TUGAS SARI-dikonversi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • saif
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PELATIHAN BTCLS SMART EMERGENCY NAMA



: DWI NOVITA SARI,AMd.Kep.



NO. ABSEN



:11



INSTANSI



:UPT.PUSKESMAS SULANG.



Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning (physical distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan menyelesaikan tugas, peserta wajib mengubah menjadi PDF dan mengunggah melalui link berikut ini: http://www.bit.ly/tugas-pelatihan-btcls pada hari pertamamaksimal pukul 21.00 WIB dengan format file “No.absen_nama lengkap peserta”.



1. Building Learning Commitmen (BLC) Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan Jawaban : Dasar diperlukannya Pelatihan BTCLS • Pengetahuan dan skill yang berhubungan dengan BTCLS adalah salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang perawat yang bekerja di pelayanan kesehatan. • Bekal dasar perawat dalam penanganan pasien gawat darurat trauma dan kardiovaskuler. • BTCLS menjadi salah satu syarat Akreditasi bagi staf RS/Puskesmas. • Pengumpulan SKP untuk perpanjangan STR. • Sebagai nsyarat penujang pendaftaran TKHI. Motivasi saya mengikuti pelatihan BTCLS:







Penyegaran kembali pengetahuan dan skill dalam pelatihan yang pernah saya lakukan. • Memenuhi persyaratan mendaftar TKHI. • Menambah pengetahuan skill terbaru terkait dengan BTCLS. 2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance saat beroperasi..? Jawaban : Syarat ambulan menurut standard WHO: • • • • • • • •



Kabin terpisah dengan pengemudi /harus ada sekat. Pintu keluar hanya 1 dan dari belakang bisa dibuka ke samping atau ke atas. Jendela kedap udara dan dilapisi film yang berwarna gelap. System sirkulasi udara berbeda,menggunakan heating,ventilation and air conditioning.(HVAC) Ada filtrasi udara(hemafilter) Ada sinar ultraviolet Ada tekanan negative untuk kasus yang benar benar sudah kritis. Ada intercom untuk komunikasi antara pengemudi dengan kabin.



Team : sesuai protokol. • • •



Mencuci tangan Memakai APD ( level 1,2 ,3 )sesuai protocol kesehatan. Memakai masker.



3.Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan, apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan Jawaban : Iya, diperbolehkan untuk menolong.Dasar hukum yang melandasi tindakan tersebut tertulis didalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 32 (1) “Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu"



4.Cardio Pulmonary Resucitation (CPR) Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan Jawaban : Algoritme cardiac arrest: D (danger) - R (respone) - Call for help(Compresion) - A (Airway) - B (Breathing) DEWASA 1. Danger : pastikan 3A (Aman diri, aman pasien, aman lingkungan) 2. Respone : panggil korban, tepuk pundak korban. 3. Jika tidak ada respon Call for help 4. Cek nadi dan napas dengan cara raba nadi carotis dan lihat pengembangan dada secara bersamaan 5-10 detik. • apabila nadi teraba, napas ada lakukan posisi miring mantap jika pasien mengalami serangan jantung diluar rs (OHCA) atau lakukan observasi pasien jika pasien mengalami serangan jantung di rs (IHCA) • apabila nadi tidak teraba, napas tidak ada lakukan CPR • apabila nadi teraba, napas tidak ada lakukan ventilasi 10-12x/menit dan dievaluasi setiap 2 menit. 5. Kompresi Dada dengan cara letakkan tumit tangan penolong di atas tulang sternum pasien, di setengah dada bagian bawah dengan kecepatan 100-120x/menit, kedalaman 5 6cm, perbandingan kompresi:ventilasi = 30:2 dan berikan kesempatan recoil agar suplai oksigen dan nutrisi bisa mengalir dengan baik. 6. Airway (membuka jalan napas) apabila pasien mengalami trauma dengan curiga cedera tulang cervicallakukan jaw thrustapabila pasien non trauma lakukan head till chin lift 7. Breathing (memberi napas buatan) hindari resiko infeksi dengan cara menghindari kontak langsungapabila 1 penolong berikan bag val maskapabila 2 penolong berikan bag valve maskapabila nadi sudah ada, napas tidak ada lakukan rescu breathing selama 10-12x/mnt dan evaluasi setiap 2 menit Catatan: Jika tidak mungkin memberi bantuan napas lakukan hanya CPR 100-120x/menit • lakukan evaluasi tiap 2 menit jika napas (-) dan nadi (-) : kompresi dan ventilasi = 30:2 jika napas (-) dan nadi (+): ventilasi 10x/menit jika napas (+) dan nadi (+) : beri recovery position • Recovery position / dimiringkan



