Tugas RPP Literasi Mapel Bahasa Indonesia Kelas 2 Mi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KELOMPOK MEMBUAT RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI UNTUK MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS BAWAH



KELOMPOK KELAS BAWAH MIN 2 PONOROGO 1. DIAN HIKMAYANA, M. Pd. 2. ENNY NUR LAILA, S.Pd. 3. SITI KOMARIYAH, S.Pd. I.



BIMTEK LITERASI DAN NUMERASI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR 03 – 06 MEI 2021 TITIK ZOOM : MIN 4 PONOROGO



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (BERBASIS LITERASI) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi waktu



: MIN 2 Ponorogo : Bahasa Indonesia : II (Dua)/2 (Dua) : Menceritakan Dongeng Hewan (Fabel) : 3 JP (1 x Pertemuan)



A. KOMPETENSi DASAR 3.8. Menggali informasi dari dongeng hewan (fabel) wacana hidup rukun dari teks verbal dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan 4.8. Menceritakan kembali teks dongeng hewan (fabel) yang menggambarkan sikap hidup rukun yang telah dibaca secara nyaring sebagai bentuk ungkapan diri. B. TUJUAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 1. Dengan membaca dan menyimak dongeng yang disampaikan guru dengan metode Role Play, peserta didik dapat mengidentifikasi unsuk instrinsik dalam dongeng fabel. 2. Melalui kegiatan menyimak, peserta didik dapat mendeskripsikan unsur instrinsik dalam dongeng fabel. 3. Setelah mempelajari unsur instrinsik dalam dongeng, peserta didik mampu menganalisis unsur instrinsik dalam dongeng fabel. 4. Dengan mengerjakan tugas proyek, peserta didik dapat menceritakan kembali dongeng Fabel secara runtut. 5. Melalui kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin, berani, dan kreatif. C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN



Kegiatan



Deskripsi Kegiatan



Pendahuluan



1. Guru mengucapkan salam, berdoa, cek kehadiran, dan mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan (Boneka tangan). 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi, langkah pembelajaran, dan tehnik penilaian. 3. Guru menyampaikan apersepsi tentang isi cerita dengan kehidupan sehari-hari.



Inti



1. Guru menggunakan media boneka tangan sebagai model tokoh dalam cerita dongeng fabel. 2. Guru menyampaikan tentang tujuan tugas proyek yaitu menceritakan kembali dongeng fabel. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas proyek dan menjawab pertanyaan tentang isi cerita dongeng fabel. 4. Guru bersama siswa menyepakati lama waktu untuk penyelesaian tugas proyek. 5. Peserta menganalisis unsur instrinsik dalam dongeng fabel. (Literasi) 6. Guru memantau keaktifan perserta didik selama melaksanakan



proyek dan membimbing jika mengalami kesulitan. 7. Peserta didik mempresentasikan tugas proyek dengan menceritakan kembali dongeng fabel.(Penguatan Karakter) Penutup



1. Guru meminta peserta didik mengutarakan pengalaman belajaran yang baru saja didapatkan dan membuat kesimpulan. 2. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik. 3. Guru bersama peserta didik mengambil pelajaran/hikmah dari cerita dongeng fabel. 4. Peserta didik diminta mencari dongeng fabel yang lain, untuk pertemuan berikutnya.



D. PENILAIAN -



Rubrik penilaian proyek: hasil analisis unsur instrinsik dalam dongeng fabel (Pengetahuan), Presentasi dengan menceritakan kembali dongeng fabel (Keterampilan). Pembelajaran remidial dan pengayaan (Dongeng fabel lainnya)



