Tugas SNI Vs ACI - FIx [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas (Perbedaan ACI 318-19 vs SNI 2847-2019 Terhadap Struktur Tahan Gempa) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Beton Lanjut yang diampu oleh



Dr. Johannes Adhijoso Tjondro, Ir., M.Eng.



Disusun oleh Fauzi Ahmad Shobur Gunawan 8101901026



PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2020



DAFTAR ISI DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1 BAB 1 ........................................................................................................................................ 2 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 2 1.1



Latar Belakang ................................................................................................................ 2



1.2



Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3



1.3



Tujuan dan Sasaran ......................................................................................................... 3



1.3.1



Tujuan.......................................................................................................................... 3



1.4



Sasaran ............................................................................................................................ 3



1.5



Manfaat (Outcome) ......................................................................................................... 3



1.6



Ruang Lingkup Kegiatan ................................................................................................ 3



1.6.1 1.7



Lingkup Kegiatan ........................................................................................................ 3 Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 3



BAB 2 ........................................................................................................................................ 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2 2.1



Perbedaan ACI dan SNI .................................................................................................. 5



BAB 3 ...................................................................................................................................... 12 KESIMPULAN ........................................................................................................................ 12 3.1



Kesimpulan ................................................................................................................... 12



3.2



Grade tulatangan ........................................................................................................... 12



DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14



1



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang



Perkembangan standarisasi kekuatan struktur terhadap gempa pada bidang kontruksi di dunia saat ini mengalami peningkatan yang baik, dimana struktur tahan gempa atau aseismik adalah struktur yang dirancang secara khusus untuk melindungi bangunan sampai tingkat tertentu atau lebih besar dari gempa bumi. Sementara tidak ada struktur yang sepenuhnya kebal terhadap kerusakan akibat gempa bumi, tujuan konstruksi tahan gempa adalah untuk membangun struktur yang lebih baik selama aktivitas seismik daripada bangunan konvensional umumnya. Menurut kode bangunan , struktur tahan gempa dimaksudkan untuk menahan gempa terbesar dengan probabilitas tertentu yang mungkin terjadi di lokasi mereka. Ini berarti hilangnya nyawa harus diminimalkan dengan mencegah runtuhnya bangunan untuk gempa bumi langka sementara kehilangannya fungsionalitas harus dibatasi untuk yang lebih sering.



Saat ini, ada beberapa filosofi desain dalam rekayasa gempa, memanfaatkan hasil eksperimen, simulasi komputer dan pengamatan dari gempa bumi masa lalu untuk menawarkan kinerja yang diperlukan untuk ancaman seismik di lokasi yang diminati. Ini berkisar dari ukuran yang tepat struktur untuk menjadi kuat dan cukup baik dalam menahan guncangan dengan kerusakan yang dapat diterima, untuk melengkapi dengan isolasi dasar atau menggunakan teknologi kontrol getaran struktural untuk meminimalkan kekuatan dan deformasi. Pada awalnya untuk penerapan struktur tahan gempa ini hanya diterapkan di sebagian besar struktur tahan gempa, fasilitas penting, landmark dan bangunan cagar budaya menggunakan teknik isolasi atau kontrol yang lebih maju (dan mahal) untuk bertahan dari guncangan kuat dengan kerusakan minimal.



Sedangkan pada kemajuan dunia konstruksi saat ini disetiap negara mewajibkan untuk menerapkan bangunan tahan gempa pada semua bangunan konstruksi, mulai dari rumah tinggal hingga bangunan penting, sehingga peraturan untuk struktur tahan gempa terus berkembang seperti yang ada di Indonesia yaitu SNI 2847 yang menganut pada standar ACI 318 telah banyak mengalami perkembangan untuk peraturannya, sehingga menjadi dasar dari dibuatnya laporan ini guna melihat perkembangan dari standar bangunan tahan gempa yang



2



digunakan di indonsesia saat ini dan yang berlaku diluar negri saat ini dengan perbandingan SNI 2847 dengan ACI 318.



1.2



Rumusan Masalah



Adapun beberapa rumusan masalah dalam kegiatan ini : a. Mencari perbedaan-perbedaan terhadap perkembangan standar ACI 318-19 dengan SNI 2847-2019 terhadap struktur tahan gempa.



1.3



Tujuan dan Sasaran



1.3.1



Tujuan



Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui perbadaan yang ada pada perkembangan SNI 2847-2019 dengan ACI 318-19 untuk struktur tahan gempa.



1.4



Sasaran



Sasaran dari kegiatan ini adalah merangkum perbedaan-perbedaan yang ada untuk struktur tahan gempa.



1.5



Manfaat (Outcome)



Sebagai dasar untuk mengenal dan mengetahui perkembangan standar yang digunakan pada dunia dan indonesia saat ini untuk struktur tahan gempa.