Anak dan Bayi apabila tidak disaksikan lakukan RJP selama 2 menit, kemudian call for help apabila disaksikan lakukan Chain of survival sama seperti pasien dewasa a. kompresi dada anak, menggunakan 1 telapak tangan dengan kedalaman 5cm, rasio komprest ventilasi = 30:2 (1 penolong) dan rasio kompresi:ventilasi = 15:2 (2 penolong) b. kompresi dada bayi, menggunakan 2 jari dengan rasion kompresi:ventilasi 30:2 (untuk 1 penolong) dan 2 jempol dengan rasion kompresi:ventilasi = 15:2 c. membuka jalan napas bayi (Airway) dengan sniffing position d. memberi napas bayi dan anak, dengan ventilasi 12-20x/menit (setiap 3-5detik) e. High Quality CPR ▪ Kedalaman adequat ▪ kecepatan 100-120x/menit / 2 menit ▪ full chest recoil minimalkan interupsi (waktu penggantian kompresi hanya 10detik) 5. Airway And Breathing Management Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan sumbatan jalan nafas, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien suspected / confirmed Covid-19 untuk menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and Breathing...? Jelaskan Jawaban : Saat memberikan pertolongan kita harus tetap memperhatikan protocol kesehatan,aman diri,aman pasien aman lingkungan. 6. Syok Management Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur terbuka di Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150 x/menit, akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan darah 2.000 cc. Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood Loss (EBL)..? Jawaban : • • • •



EBV :60x65 =3900 Kelas syok = kelas III (40%) EBL = 40x3900=1560 ml. Kebutuhan resusitasi dengan kristaloid sebanyak 1560x3=4680 ml. ( 9 flabot) dengan koloid 1560x1=1560 ml. (3 flabot)



7..Initial Assessment Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan Jawaban : Algpritma initial assessment : Danger - Respon - Call for help - Primary survey (A-G) Reevaluasi - Secondary survey - Reevaluasi – Rujuk 1. Danger : pastikan 3A (Aman diri, Aman pasien, Aman lingkungan) 2. Respon : alert (sadar), verbal (respon terhadap suara) pasien berespon terhadarangsangan suara, unrespon (tidak sadar) lakukan algoritma BTLS 3. Call for help 4. Primary survey a. Airway, dengan kontrol servikal dengan cara manual atau menggunakan alat (neck collar)apabila ada sumbatan seperti - gurgling lakukan suction, jika darah/muntah banyak - snoring berikan OPA (tanpa gangguan reflek) dan NPA (jika adgangguan reflek) - crowing berikan ET perhatikan kontraindikasi dan indikasi dari masing-masing alat bantu jalanapaslakukan reevaluasi b. Breathing, dengan kontrol ventilasi dengan cara cek frekuensi napas, saturaksi oksigen dengan alat pulse oximeter setelah itu evaluasi IAPP inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi)untuk mengatahui penyebab kemungkinan terjadinya masalah pada breathindiakibatkan karena adanya trauma thoraks, seperti: - tension pneumothoraks : needle decomprasi - open pneumothoraks : occlusife dressing - flail chest: posisi nyaman serta pemberian oksigen - hematoraks : pemberian oksigen - temponade jantung : perikardiosintesis setelah itu lakukan reevaluasi c. Circulation, dengan kontrol perdarahan dengan cara direct pressur, elevation. point pressure, splinting (pembidaian). setelah itu cek tanda - tanda syok,seperti akral, nadi, sianosis, lakukan penatalaksanaan dengan cara pasang infus 2 jalur, pasang foley catheter d. Disability cek status neurologis - GCS: E4 V5 E6 - Laterasi : pupil : bentuk pupil, ukuran pupilmotorik e. Exposure



kaji semua anggota tubuh, observasi bagian belakang dengan log roll, cegah hipotermi dengan diberikan selimut f. Tambahan - Folley catheter: perhatikan indikasi dan kontraindikasiindikasi: monitoring terapi cairan dewasa: 0,5 cc/kgBB/jam anak: 1 cc/kgBB/jam bayi: 2 cc/kgBB/jam kontraindikasi:perdarahan OUE,hematomamelayang letak tinggi/tidak terabaskrotum, - Gastric tube (NGT/OGT): perhatikan indikasi dan kontraindikasi g. Reevaluasidari airway sampai gastric tube 5. Secondary survey a. Heart monitor untukmengetahuiiramajantung b. Vital sign : TD,RR,N,S c. Anamnesa (KOMPAK) Keluhan Obat Makanan Penyakit Alergi Kejadian d. Head to toe Bentuk, tumor, luka, sakit e. Finger in every oriffic f. Pemeriksaanpenunjang : lab dan radiologi g. Rujuk 8.Trauma Musculosceletal Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan luka terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani pasien tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan Jawaban: • • • • • • •



Cek nadi dan pernafasan. Pastikan daerah luka. Bersihkan daerah sekitar luka. Control perdarahan bila ada Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang parah . Beri penutup luka dan balut jika perlu. Lakukan pembidaian pada daerah yang dicurigai patah.



• • •



Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup parah. Tenangkan penderita. Rujuk ke fasilitas kesehatan..