Tugas Sub Genus Sapi Potong [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SUB GENUS SAPI POTONG 1. TAURINAE Bos taurus adalah bangsa sapi yang menurunkan bangsa-bangsa sapipotong dan sapi perah di Eropa. Golongan ini akhirnya menyebar ke berbagaipenjuru dunia seperti Amerika, Australia dan Selandia Baru. Belakangan ini, sapiketurunan Bos Taurus telah banyak dikembangkan di Indonesia, misalnya Aberdeen Angus Hereford , Shorthorn, Charolais, Simmental dan Limousin.



Bos indicus Sapi Bos Indicus dikembangkan dari garis Zebu India, yang paling dikenal yaitu Brahman. Sapi dengan garis keturunan Bos Indicus dapat dibedakan dengan punuk di punggungnya. Mereka juga memiliki telinga dan kulit kendor di depan dada yang besar, yang membantu menjaga mereka tetap dingin. Sapi Bos Indicus lebih cocok berjalan jarak jauh untuk mendapatkan air dan mencari makan. Breed tropis tahan kutu dan sangat cocok untuk suhu ekstrim Australia Utara.



2. BIBOVINAE Bos gaurus Spesies ini masuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi. Beberapa dekade terakhir, gaur mengalami penurunan populasi lebih dari 70%. Gaur lebih besar dari kerbau Afrika dan kerbau liar. Gaur adalah spesies lembu liar tertinggi.



Bos frontalis meliputi Gayal atau Mithun adalah sejenis sapi asli timur laut Asia Selatan yang tersebar di Timur laut India, Bangladesh, utara Myanmar, hingga Tiongkok.



Bos sondiacus Sapi Bos sondaicus (Banteng) merupakan sapi asli Indonesia hasil penjinakan (domestikasi) banteng liar yang telah dilakukan sejak akhir abad ke 19 di Bali sehingga sapi jenis ini dinamakan Sapi Bali. Sebagai keturunan banteng, sapi Bali memiliki warna dan bentuk persis seperti banteng. Kaki sapi Bali jantan dan betina berwarna putih dan terdapat telau, yaitu bulu berwana putih dibagian pantat dan bulu hitam di sepanjang punggungnya. Sapi Bali tidak berpunuk, badannya montok, dan dadanya dalam.



Bos sauveli meliputi Kouprey, Bos sauveli, pernah berkisar dari Kampuchea ke Pegunungan Dongrak di Thailand timur, Laos selatan, dan Vietnam barat. Saat ini mereka dianggap sudah punah, dengan satu-satunya individu yang masih hidup di sebagian kecil Kamboja timur, di mana ada beberapa daerah yang tidak terlindungi dengan baik.



3. BIZONTINAE Bos gruneins meliputi Yak, dalam bahasa Latin adalah sejenis sapi yang banyak ditemukan di Tibet dan wilayah sekitar Himalaya di Asia Tengah. Kata yak merujuk kepada spesies jantan sedangkan seekor betina disebut dri atau nak.



Bos bisan Bison adalah kelompok mamalia berkuku genap. Mereka membentuk genus Bison dari subfamili Bovinae dan familia Bovidae. Bison tinggal di bagian utara bumi. Bison Amerika tinggal di Amerika Utara. Mereka hidup hingga berusia 20 tahun, dan lahir tanpa tanduk.



Bos kaffer (Syncerus caffer) adalah hewan endemik Afrika sebagaimana ia dinamakan. Hewan ini tidak terkait dengan kerbau liar asia dan kerbau domestik. Hewan ini meiliki beberapa subspesies diantaranya adalah S caffer caffer, yang merupakan spesies terbesar yang ditemukan di Afrika Selatan dan Afrika Timur. S. c. nanus (kerbau hutan afrika) adalah subspesies terkecil, yang banyak ditemuan di belantara Afrika Barat dan tengah, sedangkan S. c. brachyceros tersebar di Afrika Barat, dan S. c. aequinoctialis tersebar di padang rumput Afrika Tengah. Tanduk kerbau dewasa menyatu dan membentuk perisai tulang yang dinamakan "bos". Mereka secara luas dianggap sebagai hewan yang sangat berbahaya, karena mereka tercatat menyeruduk



Bos bubalis meliputi Kerbau yang merupakan binatang memamah biak yang menjadi ternak bagi banyak bangsa di dunia, terutama Asia. Hewan ini adalah domestikasi dari kerbau liar (orang India menyebutnya arni) yang masih dapat ditemukan di berbagai daerah-daerah meiputi Pakistan, India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Vietnam, China, Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Thailand. Saat ini populasi kerbau liar di Asia mulai menurun dan dikhawatirkan pada masa yang akan datang tidak akan ada lagi populasi kerbau liar yang dapat ditemukan. Kerbau dewasa dapat memiliki berat sekitar 300 kg hingga 600 kg.



Bos mindorensis meliputi Tamaraw atau kerbau kerdil mindoro adalah spesies bovidae endemik pulau Mindoro, Filipina. Hewan ini merupakan satu-satunya spesies bovidae endemik negeri itu. Hewan ini diperkirakan pernah hidup di pulau lain yang lebih besar seperti Luzon.



TUGAS INDIVIDU



“GAMBAR SUB GENUS SAPI POTONG” DISUSUN O L E H



FAUZIYYAH DIVAYANTI I011 17 1544 ILMU TERNAK POTONG B1



FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019



TUGAS INDIVIDU



“SK PENETAPAN BANGSA TERNAK SAPI DI INDONESIA” DISUSUN O L E H



NAMA



: FAUZIYYAH DIVAYANTI



NIM



: I011 17 1544



MATA KULIAH : ILMU TERNAK POTONG B1 NAMA DOSEN : Dr. Zulkarnain, S.Pt. M.Si



FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019