1.6



Ruang Lingkup Kegiatan



1.6.1



Lingkup Kegiatan



Lingkup kegiatan meliputi: 1) Mengumpulkan data dan informasi terkait. 2) Pedoman SNI 2847-2019, pada bab struktur tahan gempa. 3) Pedoman ACI 318-19, pada bab struktur tahan gempa. 4) Merangkum dan memaparkan perbedaan-perbedaan yang ada.. 5) Mendiskusikan laporan ini dengan dosen terkait.



1.7



Sistematika Penulisan



“Perbedaan ACI 318-19 vs SNI 2847-2019 Terhadap Struktur Tahan Gempa” ini terdiri dari beberapa topik yang akan dibahas sebagai berikut:



3



BAB I PENDAHULUAN, membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah dan sistematika pembahasan. BAB II PEMBAHASAN, Berisi perbedaan-perbedaan yang ada pada kedua pedoman standar SNI 2847-2019 dengan ACI 318-19, yang menjadi landasan pikir terhadap permasalahan yang dirangkum. BAB III KESIMPULAN, bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil perbedaan-perbedaan standar yang ada.



4



2.1



Perbedaan ACI dan SNI



ACI 318-19



SNI 2847-2019



Perbedaan 1



Perbedaan 1



Didalam peraturan ACI 318-19 untuk kombinasi



pembebanan



diwajibkan



memasukan nilai SDS yang dikombinasikan kedalam beban mati. Pada desain geser rangka momen menengah



Sedangkan didalam peraturan SNI 28472019 untuk pembebanan tidak mewajibkan memasukannya



nilai



keefisien



gempa



seperti pada peraturan ACI sehingga 5



Perbedaan 2



Perbedaan 2



Didalam peraturan ACI jarak sengkang tertutup pada ujung kolom berbeda dengan SNI yaitu tergantung dari Grade dan ukuran



Sedangkan didalam peraturan SNI untuk



terkecil tulangan longitunial



jarak sengkang tertutup tidak tergantung terhadap grade seperti ACI namun memiliki beberapa persyartan yang lebih seperti minimum 300 mm dan 24 kali diameter tulangan sengkang.



Perbedaan 3



Perbedaan 3



Sedangkan didalam SNI tidak begitu Didalam Peraturan ACI untuk faktor geser



pempertimbangkan elemen post-tension



dua arah untuk elemen post-tension dengan



karena dalam kenyataanya penerapannya



elemen struktur biasa dibedakan.



masih sedikit dikarenakan biaya yang mahal.



6



Perbedaan 4



Didalam



peraturan



Perbedaan 4



ACI



untuk



rasio



tulangan terbagi menjadi dua tergantung



Sedangkan untuk SNI rasio tulangan hanya



dengan grade yang dimiliki pada setiap



satu ya itu tidak boleh melebihi 0.025.



reinforcement.



berbeda dengan yang dimiliki ACI dimana lebih detail dalam peraturannya.



Perbedaan 5



Perbedaan 5



7



Tidak jauh berbeda dengan desain geser



Sedangkan untuk SNI hanya pembebanan



pada momen menengah pada desain untuk



biasa tidak memasukan nilai koefisien



kolom



gempanya.



balok



ini



juga



masih



sama



perbedaanya pada kombinasi beban mati dimana pada ACI memasukan nilai SDS



Perbedaan 6



Perbedaan 6



Perbedaan 7



Perbedaan 7



Sedangkan didalam SNI untuk kekuatan geser nominal hanya mendefinisikan tiga kondisi seperti pada tabel. Didalam



ACI



untuk



kekuatan



geser



nominal join terdapa perbedaan antara join yang di confined dan yang not confined.



8



Perbedaan 8



Perbedaan 8 SNI tidak membahas masalah ini.



Didalam ACI sudah membahan lebih dalam terhadap dinding dan dirancang untuk memiliki satu bagian kritis untuk lentur dan beban aksial harus memiliki tulangan longitudinal di ujung segmen dinding vertikal. 9



Perbedaan 9



Perbedaan 9



Sedangkan pada SNI tidak membahan tentang batasan-batasan Gaya geser dan lainnya seperti pada ACI.



Didalam ACI Gaya geser desain Ve harus dihitung. 10



Pebedaan 10



Perbedaan 10



11



BAB 3 KESIMPULAN 3.1



Kesimpulan



Dari hasil rangkuman yang menrangkum perbedaan-perbedan yang ada pada SNI 2847-2019 dengan ACI 318-19 menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 



Bahwa pada SNI 2847-2019 pada kombinasi beban belum memasukan kombinasi Sds atau percepatan gempa pada bebannya.







Pada ACI 318-19 untuk baja tulangan sudah memasukan grade dari kekuatan baja tulangan itu, sedangkan pada SNI 2847-2019 belum memasukannya.







Factor geser untuk ACI 318-19 antara struktur tulangan baja biasa dengan post-tension berbeda.







Untuk area beam kolom join pada ACI 318-19 terdapat beragam kondisi yang sudah berkembang dibandingkan dengan SNI 2847-2019, dapat dilihat pada BAB 2 perbedaan 7.







Pada SNI 2847-2019 tidak membahas mengenai dinding structural sedangkan pada ACI sudah membahas dan bagaimana konfigurasinya seperti pada perbedaan 8.







