Tugas Resume Modul 2 Pengantar Pendidikan Abk [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Abie
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MODUL 2 (HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS)



DISUSUN OLEH AHMAD HABIBI N I M : 858890923



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ JEMBER POKJAR TEGALDLIMO TAHUN 2020.1



1|Resume Modul 2 Pengantar Pendidikan ABK



MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1 PETA KONSEP Pengertian Pelayanan Pendidikan dan Sejarah Perkembangan Pendidikan Khusus Di Indonesia



A. Makna dan jenis pelayanan



B. Sejarah perkembangan



pendidikan bagi ABK



layanan pendidikan khusus



2.



Sejarah



1.



Makna



perkembangan



Pelayanan



layanan pendidikan khusus



Pendidikan



di Indonesia.



Jenis Pelayanan Pendidikan



bagi



Layanan



pendidikan



yang



berkaitan



dengan bidang kesehatan dan fisik.



Anak Berkebutuhan Khusus Layanan



pendidikan



yang



berkaitan



dengan kebutuhan emosional social.



Layanan



pendidikan



langsung



dengan



yang



kebutuhan



memang



berkaitan



pendidikan, yang



merupakan kebutuhan terbesar para penyandang kelainan.



2|Resume Modul 2 Pengantar Pendidikan ABK



PENGERTIAN PELAYANAN PENDIDIKAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DI INDONESIA A. MAKNA DAN JENIS PELAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK 1.



Makna Pelayanan Pendidikan



Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 571), pelayanan diartikan sebagai (1) perihal atau cara melayani; (2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); (3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Dari ketiga makna tersebut, Anda dapat menyimak bahwa makna yang paling tepat dengan ilustrasi di atas adalah makna yang kedua, yaitu usaha melayani kebutuhan orang lain dengan mendapat imbalan. Dalam keempat ilustrasi di atas, pemberi layanan, secara langsung atau tidak langsung mendapat imbalan dari yang membutuhkan layanan tersebut. Suatu pelayanan dikatakan berhasil atau berkualitas tinggi jika layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan para pengguna layanan. Inilah yang merupakan kata kunci dalam keberhasilan pelayanan, lebih-lebih dalam konteks pelayanan pendidikan bagi ABK. Oleh karena itu, kaitan kebutuhan dan pelayanan harus selalu Anda pegang teguh. Seperti halnya dengan pelayanan, pendidikan juga dapat dimaknai dengan berbagai cara. Makna yang akan kita gunakan dalam modul ini adalah makna yang terdapat dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas. Dalam Bab I, Pasal 1, Ayat 1, ditetapkan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”



2.



Jenis Pelayanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus Jenis pelayanan pendidikan dapat dibedakan menjadi 3 kategori sebagai berikut: a. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik, seperti kebutuhan yang berkaitan dengan koordinasi gerakan anggota tubuh dan berbagai jenis gangguan kesehatan, melibatkan berbagai tenaga rofesional, seperti ahli terapi fisik (physical therapist occupational therapist, dan berbagai dokter ahli).



3|Resume Modul 2 Pengantar Pendidikan ABK



b. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial, seperti kebutuhan yang berkaitan dengan konsep diri, penyesuaian diri dengan lingkungan/masyarakat sekitar, menghadapi peristiwa penting dalam hidup, dan kebutuhan bersosialisasi. Layanan pendidikan ini melibatkan para psikolog dan pekerja sosial. c. Layanan pendidikan yang memang berkaitan langsung dengan kebutuhan pendidikan, yang merupakan kebutuhan terbesar para penyandang kelainan, melibatkan ahli pendidikan dari berbagai bidang dan psikolog. Sesuai dengan luasnya bidang pelayanan pendidikan ini, berbagai model pelayanan pendidikan telah dikembangkan. McLaughlin dan Lewis (1985) mencatat ada 8 model pelayanan pendidikan yang dapat disediakan untuk ABK. Model-model tersebut akan Anda kaji pada Kegiatan Belajar 2 dan dalam modul-modul berikutnya akan dirujuk kembali sesuai dengan jenis ABK yang sedang dibahas. Ketiga jenis pelayanan pendidikan di atas tentu sangat bermakna bagi ABK karena tanpa tersedianya layanan tersebut, para ABK kemungkinan besar tidak akan mampu mengembangkan potensinya secara optimal. Oleh karena itu, pelayanan pendidikan bagi ABK merupakan kebutuhan dasar yang seyogianya disediakan oleh negara dan masyarakat.