Mengetahui Kepala Madrsah,



Ponorogo, 5 Mei 2021 Guru Kelas 2,



LIA ANITASARI, S. Pd. NIP. 198111092005012003



DIAN HIKMAYANA, M. Pd. NIP. 197409192009012002



LAMPIRAN: 1. Dongeng Fabel. PERSAHABATAN ULAKE DAN PUBANG Oleh: DIAN HIKMAYANA Pubang adalah kupu-kupu berkulit gelap dan berbadan kecil. Ia tinggal di Desa Asri. Pubang bersahabat tulus dengan Ulake seekor kutu merah yang tampan parasnya. Namun, hatinya penuh dengan kesombongan dan suka ingkar janji. Suatu pagi Ulake ingin bermain ke rumah Pubang. “Hai, Pubang, aku besok akan main ke rumahmu,” kata Ulake sambil berkacak pinggang. “Boleh. Jam berapa kamu akan datang?” tanya Ulake dengan nada rendah. “Ya, tunggu saja!” bilang Pubang lagi. Pada hari itu Pubang menunggu kedatangan Ulake. Matahari beranjak semakin terik di atas kepala. Sampai hari menjelang sore yang ditunggu tidaklah datang. Dengan hati sangat kecewa, Pubang berusaha membesarkan hatinya. “Apa yang terjadi dengan Ulake, ya?” tanyanya dalam hati. “Mungkin Ulake ada halangan. Aku harus berpikir positif. Pasti ia ada acara lain dan tidak sempat memberi kabar padaku,” kata Pubang dengan diam Keesokan harinya Pubang bertemu Ulake di sekolah. Ia menanyakan kenapa kemarin tidak ke rumahnya. Dengan santai Ulake menjawab kalau dia main game di rumah. “Sori, aku lupa terlalu asyik main game baru hadiah dari ayahku yang baru pulang dari luar kota,” jawab Ulake seenaknya. “Masya Allah... Kamu tidak boleh begitu!” ucap Pubang sambil tangannya mengelus dada. “Semoga Tuhan memberikan petunjuk padamu, Ulake,” doa Pubang dalam hati. Satu minggu berlalu tanpa ada dendam di hati Pubang. Ia tetap bersabar menerima perlakuan Ulake yang sering membohonginya. Pubang juga kerap menerima ejekan dari Ulake. “Hai, kamu besok mandinya pakai deterjen satu bungkus, ya. Biar tubuhmu menjadi putih bersih. Tidak gelap menakutkan.” ejek Ulake pada Pubang. Seperti biasa Pubang tak pernah melayani setiap ejekan Ulake. Ia hanya tersenyum ramah. Sikap itulah yang membuat teman-teman di kelasnya sangat menyukai Pubang. Hatinya yang selalu pemaaf, tidak sombong, tidak rendah diri meskipun tubuhnya kecil dan hitam. Ia juga suka menolong teman-temanya yang membutuhkan bantuan. Mereka merasa nyaman berteman dengannya. Karena Pubang memiliki hati tulus dan ikhlas. Tak pernah marah atau mengeluarkan kata-kata dengan nada yang tinggi. Dengan suara lemah lembutnya, ia selalu menasihati Ulake. Setiap menerima nasihat dari Pubang, Ulake selalu marah. Namun begitu, Pubang tetap bersahabat baik dengan Ulake. Ia yakin suatu saat Ulake pasti bisa bersikap lebih baik. Pada hari Sabtu, Ulake berjanji lagi mau bermain ke rumah Pubang. Lagi-lagi Ulake tidak menepati janjinya tanpa memberi kabar sama sekali. Ketika bertemu di sekolah Ulake tak merasa



telah mengingkari janjinya. Ulake bersikap masa bodoh, tanpa punya keinginan untuk meminta maaf pada Ulake. Pagi itu setelah acara kerja bakti di sekolah semua anak kembali ke kelas masing-masing. Seperti biasa Ulake membuat ulah. Ia berteriak di depan kelas. “Saudaraku tercinta semuanya, hari ini aku membawa makanan untuk dibagikan ke kalian tanpa kecuali,” teriak Ulake. Tentu saja teman-temanya dengan senang menerima kotak makanan. Mereka berpikir pasti di dalamnya berisi makanan yang lezat karena Ulake anak orang kaya. “Terima kasih,” kata temannya. “Terima kasih,” ucap teman lainnya. Setelah dibuka ternyata isinya batu. Ulake tertawa lepas bisa mengerjai teman satu kelas. “Ha...ha...ha... puas aku!” teriak Ulake sambil memegang perutnya. Teman sekolahnya yang mengetahui kesombongan Ulake mulai menjauhi. Apapun yang dikatakan Ulake tidak ada yang percaya lagi. Pada hari ulang tahunnya, Ulake mengundang teman-temannya. Pesta pun disiapkan semeriah dan semewah mungkin. Kue besar bertingkat tiga, berhiaskan tokoh kartun kesukaanya sudah disiapkan di meja. Ulake berpikir pasti teman-temannya akan kagum. “Ha...ha...ha... Aku yakin semua temanku akan melongo melihat betapa mewahnya pesta ulang tahunku ini!” suara lantang Ulake. Waktu beranjak sore. Balon-balon hiasan mulai mengecil. Hiasan patung dari es pun meleleh. Semua temannya tidak ada yang datang karena takut dibohongi lagi. Hanya Pubang saja yang datang, karena ia menganggap Ulake sebagai sahabatnya. Ulake menyadari kesalahannya dan berjanji pada dirinya sendiri akan selalu menepati janji yang telah dibuatnya. Tidak lagi bersikap sombong atas kekayaan orang tuanya. Ulake meminta maaf kepada Pubang dan keesokan harinya ia meminta maaf sambil membagikan kue kepada teman-temannya.



2. Daftar Pertanyaan tentang unsur-unsur instrinsik: a. Tokoh cerita: Protagonis/tokoh baik dan antagonis/tokoh jahat b. Latar cerita tempat c. Alur cerita d. Amanat cerita 3. Alat Pembelajaran; Boneka tangan.



LAMPIRAN 2. PERTANYAAN. 1. 2. 3. 4.



Apa judul cerita dongeng fabel yang kamu dengar? Siapa tokoh protagonis dan antagonis dalam dongeng fabel? Di mana tempat terjadinya peristiwa dalam cerita dongeng fabel? Amanat apa yang dapat diambil dari cerita dongeng fabel?



KUNCI JAWABAN. 1. Persahabatan Ulake dan Pubang 2. Tokoh Protagonis: Pubang (Kupu-kupu) Tokoh Antagonis: Ulake (Kutu merah) 3. Desa Asri 4. Jika berjanji harus ditepati