Didalam SNI 2847-2019 desain gaya hanya memperhitungkan Vu, sedangkan pada ACI 318-19 sudah memperhitungkan pengaruh Ve dengan beberapa kondisi.



Perbedaan yang ada dikarenakan bahwa untuk SNI 2847-19 masih menganut standar pada ACI 318-14 sehingga ada beberapa perbedaan dikarenakan masih menggunakan standar yang dulu, dan untuk ACI 318-19 merupakan standar yang sudah lebih mutakhir dikarenakan memasukan banyak faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas desain bangunan tahan gempa.



3.2



Grade tulatangan



Rebar tersedia dalam tingkatan dan spesifikasi yang bervariasi dalam kekuatan leleh, kekuatan tarik ultimit, komposisi kimia, dan persentase perpanjangan.



Penggunaan grade dengan sendirinya hanya menunjukkan kekuatan leleh minimum yang diijinkan, dan itu harus digunakan dalam konteks spesifikasi material untuk menjelaskan sepenuhnya persyaratan produk untuk rebar. Spesifikasi bahan mengatur persyaratan untuk kerataan serta sifat tambahan seperti, komposisi kimia, perpanjangan minimum, toleransi fisik, 12



dll. Rebar pabrikasi harus melebihi kekuatan leleh minimum kerataan dan persyaratan spesifikasi bahan lainnya saat diperiksa dan diuji.



Dalam penggunaan di AS, penunjukan grade sama dengan kekuatan leleh minimum batang dalam ksi (1000 psi) misalnya rebar grade 60 memiliki kekuatan leleh minimum 60 ksi. Rebar paling umum diproduksi di kelas 40, 60, dan 75 dengan kekuatan lebih tinggi tersedia di kelas 80, 100, 120 dan 150. Kelas 60 (420 MPa) adalah kelas rebar yang paling banyak digunakan dalam konstruksi AS modern. Nilai bersejarah mencakup 30, 33, 35, 36, 50, dan 55 yang tidak umum digunakan saat ini.



Beberapa nilai hanya diproduksi untuk ukuran batang tertentu, misalnya di bawah ASTM A615, Kelas 40 (280 MPa) hanya diperlengkapi untuk ukuran batang AS # 3 hingga # 6 (metrik lunak No.10 hingga 19). Kadang-kadang pembatasan pada tingkat bahan yang tersedia untuk ukuran batang tertentu terkait dengan proses pembuatan yang digunakan, serta ketersediaan bahan baku berkualitas terkendali yang digunakan.



Beberapa spesifikasi material mencakup beberapa tingkatan, dan dalam kasus seperti itu perlu untuk menunjukkan spesifikasi material dan tingkatan. Nilai rebar biasanya dicatat pada dokumen teknik, bahkan ketika tidak ada opsi nilai lain dalam spesifikasi material, untuk menghilangkan kebingungan dan menghindari masalah kualitas potensial seperti yang mungkin terjadi jika substitusi material dilakukan. Perhatikan bahwa "Gr." adalah singkatan teknik umum untuk "grade", dengan variasi huruf kapital dan penggunaan suatu periode.



Dalam kasus-kasus tertentu, seperti rekayasa gempa dan desain tahan ledakan dimana perilaku pasca-hasil diharapkan, penting untuk dapat memprediksi dan mengontrol properti seperti kekuatan hasil maksimum dan rasio minimum kekuatan tarik untuk menghasilkan kekuatan. ASTM A706 Gr. 60 adalah contoh spesifikasi bahan rentang properti yang dikendalikan yang memiliki kekuatan luluh minimum 60 ksi (420 MPa), kekuatan luluh maksimum 78 ksi (540 MPa), kekuatan tarik minimum 80 ksi (550 MPa) dan tidak kurang dari 1,25 kali kekuatan leleh aktual, dan persyaratan perpanjangan minimum yang bervariasi berdasarkan ukuran batang.



Di negara-negara yang menggunakan sistem metrik, penunjukan kelas biasanya adalah kekuatan luluh dalam megapascal MPa, misalnya kelas 400 (mirip dengan kelas AS 60, namun kelas metrik 420 sebenarnya merupakan substitusi yang tepat untuk grade AS). 13



DAFTAR PUSTAKA ACI 318 (2019). ACI 318-19 Building Code Requirements for Structural Concrete and Commentary on Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute (ACI). ISBN 978-1-64195-0565. Archived from the original on june 2019. SNI 2847 (2019). SNI 2847-2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan. Badan Standar Nasional (BSN). 4357-BSN-B2-b2-12-2019. Jakarta, 19 Desember 2019. Wang, Chu-Kia; Salmon, Charles; Pincheira, Jose (2007). Reinforced Concrete Design. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. p. 20. ISBN 978-0-471-26286-2. BS EN 10080: Steel for the reinforcement of concrete. Weldable reinforcing steel. General, pp. 19 (2005). BS EN 10080: Steel for the reinforcement of concrete. Weldable reinforcing steel. General, clause 6.4, pp. 13 (2005).



14