbang agar tidak terjadi ketidak seimbangan antara perilaku dan emosional. Pendidikan agama



diperlukan



bukan hanya untuk kepentingan dunia saja tetapi juga kepentingan akhirat, sama halnya dengan ilmu fiqih. Fiqih dikategorikan sebagai ilmu al-hal, yaitu ilmu yang berkaitan dengan tingkah laku kehidupan manusia, dan termasuk ilmu yang wajib dipelajari, karena tanpa ilmu Fiqih, ibadah yang dilakukan manusia akan sia- sia, dengan ilmu itu pula seseorang baru dapat melaksanakan kewajibannya secara baik dan benar yaitu mengabdikan diri kepada Allah seperti ibadah shalat,



puasa,



haji,



dan



sebagainya.2 1



Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003, hlm. 72. 2 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Ed. Revisi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295.



Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran agama yang tidak mudah sehingga siswa banyak yang mengabaikan bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, dikarenakan dalam proses pembelajaran guru hanya menerangkan dengan metode ceramah sehingga membuat anak tidak nyaman dalam proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan terlihat



bahwa hasil



belajar siswa kelas V dalam pembelajaran fiqih dengan materi zakat fitrah di MI Al-Ikhsan Kec. Bubutan Kota Surabaya masih kurang. Indikatornya antara lain adanya kecenderungan kurangnya ketekunan siswa dalam menghadapi tugas, kurang minatnya terhadap pelajaran dan siswa terlalu aktif sehingga bermain di dalam kelas. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang konvensional sehingga siswa kurang memahami materi, hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran siswa kurang dilibatkan secara optimal untuk belajar, pembelajaran cenderung berpusat pada guru dan klasikal, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa maka tujuan pengajaran tidak berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Sebagaimana yang selama ini dilakukan pada pembelajaran di kelas V MI Al-Ikhsan Kec. Bubutan Kota Surabaya



, dengan pola pembelajaran



yang



tradisional dan monoton terbukti hasil belajar siswa kurang memuaskan. Pembelajaran fiqih membutuhkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yaitu kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan metode maupun media pembelajaran diperliukan semenarik mungkin untuk bisa menciptakan kondisi belajar yang interaktif dan menyenangkan disini untuk menggantikan metode cerama peneliti mencoba menggunakan metode discovery learning, oleh karena itu penulis mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Materi Zakat Fitrah Kelas V Madrasah Al – Ikhsan Tahun Pelajaran 2021-2022”



Di



B. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar siswa rendah. 2. Guru tidak dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif. 3. Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. 4. Guru selalu menggunakan metode ceramah.



C. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang yang akan diteliti. Oleh karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yang terdiri dari : 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhsan Tahun Pelajaran 2021/2022.



2. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Fikih pada materi zakat fitrah menggunakan metode discovery learning.



3. Melakukan tindakan/treatment dalam dua siklus melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).



D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:



1. Bagaimanakah penggunaan metode discovery learning pada pembelajaran fikih siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhsan Kec Bubutan Kota Surabaya?



2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar fikih siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhsan Kec Bubutan Kota Surabaya dengan menggunakan Metode Discovery learning?



E. Cara pemecahan Masalah 1. Penggunaan metode discovery learning sebagai acuan siswa bisa aktif dalam proses pembelajaran. 2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan empat langkah pada setiap siklus yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).



F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan peneliti, maka tujuan dari PTK; 1. Mendeskripsikan penerapan Metode Discovery learning



pada pembelajaran



fikih di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhsan Kec Bubutan Kota Surabaya. 2. Meningkatkan hasil belajar fikih di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhsan



G. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:



1. Bagi guru, sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih metode pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.



2. Bagi peserta didik, 1) Meningkatkan pemahaman materi dan minat peserta didik dalam pembelajaran materi zakat fitrah. 2) Memberikan



alternatif



metode



yang



dapat



digunakan



dalam



pembelajaran.



3. Bagi sekolah, dapat memberikan kontribusi yang baik mengenai metode pembelajaran yang interaktif dalam rangka peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah serta meningkatkan mutu sekolah disatuan pendidikan.



H. Kerangka Teori 1. Teori Discovery Learning Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan mengambil kesimpulan. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatingconcepts and principles in the mind. Fase model Discovery Learning



a. Pemberian rangsangan (Stimulation) b. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement) c. Pengumpulan data (Data Collection) d. Pembuktian (Data processing danVerification) e. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization) 2. Hakikat Meningkatkan Hasil Belajar Pengertian meningkatkan hasil belajar, menurut kamus besar bahasa Indonesia meningkatkan yaitu menaikkan. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya yaitu hasil dan belajar. Dalam KBBI dijelaskan pengertian “hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha.”3 Dalam menentukan hasil yang dicapai perlu adanya usaha berupa proses maupun aktifitas. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh seseorang setelah mengalami aktivitas belajar. Adapun perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar pengertiannya luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. 3



4



Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 1998), Cet. I, hlm. 300 4 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 8.



