Tugas Proposal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL BISNIS KELAUTAN BROCORUT (Brownies Cokelat Rumput Laut)



Hilmi Natan Aditya 26020215130093



DEPARTEMEN OSEANOGRAFI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016



BAB I PENDAHULUAN A. Judul Brocorut(Brownies Rumput Laut) inovasi Makanan ringan berbentuk roti rasa cokelat dari bahan rumput laut. B. Latar Belakang Masalah Brocorut merupakan suatu brand brownies yang dibuat dengan inovasi baru yaitu dengan memadukan brownies yang khas komposisi coklatnya dengan rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu sumber daya laut yang melimpah di Indonesia dan memiliki banyak manfaat. Rumput laut mengandung serat pangan yang berfungsi mencegah terjadinya beberapa penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan, kardiovaskuler dandiabetes. Selain itu, rumput laut juga berfungsi sebagai sumber protein, karagenan dankarbohidrat. Dewasa ini, pengolahan rumput laut semakin beragam dan inovatif. Terbukti dengan lahirnya beberapa produk olahan rumput laut baik produk jadi maupun setengah jadi seperti tepung rumput laut. namun hasil pengolahan tersebut masih kurang familiar sehingga daya jualnya masih rendah. Disisi lain, berbagai produk makanan cepat saji semakin menjamur di pasaran, terutama junk food yang tidak baik dikonsumsi jangka panjang. alhasil ini menimbulkan kekhawatiran bagi konsumen terutama mengenai efek makanan itu kelak. Berdasarkan hal tersebut, gagasan mengenai browsing lahir sebagai salah satu brand makanan yang menyehatkan bagi para konsumen. Brownies merupakan panganan yang banyak digemari masyarakat serta dapat dikonsumsi segala usia. oleh sebab itu, perpaduan rumput laut dalam brownies ini tentu akan menarik minat konsumen. Apalagi dengan diproduksinya produk setengah jadi seperti tepung rumput laut yang dapat dijadikan bahan additive dalam produk olahan makanan. Selain itu, browsing dapat memberi sentuhan segar pada pasar brownies dan cake dengan adanya varian baru. melalui brocorut ini, diharapkan daya jual produk rumput laut yang sejatinya sangat melimpah di Indonesia dapat meninggi. Bagi para wanita atau pria yang sedang melakukan diet dan mempunyai keinginan untuk makan brownies tidak perlu terlalu khawatir akan merusak diet yang sedang dilakukan. Kandungan serat pada rumput laut adalah sebesar 3% serat pangan. Kita ketahui bahwa selain



melancarkan pencernaan, serat juga dapat membuat perut kenyang lebih lama, sehingga kita bisa terhindar dari pola makan berlebihan yang bisa menambah berat badan. Brownies rumput laut sangat cocok bagi kita yang mencoba untuk menghindari camilan yang dapat menaikkan berat badan. C. Rumusan Masalah Masalah yang melatarbelakangi produk ini adalah: 1. Bagaimana mengolah brownies menjadi produk yang inovatif? 2. Bagaimana cara memproduksi brownies? 3. Bagaimana melakukan pemasaran yang efektif terhadap produk Brocorut? D. Tujuan Program ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui cara memproduksi Brownies 2. Mengetahui cara pemasaran yang efektif terhadap produk Brocorut 3. Menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa



BAB II



GAMBARAN UMUM



A. Gambaran Umum Lingkungan Semarang merupakan salah satu kota besar yang memiliki penduduk yang padat. Hal ini terjadi karena perkembangan kota Semarang yang sangat cepat dan juga banyaknya tempat wisata yang menarik banyak wisatawan. Di kota Semarang, banyak wirausahawan-wirausahawan baru yang mencoba mengembangkan bisnisnya baik di bidang kuliner, fashion, kesenian, ataupun yang lainnya. Perkembangan bisnis-bisnis baru yang dirintis oleh para wirausahawan ini salah satunya terlihat jelas di daerah Pemuda, Simpanglima, pandanaran,dll. Di kota Semarang dengan banyak tempat wisata seperti lawing sewu, tugu muda, kawasan simpanglima, kota lama, sampookong , dll yang banyak di kunjungi oleh para wisatawan. Karena banyaknya wisatawan yang datang, maka banyak wirausahawan yang sudah mencoba untuk membuka bisnis kecil-kecilan. Bahkan banyak juga diantara wirausahawan tersebut yang sudah memiliki bisnis yang sukses. Mulai dari bisnis makanan kuliner, pakaian, oleh-oleh dan masih banyak lagi. Salah satu usaha yang menjajikan adalah usaha kuliner roti brownies. Beberapa produk olahan rumput laut baik produk jadi maupun setengah jadi seperti tepung rumput laut. namun hasil pengolahan tersebut masih kurang familiar sehingga daya jualnya masih rendah. Brownies merupakan panganan yang banyak digemari masyarakat serta dapat dikonsumsi segala usia. oleh sebab itu, perpaduan rumput laut dalam brownies ini tentu akan menarik minat konsumen di kota Semarang. Untuk itulah, kami menggagas sebuah produk inovasi berupa makanan ringan dari bahan utama rumput laut, yang diberi nama Brocorut (Brownies cokelat rumput laut) Semarang yang terkenal dengan bandeng prestonya akan memudahkan usaha kami untuk menjalankan usaha karena bahan baku utama yang kami gunakan dapat ditemui dengan mudah dengan harga yang terjangkau. Kami akan bekerjasama dengan pedagang