B. SEJARAH PERKEMBANGAN LAYANAN PENDIDIKAN KHUSUS Pendidikan khusus tumbuh dari satu kesadaran awal bahwa beberapa anak membutuhkan sejenis pendidikan yang berbeda dari pendidikan biasa agar dapat mengembangkan potensi mereka. Akar dari kesadaran ini dapat ditelusuri di Eropa pada tahun 1700-an ketika para pionir tertentu mulai membuat upaya-upaya terpisah untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus. Salah satu upaya tersebut dengan mendirikan lembaga-lembaga residensial yang didirikan di Amerika Serikat untuk mengajar penyandang cacat terbanyak di awal 1800-an. Hal ini membuat Amerika Serikat menjadi negara yang memimpin negara-negara lain dalam pengembangan pendidikan khusus di seluruh dunia. Dewasa ini, peran lembaga pendidikan sangat menunjang tumbuh kembang dalam mengolah system maupun cara bergaul dengan orang lain. Selain itu lembaga pendidikan 4|Resume Modul 2 Pengantar Pendidikan ABK



tidak hanya sebatas untuk system bekal ilmu pengetahuan, namun juga memberi skil hidup yang diharapkan bermanfaat di masyarakat. Lembaga pendidikan tidak hanya ditunjukkan kepada anak yang normal saja, tapi juga anak-anak keterbelakangan mental. C. SEJARAH PERKEMBANGAN LAYANAN PENDIDIKAN KHUSUS DI INDONESIA a.



Di Indonesia dimulai ketika Belanda masuk ke Indonesia (1596-1942), dimana dengan memperkenalkan system persekolahan dengan orientasi barat, untuk pendidikan bagi anak penyandang cacat dibuka lembaga-lembaga khusus. Lembaga pertama untuk anak tunanetra, tunagrahita tahun 1927 dan untuk tunarungu tahun 1930 yang ketiganya terletak di Kota Bandung.



b.



Tujuh tahun setelah proklamasi kemerdekaan, Pemerintah RI mengundangundangkan tentang pendidikan. Undang-undang tersebut menyebutkan pendidikan dan pengajaran luar biasa diberikan dengan khusus untuk mereka yang membutuhkan (pasal 6 ayat 2) dan untuk itu anak-anak tersebut berhak dan diwajibkan belajar di sekolah sedikitnya 6 tahun (pasal 8). Dengan ini dapat dinyatakan berlakunya undangundang tersebut maka sekolah-sekolah baru yang khusus bagi anak-anak penyandang cacat, termasuk untuk anak tunadaksa dan tunalaras yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).



c.



Berdasarkan urutan berdirinya SLB pertama untuk masing-masing kategori kecacatan SLB dikelompokkan menjadi: 1) SLB A untuk anak tunanetra 2) SLB B untuk anak tunarungu 3) SLB C untuk anak tunagrahita 4) SLB D untuk anak tunadaksa 5) SLB E untuk anak tunalaras 6) SLB F untuk anak tunaganda



5|Resume Modul 2 Pengantar Pendidikan ABK



KEGIATAN BELAJAR 2 PETA KONSEP Berbagai Bentuk Dan Jenis Layananan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Abk)