3. Pengertian Fikih a. Pengertian fikih, secara etimologis, fikih Berarti “paham yang mendalam”. Adapun fikih secara definitif memilikiarti : ilmu tentang hukumhukumsyar’i yang bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dari dalildalil yang tafsili. 5 b. Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah, merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaan dalam kehidupan sehari- hari, serta fiqih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yamg halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.6 Secara substansial mata pelajaran Fikih memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesame manusia, mahkluk lainnya ataupun lingkungan. c. Ruang lingkup pelajaran fiqih di Madrasah Ibtdaiyah kelas V pada semester ini antara lain: 1) Kompetensi Dasar: 3.1 Menerapkan ketentuan zakat fitran 3.2 Mempraktikkan menunaikan zakat fitrah 2) Materi pembelajaran: Zakat Fitrah 3) Kegiatan pembelajaran: 1. Pengertian zakat fitrah 2. Dasar hukum zakat fitrah 3. Ketentuan zakat fitrah 5



Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2008),hlm. 2



6



Keputusan Menteri Agama No 165 Tahun 2014, Pedoman Kurikulum madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, (Jakarta :Depag) , hlm 35.



I. Hipotesis Tindakan



Berdasarkan uraian di atas, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Melalui penggunaan metode discovery learning pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhsan tahun peljaran 2021-2022 pada pembelajaran fikih materi zakat fitrah dapat meningkat.



J. Metode Penelitian 1. Setting Penelitian a) Subjek penelitian adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhsan yang berjumlah 19 siswa.. b) Tempat penelitian ini di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhsan Kecamatan Bubutan Kota Surabaya. c) Waktu penelitian pada bulan September 2021 2. Prosedur



penelitian



adalah



langkah-langkah



atau



cara



yang



harus dilakukan secara teratur dan sistematis oleh peneliti untuk mencapai tujuan-tujuan penelitiannya.



Gambar 3.1. Siklus Tindakan Penelitian. Adaptasi dari Ari Kunto



Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, pada



setiap



siklus



terdiri



dari



empat



tahap



yaitu:



perencanaan,



pelaksanaan tindakan, observasi/ evaluasi, dan refleksi. Dengan desain sebagai berikut: a. Siklus 1 1) Perencanaan tindakan 1 1) Merancang program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten dengan metode atau model yang akan dilakukan (RPP). 2) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa. 3) Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang akan digunakan. 4) Menyusun instrumen evaluasi dan uji instrumen. 2. Pelaksanaan tindakan 1 Pada



tahapan



ini



rancangan



strategi



dan



skenario



penerapan



pembelajaran akan diterapkan. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah disusun. 3. Observasi/Pengamatan 1 Terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas. Kegiatan ini dengan menggunakan lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa serta hasil belajar. 4. Refleksi 1 Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan penilaian terhadap hasil



pengamatan atas



tindakan



yang telah



dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk dasar perbaikan dalam menyusun perencanaan pada siklus berikutnya.



b. Siklus 2 1) Perencanaan tindakan 2 a) Merancang program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten dengan metode atau model yang akan dilakukan (RPP). b) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa. c)



Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang akan digunakan.



d) Menyusun instrumen evaluasi dan uji instrumen. 2) Pelaksanaan tindakan 2 Pada



tahapan



ini



rancangan



strategi



dan



skenario



penerapan



pembelajaran akan diterapkan. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah disusun. 3) Observasi/Pengamatan 2 Terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas. Kegiatan ini dengan menggunakan lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa serta hasil belajar. 4) Refleksi 2 Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.



K. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi, teknik ini untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan daftar siswa kelas V, jumlah siswa kelas V, baik laki-laki maupun perempuan, dan daftar nilai siswa kelas V. 2. Tes dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V khususnya untuk peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode



discovery learning pada mata pelajaran fikih materi zakat fitrah. Data hasil belajar siswa ini didapat dari hasil evaluasi setiap akhir siklusnya. 3. Pengamatan (observasi), betujuan untuk memperoleh data tentang proses berlangsungnya belajar mengajar yang meliputi aktivitas siswa, suasana atau situasi belajar siswa. Instrumen Penelitian Sebelum dilaksanakannya PTK, maka disusun berbagai instrumen terlebih dahulu yang akan digunakan pada saat dilakukannya PTK yaitu sebagai berikut:  Membuat input instrumental yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu menyusun RPP  Membuat output instrumental yang digunakan untuk menganalisis data setelah memberi perlakuan PTK, instrumennya adalah butir tes.  Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa siklus 1 dan siklus 2



L. Analisis Data dan Interpretasi Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik



analisis



deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambar kankenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh responsiswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh dari pengamatan dan penilaian selama proses pembelajaran dan hasil pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan kelompok siswa dalam kelas yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisa data kualitatif. Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa data utama yang dianalisis adalah data verbal dari peneliti sendiri, yang berupa gambaran terperinci dari proses dan hasil belajar siswa. Sedangkan data penunjang meliputi data dari hasil observasi. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses



belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: M = ∑X N



Keterangan: M : Nilai rata-rata ∑X : Jumlah nilai seluruh siswa N : Jumlah siswa keseluruhan Dari perbandingan nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II dapat menggambarkan prosentase peningkatan pemahaman siswa tentang materi zakat fitrah. Untuk mengetahui perubahan prosentase tiap siklusnya menggunakan rumus sebagai berikut: Postrate- Baserate Pe =



X 100% Baserate



Keterangan: Pe



: Prosentase perubahan nilai



Post rate : Nilai rata-rata kelas setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode discovery learning Base rate : Nilai rata-rata kelas sebelum melaksanakan pembelajaran dengan metode discovery learning



DAFTAR RUJUKAN



Nata, Abudin. 2009. Metodologi Studi Islam, Ed. Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syarifuddin, Amir. 2008. Ushul Fiqih Jilid I. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 1998) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003, hlm. 72. Keputusan Menteri Agama No 165 Tahun 2014, Pedoman Kurikulum madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, Jakarta : Depag Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group https://karyatulisku.com/contoh-penelitian-tindakan-kelas-ptk-sd/