bandeng presto yang masih berdagang dalam skala kecil agar dapat meningkatkan produksinya dan dapat memperkenalkan produknya di kalangan masyarakat luas. B. Deskripsi Produk Brocorut merupakan salah satu inovasi produk Rumput laut yang dibuat berupa roti brownies yang dibumbui dengan rasa cokelat agar terlihat lebih enak di lidah konsumen. Brocorut akan di kemas dalam bentuk roti brownies dalam bentuk kotak di Semarang. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan brownies ini adalah rumput laut. Diketahui bahwa rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung berbagai vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat. Kandungan serat pada rumput laut adalah sebesar 3% serat pangan. Kita ketahui bahwa selain melancarkan pencernaan, serat juga dapat membuat perut kenyang lebih lama, sehingga kita bisa terhindar dari pola makan berlebihan yang bisa menambah berat badan. Brownies rumput laut sangat cocok bagi kita yang mencoba untuk menghindari camilan yang dapat menaikkan berat badan. C. Tempat Produksi Untuk produksi awal, kami akan memproduksi di rumah sendiri, di Jalan RoroJonggrang XX/10 Manyaran, Semarang. Dalam pendistribusian produk kami, akan di distribusikan dengan cara bekerjasama dengan sejumlah roti, jajanan, supermarket di daerah kota Semarang.



D. Perencanaan Penjualan Produk



Perencanaan penjualan Brocorut akan ditingkatkan seiring meluasnya pasar dan setelah dilakukan evaluasi terhadap konsumen. Produksi Brocorut akan dilakukan dalam usulan progam dengan rincian berikut ini: 1. Bulan



III



produksi



skala



kecil,



mengetahui



keinginan



konsumen



serta



mengembangkan kualitas produk seiring dengan keinginan dan permintaan pasar. penjualan dilakukan di lingkungan sekolah sekolah , dalam hal ini brownies di sediakan dalam ukuran kecil. 2. Bulan V, penjualan akan ditingkatkan dan akan diperluas lagi dengan mengikuti stand-stand pameran, stand mall, seminar, dan event lain. 3. Bulan VI, penjualan akan diperluas lagi yaitu dengan mendistribusikan dan menawarkan ke beberapa toko roti. Produksi akan ditingkatkan melebihi bulan sebelumnya dengan menggunakan bahan-bahan dalam skala lebih besar. 4. Bulan VIII, Produksi akan dicoba untuk memasuki Supermarket dan toko roti besar di sekitar Kota Semarang. 5. Bulan XV, Bila usaha meningkat maka kami akan membangun sebuah toko roti sendiri di daerah pusat pariwisata Semarang.. E. Strategi Pemasaran Segmentasi pasar adalah upaya untuk memetakan pasar dengan memilah-milah konsumen berdasarkan potensi penawaran produk. Segmentasi pasar dalam produk nugget BATAK dibagi dalam: a. Kelompok Pelajar dan Mahasiswa Kelompok pelajar yang kami pilih adalah kelompok pelajar di sekitar sekolahsekolah. Hal itu kami pilih karena pelajar adalah konsumen yang gemar untuk menkonsumsi jajanan praktis, enak dan murah. Pelajar merupakan salah satu konsumen yang gemar mencoba berbagai jajanan dan cenderung konsumtif.



b. Kelompok Wisatawan Kelompok wisatawan merupakan salah satu sumber pemasaran yang dapat menarik minat beli terhadap produk ini karena hargana yang terjangkau dan tempat penjualan yang srategis. b. Kelompok Umum Kelompok umum yang menjadi target utama produk kami adalah masyarakat di sekitar pusat kota. Produk yang kami buat harus memiliki nilai gizi yang tinggi dan



mutu yang terjamin. Hal ini yang akan membuat kelompok umum bisa menerima produk Bocorut ini.