B. Pelayanan Pendidikan Segresi, Integrasi, dan Inkluisi



A. Jenis Pelayanan Pendidikan Khusus



C. Pendekatan Kolaboratif dalam Pelayanan Pendidikan ABK



1. Layanan Pendidikan Segresi (memisahkan ABK dari anak normal) 2. Layanan Pendidikan Integrasi, ( ABK di sekolah yang sama dengan anak normal) 3. Layanan Pendidikan Inkluisi, (ABK berada di panti-panti)



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Layanan sekolah biasa. Sekolah biasa dengan guru konsultan. Sekolah biasa dengan guru kunjung. Model ruang sumber. Model kelas khusus. Model sekolah khusus siang hari. 7. Model sekolah dalam Panti Asuhan dan Rumah Sakit.



1. Memberikan supervisi kepada orang tua yang ingin membantu guru dalam pendidikan anaknya. 2. Menilai kemajuan siswa, serta melaporkan dan menginterpretasikan hasil penilaian tersebut kepada orang tua siswa. 3. Bekerja sama dengan orang tua siswa dalam membuat perencanaan dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan dan penyelenggaraan sekolah. 4. Berkonsultasi dengan orang tua siswa tentang situasi sekolah dan situasi rumah yang mungkin mempengaruhi anak. 5. Jika dianggap perlu dan tepat, guru bertindak sebagai orang tua terhadap siswa asuhannya.



6|Resume Modul 2 Pengantar Pendidikan ABK



BERBAGAI BENTUK DAN JENIS LAYANANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) A. Pelayanan Pendidikan Segresi, Integrasi, dan Inkluisi 1. Layanan Pendidikan Segresi, Bentuk layanan pendidikan segresi memisahkan ABK dari anak normal 2. Layanan Pendidikan Integrasi, Layanan pendidikan dalam bentuk terpadu atau integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di sekolah yang sama dengan anak normal 3. Layanan Pendidikan Inkluisi, ABK berada di panti-panti atau di rumah sakit untuk mendapat layanan kesehatan dan pendidikan B. Jenis Pelayanan Pendidikan Khusus 1. Layanan sekolah biasa, anak-anak berkebutuhan khusus yang memenuhi syarat bersekolah bersama-sama dengan anak-anak lain di sekolah biasa. 2. Sekolah biasa dengan guru konsultan, ABK bersekolah di sekolah biasa. Sekolah tersebut dibantu oleh guru pendidikan Khusus sebagai konsultan bagi para guru, kepala sekolah, dan orang tua ABK yang ada di sekolah tersebut. 3. Sekolah biasa dengan guru kunjung, ABK bersekolah di sekolah biasa, dengan para guru yang mengajar di sekolah tersebut, dibantu oleh guru kunjung. 4. Model ruang sumber,, ABK bersekolah di sekolah biasa yang dilengkapi dengan ruang khusus yang disebut sumber atau dapat pula disebut sebagai ruang bimbingan khusus. 5. Model kelas khusus, Layanan untuk ABK diberikan di elas-kelas khusus, terpisah dari anak normal. 6. Model sekolah khusus siang hari, model ini menyediakan layanan bagi ABK dalam satu sekolah khusus siang hari (hari sekolah), sedangkan pada waktu-waktu di luar hari / jam sekolah para ABK berada di rumah bersama keluarga dan di lingkungan masyarakat sekitarnya. 7. Model sekolah dalam Panti Asuhan dan Rumah Sakit, Layanan pendidikan bagi ABKdiberikan di panti asuhan atau rumah sakit tempat ABK dirawat.



C. Pendekatan Kolaboratif dalam Pelayanan Pendidikan ABK Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK berasumsi bahwa layanan pendidikan terhadap ABK akan menjadi lebih efektif jika dilakukan oleh satu tim yang berasal dari berbagai bidang keahlian, yang bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan ABK yang ada di sekolah biasa, guru dapat berkolaborasi dengan teman sejawat, kepala sekolah, dan orang tua siswa.



7|Resume Modul 2 Pengantar Pendidikan ABK