BAB III METODE PELAKSANAAN A. Alat dan Bahan yang Diperlukan a) Alat yang diperlukan: 1. Baskom 2. Blender 3. Spatula 4. Wajan



5. Loyang cetakan 6. Plastik 7. Panci pengukus 8. Kompor 9. Lemari pendingin 10. Oven b) Bahan yang diperlukan: 1. Tepung terigu 50 gr 2. 4 telur ayam 3. gula pasir 150 gr 4. cokelat bubuk 30 gr 5. minyak goreng 60 mL/mentega 100 gr dicairkan 6. 150 mL susu kental manis cokelat 7. sendok teh baking powder 8. garam secukupnya 9. 100 gr rumput laut bersih



B. Teknik Pembuatan Brocorus 1. Siapkan peralatan dan bahan terlebih dahulu 2. Rumput laut yang bersih dipotong-potong sampai kecil (pengganti sukade) 3. Panci dipanaskan kemudian mentega dicairkan 4. Kocok gula dan telur sampai mengembang 5. Aduk sampai tercampur rata tepung terigu bersama cokelat+baking powder 6. Masukkan ke dalam adonan telur dan gula yang telah mengembang tadi sedikit demi sedikit tepung yang telah tercampur rata agar tidak terjadi gumpalan-gumpalan kecil sampai merata 7. Masukkan mentega yang telah dicairkan tadi dalam keadaan dingin sambil ditambah susu cair cokelat, aduk sampai merata + garam secukupnya 8. Tuangkan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega terlebih dahulu 9. Kukus selama 10 menit lalu taburi rumput laut, tuang lagi sisa adonan yang setengahnya, kukus kembali hingga matang sambil ditutup dengan serbet agar airnya tidak menetes ke dalam kue yang dikukus. Kukus selama 15 menit. 10. Angkat, tuangkan di atas loyang. Setelah dingin baru dikemas dan siap untuk disajikan/dipasarkan. Boleh juga dipotong-potong terlebih dahulu sesuai selera pasar. C. Pelaksanaan Kegiatan 1. Fase I Pra - Produksi



Pada fase ini yaitu berupa penyiapan tempat produksi, penyiapan bahan baku, penentuan tempat pembelian bahan baku, pembelian peralatan, perancangan kemasan dan label yang akan digunakan. Peralatan produksi utama yang disiapkan adalah Baskom, Blender, Spatula , Wajan, Loyang, Panci pengukus, Kompor, Lemari pendingin, Oven. Tahap selanjutnya adalah penyediaan lokasi produksi . lokasi produksi yang dipilih adalah lokasi produksi yang strategis, yaitu dekat dengan bahan baku, dengan dengan konsumen dan dekat dengan daerah pemasaran dari Brocorut. Tidak hanya itu, lokasi yang dipilih adalah lokasi yang mudah diakses dan memiliki lingkungan yang bersih. Lokasi yang akan dipilih yaitu daerah seperti toko roti dan swalayan di kota Semarang. 2. Fase II Harga dan Promosi Pada fase ini diperlukan adanya tingkat kesesuaian harga penjualan yang cocok dengan masyarakat dan mendapatkan untung yang besar. Untuk dari segi promosi dapat menggukan cara penyebaran brosur untuk menambah daya Tarik konsumen yang dibuat sekreatif dan semenarik mungkin. Selain itu dapt dipromosikan melaui media social seperti facebook,line,path,instagram, dan lain sebagainya untuk penjualan yang lebih mudah dan lebih cepat. 3. Fase III Produksi Skala Kecil Pada fase ini adalah memilih pemasok Roti brownies. Evaluasi produk juga akan dilakukan secara berkala untuk mengetahui kepuasan konsumen dan permintaan pasar. Pemilihan bahan baku dengan kualitas yang terbaik juga akan dilakukan untuk menjamin mutu dari produk kami dan mendapat kepercayaan dari konsumen. 4. Fase IV: Produksi, Pemasaran dan Evaluasi Fase ini dilakukan untuk menjamin keberhasilan bisnis ini. Target kapasitas produksi dalam satu hari adalah 50 pack . dalam 1 pack ada 1 potong persegi panjang brocorut dengan ukuran 30x10 cm



BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JENIS KEGIATAN A. Anggaran Biaya 1. Biaya Tetap



No



Nama Peralatan



Jumlah



Harga Per Alat



Total Harga



1



Kompor Gas



1 buah



Rp 620.000



Rp 620.000



2



Blender



1 buah



Rp 400.000



Rp 400.000



3



Wajan



1 buah



Rp 45.000



Rp 45.000



4



Panci pengukus



1 buah



Rp 130.000



Rp 130.000



5



Baskom



2 buah



Rp 11.000



Rp 22.000



6



Spatula



1 buah



Rp 8.000



Rp 8.800



7



Lemari pendingin



1 buah



Rp 1.000.000



Rp 2.000.000



8



Plastik



1 buah



Rp 200



Rp 200



9.



Oven



1 buah



Rp. 450.000



Rp. 450.000



Total biaya tetap



Rp 3.676.000



2. Biaya Variabel No



Bahan



Jumlah



Harga



Per



Jumlah



Unit 1.



Rumput laut



5 Kg



Rp 9.500



Rp 47.500



2.



Tepung terigu



3 kg



Rp 12.000/kg



Rp 36.000



3.



Telur ayam



12 kg



Rp 17.000/kg



Rp 204.000



4.



Gula pasir



7 gr



Rp 4.000



Rp 28.000



5.



Cokelat Bubuk



1 kg



Rp 8.000/kg



Rp 8.000



6.



Mentega



5 kg



Rp 7.000



Rp 35.000



7.



Susu kental manis



7 kg



Rp 5.000



Rp 35.000



cokelat 8.



Baking Powder



50 gr



Rp 4.000



Rp 4.000



9.



Garam



0,25 kg



Rp 3000/kg



Rp 3.000



Total biaya



Rp 400.500



variabel (untuk satu kali produksi)



3. Biaya Operasional No



Kegiatan



Banyak



Satuan



Jumlah



1



Sewa tempat



5 bulan



Rp 800.000



Rp 4.000.000



2



Pembuatan brosur



300



Rp 100



Rp 30.000



Rp 10.000



Rp 50.000



brosur 3



Transportasi



4



Pembuatan



5 kali



Rp 50.000



proposal Total biaya



Rp 4.130.000



operasional 4. Total Biaya No



Keterangan



Jumlah



1



Biaya tetap



Rp 3.676.000



2



Biaya variable



Rp 400.500



3



Biaya operasional



Rp 4.130.000



Total biaya



Rp 8.206.500



Pendapatan Produksi Brocorut per hari 30 buah



= 50 x 30 hari x Rp 15.000 = Rp 22.500.000



Keuntungan Keuntungan = Pendapatan – Total biaya = Rp 22.500.000 – (Rp 400.500 x 30 hari) = Rp 22.500.000 – Rp 12.015.000 = Rp 10.485.000 BEP Produksi BEP Produksi = Total biaya / Harga satuan



= 12.015.000 / 15.000 = 801 buah (batas produksi untung rugi pada titik nol) BEP harga BEP Harga = Total biaya / Volume produksi = 12.015.000 / 900 = Rp 13.350 (batas titik impas pada harga jual Brocorut)



B/C RATIO B/C Ratio = Pendapatan / Total biaya = Rp 22.500.000 / Rp 12.015.000 = 1,87 (dengan mengeluarkan biaya 12.015.000 akan memperoleh penghasilan 1.87 kali lipat)



Jangka waktu pengembalian modal Jangka waktu pengembalian modal = total biaya / keuntungan x 1 bulan = 12.015.000 / 10.485.000 x 1 bulan = 1,14



(dalam waktu kurang dari 2 bulan modal sudah



bisa kembali)



V. PENUTUP



5.1 Kesimpulan 1. Cara membuat bronis yaitu dengan tepung bahan dasar rumput laut yang di olah lalu di campur dengan bubuk cokelat. 2. Pemasaran yang efektif untuk penjualan produk dengan secara bertahap dari yang kalangan biasa hingga atas. 3. Jiwa wirausaha mahasiswa perlu ditumbuhkan karena adanya tingkat perekonomian masyarakat yang semakin meningkat.



5.2 Saran



1. Pemasaran dilakukan dengan target yang tepat agar lebih cepat terjual. 2. melakukan perhitungan secara mendetail agar keuntungan yang didapat bisa efektif diperoleh.